Anda di halaman 1dari 59

Case Report Session

Lagoftalmus
Preseptor : Dr. dr. Hendriati, Sp.M(K)
Presentan : Yuwita Afdila, Shylvia Helmanda, Dian Herdianti, Alya Binti Azmi
Pendahuluan
Latar Belakang

Kelopak mata atau palpebra mempunyai


fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang
membentuk film air mata di depan komea.

Palpebra merupakan alat menutup mata yang


berguna untuk melindungi bola mata terhadap
trauma, trauma sinar dan pengeringan bola
mata.
Latar Belakang

Lagoftalmus adalah suatu keadaan dimana


kelopak mata tidak dapat menutup bola mata
dengan sempurna.

Kelainan ini akan mengakibatkan trauma


konjungtiva dan kornea, sehingga
konjungtiva dan selaput bening menjadi kering
dan terjadi infeksi.
Latar Belakang

Sebab terjadinya lagoftalmus dapat akibat


terbentuknya jaringan parut atau sikatrik
yang menarik kelopak, ektropion,paralisis
orbikularis okuli, eksoftalmus goiter, dan
terdapatnya tumor retrobulbar.
Latar Belakang

Pengobatan pada lagoftalmus merupakan


usaha mempertahankan bola mata tetap basah
dengan memberikan air mata buatan. Kadang-
kadang dipergunakan lensa kontak untuk
mempertahankan air mata tetap berada di
permukaan kornea.
Bila keadaan terlalu berat maka dilakukan
blefarorafi dengan menjahit dan mendekatkan
kedua kelopak atas dan bawah
Batasan Masalah

Case Report Session ini membahas mengenai


kasus lagoftalmus.
Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Case Report Session ini adalah


untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai lagoftalmus.
Manfaat Penelitian

- Menambah wawasan mengenai ilmu


kedokteran pada umumnya, dan ilmu
penyakit mata pada khususnya.

- Sebagai proses pembelajaran bagi dokter


muda yang sedang mengikuti kepaniteraan
klinik bagian Ilmu Penyakit Mata.
Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penulisan Case


Report Session ini adalah hasil pemeriksaan
pasien, rekam medis, dan tinjauan
Metode yang dipakai dalam penulisan Case Report
kepustakaan yanghasil
Session ini adalah merujuk pada berbagai
pemeriksaan pasien, rekam
literatur
medis, dan tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literatur
Tinjauan Pustaka
Palpebra superior dan inferior
adalah modifikasi lipatan kulit
yang dapat menutup dan
melindungi bola mata bagian
anterior.

Berkedip membantu
menyebarkan lapisan tipis air
mata, yang melindungi kornea
dan konjungtiva dari dehidrasi.

Palpebra superior berakhir


pada alis mata dan palpebra
inferior menyatu dengan pipi
Palpebra terdiri atas lima
bidang jaringan utama:
1.Kulit,
2.Otot
3.Jaringan areolar,
4.Jaringan fibrosa
(tarsus)
5.Lapisan membran
mukosa (konjungtiva
pelpebralis).
1. Lapisan kulit
Kulit pada palpebra
berbeda dari kulit bagian
lain tubuh karena tipis,
longgar, dan elastis,
dengan sedikit folikel
rambut, tanpa lemak
subkutan.
2. Otot-otot pada
palpebra
a. M. Orbikularis Okuli
Berperan dalam
menutup palpebra.
Dipersarafi oleh nervus
facialis.

b. M. Levator Palpebra
Otot ini dipersarafi oleh
N. III yang berfungsi
untuk mengangkat
kelopak mata atau
membuka mata
3. Jaringan Areolar
Jaringan areolar
submuskular yang
terdapat di bawah
muskulus orbikularis
okuli,
4. Tarsus
Tarsus terdiri atas
jaringan penyokong
kelopak mata dengan
kelenjar Meibom (40
buah di kelopak atas dan
20 buah di kelopak
bawah).
5. Konjungtiva Palpebrae
Bagian posterior palpebrae
dilapisi selapis membran
mukosa, konjungtiva palpebra,
yang melekat erat pada tarsus
TEPIAN PALPEBRA Tepian anterior
1. Bulu mata
2. Glandula Zeiss: struktur ini
adalah modifikasi kelenjar
sebasea kecil yang bermuara
ke dalam folikel rambut pada
dasar bulu mata.
3. Glandula Moll: struktur ini
adalah modifikasi kelenjar
keringat yang bermuara ke
dalam satu barisan dekat
bulu mata.
TEPIAN PALPEBRA 2. Tepian posterior
Tepian palpebra posterior
berkontak dengan bola mata,
dan sepanjang tepian ini
terdapat muara-muara kecil dari
kelenjar sebasea yang telah
dimodifikasi (glandula Meibom
atau tarsal).

3. Punktum lakrimal
Terletak pada ujung medial dari
tepian posterior palpebra,
dimana terdapat penonjolan kecil
dengan lubang kecil di pusat
yang terlihat pada palpebra
superior dan inferior.
Fisura Palpebra

Fisura palpebra adalah ruang


berbentuk elips diantara
kedua palpebra yang
terbuka. Fisura ini berakhir di
kantus medialis dan lateralis.
REFRAKTOR PALPEBRA Refraktor palpebrae berfungsi
membuka palpebra. Refraktor
palpebra dibentuk oleh kompleks
muskulofasial dengan komponen
otot rangka dan otot polos.

Di palpebra superior, bagian otot


rangka adalah levator palpebra
superior.
Di palpebra inferior, refraktor utama
adalah muskulus rektus inferior.

Komponen otot polos dari refraktor


palpebrae disarafi oleh nervus
simpatis sedangkan levator dan
muskulus rektus inferior oleh nervus
okulomotoris
LAGOFTALMUS
Lagoftalmus adalah suatu keadaan
dimana kelopak mata tidak dapat
menutup bola mata dengan sempurna.

Kelainan ini akan mengakibatkan


trauma konjungtiva dan kornea,
sehingga konjungtiva dan selaput
bening menjadi kering dan terjadi
infeksi. Infeksi ini bisa dalam bentuk
konjungtivitis atau suatu keratitis
Klasifikasi
Etiologi

• Kerusakan saraf fasialis


• Gangguan jaringan kelopak mata
• Penonjolan berlebihan di orbit
• Cicatrices
• Proptosis
• Enophthalmos
Patofisiologi

Diduga akibat proses inflamasi akut pada nervus fasialis di daerah tulang temporal, di sekitar foramen
stilomastoideus tempat keluarnya nervus ini. Teori yang dianut saat ini yaitu teori vaskuler yaitu pada Bell’s Palsy
terjadi iskemi primer pada nervus fasialis yang disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah yang terletak antara
nervus fasialis dan dinding kanalis fasialis. Sebab vasodilatasi ini bermacam-macam, antara lain infeksi virus, proses
imunologik, dll. Iskemi primer yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural yang menimbulkan
iskemi sekunder dengan akibat gangguan fungsi nervus fasialis.

Paralisis wajah pada Bell’s palsy akan terjadi mulai dari bagian atas hingga bagian bawah dari otot wajah
(seluruhnya akan lumpuh). Gejalanya seperti dahi tidak dapat dikerutkan, fisura palpebra tidak dapat ditutup
(lagoftalmus) dan pada usaha untuk memejamkan mata terlihatlah bola mata yang berbalik ke atas.

Palpebra yang tidak dapat menutup disebabkan gangguan nervus fasialis yang mempersarafi M. orbikularis
okuli.
Gejala Klinis

1. Sensasi terbakar
2. Terasa seperti ada benda asing
3. Pasien mengeluhkan matanya terasa kering,
4. Penglihatan yang kabur.
5. Pada tahap lanjut hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya keratitis,
infeksi, ulkus kornea, perforasi okular, dan endophthalmitis
Diagnosis
Terutama ditegakkan dari gejala klinis
 Hilangnya lipatan dahi dan nasolabial
 Ptosis alis,
 ektropion pada kelopak mata bawah,
 epiphora,
 retraksi kelopak mata atas,
 ketidakmampuan untuk menutup mata
(lagophthalmos)
Pemeriksaan

Pemeriksaan slit lamp  keratopati epitel


interpalpebra, yang merupakan diagnostik dari
lagophthalmos.
Pemeriksaan eksternal untuk penutupan
kelopak mata lengkap,
Sensasi kornea
Mengevaluasi dimensi vertikal kulit kelopak
mata atas dan bawah.
Penilaian fungsi otot levator palpebra
superior
Tatalaksana

Mempertahankan bola mata tetap basah


dengan memberikan air mata buatan. Kadang-
kadang dipergunakan lensa kontak untuk
mempertahankan air mata tetap berada
dipermukaan kornea.
Bila keadaan terlalu berat maka dilakukan
blefarorafi dengan menjahit dan mendekatkan
kedua kelopak atas dengan bawah.
Pembedahan

Tarsorraphy Lid Loading


Tessier Canthoplasty
KOMPLIKASI
• Keratitis eksposure  proses peradangan pada
lapisan kornea mata, yang merupakan lapisan
terluar bola mata, akibat mata yang kering,
lubrikasi yang kurang terhadap lapisan bola
mata, dan abnormalitas kelopak mata.
• Endoftalmitis  peradangan berat yang terjadi
pada seluruh jaringan intraocular yang mengenai
dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid
tanpa melibatkan sklera dan kapsula tenon.
• Ulkus kornea  keadaan patologik hilangnya
sebagian permukaan kornea akibat kematian
jaringan kornea.
LAPORAN KASUS
Nama : An. AB
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 44 tahun
Pekerjaan : Petani
Negeri Asal : Sipora Selatan,
Mentawai
Anamnesis

Keluhan Utama
Mata kanan tidak dapat menutup
sejak 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
• Kelopak atas mata kanan tidak dapat menutup sejak 1 tahun yang lalu
• Ulkus atheromatosus okuli dekstra ec jamujr
• Mata kanan tidak dapat melihat sejak 3 bulan yang lalu
• Mata kanan merah dan kabur sejak 3 bulan yang lalu
• Bagian bening mata kanan memutih sejak 1 tahun yang lalu
• Sekret ada
• Nyeri ada
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien tidak pernah sakit mata seperti ini sebelumnya.
 Pasien tidak pernah menggunakan kaca mata sebelumnya.
 Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada.
 Riwayat stroke ada
 Riwayat luka yang lama sembuh tidak ada.
 Riwayat keganasan darah tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keluarga


yang berhubungan dengan kondisi
sekarang
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign

Keadaan Umum
Sakit Ringan

Kesadaran
CMC

Frekuensi Nadi dan


Nafas
86 x/menit ; 18 x/menit
Suhu
Afebris
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata

Dalam Batas Normal


Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

STATUS OPHTALMIKUS OD OS

Visus tanpa koreksi ½ /60 20/30

Visus dengan koreksi - -

Refleks fundus Negatif Positif

Silis/supersilia Trichiasis [-] Trichiasis [ - ]


Madarosis [ - ] Madarosis [ - ]

Palpebra superior Edema (-) Edema (-)


Lagoftalmus (+) 8 mm
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

Margo palpebra Entropion (-), ektropion (-) Entropion (-), ektropion (-)

Aparat lakrimalis Epifora (+), dry eye (-) Epifora (-), dry eye (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (+), folikel (-), papil Hiperemis (-), folikel (-), papil
(-), benda asing (-) (-),benda asing (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (+), folikel (-),benda Hiperemis (-), folikel (-),benda
asing (-) asing (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemis (+), injeksi siliar (+), Hiperemis (-), injeksi siliar
injeksi konjungtiva (+),benda (-),injeksi konjungtiva (-),benda
asing (-) asing (-)
Sklera Putih Putih
Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

Kornea Ulkus di inferior (+) Bening


Kamera okuli anterior Hipopion (+) Cukup dalam

Iris Coklat Coklat


Pupil Membayang bulat Bulat, refleks +/+
disuperior
Lensa Membayang bening Bening
disuperior
Korpus vitreum Tidak dapat dinilai Jernih
Fundus: Tidak dilakukan Bulat berbatas tegas,
Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

- Media Tidak dilakukan Jernih


- Retina Tidak dilakukan Perdarahan (-), eksudat
(-)
- Makula Tidak dilakukan Refleks Fovea (+)
- aa/ vv retina Tidak dilakukan 2:3
Tekanan bulbus okuli Normal (palpasi) Normal (palpasi)
Posisi bola mata Ortho Ortho
Gerakan bulbus okuli Bebas Bebas
Gambar:

Lagoftalmus OD (31 Juli 2019)


Diagnosa Klinis

Lagoftalmus Paralitik Okuli


Dekstra + Ulkus Atheromatosus
OD ec Jamur
Tatalaksana
• Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
• LFX eye drop 6X1 OD
• Fluconazole fortified
• Fluconazole 1x150mg
• SA ed 3X1 OD
• Glaucan 4X250 mg
• Aspar K 2X300 mg
Prognosis

Quo et Sanam : Bonam


Quo et Vitam : Bonam
Quo et Fungsionam : Bonam
FOLLOW UP
Tanggal: 1 Agustus 2019

S/ Keluhan tidak ada

Gambar:
O/
  Oculli Dextra Oculli Sinistra
Visus ½ /60 20/20
Edema (-) Edema (-)
Palpebra superior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra inferior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konjungtiva Tarsalis Hiperemis (+ menurun) Hiperemis (-)
Konjungtiva Forniks Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (-)
Konjungtiva Bulbi
Injeksi siliar (+) Injeksi siliar (-)
Sklera Putih Putih
Kornea Bening Bening
COA Cukup dalam, Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat disuperior Bulat, refleks +/+
Lensa Bening Bening
TIO Normal (palpasi) Normal (palpasi)
FOLLOW UP
A/
Lagoftalmus paralitik OD hari post tarsorraphy dengan perbaikan

P/
•Natrium Diclofenac 3 X 500 mg
•Ciprofloksasin 2 x 500 mg
•Kloramfenikol 3 x 1 ed OD
•LFX ed 6x1 OD
Diskusi
DISKUSI
Mata kanan tidak dapat menutup
Iskemik primer nervus fasialis yang mempersarafi M. Orbikulari Okuli
palpebra tidak dapat menutup

Ulkus atheromatosus
Mata kanan tidak dapat menutup konjungtiva dan kornea kering dan infeksi
infiltrasi sel imun kerusakan epitel/endotel ulkus

Nyeri & Penurunan Penglihatan


Banyak serabut nyeri abrasi kornea nyeri & kabur penglihatan

Mata Merah
Mata kanan tidak dapat menutup konjungtiva & kornea kering dan infeksi
peradangan dilatasi pembuluh darah injeksi siliar
belum diketahui penyebab
•Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr pasti dari ulkus
•Fluconazole fortified atheromatosus, apakah
•Fluconazole 1x150mg disebabkan oleh bakteri
ataukah jamur

sedatif, dekongestif (menurunkan tanda


•SA ed 3X1 OD
inflamasi), paralisis otot siliaris serta otot
konstriktor pupil
DISKUSI
Thank you

Anda mungkin juga menyukai