Lagoftalmus
Preseptor : Dr. dr. Hendriati, Sp.M(K)
Presentan : Yuwita Afdila, Shylvia Helmanda, Dian Herdianti, Alya Binti Azmi
Pendahuluan
Latar Belakang
Berkedip membantu
menyebarkan lapisan tipis air
mata, yang melindungi kornea
dan konjungtiva dari dehidrasi.
b. M. Levator Palpebra
Otot ini dipersarafi oleh
N. III yang berfungsi
untuk mengangkat
kelopak mata atau
membuka mata
3. Jaringan Areolar
Jaringan areolar
submuskular yang
terdapat di bawah
muskulus orbikularis
okuli,
4. Tarsus
Tarsus terdiri atas
jaringan penyokong
kelopak mata dengan
kelenjar Meibom (40
buah di kelopak atas dan
20 buah di kelopak
bawah).
5. Konjungtiva Palpebrae
Bagian posterior palpebrae
dilapisi selapis membran
mukosa, konjungtiva palpebra,
yang melekat erat pada tarsus
TEPIAN PALPEBRA Tepian anterior
1. Bulu mata
2. Glandula Zeiss: struktur ini
adalah modifikasi kelenjar
sebasea kecil yang bermuara
ke dalam folikel rambut pada
dasar bulu mata.
3. Glandula Moll: struktur ini
adalah modifikasi kelenjar
keringat yang bermuara ke
dalam satu barisan dekat
bulu mata.
TEPIAN PALPEBRA 2. Tepian posterior
Tepian palpebra posterior
berkontak dengan bola mata,
dan sepanjang tepian ini
terdapat muara-muara kecil dari
kelenjar sebasea yang telah
dimodifikasi (glandula Meibom
atau tarsal).
3. Punktum lakrimal
Terletak pada ujung medial dari
tepian posterior palpebra,
dimana terdapat penonjolan kecil
dengan lubang kecil di pusat
yang terlihat pada palpebra
superior dan inferior.
Fisura Palpebra
Diduga akibat proses inflamasi akut pada nervus fasialis di daerah tulang temporal, di sekitar foramen
stilomastoideus tempat keluarnya nervus ini. Teori yang dianut saat ini yaitu teori vaskuler yaitu pada Bell’s Palsy
terjadi iskemi primer pada nervus fasialis yang disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah yang terletak antara
nervus fasialis dan dinding kanalis fasialis. Sebab vasodilatasi ini bermacam-macam, antara lain infeksi virus, proses
imunologik, dll. Iskemi primer yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural yang menimbulkan
iskemi sekunder dengan akibat gangguan fungsi nervus fasialis.
Paralisis wajah pada Bell’s palsy akan terjadi mulai dari bagian atas hingga bagian bawah dari otot wajah
(seluruhnya akan lumpuh). Gejalanya seperti dahi tidak dapat dikerutkan, fisura palpebra tidak dapat ditutup
(lagoftalmus) dan pada usaha untuk memejamkan mata terlihatlah bola mata yang berbalik ke atas.
Palpebra yang tidak dapat menutup disebabkan gangguan nervus fasialis yang mempersarafi M. orbikularis
okuli.
Gejala Klinis
1. Sensasi terbakar
2. Terasa seperti ada benda asing
3. Pasien mengeluhkan matanya terasa kering,
4. Penglihatan yang kabur.
5. Pada tahap lanjut hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya keratitis,
infeksi, ulkus kornea, perforasi okular, dan endophthalmitis
Diagnosis
Terutama ditegakkan dari gejala klinis
Hilangnya lipatan dahi dan nasolabial
Ptosis alis,
ektropion pada kelopak mata bawah,
epiphora,
retraksi kelopak mata atas,
ketidakmampuan untuk menutup mata
(lagophthalmos)
Pemeriksaan
Keluhan Utama
Mata kanan tidak dapat menutup
sejak 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
• Kelopak atas mata kanan tidak dapat menutup sejak 1 tahun yang lalu
• Ulkus atheromatosus okuli dekstra ec jamujr
• Mata kanan tidak dapat melihat sejak 3 bulan yang lalu
• Mata kanan merah dan kabur sejak 3 bulan yang lalu
• Bagian bening mata kanan memutih sejak 1 tahun yang lalu
• Sekret ada
• Nyeri ada
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah sakit mata seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak pernah menggunakan kaca mata sebelumnya.
Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada.
Riwayat stroke ada
Riwayat luka yang lama sembuh tidak ada.
Riwayat keganasan darah tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keadaan Umum
Sakit Ringan
Kesadaran
CMC
STATUS OPHTALMIKUS OD OS
Margo palpebra Entropion (-), ektropion (-) Entropion (-), ektropion (-)
Aparat lakrimalis Epifora (+), dry eye (-) Epifora (-), dry eye (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (+), folikel (-), papil Hiperemis (-), folikel (-), papil
(-), benda asing (-) (-),benda asing (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (+), folikel (-),benda Hiperemis (-), folikel (-),benda
asing (-) asing (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemis (+), injeksi siliar (+), Hiperemis (-), injeksi siliar
injeksi konjungtiva (+),benda (-),injeksi konjungtiva (-),benda
asing (-) asing (-)
Sklera Putih Putih
Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus
Gambar:
O/
Oculli Dextra Oculli Sinistra
Visus ½ /60 20/20
Edema (-) Edema (-)
Palpebra superior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra inferior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konjungtiva Tarsalis Hiperemis (+ menurun) Hiperemis (-)
Konjungtiva Forniks Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (-)
Konjungtiva Bulbi
Injeksi siliar (+) Injeksi siliar (-)
Sklera Putih Putih
Kornea Bening Bening
COA Cukup dalam, Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat disuperior Bulat, refleks +/+
Lensa Bening Bening
TIO Normal (palpasi) Normal (palpasi)
FOLLOW UP
A/
Lagoftalmus paralitik OD hari post tarsorraphy dengan perbaikan
P/
•Natrium Diclofenac 3 X 500 mg
•Ciprofloksasin 2 x 500 mg
•Kloramfenikol 3 x 1 ed OD
•LFX ed 6x1 OD
Diskusi
DISKUSI
Mata kanan tidak dapat menutup
Iskemik primer nervus fasialis yang mempersarafi M. Orbikulari Okuli
palpebra tidak dapat menutup
Ulkus atheromatosus
Mata kanan tidak dapat menutup konjungtiva dan kornea kering dan infeksi
infiltrasi sel imun kerusakan epitel/endotel ulkus
Mata Merah
Mata kanan tidak dapat menutup konjungtiva & kornea kering dan infeksi
peradangan dilatasi pembuluh darah injeksi siliar
belum diketahui penyebab
•Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr pasti dari ulkus
•Fluconazole fortified atheromatosus, apakah
•Fluconazole 1x150mg disebabkan oleh bakteri
ataukah jamur