Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DAMIU (DEPOT


AIR MINUM ISI ULANG)
PUSKESMAS MAGEK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM

PUSKESMAS MAGEK

TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN

Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga diperlukan
oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan
untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa
mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism dan
fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja dan
berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar
dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel
adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air
mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

II. LATAR BELAKANG

Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan melalui
saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air minum
(DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan
yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk
dikonsumsi masyarakat.

III. TUJUAN KEGIATAN

1. Umum
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang berasal
dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
2. Khusus
a. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten / kota
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
c. Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang melaksanakan
kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
d. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh pemerintah
daerah baik di kabupaten / kota.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa konseling
dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM) dan
pemeriksaan sampel air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
Inpeksi Sanitasi
DAMIU
Pemeriksaan
sampel
Pembinaan
DAMIU

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN

Evaluasi program kesehatan lingkungan disampaikan kepada Kepala Puskesmas oleh


penanggung jawab UKM.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Hasil dari kegiatan di program kesehatan lingkungan dicatat dalam laporan kinerja bulanan
dan tribulan disertai dengan dokumentasi yang dibutuhkan kemudian dilakukan analisis untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan di program. Selanjutnya dilaporkan kepada penanggung
jawab UKM untuk disusun rencana tindak lanjut yang disampaikan kepada Kepala Puskesmas
dan seluruh staff melalui Minilokakarya.
IX. SUMBER DANA
Kegiatan dalam program kesehatan lingkungan bersumber dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) tahun 2019.

Mengetahui, Magek,
Penangung jawab UKM Penanggung Jawab Pelaksana
Program Kesling

dr. Susi Amron Yanti Febrianora


NIP. 19800503 201001 2 006 NIP. 19700223 199103 2 007

Anda mungkin juga menyukai