Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN METODE SNOWBAL THROWING UNTUK MENINGKATKAN

EFEKTIFITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS IX


SMPN 1 KAMANG MAGEK
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapan kepada Allah SWT yang telah member rahmat dan
karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Penyusunan laporan ini berdasarkan pelaksana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu guru-guru dalam mengatasi
masalah yang ditemui dilapangan terutama dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selain untuk
memperbaiki pembelajaran, laporan ini juga dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKNI 4501) pada program S1 IPA Universitas Terbuka
UPBJJ Padang.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Supervisor yang telah memberikan arahan / petunjuk dalam penyusunan laporan ini.
2. Teman sejawat / rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan dorongan kepada
penulis.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan kepada penulis dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga segala amal kebaikan dan bimbingan yang diberikan mendapat balasan di sisi
Allah SWT Amin.
Penulis menyadari dalam penulis laporan ini banyak memiliki kekurangan dan kesalahan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi terciptanya kesempurnaan laporan
ini.

Bukittinggi, 12 Februari 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam proses belajar mengajar IPA di Kelas IX SMPN 1 Kamang Magek sering hanya
didominasi oleh guru, guru menjadi sumber pembelajaran, karena guru belum menggunakan
metode yang bervariasi. Pelajaran IPA pada umumnya disampaikan dengan metode ceramah,
Tanya jawab, dan pemberian tugas, sehingga siswa tidak aktif ditandai dengan bukti apabila
diberi pertanyaan dan kesempatan bertanya, siswa jarang mau mengacungkan tangan untuk
menjawab pertanyaan, begitu juga menunjukkan kedepan, sedikit yang dengan kemauan sendiri
untuk maju.
Dalam peraturan Pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan BAB IV tentang Standar Proses pasal 19 ayat 1 bahwa:
“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan disetiap penyerahan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta anak didik untuk berpartisi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativas, dan kemampuan siswa dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik dan prikologi peserta didik”.
Dengan PP diatur dituntut kreasi diatas guru dalam menciptakan pembelajaran yang
berkualitas, dalam pembelajaran IPA di kelas IX, sebenarnya memiliki masalah, siswa kurang
aktif karena proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
Karena guru masih menggunakan metode lama. Kalau kondisi ini tidak diperbaiki
diwajibkan proses pembelajaran di kelas XI menjadi volume dan hanya guru yang menjadi
sumber. Sehingga tidak tercapai pembelajaran yang aktif dan kreatif seperti yang ditempati
dalam standar proses maka perlu pengangkatan masalah dengan judul “Penerapan Metode
Snowbal Throwing untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IX SMPN 1 Kamang
Magek.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini perlu
dibatasi masalah yang akan diteliti, sesuai dengan tujuan masalah yang berkaitan dengan
peningkatan aktivitas belajar dalam pembelajaran IPA di Kelas IX SMPN 1 Kamang Magek
dapat dilakukan beberapa tindakan antara lain :
1. Meningkatkan kepercayaan diri siswa
2. Meningkatkan kemampuan berbahasa siswa
3. Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi
Dari beberapa permasalahan diatas, kami guru IPA berkesimpulan bahwa tindakan yang
akan dijadikan prioritas utama untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah penggunaan
model pembelajaran yang bervariasi.
Sehubungan dengan itu dalam penelitian ini peneliti merumuskan permasalahan dalam
bentuk pertanyaan yaitu : “Apakah dengan menggunakan model snowball throwing dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar IPA?”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Meningkatakan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
2. Meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk bertanya dan menjawab.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dengan terlaksananya penelitian ini dan tersusun dalam bentuk laporan penelitian maka
diharapkan mempunyai manfaat antara lain :
a. Bagi Siswa
1) Membantu siswa menguasai materi pembelajaran dengan lebih baik baik.
2) Menumbuhkan aktivitas siswa dalam belajar.
3) Meningkat kepercayaan diri siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
b. Bagi Guru
1) Meningkatkan penguasaan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa.
2) Meningkatkan percaya diri dan penguasaan materi dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Membantu menciptakan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa di sekolah
2) Memiliki guru yang mampu memecahkan masalah dalam proses pembelajaran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORITIS
1. Aktivitas
Dari semua azaz didaktik boleh dikatakan aktivitaslah azaz yang terpenting, sebab
belajar sendiri merupakan suatu kegiatan, tanpa kegiatan tak mungkin seseorang belajar.
Aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan, kesibukan atau
salah satu kegiatan kerjaka. Menurut Roussean dalam didaktik azaz-azaz mengajar : Prof.
Dr. S. Nasution, MA (2000,86) aktivitas adalah : “Segala pengetahuan harus diperoleh
dengan pengamatan sendiri, pengamalan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan alat-alat
yang dibuatnya sendiri”. Sedangkan Montessori dalam buku yang sama berpendapat
“Anak-anak memiliki tenaga-tenaga berkembang sendiri, membentuk sendiri . pendidik
harus menjadi pembimbing, hematlah dengan perkataanmu”. Manurut Drs. B. Suryo
Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (2002 : 72), aktivitas siswa tampak dalam
kegiatan :
1. Berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan.
2. Mempelajari, mengalami, dan menentukan sendiri bagaimana memperoleh situasi
pengetahuan.
3. Merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya.
4. Belajar dalam kelompok.
5. Mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu.
6. Mengomunikasikan hasil pikir, penemuan dan pengahayatan nilai-nilai secara lisan
atau penampilan.
Dari semua pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas adalah :
segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajar mengajar agar siswa
mampu menemukan, melakukan untuk membantu dirinya sendiri.
2. Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat.
Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “balajar” merupakan kata yang tidak asing lagi,
bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka
dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. James O’Whittaker dalam psikologi
belajar : Drs. Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 12) merumuskan “belajar sebagai proses
dimana tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.
Sedangkan menurut Slameto dengan pengutip yang sama mengatakan :
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah : rangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah
memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru.

Anda mungkin juga menyukai