INERVASI
Saraf utama yang berfungsi dalam penglihatan adalah
nervus optikus. Nervus optikus masuk di bola mata dimulai
Struktur anatomi dari retina ini bisa dilihat dengan alat dari lamina cribosa selera. Saraf lainnya adalah nervus
yang disebut opthalmoscope. abdusen, troklear, dan okulomotor.
Ada satu bagian di retina yang hanya terdiri dari sel Nervus okulomotor terbagi menjadi dua bagian, yaitu
conus, yaitu fovea centralis yang memiliki diameter superior dan inferior. Bagian superior mempersarafi otot
kurang dari 0.5 mm. Sel conus yang terdapat di fovea rektus superiordan levator palpebra superioris. Bagian
centralis ini tersusun lebih rapat dengan ukuran yang inferior mempersarafi otot rektus inferior, medial, oblikus
lebih kecil dengan rata-rata diameter 1,5 mikrometer, inferior, dan membawa neuron parasimpatik presinaptik ke
menyebabkan fovea centralis menjadi area dengan ganglion siliaris.
ketajaman penglihatan tertinggi. Karena fungsinya Persarafan lainnya disuplai oleh cabang optalmikus nervus
yang penting itulah, fovea centralis juga memiliki area trigerminal (N V1). Cabang-cabang nervus ini antara lain
representasi lebih besar di primary visual cortex jika nervus lacrimalis. nasociliaris. dan frontalis.
dibandingkan bagian perifer retina. Di sekeliling fovea Di dalam orbita terdapat ganglion siliaris. yang dilewati
centralis juga terdapat stuktur yang disebut macula oleh:
lutea. neuron presinaps bagian parasimpatis N III
nervus lacrimalis
neuron postsinaps dari pleksus carotis interna
VASKULARISASI SOAL LATIHAN:
Vaskularisasi terutama disuplai oleh arteri optalmikus 1. Struktur di mata yang membantu akomodasi lensa
(cabang arteri karotis interna) dan infraorbitalis (cabang adalah…
dari arteri karotis eksterna). Arteri optalmikus memiliki a. M. Dilator Lensa
banyak cabang yang mensuplai daerah tertentu. b. M. Dilator Pupil
Arteri yang mensuplai retina adalah arteri retina central. c. M. Cilaris
Arteri ini berjalan di bawah nervus optikus dan masuk ke d. Lig. Suspensorium lentis
bola mata melalui papil optic. Arteri ini mensuplai e. M. Oblique Superior
permukaan interna retina. 2. Otot ekstrinsik mata yang kerjanya dipengaruhi oleh N.
Bagian eksterna retina disuplai oleh koriokapilaris. Lapisan VI adalah…
korion mendapat suplai vaskularisasi dari arteri siliaris a. M. rektus media
posterior brevis secara langsung, dan tidak langsung oleh b. M. rektus lateral
arteri siliaris posterior panjang. Arteri siliaris posterior c. m. rektus superior
panjang juga beranastomosis dengan arteri siliaris anterior d. m. oblique inferior
untuk mensuplai badan siliaris. e. m. levator palpebrae
3. Gerak abduksi mata dibantu oleh otot…
a. M. Rectus superior
b. M. Rectus inferior
c. M. Levator palpebrae superior
d. M. Rectus lateralis
e. M. Rectus medialis
4. Sekresi lacrimal akan berjalan menuju ductus
nasolacrimalis melalui struktur berbentuk lubang kecil
yang disebut…
a. Lacrimal puncta
b. Lacrimal sac
c. Conjunctival sac
d. Ostium lacrimalis
e. Ductus lacrimalis
5. Aqueous humor yang diproduksi oleh proc. Ciliaris akan
dikeluarkan di cavitas segmen posterior kemudian
berjalan melewati pupil menuju…
Vena utama pada mata adalah vena infraorbital dan vena
optalmika inferior dan superior. a. Anterior segment
Vena optalmika superior dan inferior bergabung menjadi b. Anterior chamber
vena centralis retina. Vena ini masuk ke fisura orbitalis c. Vitreous chamber
superior untuk bergabung dengan sinus cavernosus. d. Posterior chamber
e. Schleral venous sinus
Kunci jawaban: cbdaa
JALUR FOTOTRANSDUKSI
Proses transduksi visual diregulasi pada beberapa level:
Fosforilasi dari rhodopsin intermediates
Hidrolisis retinal dari rhodopsin
Kemampuan protein arrestin untuk memblok
interaksi antara rhodopsin teraktivasi dengan
transducin
Rhodopsin teregenerasi di gelap
All-trans-retynil ester dikonversi di epithel pigmen menjadi
11-cis-retinal lalu ditransport menyebrangi matrix
interphotoreceptor menuju photoreceptor.
VISUAL ACUITY
Visual acuity atau ketajaman penglihatan adalah
kemampuan mata membedakan dua titik yang terpisah
agar dapat terlihat seperti dua titik yang terpisah. Anggap lebar jari adalah 17,45mm
EF 17,45mm
tan
DF 60000mm
17,45
tan 1 ( ) 0,99' 1'
60000
Jadi, dari persamaan diatas didapat pernyataan bahwa
sudut minimum separable normal adalah 1’.
Di lecture, sudut v adalah λ , λ=v d
visus
D
Titik A dan B akan terlihat terpisah jika bayanganya di retina d = jarak yang terlihat oleh pasien
a dan b (K1 & K2) mengenai dua sel conus yang berbeda di D = jarak yang terlihat oleh orang normal dengan minimum
fovea centralis. Di fovea centralis, besar sel conus adalah separable 1’
AKOMODASI
Jika minimun separable lebih dari 1’ maka visual acuity Lensa mata kita adalah lensa cembung, makanya berlaku
mata berkurang. Pada visus normal, orang dapat rumus;
menghitung jari pada jarak 60 m. Tapi kan nggak terus kalo
periksa visus harus pada jarak 60 m. Yakali, tempat praktek
dokter mata panjangnya 60 m, hahaha #guyonlawas. Maka
dari itu dibuatlah Snellen chart berdasarkan minimum
separable 1’ ini. Minimum separable juga dipakai buat
dasar ukuran font papan petunjuk dan iklan di baliho.
Mendesain ukuran font yang tepat agar terbaca oleh mata
normal, how? 1 1 1
Snellen Chart f di do
1
dioptri =1/meter=100/cm=1000/mm
f
f = fokus lensa mata
di = jarak lensa ke bayangan di retina = 17 mm
do = jarak lensa ke benda = tergantung kita lihat bendanya yang di
mana
Near Reflex
PUPILLARY PATHWAY
A. PENDAHULUAN
Pupil adalah celah yang dilewati cahaya ketika masuk
ke mata. Celah ini bisa diatur diameternya sehingga
jumlah cahaya yang masuk ke mata juga bisa
disesuaikan.
Kondisi pupil dapat menjadi indikator dalam
menentukan “keutuhan” fungsi intracranial.
B. KOMPONEN
Aferen : sama dengan visual pathway (sampai di
Eferen :
3. LESI KONTROL PARASIMPATIS
Lesi pada retina, n. II, dan chiasma opticum.
Tidak ada abnormalitas reaksi konsensual pada mata
normal jika distimulasi cahaya terang. Namun jika
yang distimulasi adalah mata yang mengalami lesi
ini, maka respon konsensual akan lebih lambat atau
tidak sempurna (miosisnya sebentar terus balik lagi).
Lesi pada colliculus superior
Mempengaruhi persilangan pada decussatio di
mesencephalon. Gangguan ini sering diiringi dengan
hilangnya kemampuan melirik ke atas pada
penderita Parinaud syndrome.
The Argyll–Robertson pupil
Refleks konsensual/indirect terganggu karena lesi
E. DEFEK
pada Nucleus Eddinger-Westphal.
1. NEUROGENIK UMUM
Degenerasi saraf pada ganglion siliaris menyebabkan
Defek Aferen
Holmes-Adie atau “tonic” pupil (pupil menjadi
a. Buta total unilateral (satu mata)
tegang dan refleksnya lambat).
b. Buta total bilateral (dua mata), rincinya tadi udah
yaa.
Efferent defect PHYSIOLOGY OF TASTE AND SMELL
a. Physiologic anisocoria dr. Achmad Djunaidi, SU
Ukuran kedua pupil tidak sama karena faktor
Materi: Bilkis | Editor: Dilla
bawaan, biasanya perbedaan tidak lebih dari 1mm.
b. Pathologic anisocoria
Ukuran kedua pupil tidak sama karena faktor *Di lecture, dr. Jun lebih menjelaskan ulang (untuk
patologis, misalnya karena trauma, ischemi arteri mengingatkan kita) bagaimana membran potensial istirahat
pada iris, dsb. dan kawan-kawannya. Beliau njelasin yang berhubungan
c. Very mild anisocoria (sangat ringan) tentang materi ini dikit banget, jadi ini ditambah-tambah
- Muncul ketika cahaya terang : lesi parasimpatis dari Guyton ya gaes. Bismillah semoga bermanfaat
- Muncul ketika cahaya redup : lesi simpatis materinya~
Toxic pupil: senyawa atropine dapat menyebabkan
pupil terdilatasi. POTENSIAL RESEPTOR
2. LESI KONTROL SIMPATIS //Walaupun ini udah dijelasin kemarin, tapi aku cuma mau
Yang dibahas di sini adalah Horner Syndrome bahas sedikit lagi.
Intinya, reseptor itu sendiri bisa menghasilkan potensial
karakteristiknya :
aksi, yang nanti akan dijalarkan ke neuron yang bersinaps
a. Pupil yang terinfeksi akan menjadi lebih kecil
dengannya. Ada dua mekanisme eksitasi: langsung dengan
dari yang normal, namun refleks cahaya dan
terbukanya kanal ion, atau melalui jalur second messenger.
akomodasinya normal.
Reseptor tersebut akan menghasilkan potensial aksi apabila
b. Kelopak mata atas terkulai (jadi sipit artifisial
terjadi perubahan permeabilitas membran sel. Kebanyakan
gitu)
reseptor akan depolarisasi, tetapi ada juga reseptor yang
c. Gangguan pengeluaran keringat pada dahi,
hiperpolarisasi (sel photoreceptor mata). Reseptor akan
bergantung sisi mana yang terkena lesi.
menghasilkan potensial aksi bila diberi stimulus tertentu.
Horner syndrome dapat disebabkan oleh :
Potensial aksi inilah yang mempelopori terjadinya sensory
a. Hemispherectomy atau infarksi/penyumbatan
pathway.
yang masif pada salah satu hemisphere
menyebabkan ipsilateral Horner.
SENSE OF TASTE
b. Lesi pada batang otak
Sebenarnya ada banyak rasa yang dapat kita rasakan
Lesi vaskular, multiple sclerosis, pontine glioma,
(nyampur-nyampur tergantung yang dimakan apa). Tetapi,
dan brain stem encephalitis dapat memicu Horner
sensasi primer yang dapat kita rasakan ada 5, yaitu:
syndrome; lintasan simpatis pada batang otak
1. Asin
berdekatan dengan tractus spinothalamicus yang
Disebabkan oleh garam yang terionisasi, utamanya
berperan dalam sensasi nyeri dan penurunan suhu
oleh sodium (Na+).
pada contralateral tubuh.
2. Asam
c. Lesi pada corda cervicalis
Disebabkan oleh konsentrasi ion hydrogen (H+).
Dapat menyebabkan bilateral Horner.
Semakin tinggi kadarnya, semakin kuat rasa asam yang
d. Lesi pada T1
kita rasakan.
Dapat menyebabkan ipsilateral Horner.
3. Manis
e. Rusaknya rantai simpatis
Disebabkan tidak hanya oleh satu tipe zat kimia, tetapi
Biasanya kesalahan saat operasi area leher dapat
bisa dikenali oleh ikatan O-H dengan receptor manis.
menyebabkan kombinasi Horner syndrome dan
Biasanya organic substance, namun bisa artificial juga.
lesi pada nervus IX sampai XII.
4. Pahit Mekanisme Transmisi Sinyal ke CNS
Disebabkan tidak hanya oleh satu tipe zat kimia.
Biasanya organic substance. Dua jenis zat yang bisa
menyebabkan rasa pahit adalah alkaloid dan zat
organik rantai panjang yang mengandung nitrogen.
Ada pula zat yang bisa memberikan efek manis, tetapi
juga diikuti oleh rasa pahit; contohnya pada sakarin.
Rasa manis-pahit itu dikarenakan seyawa yang dikenali
reseptor untuk manis dan pahit tidaklah jauh berbeda.
Biasanya kalau pahit, kita jadi menolak untuk makan.
Hal ini ternyata penting karena penolakan tadi adalah
pertanda bahwa bisa saja yang rasanya pahit adalah
racun yang mematikan.
5. Umami/gurih
Dikenali oleh senyawa L-glutamat, lebih populer
dengan sebutan MSG.
// Lengkapnya tentang rasa-rasa itu bisa dibaca di lecture
biokimianya dr. Hamim ya.
Dari berbagai jenis rasa tadi tidak bakal terasa apabila tidak Tadi kita sudah bahas tentang 3 jenis inervasi taste
ada yang menangkap rasa, yang tak lain adalah taste bud, yaitu yang dibawa n. fascialis, n.glossopharyngeus, dan
bud/gemma gustatoria. Bicara tentang taste bud: n.vagus. Ketiganya akan menuju medulla oblongata,
Ada beberapa sel yang ada di sana yaitu taste tepatnya di nucleus tracus solitarius. Mereka anak ber-
cell/sel neuron yang menangkap stimulusnya, sel sinaps (2nd order neuron), lanjut naik melalui medial
sustentacular sebagai penyokong kehidupan sel lemniscus ke ventral posteromedial nucleus yang ada di
lain, dan juga sel basal yang senantiasa membelah thalamus. Setelah jadi 3rd order neuron, berjalan menuju
untuk membentuk sel baru. cortex gustatoria yang ada di area 43 di operculum lobus
insula.
Di sekeliling taste bud, ada network syaraf
Singkatnya:
terminal.
3 nervus tractus solitarius nucleus tractus solitarius
Taste bud bisa ditemukan di papillae circumvalata,
medial lemniscus nucleus VPM di thalamus cortex
foliate, dan fungiformis. Inervasi di papilla (yang
gustatoria (area 43).
pastinya ada di lidah) ini dibagi 2: 2/3 anterior
Tambahan:
oleh n.fascialis, 1/3 posterior (termasuk papilla
Dari tractus solitarius, ada sinyal yang di brainstem itu
circumvalata) oleh n.glossopharyngeus. Modalitas
langsung menuju ke nucleus salivatorius superior et
keduanya adalah SVA.
inferior. Lalu sinyal di bawa ke glandula salivary
Taste bud tambahan tidak hanya di lidah, tetapi
submandibular, sublingual, dan parotis agar bisa
bisa di luar itu, yaitu di palatum, epiglottis, dan
mengontrol salivasi saat proses pencernaan makanan.
lain-lain. Inervasi oleh n. vagus.
Bonus: THRESHOLD OF TASTE
Mekanisme Stimulasi Taste Bud
Setiap rasa memiliki ambang batas bawah yang berbeda-
Berawal dari kita makan sesuatu. Lalu, dari makanan
beda (konsentrasi terkecil rasa tersebut bisa dirasakan oleh
itu ada substansi yang berpotensial (taste chemical) untuk
lidah). Rasa manis, memiliki ambang batas 0,01 M sukrosa;
menstimulasi yang akan bereaksi dengan villi dari taste
sukrosa dianggap sebagai unit universalnya. Kalo kata dr.
cell/sel reseptor sensori yang ada di taste bud. Pengikatan
jun sekitar 3,6 g gula pasir biasa sih. Kalau asin sekitar 0,01
taste chemical tadi akan membuka ion channel sehingga
M NaCl. Dan yang paling rendah itu pahit (0,000008 M
ion Na+ atau H+ bisa masuk dan mendepolarisasikan sel
quinine). Jadi bisa dibayangkan, kenapa kalo pahit sedikit
yang normalnya bermuatan negatif. Dan ketika taste
aja kita udah bisa ngerasain + itu mekanisme alami tubuh
chemical sudah terbilas oleh saliva, stimulus bakal hilang.
kita untuk menghindarkan dari zat-zat beracun.
Tipe reseptor yang ada di villi tadi beda-beda untuk
masing-masing rasa. Kalau yang dicontohkan tadi adalah
SENSE OF SMELL
untuk rasa asin (masuknya sodium) dan asam (masuknya
Indra penciuman, oleh binatang-binatang adalah
hidrogen) karena ion channel yang terbuka. Sementara
segalanya. Mulai dari mengenali musuh, pasangan,
untuk rasa manis dan pahit, taste chemical bakal kena, lalu
makanan, dan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, ada
mengaktifkan second-messanger yang ada di dalam taste
1000 lebih reseptor pembauan. Namun pada manusia yang
cell. Second messanger akan mengaktifkan ion channel lain
indra penglihatannya berkembang pesat, hanya tinggal 350
di dalam sel yang pada akhirnya menghasilkan sinyal yang
bau-bauan saja yang dapat dikenali.
akan di bawa oleh syaraf.
Tractus akan dibagi menjadi 2 pathway, menuju area
olfaktori medial dan lateral. (Di Guyton jalur medial disebut
very old olfactory system, yang lateral dibagi dua jadi less
old dan newer olfactory system)
Medial pathway, bakal menuju ke nucleus septalis
di depan hypothalamus dan bagian lain di sistem
limbic. Hal ini berhubungan dengan behavior.
Lateral pathway, bagian yang less old bakalan ke
cortex prepyriform, pyriform, dan nucleus
amygdaloid (di Guyton tidak dijelaskan lebih
lanjut). Jalur ini tidak melewati thalamus ya. Jalur
ini menyebabkan seseorang suka dan tidak suka
makanan karena sudah ada experience
sebelumnya. Misalkan pada seseorang yang tidak
suka makanan yang sudah membuatnya mual dan
muntah. Newer pathway bakal lewat thalamus
bagian nucleus dorsomedial lalu ke cortex. Bagian
newer pathway ini mengatur analisis sadar atas
Mekanisme Stimulasi Sel Olfaktori bebauan.
Sel reseptor untuk penghidu adalah sel olfaktori, yaitu Bonus from GANONG
sel neuron tipe bipolar. Bagian dari sel tersebut yang
merespon adanya stimulus kimiawi (odorant substance) Mitral cell + tufted cell akan bersinaps di 5 tempat :
adalah silianya. Pada prosesnya, si odorant substance bakal anterior olfactory nucleus, olfactory tubercle, cortex
berdifusi melewati mucus yang menutupi silia. Lalu, dia piriformis, amygdala, dan cortex enthorhinal. Selain
akan terikat pada reseptor yang ada di silia. Nah, setelah itu anterior olfactory nucleus, semua jaras akan berpisah
protein G bakal teraktivasi. Protein G punya tiga subunit, menuju 2 tempat yaitu:
yaitu subunit alfa, beta, dan gamma. Ada eksitasi dari 1. thalamus orbitofrontal cortex (sama dengan newest
reseptor tadi, subunit alfa bakal misah dari Protein G pathway)
(dalam artian memisahkan diri dari subunit yang lain) dan 2. frontal cortex (masih belum tahu buat apa; less old
mengaktifkan adenylyl cyclase. Adenylyl cyclase akan pathway).
mengubah ATP menjadi cAMP, cAMP akan membuka Kemudian ada juga jaras khusus, yaitu:
sodium ion channel. Ketika channel terbuka, ion Na+ bakal enthorhinal cortex hippocampus (memori tentang
masuk dan menaikkan potensial listrik sel. Pada akhirnya makanan; less old pathway) amygdala hypothalamus
kenaikan potensial listrik akan berujung terbentuknya (respon emosi; very old pathway)
potensial aksi yang akan di salurkan ke CNS.
Potensial membran istirahat sel olfaktori adalah -55 mV. Inhibisi oleh CNS
Ketika proses di atas terjadi, terjadi depolarisasi, potensial pada bulbus olfactory terdapat periglomerular cell
membran berubah menjadi sekitar -30 mV. (inhibitory neuron, yang menghubungkan glomerulus
Tambahan: olfactory) dan juga granule cell (yang bersinaps dengan
Dokter Jun kemarin juga bahas tentang threshold of mitral cell). Mereka mensekresikan GABA yang meninhibisi
smell. Jadi berbagai odorant substance punya batas impuls neuron olfactory sehingga kita tidak akan membaui
masing-masing di mana dia bisa memberikan sensasi bau. odorant tertentu.
Ada yang sedikit saja sudah bisa terbau, ada yang setelah TAMBAHAN:
banyak dan lama baru bisa terbau. Yang sedikit contohnya OBP atau odorant-binding protein: adalah suatu protein
adalah methylmercaptan yang hanya dalam jumlah yang yang berfungsi mengikat molekul bau an
sedikit sudah bisa terbau. Maka kemudian mengkonsentrasikan molekul tersebut lalu mengirimkannya
methylmercaptan ini ditaruh di gas LPG (yang biasa buat ke reseptor.
masak), yang kalau bocor, methylmercaptannya langsung Vomeronasal: Tipe reseptor khusus yang mendeteksi
terbau dan mengalarm kita kalau gas LPGnya bocor. pheromone. Tidak begitu berkembang di manusia.
Mekanisme Transmisi Sinyal ke CNS Jarasnya, dari sel reseptor akan menuju amygdala dan
Tractus olfaktorius dan bulbus olfaktorius (pembesaran di hypothalamus untuk mengurus urusan reproduksi dan
bagian ujungnya tractus) bisa dibilang adalah pertumbuhan nafsu makan.
ke depan dari jaringan otak. Bulbus olfaktorius terletak di
SOAL
atas cribiform plate yang ada foramina cribrosanya yang
1. pada 1/3 posterior lidah, SVA dibawa oleh nervus…
akan dilewati serabut-serabut saraf sel reseptor olfactorius,
a. N. VII
dan berakhir di epithel olfactorius yang juga terdapat sel
b. N. VIII
sustentakular dan sel basal. Setelah menerima stimulus, sel
c. N. IX
reseptor olfaktori akan bersinaps di glomerulus olfactory
d. N. X
dengan sel mitral dan tufted cell, lalu dibawa dalam serabut
2. Jaras sensoris pengecap neuron ordo 2 akan bersinaps
syaraf yang ada di tractus olfaktorius, ke area-area yang
di…
akan mengolah stimulus tersebut. (mitral cell dan tufted
a. nucleus VMP thalamus
cell sebenarnya dendrit).
b. nucleus VPM thalamus
c. nucleus tractus solitarius
d. nucleus geniculatum lateral
3. Medial pathway sensoris penciuman akan
menghasilkan respon berikut, kecuali
a. salivasi
b. menjauhi stimulus tersebut
c. mengenali jenis bau
d. nafsu untuk makan
4. apakah nama sel yang menghantarkan impuls reseptor
penghindu ke CNS?
a. sel glomerulus
b. sel mitral
c. sel sustentakular
d. sel sensoris
RESEPTOR SENSORIS
- Membawa informasi tentang kondisi lingkungan
- Kemampuan pencecap nggak cuma ada di lidah,
internal dan eksternal
ada juga di epiglottis dan palatum molle yang
- Merupakan transducer : mengubah segala bentuk
penting ada reseptor disitu
energi menjadi potensial aksi pada sel neuron
- Masing-masing tastant mempunya thersholdnya
- Mekanisme perubahan energi menjadi potensial
- Pemanis buatan (sakarin, cyclamate, aspartam,
aksi ini disebut dengan sense process
dan sucralosa) mempunyai struktur berbeda
- Reseptor sensoris beserta sel di sekitarnya
dengan glukosa.
disebut sense organ
- Ditemukan bahwa beberapa orang mempunyai
- Sudah banyak reseptor yang dipelajari seperti
taste bud lebih banyak, jadinya disebut
gemma gustatoria, fotoreseptor, dan sebagainya
supertaster (25% dari populasi, kebanyakan
PENGECAPAN
cewe). Kerapatan papillae fungiformnya tinggi
- Reseptor pengecapan berupa gemma gustatoria
dan mereka sangat sensitive terhadap
yang terletak di sisi lateral papillae
n-propylthiouracyl (PROP). Mereka biasanya gasuka
sayur hijau dan makanan berlemak.
- Kemampuan manusia untuk bisa membedakan
intensitas rasa nggak sensitive. Kira-kira butuh
perubahan sekitar 30% biar bisa berasa beda.
CUTANEUS SENSE
- Belum banyak info tentang ini
- Temperature dingin dapat dirasakan melalui cold-
menthol sensitive receptor (CMR-1). Kalo panas
melalui vanilloid receptor (VR1 dan VLR1).
Keduanya merupakan anggota dari transient
reseptor potential (TRP) subfamily.
- Reseptor sentuhan itu pake Na channel BNC1.
SOAL LATIHAN
1. Ion H+ masuk melalui kanal ion?
a. EnaC
b. T1R1
Neurotransmitter di bulbus olfaktorius ada banyak : c. TRPM5
glutamat, noradrenalin, dopamin, GABA d. PKD2L1
penyakit tertentu (Korsakoff’s disease, normal ageing, e. T1R3
Parkinson’s disease and Alzheimer’s disease) penurunan 2. EnaC merupakan kanal ion untuk rasa?
noradrenalin a. Pahit
dopamin : peran penting dalam olfaksi b. Asin
noradrenalin : induksi c. Manis
GABA : inhibisi penurunan intensitas bau, jadi bau cuma d. Asam
berhenti di bulbus dan nggak naik ke otak contoh kalo mau e. Umami
pipis cepet-cepet di toilet umum, awalnya bau kan itu toilet 3. Alzheimer merupakan penyakit akibat kekurangan
umum, tapi lama-lama baunya ilang juga, atau pas nanti co- neurotransmitter?
ass di forensik awalnya bau nyengat lama-lama kebiasa juga a. GABA
ilang baunya b. Adrenalin
c. Noradrenalin
Odorant Binding Protein (OBP) d. Glutamate
Reseptor penghidu di bawah mucus, fungsi : e. Dopamine
- transfer ligand lipofilik melewati lapisan mukus 4. Saat adenylyl cyclase aktif maka terjadi?
- meningkatkan konsentrasi odorant di lapisan a. Perubahan ATP menjadi cAMP
mukus b. Odorant terikat dengan reseptor
- transporter c. Ca2+ mengalami eflux
- terminator, untuk mendegradasi odorant d. Hyperpolarisasi
- protektor dari substansi bahaya seperti morfin e. Cl- mengalami influx
Jadi, sering menghidu napza merusak sel penghidu. 5. IP3 dan DAG mengaktifkan kanal apa?
Anjing buat deteksi narkoba cuma dipake 2-4 tahun, lalu a. ENaC
rusak kemampuan menghidunya makanya gabisa dipake b. PKD2L1
lagi c. TRPM5
d. T1R3
Reseptor OBP e. T2R1
1. Odorant Receptor (ORs)
Banyak tapi pada manusia banyak degenerasi, 1000 Sumber:
gen untuk menyandi, tapi pada manis cuma 350, dikit HSC 2013, Lecture dr. Ahmad Hamim Sadewa, dan Boron
pula yang terekspresi, tapi sama-sama g-protein
receptor
ANATOMY OF EYE AND EAR - Fissura orbitalis inferior, dilewati oleh a. et n.
infraorbitalis, n. zygomaticus, v. ophthalmica
Pemateri: Rasya | Editor: Icak inferior; menghubungkan dgn fossa
infratemporalis dan fossa pterygopalatina
- For. zygomaticofaciale
- For. zygomaticotemporale
Medial: lamina papyracea ossis ethmoidales, os lacrimalis,
os frontalis
- Memisahkan dgn cellulae ethmoidalis, sinus
sphenoidalis
- For. ethmoidale anterius, dilewati oleh a. et n.
ethmoidalis anterior
- For. ethmoidale posterius, dilewati oleh a. et n.
ethmoidalis posterior
+ Periorbita
Lanjutan dari duramater endostealis
Bagian posterior menebal membentuk annulus
tendineus communis
EYE
+ Septum orbitale, melekat dari tepi orbita - tarsus
Orbita
+ Tarsus superior et inferior
+ Tepi orbita: + Vagina bulbi/fascia bulbi/kapsula Tenon, merupakan
- Margo supraorbitalis: os frontalis Incisura selubung fascial bulbus oculi
(foramen) supraorbitalis, dilewati oleh a. et n. + Retinaculum mediale, utk membatasi abduksi berlebih
supraorbitalis Incisura frontalis, dilewati oleh a. et + Retinaculum laterale, utk membatasi adduksi berlebih
n. supratrochlearis
- Margo infraorbitalis: os zygomaticus et maxilla Bulbus oculi
- Margo lateralis: proc. zygomaticus ossis frontalis, Polus anterior et posterior
proc. frontalis ossis zygomatici Sumbu optik, garis yg menghubungkan ke2 kutub (polus)
- Margo medialis: crista lacrimalis anterior et
posterior, os frontalis
Tunica bulbi
Crista lacrimalis anterior proc. frontalis maxillae Tunica fibrosa: cornea (di anterior), sclera (di posterior)
adalah tempat melekatnya:
Tunica vasculosa (uvea): iris, corpus ciliare, choroidea
- Lig. palpebrale mediale di lapisan ini banyak pembuluh darah
- M. orbicularis oculi Tunica nervosa (interna): retina
Crista lacrimalis posterior ossis lacrimalis
adalah tempat melekatnya: Cornea
Pars lacrimalis m. orbicularis oculi Terdiri dari 5 lapis: (luar – dalam)
Septum orbitale 1. Epitel anterior conjunctiva bulbi
Retinaculum mediale 2. Lamina limitans anterior (Bowman)
Fossa sacci lacrimalis
3. Substansia propria (stroma) sclera
Canalis nasolacrimalis, dilewati oleh ductus 4. Lamina limitans posterior (Descemet)
nasolacrimalis 5. Endotel
+ Dinding orbita:
Limbus cornea: junctio conjunctivocornealis, junctio
Atap: lamina orbitalis ossis frontalis, ala parva ossis sclerocornealis
sphenoidalis Angulus iridocornealis
Dapat diukur besar sudutnya
- Memisahkan dgn fossa cranii anterior dengan gonioskop
- Fossa glandulae lacrimalis,
tempatnya glandula
Spatium anguli iridocornealis
lacrimalis
Vaskularisasi: avascular (karena gaada pembuluh
- Fovea trochlearis, tempatnya “katrol”
m.
darah, kornea mendapat suplai dari aqueous humor)
obliquus superior
Inervasi: nn. ciliares n. ophthalmicus (N. V1)
- Canalis opticus, dilewati oleh N.II, a. ophthalmica
Lantai: os maxilla, os zygomaticus, os palatinus
- Atap dari sinus maxillaris Sclera
- Sulcus et canalis infraorbitalis,
dilewati oleh a. et Sinus venosus sclerae (canalis Schlemm)
n. infraorbitalis
Lateral: proc. frontalis ossis zygomatici, ala magna Choroidea
ossis sphenoidalis Lapisan: (luar – dalam)
- Memisahkan dgn fossa temporalis (anterior) dan 1. Lamina suprachoroidea sel2 pigmen
fossa cranii media (posterior) 2. Lamina vasculosa arteriae cabang a.
ciliaris
- Fissura orbitalis superior, dilewati oleh N. III, IV, VI, posterior brevis, venae vv.
verticosae
V1, v. ophthalmica superior 3. Lamina choriocapillaris
4. Lamina basalis
Corpus ciliare
Proc. ciliaris, memproduksi humor aqueos Fundus oculi: bagian belakang interior bola mata yg terlihat
Zonula ciliaris (lig. suspensorium lentis) penggantung pada oftalmoskop
lensa
M. ciliaris, bila kontraksi akomodasi
Inervasi: Lensa
ganglion ciliares (parasimpatis) Bentuk bikonveks
Lapisan: (luar – dalam)
Iris - Kapsul
Pupil - Epitel kuboid
Camera oculi anterior (COA) et posterior, berisi aqueous - Serabut-serabut lensa: cortex, nucleus
humor Semakin cembung akomodasi
Aliran humor aqueos: proc. ciliaris camera oculi Corpus vitreum massa gelatinosa
posterior pupil camera oculi anterior spatium
anguli iridocornealis sinus venosus sclerae (canalis Media dioptrik/refraktif:
Schlemm) 1. Cornea (paling berperan)
M. sphincter pupillae 2. Humor aqueous
Fungsi: miosis
3. Lensa
Inervasi: ganglion ciliare nn. ciliares breves 4. Corpus vitreum
(parasimpatis)
M. dilatator pupillae Otot-otot extraokuler
Fungsi: midriasis M. rectus superior, inferior, medialis, lateralis
Inervasi: C8-T4 ganglion cervicale superius (simpatis) M. obliquus superior (di antara m. rectus superior dan
m. rectus medial), m. obliquus inferior
Inervasi otonom mata:
Origo: annulus tendineus communis, insersio: sclera
Inervasi parasimpatis (ganglion ciliare): m. sphincter (kecuali m. obliquus inferior, insersio: crista lacrimalis
pupillae, m. ciliaris
posterior)
Inervasi simpatis (ganglion cervicale superius): m. dilatator M. levator palpebrae superior, terletak di atas m. rectus
pupillae, m. orbitalis, m. tarsalis superior, vasa darah superior
choroid & retina Otot-otot polos: m. orbitalis, m. tarsalis
superior et
inferior
Retina Inervasi: LR6(SO4)3
Terdiri dari 2 lapis:
Lateral rectus N. VI
Stratum pigmentosum retinae Superior oblique N. IV
Stratum cerebri dibagi 10 lapis lagi Sisanya N. III
Pars optica (melapisi choroid), pars ciliaris (melapisi Fungsi:
corpus ciliaris), pars iridica (melapisi iris) Elevasi: m. rectus superior + m. obliquus inferior
Ora serrata: batas pars optica – pars ciliaris, kalau di Depresi: m. rectus inferior + m. obliquus superior
preparat terlihat seperti batas antara bagian yang Intorsi: m. rectus superior + m. obliquus superior
gelap dan terang Ekstorsi: m. rectus inferior + m. obliquus inferior
Discus nervi optici blind spot Adduksi: m. rectus medialis
Macula lutea, letaknya lebih lateral dari discus nervi Abduksi: m. rectus lateralis
optici Gerak konjugata >< gerak disjugata (konvergensi,
Fovea centralis avaskular, hanya ada sel conus divergensi)
Sumbu visua, garis penghubung
benda dilihat Saat melihat dekat:
foveola 1. Adduksi/konvergensi (kontraksi m.
rectus
Vaskularisasi:
medialis)
A. centralis retinae r. superior et inferior r. 2. Akomodasi (kontraksi m. ciliaris)
temporalis et nasalis
3. Miosis (kontraksi m. sphincter pupil)
V. centralis retinae sinus cavernosus
Palpebra
Lapisan: (luar – dalam)
Cutis
Subcutis
Otot
Tarsus + septum orbitale
Conjunctiva palpebrae
Canthus medialis, lateralis (canthus = commisura)
Fissura palpebrae
Glandula ciliaris/Zeis (minyak), Moll (keringat), Glandula
tarsalis (Meibom)
Lacus lacrimalis
Caruncula lacrimalis Vasa dan Nervus
Plica semilunaris Dalam kerucut otot:
Papilla lacrimalis, punctum lacrimale N. nasociliaris (cab. n. ophthalmicus),
cabangnya:
Lapisan otot: - R. communicans ganglii ciliaris
- Pars palpebralis m. orbicularis oculi Fungsi: - Nn. ciliares longi (+ serabut2 simpatis)
menutup mata, inervasi: N. VII - N. infratrochlearis
- M. levator palpebrae superioris - N. ethmoidalis anterior et superior
Fungsi: membuka mata, inervasi: N. III N. occulomotorius (N. III)
- M. tarsalis superior et inferior N. abducens (N. VI)
Fungsi: memperlebar celah palpebral, inervasi: Luar kerucut otot:
ganglion cervicale superius (simpatis) N. ophthalmicus (N. V1) sensoris
Lapisan fibrosa: - N. frontalis, bercabang: N. supratrochlearis
N.
- Septum orbitale supraorbitalis // a. supraorbitalis
- Lamina tarsalis (tarsus) - N. lacrimalis // a. lacrimalis (+ serabut
Inervasi:
parasimpatis dari ganglion sphenopalatina)
- Palpebra superior n. supraorbitalis N. trochlearis (N. IV)
- Palpebra inferior n. infraorbitalis
Visual Pathway
Conjunctiva
Retina menerima rangsangan berupa cahaya serabut
Conjunctiva palpebrae et bulbi
saraf aferen dari retina nasal dan retina temporal berjalan
Fornix conjunctiva superior et inferior dari N. opticus (II) serabut dari retina nasal menyilang
Saccus conjunctivalis secara kontralateral di chiasma opticum, serabut dari retina
Inervasi: n. infratrochlearis, n. lacrimalis, nn. ciliares temporal tidak menyilang dan berjalan secara ipsilateral
Vaskularisasi: melalui tractus opticus corpusculum geniculatum lateral
Aa. conjunctivales posteriores, cabang arkade di thalamus berlanjut secara ipsilateral melalui radiatio
perifer palpebra
optica (tractus geniculatocalcarina) cortex calcarina di
Aa. conjunctivales anteriores, cabang aa. ciliares lobus occipitalis (area 17)
anteriores
Pupillary Light Reflex
Retina menerima cahaya serabut saraf aferen dari n. II
terproyeksi menuju mesencephalon nucleus pretectal
nucleus Edinger-Westphal, bagian dari N. occulomotor (III)
neuron preganglionik parasimpatis berjalan di n. III
ganglion ciliaris neuron postganglionik n. III m.
constrictor pupillae konstriksi pupil (miosis)
Akson visual dari tiap tractus opticus terproyeksi ke nucleus
Edinger-Westphal secara bilateral. Misalnya mata kanan
yang terkena cahaya, maka tidak hanya pupil mata kanan
yang miosis, tetapi juga pupil mata kiri. Miosis yang terjadi
pada mata yang terkena cahaya disebut direct light reflex,
sedangkan miosis pada mata yang tidak terkena cahaya
disebut indirect light reflex.
Apparatus lacrimalis
Corneal Reflex
Pars secretoria:
Stimulus sentuhan/taktil terhadap kornea mata berjalan
Glandula lacrimalis
di serabut aferen dalam N. ophthalmicus (V 1) ganglion
Ductus excretorius gland. lacrimalis fornix
trigeminalis nucleus principals n. VII di pons serabut
superior
saraf akan terproyeksi secara bilateral ke nucleus motor n.
Pars excretoria:
VII, dari situ keluar n. VII m. orbicularis oculi mata
Canaliculus lacrimalis
mengedip.
Saccus lacrimalis
Ductus nasolacrimalis, bermuara ke meatus nasi
EAR
inferior
Terdiri dari:
Lacrima (air mata), terdiri dari: (luar – dalam)
Auris externa: auricula, meatus acusticus externus
Lipid, dihasilkan oleh glandula Zeis, Moll, Meibom
(MAE)
Air, dihasilkan oleh glandula lacrimalis
Auris media: cavum tymphani
Mucus, dihasilkan oleh sel goblet
Auris interna: labyrinthus osseus et membranaceous
Inervasi:
Parasimpatis: n. petrosus major (N. VII) n.
Auricula
canalis pterygoidei ganglion sphenopalatinum
Helix, antihelix, crus helix, crura antihelix
Simpatis: ganglion cervicale superius
Tragus, antitragus, incisura intertragica
Scapha, fossa triangularis caroticus yg ditempati oleh a. carotis interna
Cymba conchae Semicanalis m. tensoris tympani
Conchae Ostium tympanicum tuba auditiva
Lobulus Paries mastoidea (dinding posterior): antrum
Tuberculum auriculare mastoidea melalui aditus (pintu) ad antrum
Inervasi: n. auriculotemporalis (1/2 atas depan), n. (ruangan)
occipitalis minor (1/2 atas belakang), n. auricularis Eminentia pyramidalis, berisi m. stapedius
magnus (1/2 bawah depan dan belakang) Canalis nervi facialis
Vaskularisasi: a. temporalis superficialis,
a. auricularis Paries labyrinthi (dinding medial):
labyrinth
posterior Fenestra vestibuli (for. ovale), menghubungkan
Meatus acusticus externus cavum tympani dgn scala vestibuli, ditutup oleh
Pars cartilaginea (1/3 lateral), pars ossea (2/3 medial) basis stapedis & lig. annulare stapedis
bentuk S, utk meluruskan dgn menarik auricula ke Fenestra cochlea (for. rotundum),
postero-superior menghubungkan cavum tympani dgn scala
Glandula ceruminosa penghasil cerumen. tympani, ditutup oleh membrana tympani
secundaria
Menyempit di 2 tempat:
Promontorium, merupakan penonjolan basis
- Batas pars cartilaginea – ossea
cochlea di mana permukaannya terdapat plexus
- Isthmus
tympanicus yg dibentuk oleh:
Inervasi: n. auriculotemporalis, n. auricularis magnus
- N. tympanicus (N. IX) parasimpatis
Vaskularisasi: a. auricularis posterior, a. temporalis
- Rr. caroticotympanici cabang plexus caroticus
superficialis
internus simpatis
Membrana tympani
Ossicula auditiva
Batas auris externa – media
Maleus, incus, stapes
Terdiri dari 3 lapis: Epidermis, jaringan fibrosa, mukosa
Bagian tulang yg terletak pada recessus epitympanicus:
Melekat di annulus tympanicus
Caput mallei
Incisura tympani Corpus, crus breve incudes
Pars tensa, pars flaccida
Plica malleolaris anterior et posterior Otot-otot
Umbo M. tensor tympani
Bagian os maleus yg melekat ke membran tympani: Origo: pars cartilaginea tuba auditiva
manubrium, proc. lateralis mallei Insertio: manubrium mallei
Terbagi 4 kuadran: antero-superior, antero-inferior, Inervasi: n. tensoris tympani (N. V3)
postero-superior, postero-inferior
M. stapedius
Cone of light, terletak di kuadran antero-inferior
Insertio: collum stapedis
Inervasi:
Inervasi: n. stapedius (N. VII)
- Dataran lateral: n. auriculotemporalis (N. V3), N.
X
Labyrinthus osseus
- Dataran medial: plexus tympanicus (N. IX) Terdiri dari:
Vaskularisasi:
Cochlea:
- Dataran lateral: r. auricularis profundus Scala tympani
- Dataran medial: a. tympanica anterior et posterior Scala vestibule
Keduanya berhubungan di helicotrema
Cavum tympani Vestibulum
Isi: udara, ossicula auditiva, chorda tympani, otot2 (m. Canalis semicircularis anterior, posterior, lateral
tensor tympani, m. stapedius) Berisi perilimfe
Terhubung dengan nasopharynx melalui tuba auditiva,
yg pada balita wider, shorter, more horizontal lebih Labyrinthus membranaceus
mudah terjadi otitis media Terdiri dari:
Terbagi menjadi 3 ruangan:
Recessus epitympanicus, Ductus cochlearis (scala media) mengisi
Mesotympanum, Recessus hypotympanicus cochlearis
Batas-batas: Utriculus, sacculus mengisi vestibulum
Paries membranaceae (dinding
lateral): Ductus semicircularis mengisi canalis
membrane tympani semicircularis
Paries tegmentalis (atap): tegmen
tympani
Berisi endolimfe
Eminentia arcuata, penonjolan canalis Reseptor pendengaran:
Organon spirale Corti
semicircularis anterior Reseptor keseimbangan:
Paries jugularis (lantai): fossa jugularis yg Crista ampularis keseimbangan dinamis
ditempati oleh v. jugularis interna Macula utriculi et saculi keseimbangan statis
Paries caroticus (dinding anterior): canalis
AUDITORY PATHWAY Terdiri dari sel-sel polyhedral dengan inti bulat. Stratum
Sinyal auditori dibawa dari auris interna ke otak oleh spinosum umumnya merupakan lapisan yang paling
polysynaptic pathway yang mengandung komponen tebal dari epidermis.
crossed dan uncrossed, melibatkan struktur-struktur e. Stratum basale
berikut: Terdiri dari selapis sel kuboid/ kolumnar rendah yang
Stimulus bunyi cochlear hair cells sel bipolar pada menempel pada membrana basalis. Antara sel basale
ganglion cochlearis divisi cochlear n. vestibulocochlear dengan membrane basalis dihubungkan oleh
(VIII) nucleus cochlearis sebagian serabut menyilang hemidesmosom, sedangkan antar sel basale
melalui corpus trapezoideum (crossed), sebagian lagi dihubungkan oleh desmosome. Sel-sel basale
berjalan secara ipsilateral ke nucleus olivarius superior merupakan stem cell yang dapat bermitosis
(uncrossed) lemniscus lateral colliculus inferior membentuk sel-sel epidermis lain.
terproyeksi ke corpus geniculatum medial (CGM) cortex Epidermis terutama terdiri dari sel keratinosit. Selain itu,
auditori primer di gyrus temporalis superior (area 41) terdapat pula 3 jenis sel lain yang jumlahnya lebih sedikit,
yaitu melanosit, sel Langerhans (sebagai antigen-presenting
Sumber : cell) dan sel Merkel.
1. Penjelasan Asisten Dosen Anatomi 2012
2. Kanula Anatomi 2012 blok 1.5
3. PPT Dosen Anatomi
Dermis
Dermis merupakan jaringan ikat yang dibagi menjadi dua
lapisan, yaitu stratum papilar dan stratum reticular.
Stratum papilar adalah lapisan tipis, terletak langsung di
bawah epidermis, yang membentuk papilla dermal. Lapisan
ini terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan ini dapat
dijumpai Corpuscullum Tactus Meissner. Sementara itu,
stratum reticular adalah lapisan yang lebih tebal dan terdiri
dari jaringan ikat padat.
Hypodermis
Hypodermis merupakan jaringan ikat longgar di bawah
dermis yang terdiri dari jaringan adipose dan banyak
Epidermis
terdapat corpusculum pacini.
Epidermis yaitu epitel pipih berlapis dengan keratinisasi
(epitelium stratificatum squamosum cornificatum) yang Corpusculum pacini merupakan reseptor getaran cepat
mempunyai beberapa lapisan, yaitu: (dari superficial) dan tekanan. Corpusculum pacini berukuran panjang
a. Stratum corneum antara 1 sampai 4 mm dan dalam potongan melintang
Lapisan ini terdiri dari 15-20 lapis sel pipih berkeratin. tampak seperti potongan bawang. Corpusculum pacini
Merupakan lapisan sel mati yang sudah tidak memiliki dibungkus oleh sebuah kapsula jaringan ikat padat yang
nucleus ataupun organel lainnya. Lapisan ini kaya akan menyelubungi lamella konsentris. Terdapat banyak lamella
keratin. di dalam corpusculum pacini yang terdiri atas sel-sel pipih
b. Stratum lucidum (modifikasi Sel Schwann) serta serabut kolagen. Terdapat
Lapisan ini hanya terdapat pada kulit yang tebal, yaitu sebuah serabut saraf berdiameter besar tanpa myelinasi di
telapak tangan dan telapak kaki. Stratum lucidum tengah corpusculum pacini ini.
merupakan lapisan tipis dari sel-sel pipih yang bersifat
eosinofilik.
c. Stratum granulosum
Ciri dari lapisan ini adalah banyaknya granula basofilik
padat di dalam sitoplasmanya, yang disebut granula
keratohyalin.
d. Stratum spinosum
TASTE BUD / GEMMA GUSTATORIA
Permukaan atas lidah dilapisi oleh epitelium stratificatum
squamosum dengan keratinisasi tipis. Papilla circumvalata,
CORPUSCULUM TACTUS MEISSNERI papilla terbesar pada lidah, dapat dijumpai di permukaan
Pewarnaan yang digunakan pada praktikum agar dapat lidah bagian posterior. Papilla ini memiliki jumlah gemma
melihat corpusculum tactu smeissner adalah Cresyl fast gustatoria terbanyak dibanding papilla lain. Selain di lidah,
violet-eosin. Corpusculum tactus meissner merupakan gemma gustatoria Terdapat di organ lidah, faring, epiglotis,
reseptor untuk sentuhan ringan yang dapat beradaptasi dan palatum molle.
dengan cepat. Corpusculum tactus meissner dapat dijumpai
di papilla dermal. Corpusculum tactus meissner tersebut
berbentuk oval dan memiliki kapsula berupa jaringan ikat
kolagen. Corpusculum tactus meissner banyak ditemukan di
jari, bibir, papilla mamae, dan organ genitalia.
EYE EXAMINATION
Pemateri: Helen | Editor: Yudha
1. Apa jenis epitel di atas?
2. Lapisan apa yang ditandai huruf A? Terdiri atas sel Seperti pemeriksaan pada umumnya ingat cuci tangan
apa mayoritas? sebelum dan sesudah pemeriksaan ya
3. Lapisan B merupakan stratum? Alat dan bahan:
4. Pada daerah C terdapat reseptor yang dinamakan? 1. Penlight/flashlight
Fungsinya? 2. Alkohol
3. Snellen chart
4. Ishihara test book
5. Amsler Grid
Prosedur secara umum:
1. Bangun hubungan interpersonal dengan pasien
2. Rangkum keluhan pasien dan sebutkan ulang yang
penting secara umum
3. Jelaskan kepada pasien tentang pemeriksaan yang
akan dilakukan.
4. Minta pasien duduk pada jarak 5/6 meterdidepan
snellen chart. Jika ia menggunakan kaca mata minta
pasien melepasnya.( untuk pemeriksaan visus)
Pemeriksa duduk didepan pasien dengan jarak
sejangkauan lengan ( untuk pemeriksaan gerakan bola
mata dan lapang pandang )
Pasien duduk didepan pemeriksa, jika pasien
menggunakan kaca mata minta pasien melepasnya
(unutk pemeriksaan penglihatan warna)
5. Lakukan pemeriksaan
5. Apa yang ditunjuk huruf A? 6. Cuci tangan
6. Lapisan B merupakan? 7. Laporkan hasil pemeriksaan
7. Pada lapisan B, banyak terdapats truktur C, yaitu? 8. Edukasi
Fungsi?
Pemeriksaan yang akan dilakukan: 6. Pemeriksa menggerakkan tangan kearah vertical
PEMERIKSAAN VISUS maupun horizontal dan minta pasien menjawab
Case: Seorang perempuan berumur 21 tahun menderita kemana arah tangan pemeriksa bergerak. Jika pasien
penglihatan yang blur/kabur di kedua matanya sejak ia tidak dapat melihat pergerakan tangan pemeriksa,
berumur 12 tahun. Dapatkah anda menemukan seberapa periksa pasien dengan menggunakan cahaya. Nyalakan
berat gangguan penglihatan pada pasien ini?” cahaya didepan mata pasien dan Tanya pasien apa
Jarak ketajaman penglihatan seseorang adalah kemampuan dapat melihat cahaya tersebut dan menyebutkan dari
seseorang untuk melihat jarak pusat objek dengan mana arah cahaya. Visus untuk deteksi cahaya adalah
membandingkan penglihatannya dengan penglihatan orang 1/~
normal sebagaimana di nilai menggunakan snellen chart 7. Lakukan pemeriksaan untuk kedua mata. Apabila
yang menunjukkan rasio antara jarak pasien dapat melihat pasien menggunakan kacamata, lakukan dua kali yaitu
ke suatu objek khusus dan jarak orang normal dapat menggunakan kacamata dan tanpa kacamata.
melihat objek yang sama.
Rumus: PEMERIKSAAN OTOT BOLA MATA (OCULAR MOVEMENT)
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘 𝐴 Case: Laki – laki berumur 19 tahun mengeluh bahwa
𝑉𝑖𝑠𝑢𝑠 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘 𝐴 penglihatannya menjadi dua (ganda) / dipoplia setelah
Snellen chart terdiri dari huruf atau angka yang mempunyai kepalanya luka dalam kecelakaan lalu lintas 6 bulan yang
ukuran yang berbeda. Ada pula yang menggunakan simbol lalu. Bagaimana kita tau penyebab diplopia pada pasien
seperti gambar hewan untuk pemeriksaan pada anak – ini?”
anak dan ada pula yang menggunakan huruf dengan ukuran Teknik pemeriksaan:
berbeda dan dalam arah berbeda untuk pasien yang tidak 1. Pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa sejauh
bisa membaca. Snellen chart ini berada 6 meter dihadapan jangkauan lengan. Dan pasien melihat lurus ke depan.
pasien. Dalam jarak ini tidak diperlukan usaha untuk 2. Sorotkan lampu ke arah mata pasien melalui samping
akomodasi bagi mata normal. Contoh: pasien bisa melihat bawah, jangan tegak lurus dengan mata pasien karena
suatu objek pada 6 meter, yang dimana objek tersebut bisa membuat ketidaknyamanan. Jarak antara mata dengan
dilihat orang normal dalam jarak 10 meter, ini artinya lampu senter sekitar 60 cm. lihatlah pantulan cahaya di
pasien punya visus 6/10. kedua bola mata. Normalnya simetris. Pantulan yang
Untuk pasien yang mempunyai ketajaman tidak simetris dijumpai pada strabismus.
penglihatan yang sangat buruk bisa menggunakan “finger
counting”, “hand movement”, dan cahaya. Orang normal
harus bisa menghitung jari pada jarak 60 meter, melihat
pergerakan tangan pada 300 meter, dan melihat cahaya.
Teknik pemeriksaan:
1. Pasien duduk dengan jarak 5 atau 6 meter lurus
terhadap snellen chart. Lihat pada snellen chart (Simetris, refleks kornea normal)
penyebut yang digunakan sebagai pacuan yang
digunakan untuk menentukan jarak yang digunakan,
5m atau 6m.
2. Pasien menutup mata yang tidak diperiksa tanpa
menekan mata yang ditutup. Lakukan pemeriksaan di
mulai dari mata yang sehat terlebih dahulu. Kalau
kedua mata sehat, mulailah dari mata kanan. Bantulah
pasien memposisikan tangan, pastikan posisinya benar.
Dan perlu dijelaskan bahwa kedua mata tidak perlu
dipicingkan, melihat dengan santai.
3. Minta pasien mengidentifikasi tulisan atau simbol yang
ada di snellen chart, dimulai dari deret paling atas
terus ke bawah. Ketika pasien hanya dapat melihat
sampai bagian bagian tertentu, maka itulah visus (Asimetris, refleks kornea tidak normal)
pasien.
Perhatian: jangan menyederhanakan rumus visus 3. Pemeriksaan refleks pupil. Untuk mata normal ketika
pasien karena visus pasien bukan pecahan. menyinari mata kanan maka pupil mata kanan dan
4. Jika huruf terbesar tidak dapat dibaca pasien, gunakan mata kiri mengecil. Dan sebaliknya. Apabila ada
pemeriksaan perhitungan jari, dimulai dari jarak 1 kelainan pupil terlihat bergetar disebut nystagmus.
meter didepan pasien. Visus untuk finger counting 4. Minta pasien supaya pandangannya mengikuti ujung
adalah X/60 (X adalah jarak pasien – pemeriksa saat jari atau ujung pena berjalan mendekati mata tanpa
menghitung jari dalam meter). menggerakkan kepala. Perhatikan pergerakan bola
5. Jika pasien tidak dapat menghitung jari pada jarak 1 mata. Gerakkan jari atau pena seperti menulis huruf H
meter lakukan pemeriksaan pergerakan tangan. di udara. Berhentilah sejenak untuk melihat
Visusnya X/300 (X adalah jarak antara pasien dengan pergerakan dan letakbola mata pasien. Ketika jari kita
pemeriksa saat dapat melihat gerakan matanya) di bawah, bisa menarik kelopak mata pasien ke atas,
supaya bola mata terlihat lebih jelas. Ketika memeriksa
di sisi kanan pasien, pemeriksa menggunakan tangan
kiri, dan sebaliknya) PEMERIKSAAN AMSLER GRID
Case: “Perempuan berumur 62 tahun terdiagnosis
PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG menderita ARMD (Age Related Macular Degeneration) atau
Case: “Perempuan berusia 56 tahun mengeluh bahwa Degenerasi Makula mengeluh penglihatan mata kanannya
suaminya yang berusia 60 tahun sering nabrak barang – memburuk. Dia melihat garis lurus menjadi garis yang
barang yang ada di lantai ketika dia berjalan. Apa jenis berbelok-belok dan semuanya terlihat lebih gelap”
gangguan penglihatan yang diderita? Dapatkan anda Amsler Grid Test, merupakan tes simpel untuk
menemukan lapang pandangnya.” mengevaluasi kualitas central vision. Teknik pemeriksaan:
Tes lapang pandang sangat berguna untuk menentukan lesi 1. Pakai kacamata apabila memakai. Jaraknya sama
pada visual pathway. dengan saat membaca biasa.
Teknik pemeriksaan: 2. Tutup satu mata. Kemudian fokuskan pada titik di
1. Duduk berhadap – hadapan dengan pasien sejauh tengah.
jangkauan lengan. Pemeriksaan mata di mulai dari 3. Bagaimana garis yang terlihat di sekitarnya? Apakah
mata yang sehat terlebih dahulu, apabila keduanya bergelombang, kabur, atau berbelok-belok? Semua
sehat dimulai dari yang kanan. garis seharusnya lurus, perpotongannya harus
2. Pasien menutup mata yang tidak diperiksa tanpa membentuk sudut yang lurus dan semua kotak harus
menekan mata. Mata dalam keadaan santai. Pastikan mempunyai ukuran besar yang sama. Apakah ada area
pasien menutup mata dengan benar, bantu yang hilang atau terlihat gelap? Apakah anda dapat
memperbaiki apabila masih salah. melihat semua sudut dan sisinya? Jangan lupa
3. Pasien bertatapan dengan pemeriksa. Minta pasien memeriksa kedua mata. Apabila area menjadi
mengatakan apabila telah melihat jari pemeriksa. bergelombang, kabur, gelap, dsb merupakan tanda
Apabila pasien belum bisa melihat terus arahkan jari ke degenerasi macula, biasanya diderita lanjut usia
medial sampai pasien melihat. Bandingkan dengan (manula)
lapang pandang dari pemeriksa (mata normal). Perhatian: laporkan apapun ketidak teraturan pada
4. Lakukan dari 8 arah mata angin (utara di atas selatan di mata ke dokter mata sesegera mungkin. Kamu bisa
bawah). Ingat, periksa kedua mata ya. menandai area mana dalan chart yang tidak kamu lihat
dengan baik dan lakukan pemeriksaaan mata.