Anda di halaman 1dari 61

ANATOMI

MATA Fachryanti Nosar


1102013100

Pembimbing : dr Nasrudin Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


PERIODE 12 MARET– 14 APRIL 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI – RSUD PASAR REBO
JAKARTA
Organon Visus Accessoria
KELOPAK MATA

Kelopak mata / palpebra


Fungsi  melindungi bola mata,
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yg
membentuk film air mata di depan kornea.
Fungsi perlindungan  terhadap trauma,
sinar, pengeringan bola mata.

Bagian-bagian kelopak :
-Kulit
-Otot
-Tarsus
-Kelenjar
-Septum orbita
-Pembuluh darah
-Sistem syaraf
KELOPAK MATA

Otot:
1. M. orbicularis oculi
sirkuler, N. VII, mengikuti
N. III. Fungsi menutup
Kulit: mata
Tipis dan halus 2. M. Riolani
Dihubungkan oleh Di pinggir palpebra. Fungsi
jaringan ikat halus dg menutup mata
otot di bawahnya 3. M. Levator palpebra
sehingga kulit mudah Yg melekat dipalpebra
digerakkan dr berupa fasia, melekat pd
dasarnya. tarsus kulit. Inervasi oleh
N.III, fungsi: mengangkat
palpebra
4. M. Mulleri
Di bwh tendon M. Levator
palpebra, fungsi:
mengangkat palpebra
KELOPAK MATA

Kelenjar:
Zeis & Moll  kelenjar
Tarsus:
keringat
Fungsi  memberi bentuk pd
Meibom  kelenjar sebasea
palpebra
Terdapat Glandula sebasea
Meibom (+ 20 ),
mengeluarkan isinya di margo Septum orbita:
palpebra. Fungsi  menjaga supaya
Fungsi kelenjar ini  menutup radang palpebra tidak masuk
rapat margo palpebra shg air ke dlm orbita.
mata tdk mengalir saat Di margo palpebra dekat
mengedip. kantus internus tdp papila
Tarsus bersatu mmbentuk  lakrimal, tengahnya disebut
Lig. Tarsalis medialis & lateralis punctum lakrimal.
Lapisan belakang 
konjungtiva palpebra & fornik
KELOPAK MATA

Vaskularisasi:
Arteri  a. oftalmicus & a. fasialis  membentuk arkus superior dan inferior
Vena  V. fasialis & v. oftalmika  masuk dlm sinus kavernosus

Inervasi:
Persarafan sensorik kelopak mata atas  Ramus frontal N. V
Kelopak bawah  cabang ke II n. V
CONJUNCTIVA

 Conjunctiva berupa mucosa tipis transparan.


 Conjuctiva palpebral: melapisi bag.dalam palpebra.
 Conjunctiva bulbi: yang melapisi bola mata.
 Conjuctiva Fornicis: peralihan antara
C.Palpebra dan C.Bulbi.
 Conjuctiva di sarafi oleh N.V (Trigeminus)
 Pada tepi bebas palpebra ada cilia (bulu mata).
GLANDULA LACRIMALIS
 Lacrimal (air mata) dibentuk supaya melindungi cornea dari kekeringan dan
untuk membersihkan cornea.
 Glandula Lacrimalis ini terletak pada sudut atas lateral cavum orbita.
 Pengaliran air mata dari glandula lacrimalis setelah membasahi cornea akan
mengalir ke punctum lacrimalis – canaliculi lacrimalis – saccus lacrimalis – ductus
nasolacrimalis – meatus nasi inferior.
 Perdarahan kalenjar air mata berasal dari arteri lacrimalis

1
3

2
5
CAIRAN MATA
1. AQUOUS HUMOUR
Cairan rongga mata bagian depan (Camera oculi anterior/COA),
dihasilkan o/ proc. Siliaris, masuk COP melalui sudut kembali lagi ke
COA cannalis schlemm v. siliaris anterior.
2. CORPUS VITREUS
Cairan bening kental spt agar-agar, antara lensa dan retina, 80 % dari
bulbus Oculi, sehingga bola mata tidak kempes.
PERSARAFAN BOLA MATA OLEH:
1. N.Abduscent
2. N.Trochlearis
3. N.Occulomotorius
4. N.Opthalmicus merupakan cabang dari Nervus Trigeminus
5. N.opthalmicus didekat fissura orbitalis superior akan bercabang menjadi:
a. N.lacrimalis
b. N.Frontalis
c. N.Nasociliaris
ALAT PENGGERAK BOLA MATA:
Terdiri dari otot-otot ekstrinsik bola mata yaitu:
1. M.Rectus Superior disarafi N.III
2. M.Rectus Medialis disarafi N.III
3. M.Rectus Inferior disarafi N.III
4. M.Rectus Lateral disarafi N .VI
5. M.Obliquus Superior disarafi N.IV
6. M.obliquus Inferior disarafi N.III
JARAS PENGLIHATAN

1. Sel batang dan kerucut

2. Sel bipolar retina

3. Sel ganglion retina

4. Impuls meninggalkan retina melalui


nervus opticus (N. II)

5. Serabut menyilang di chiasma


opticum

6. Tractus opticus

7. Radiatio opticus

8. Serabut radiatio opticus berakhir di


cortex pengelihatan (lobus occpitial
cerebri Broadmann area 17)
RONGGA ORBITA

• Rongga orbita adalah rongga yg berisi bola


mata
• Terdapat 7 tulang yg membentuk dinding
orbita: Lakrimal, etmoid, sfenoid,
frontal dasar orbita terutama terdiri atas
os maksila, os palatina dan os
zigomaticus.

• Pertumbuhan cavum orbitae akan


sempurna pada umur 18-20 th.
• Volume cavum orbitae: + 30 cc
1.BASIS( ADITUS ORBITA )
• Merupakan pintu masuk dalam obita.
• Dibentuk oleh:
- Os. Frontale
- Os. Zygomaticus
- Os. Maxilla
2.APEX
• Terletak di sebelah posterior
• Pada apex terdapat canalis opticus
untuk dilalui oleh N. Opticus dan arteri
opthalmica.
• Canalis opticus dibentuk oleh:
1. Corpus sfenoidale
2. Ala parva os. Sfenoidale
3.ATAP
• dibentuk oleh:
1. Os. Frontalis (pars. Orbitalis): di depan.
2. Os. Sfenoidale ( ala magna ): di Belakang
Terdapat sutura sfenofrontalis.
• Membatasi orbita dengan fossa cranii anterior.
• Terdapat fossa gladulae Lacrimalis
(pada bagian antero lateral )
• Antara atap dan dinding medial:
1. Foramen ethmoidalis anterior
2. Foramen ethmoidalis posterior
Untuk lewat vasa ethmoidalis anterior dan posterior.
FISSURA ORBITALIS SUPERIOR dilalui oleh:
- N. oculomotorius
- N. trochlearis
- N. abduscens
- N. opthalmicus
- N. frontalis
- N. lacrimalis
- N. nasociliaris
- Vasa opthalmica, a. lacrimalis
- Arteri meningea media
4. DASAR
 Dibentuk oleh:
o Os. Zygomaticus ( antero lateral)/Facies orbitalis
os.zygomaticus.
o Os. Maxillae ( bag. tengah)/ facies orbitalis os. maxillae
o Os. Palatini ( bag. Belakang )/processus orbitalis os. Palatini.
 Dasar orbita membatasi orbita dari sinus maxillaris.
 PADA LANTAI / DASAR ORBITA TERDAPAT:

Sulcus infra orbitalis dimulai dari pertengahan fissura orbitalis inferior menerus ke
depan untuk membentuk canalis infra orbitalis dan berakhir sebagai foramen infra
orbitale.

 Antara dasar orbita dan dinding lateral


terdapat fissura orbitalis inferior.

Fissura orbitalis inferior dilalui oleh:


- N. Maxillaris
- N. Zygomaticus
- Vasa infra orbitalis
- Serabut-serabut ganglion sfenopalatinum
5. DINDING LATERAL

 Tebal, kanan dan kiri membentuk


sudut hampir 90 derajat.
Dibentuk oleh:
- Os. Zygomaticus (didepan)
- Os. Sfenoidale (di belakang)
- Os. Frontalis
Terdapat foramen
zygomaticofaciale yang dilalui
oleh N. Zygomaticus dan vasa kecil
cab. Vasa lacrimalis.
6. DINDING MEDIAL

 Dibentuk oleh (urutan dari depan ke Belakang ):


- Os.maxillare ( processus frontalis )
- Os. Lacrimale
- Os. Ethmoidalis ( lamina orbitalis )
- Os. Sfenoidalis ( sebagian kecil corpus sfenoidalis )

 Dinding medial orbita membatasi orbita dengan sinus ethmoidalis, sinus


sfenoidalis dan cavum nasi.
RONGGA ORBITA

Foramen optik terletak pd apeks rongga


orbita, dilalui saraf optik, arteri, vena, dan
saraf simpatik

Fisura orbita superior terletak di sudut orbita


atas temporal, dilalui cabang N V ( saraf
lakrimal, saraf frontal, saraf nasosiliar), N IV,
N III, N VI dan arteri vena oftalmik

Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah


temporal orbita, dilalui oleh saraf infra orbita
dan zigomatik dan arteri infra orbita.

Fossa lakrimal terletak di sebelah temporal


atas kelenjar lakrimal.
Lensa
Sudut bilik mata Badan
mata
kaca
depan

Pupil Retina

Saraf
uvea
optik

ANATOMI
kornea BOLA sklera
MATA
ORGANON VISUS
 Organon Visus terdiri dari:
 1. Bulbus oculi
 2. Nervus Opticus
 3. Organon visus accessoria
 Otot-otot bola mata
 Palpebrae
 Apparatus Lacrimalis
BULBUS OCULI
 Terdiri dari:
1.Lapis Luar/Fibrosa : Sclera dan Cornea.
2.Lapis Tengah/vascular : UVEA terdiri dari Choroid, Corpus ciliare, Iris
3.Lapis Dalam : Retina (Lapisan epitel berpigmen)
MEDIA OPTIK/MEDIA REFRAKTA

Dari depan ke belakang adalah:


- Cornea
- Humor Aquaous
- Lensa Crystalina
- Corpus Vitreum
LAPISAN LUAR ATAU
FIBROSA
SCLERA
 Merupakan dinding
bulbus oculi yg paling
keras, sehingga penting
untuk mempertahankan
bentuk bulbus oculi.
 Permukaan luar sclera
berwarna keputih–putihan
dan tertutup oleh:
- Conjuctiva bulbi
- Capsula tenon
- jaringan
episclera yg
banyak mengandung
pemb. darah.
 Didekat limbus cornea, sclera  Dinding dalam sinus venosus
ditembus oleh vasa ciliaris anterior. sclera dibentuk oleh jaringan
 Dekat limbus cornea terdapat trabecular disebut Trabecular
saluran yang disebut SINUS meshwork dilalui oleh humor
VENOSUS SCLERA. aquos.
 Sclera disarafi oleh N. Ciliaris
CORNEA
 Cornea pada org hidup berwarna jernih
 Cornea transparan dan avasculer.
 Batas cornea dan sclera disebut Limbus cornea
 Cahaya yg masuk dalam cornea akan mengalami pembiasan

Lapisan cornea dari luar ke dalam:


1. 1. Epitel (lanjutan epitel conjuctiva
bulbi)
2. 2. Membran bowman (lamina basalis
anterior)
3. 3. Substansia propria  Arteri yg memberikan nutrisi pada
4. 4. Membrana descemet cornea adalah a. Ciliaris anterior
5. 5. Endotel (tdpt pd limbus cornea).
 Cornea juga mendapat nutrisi dari
humor aquous
 Cornea disarafi oleh N. ciliaris.
Epithel cornea

 Berlapis gepeng tanpa lap tanduk


 Tebal  50 micron
 Lap basal t.d. sel silindris, terletak diatas m. basalis,
sering memperlihatkan mitosis
 Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat
erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan
mengakibatkan erosi rekuren.
 Diatas lap basal : 2 – 3 lapis sel polyhedral
 Di permukaan : 2 lapis sel gepeng
 Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
 Masa Penyembuhan 48-72 jam
Membrana Bowman (Lamina limitans anterior)

 Lapisan Bowman merupakan lapisan jernih


aselular, yang merupakan bagian stroma yang
berubah.
 Terletak di bawah membran basal epitel
kornea yang merupakan kolagen yang tersusun
tidak teratur seperti stroma dan berasal dari
bagian depan stroma.
 Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi
 Modifikasi bgn superfisial subs. Propria
 Ditembus saraf-saraf yang menuju epithel
cornea.
Substantia Propria/ Stroma Cornea
 Menyusun 90 % ketebalan kornea
 Bagian ini tersusun atas lamella serat-serat kolagen
dengan lebar sekitar 10-250 pm, dan tinggi 1-2 pm
yang mencakup hampir seluruh diameter kornea
 Lamella ini berjalan sejajar dengan permukaan kornea,
dan karena ukuran dan kerapatannya menjadi jernih
secara optis.
 Lamella terletak di dalam suatu zat dasar proteoglikan
terhidrasi bersama keratosit yang menghasilkan kolagen
dan zat dasar.
 Diantara lamel tdp celah sempit berisi fibroblast yg
terjepit (cytoplasma bercabang-cabang), disebut
keratocyte, yg memproduksi collagen & subs dasar
glycosaminoglycans, Juga tdp lymphocyte &
macrophage
 Masa penyembuhan bisa sampai 15 bulan.
Membrana Descemet (membrana limitans posterior)

 Merupakan m. basalis endothel cornea


 Merupakan membran aseluler dan merupakan batas
belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan
merupakan membran basalnya.
 Bersifat sangat elastik dan berkembang seumur
hidup, mempunyai tebal 40 μm.
 Dapat diwarnai dgn pewarna serat elastin, tapi
bukan elastin  collagen yang terbenam dalam
subs. dasar homogen
 Waktu lahir : tebal 3 – 4 micron
 Dewasa : tebal 10 – 12 microntw
Endothel cornea
 Satu lapis sel gepeng, ketebalan 5 micron
 Sel-sel saling dihubungkan dgn zonula occludens
 Mensekresikan protein & mensintesa beberapa
komponen m. Descemet
 Lapisan ini berperan besar dalam mempertahankan
deturgesensi stroma kornea.
 Endotel kornea cukup rentan terhadap trauma dan
kehilangan sel-selnya seiring dengan penuaan.
 Reparasi endotel terjadi hanya dalam wujud
pembesaran dan pergeseran sel-sel, dengan sedikit
pembelahan sel.
 Kegagalan fungsi endotel akan menimbulkan
edema kornea.
 Sumber-sumber nutrisi kornea:
Pembuluh- pembuluh darah limbus, Difusi dari humor aqueous di camera
oculi anterior, dan air mata.
Kornea superfisial juga mendapatkan sebagian besar oksigen dari atmosfer.

 Saraf-saraf sensorik kornea:


Cabang pertama (ophthalmicus) nervus kranialis V (trigeminus).
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf
siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan
suprakoroid, masuk kedalam stroma kornea, menembus membran Bowman
melepaskan selubung Schwannya.
Lapisan Tengah atau Vaskuler
CHOROIDEA
 Choroidea disebut UVEA POSTERIOR.
 Lapisan ini sangat tipis dan mengandung banyak pembuluh darah.

Merupakan bagian paling


belakang dari jaringan uvea
dan merupakan lapisan antara
retina dan sklera

Fungsinya sebagai pemasok


makanan kepada lapisan luar
retina
Lapisan Koroid terdiri dari :
* Supra Koroid  Mengandung sel-sel pigmen
jaringan elastis dan kolagen

* Lapisan vaskuler  Mengandung pembuluh


darah besar dan kecil dengan sel-sel pigmen
yang terdapat dalam stroma di sekitar
pembuluh darah. Pembuluh darah yang besar
adalah vena

* Koroid kapiler  terdiri dari pembuluh-


pembuluh kapiler yang teratur

* Membran brunch  merupakan pelindung


yang teratur yang menyuplai makanan melalui
bagian dasar retina, yanng merupakan lapisan
membran jaringan
CORPUS CILIARE
 Merupakan lanjutan ke depan tunica choroidea dan
berakhir pada radix iridis.

 Prosesus ciliaris:
- Menghasilkan humor aquous.
-Terbentang zonula zinii sebagai penggantung
lensa cristalina.
 Pada corpus ciliare:
- Terdapat M. Ciliaris untuk akomodasi.

 Perdarahan : dari a. Ciliaris anterior


 Persarafan : Parasimpatis yg berasal dari N. III.
 Ora Serrata → batas dari retina
IRIS
 Merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan, dan merupakan diafragma yang
membagi bola mata menjadi segmen anterior dan segmen posterior.
 Iris di bagian tengah membentuk celah yang disebut PUPIL.
 Iris membagi camera Oculi menjadi 2 yaitu:
• Camera Oculi Anterior
• Camera Oculi Posterior

IRIS
 Jaringan berwarna yang berbentuk cincin,
menggantung di belakang kornea dan di depan lensa
 Iris mengandung lapisan pigmen yang mengandung
pembuluh darah, jaringan saraf dan otot.
 Berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke
mata dengan merubah ukuran pupil.
 Terdapat 2 otot :
 M. Sphincter pupilae (berjalan circulair)
Bila kontraksi, pupil mengecil disebut Myosis
Bila relaksasi, pupil melebar disebut Midriasis
 M. Dilataor pupilae (berjalan radial)
Bila kontraksi, pupil dilatasi (midriasis)
Vaskularisasi :
1. Diatur oleh A. Siliaris Posterior Longus (sirkulus arteriosus mayoris dan
sirkulus arteriosus minoris)
Persarafan
1. Saraf aferen (melalui N.II)
2. Saraf eferen (melalui N III)
PUPIL
Fungsi mengecilnya pupil
untuk mencegah aberasi
kromatis pada akomodasi
dan untuk memperdalam
fokus seperti pada kamera
foto yang diagfragmanya
dikecilkan
LENSA

Berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak


di dalam bilik mata belakang, bagian posterior lebih
konveks
Penggantung lensa : Zonula zinn
Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus
sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa dibagian
sentral lensa sehingga membentuk nukleus lensa
Dibagian luar nukleus ini terdapat lensa yang lebih
muda disebut kortek lensa

Fungsi : memfokuskan cahaya di retina


Pengubahan akomodasi dengan pengubahan lengkung lensa
terutama kurvatura anterior
CORPUS VITREUM (BADAN KACA)
• Corpus Vitreum mengisi rongga yang diliputi
lensa, zonulla Zinni, badan siliar dan retina dan
melekat pada ora serata, pars plana dan papil
saraf optik
• Terdiri dari 99% air dan 1% lainnya terdiri
dari jaringan kolagen dan Hyaluronic Acid
yang memberi badan kaca konsistensi seperti
agar.
• Fungsi Asam Hialuron  Menentukan kapasitas
ikatan air, bertindak sebagai subtansiperekat, sel-
sel mirip makrofag, memberikan kelenturan
cairan badan kaca
• Tidak berwarna (tidak terdapat pembuluh darah
dan sel)
Lapisan Dalam
RETINA
 Merupakan membran saraf yang tipis, halus, tidak berwarna dan
transparan.
 Berfungsi sebagai reseptor sinar.
 Permukaan luar berhub. dg tunica choroidea,
 Permukaan dalam berhub. dg membran hyaloidea (pembungkus
corpus vitreum)
Retina

Bagian anterior
Melapisi permukaan belakang Corpus ciliaris & Iris
(Non photosensitive)
Dibatasi ol Ora serrata

Bagian posterior
• Epithel pigmen
• Retina neuralis
Lapisan Retina (Bagian posterior)

1. Epithel Pigmen
2. Lapisan Rod & Cone
1 3. Membrana Limitans Externa
2
4. Lapisan Inti Luar
3
4 5. Lapisan Plexiform Luar
5
6
6. Lapisan Inti Dalam
7
7. Lapisan Plexiform Dalam
8 8. Lapisan Sel Ganglion
9
10 9. Lapisan Serat Saraf
10. Membrana Limitans Interna
1.Epithel Pigmen 2. Lapisan Rod & Cone

Rod Cone
• Epithel selapis kubis
(mengandung banyak •Segmen luar arah ke ujung
•Segmen luar mengandung
pigmen), terletak pada mengecil bbtk kerucut,
pigmen visual  rodopsin
mengandung pigmen visual 
membrana basalis
• 120 juta, terkonsentrasi di iodopsin
elastis yang tebal bagian perifer retina
(membrana Bruch) • 6 juta, terkonsentrasi pada
•Lebih sensitif pada keadaan fovea centralis
gelap (untuk melihat malam)
•Membutuhkan intensitas
cahaya lebih banyak (untuk
melihat siang & melihat warna
3.Membrana Limitans
Externa
•Mempunyai fenestra (merupakan 6.Lapisan Inti Dalam
tempat lewat bagian paling
• Mengandung inti-inti sel Bipolar, sel
proximal segmen dalam Rod &
Horizontal, sel Muller dan sel Amacrine
Cone)
•Merupakan kontak sel-sel Rod & 7.Lapisan Plexiform Dalam
Cone dengan sel Muller • Tempat terjadinya synaps axon-axon sel
4.Lapisan Inti Luar Bipolar dengan dendrit dendrit sel-sel
• Lapisan yang t.d. inti-inti sel Rod & Ganglion
Cone
8.Lapisan Sel Ganglion
5.Lapisan Plexiform Luar
• Terdapat sel-sel Ganglion bersama
• Tempat terjadinya synaps antara beberapa neuroglia Juga mengandung
axon-axon Rod & Cone dengan pembuluh darah retina
dendrit-dendrit sel-sel bipolar
9.Lapisan Serat Saraf
• Terdiri dari axon-axon sel-sel Ganglion, setelah mencapai bagian paling dalam,
memutar 90,kemudian berjalan ke permukaan dalam retina  menuju papilla
N. Opticus(axon-axon tanpa selubung myelin ataupun selubung Schwann)
• Juga terdapat sel-sel neuroglia menyerupai laba-laba, cabang-cabang sel
Muller dan pembuluh darah.

10.Membrana Limitans Interna


• Struktur homogen
• Merupakan ujung-ujung membran sel-sel Muller yang paling dalam
OPTIC DISC/DISKUS OPTICUS/ BLIND SPOT/ BINTIK BUTA
 Optic disc adalah titik di retina untuk keluarnya N.opticus.
 Tidak sensitif terhadap sinar
 Ditembus oleh arteri dan vena centralis retina
 Dikelilingi oleh suatu peninggian yang disebut Papilla Nervi Optici. Daerah ini
tidak mengandung fotoreseptor sehingga tidak dapat untuk melihat.
Fovea Centralis
 Merupakan cekungan sebesar pangkal jarum yang terletak tepat ditengah retina.
 Terdapat banyak sel kerucut (mempunyai ketajaman lebih besar dari pada sel
batang)
 Merupakan bagian retina yang untuk melihat secara tajam.
Macula Lutea
 Adalah daerah sekitar fovea centralis yang memiliki ketajaman cukup besar
 Mempunyai konsentrasi sel kerucut yang tinggi, tetapi ketajaman macula lutea
lebih rendah dari fovea centralis karena adanya sel – sel ganglion dan bipolar
pada macula lutea.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai