Anda di halaman 1dari 43

Adnan Yunadi Latief 1840312409

Case Report Session


Vicky Berlian O 1840312671
Habifa Mulya Cita 1840312673
Ade Mulki Yahdi 1840312681

Hifema Traumatik
Preseptor : DR. dr. Hendriati, Sp.M(K)
Agenda

1 Pendahuluan

2 Tinjauan Pustaka

3 Laporan Kasus
Tinjauan Pustaka
Hifema merupakan keadaan dimana terjadi perdarahan
pada bilik mata depan yang dapat terjadi akibat trauma
tumpul pada mata. Darah ini dapat berasal dari iris atau
badan siliar yang robek. Hifema merupakan kondisi yang
harus segera diatasi untuk mencegah terjadinya komplikasi
Epidemiologi

1 12 kasus / 100.000
orang populasi
2 Pria lebih sering
dibandingkan wanita
3:1

3 Anak anak dan usia


remaja 10-20 tahun
presentase
terbanyak (70%)
Your Picture Here

Sklera

Koroid

Retina

Anatomi Mata
Your Picture Here

Anatomi Bilik Mata Depan


Your Picture Here
Etiologi

Tumor dan kelainan


Trauma Tumpul Iatrogenik
pembuluh darah
Klasifikasi
Penyebab
Hifema traumatika, akibat tindakan medis,
inflamasi pada iris dan badan silier

Onset Perdarahan
Darah yang terlihat Primer dan sekunder
Makrohifema dan
Mikrohifema

Pemenuhan darah di bilik mata depan


Grade 1,2,3,4
Your Picture Here

Grade Hifema
Faktor Predisposisi

Inflamasi Kronik yang


menyebabkan
Diabetes mellitus neovaskularisasi

Abnormalitas Operasi
pembuluh darah intraokular
iris karena tumor
Patofisiologi Hifema
Insert the title of your subtitle Here

Terjadi perdarahan,
bergerak kedalam ruang
Inflamasi yang parah pada 02 COA, mengisi kamera okuli
iris, sel darah yang abnormal anterior
dan kanker, Trauma tumpul ,
Patologi Vaskuler Okuler Text Here
01
Simple
PowerPoint
03 teraktivasinya mekanisme
Presentation hemostasis dan fibrinolisis.
Perdarahan dapat terjadi
secara primer maupun
sekunder. Perdarahan
04
sekunder terjadi pada hari
ke 5 setelah trauma
Diagnosis Hifema
Riwayat Trauma yang mengenai Mata,
pasien mengeluh nyeri dan mata berair
Pada pemeriksaan flashlight nampak
perdarahan pada COA, jika jumlahnya cukup
banyak akan nampak dengan mata telanjang

Gangguan Visus, tanda tanda iritasi


Dapat terjadi blood staining
konjungtiva dan perikorneal
pada kornea
Edema palpebra, midriasis, sukar melihat
dekat, iridoplegia, anisokor pupil, bisa
disertai gangguan umum

Fotofobia, penglihatan ganda,


blefarispasme
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan
Ketajaman
Penglihatan
2. Lapang Pandang
3. Pupillary Reactions
4. Penlight
Examinations
5. Tonografi
6. Slit Lamp
Biomicroscopy
7. Oftalmoskopi
8. Tes provokatif
Tatalaksana Hifema
Konservatif
Tirah baring, dan pemakaian obat obatan:
koagulansia, midriatika miotika, ocular
hypertensive drug, kortikosteroid, dan
antibiotik

Operasi Konservatif

Perawatan Operasi
Dilakukan jika ada glaukoma sekunder,
tanda imbibisi kornea atau hemosiderosis
kornea, mencegah sinekia anterior perifer
Komplikasi

Perdarahan Sekunder

Glaukoma
Sekunder

Hemosiderosis Kornea

Sinekia
Posterior

Atrofi Optik
Prognosis

Tergantung banyak darah yang tertimbun pada COA dan adanya Penyulit

Baik

Hifema dengan darah yang


? Buruk

Jika Hifema disertai glaukoma


sedikit tanpa disertai hingga menimbulkan defek
Glaukoma pada ketajaman penglihatan
hingga mencapai 1/60 atau
lebih rendah
Laporan Kasus
Nama : An. FM
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 11 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Negeri Asal : Sungai Tarung Bungo
Kambang, Padang
 
Anamnesis

Keluhan Utama
Mata kanan berdarah sejak ± 3 jam
Sebelum Masuk Rumah Sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
• Mata kanan pasien berdarah sejak ± 3 jam Sebelum Masuk Rumah Sakit.
Sebelumnya pasien terkena lemparan bola saat bermain sepakbola tepat di
mata kanannya. Awalnya pasien merasakan penglihatannya mulai kabur,
kemudian pasien membasuh muka dan matanya dengan air tetapi tidak ada
perubahan. Lalu tampak merah seperti gumpalan darah pada bagian tengah
mata pasien yang diberitahu oleh teman pasien. Kemudian guru pasien
membawa pasien ke BKIM. Disana pasien diberi posop 6X1 OD, SA 3X1 OD
dan metilprednisolon 1X 16 mg, lalu pasien dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil.
• Pasien merasakan nyeri dan merah pada mata kanannya
• Keluhan pasien juga disertai mata kabur mendadak pada mata sebelah kanan
• Pasien mengeluhkan matanya silau ketika melihat cahaya lampu
• Keluhan mual, muntah, dan nyeri kepala tidak ada.
• Pasien tidak ada riwayat memakai kaca mata
• Riwayat mata kemasukan benda asing (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien tidak pernah sakit mata seperti ini sebelumnya.
 Pasien tidak pernah menggunakan kaca mata sebelumnya.
 Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada.
 Riwayat luka yang lama sembuh tidak ada.
 Riwayat keganasan darah tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keluarga


yang berhubungan dengan kondisi
sekarang
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign

Keadaan Umum
Sakit Ringan

Kesadaran
CMC

Frekuensi Nadi dan


Nafas
88 x/menit ; 20 x/menit
Suhu
Afebris
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata

Dalam Batas Normal


Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

STATUS OPHTALMIKUS OD OS

Visus tanpa koreksi 20/30 20/20

Visus dengan koreksi - -

Refleks fundus positif positif

Silis/supersilia Trichiasis [-] Trichiasis [ - ]


Madarosis [ - ] Madarosis [ - ]

Palpebra superior Edema (-) Edema (-)

Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)


Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

Margo palpebra Entropion (-), ektropion (-) Entropion (-), ektropion (-)

Aparat lakrimalis Epifora (-), dry eye (-) Epifora (-), dry eye (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (+), folikel (-), papil Hiperemis (-), folikel (-), papil
(-), benda asing (-) (-),benda asing (-)
Konjungtiva forniks Hiperemis (-), folikel (-),benda Hiperemis (-), folikel (-),benda
asing (-) asing (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemis (+), injeksi siliar (+), Hiperemis (-), injeksi siliar
injeksi konjungtiva (+),benda (-),injeksi konjungtiva (-),benda
asing (-) asing (-)

Sklera Putih Putih


Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

Kornea Bening Bening


Kamera okuli anterior Cukup dalam, koagulum Cukup dalam
(+)
Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)
Pupil semimidriasis Bulat, refleks +/+
Lensa Bening Bening
Korpus vitreum Jernih Jernih
Fundus: Bulat berbatas tegas, Bulat berbatas tegas,
- Papil optikus C/D 0,3 mm C/D 0,3 mm
 
Pemeriksaan Fisik
Status Optalmikus

- Media Jernih Jernih


- Retina Perdarahan (-), eksudat Perdarahan (-), eksudat
(-) (-)

- Makula Refleks Fovea (+) Refleks Fovea (+)


- aa/ vv retina 2:3 2:3
Tekanan bulbus okuli Tidak dilakukan Normal (palpasi)
Posisi bola mata Ortho Ortho
Gerakan bulbus okuli Bebas Bebas
Sensibilitas Kornea Sensibilitas Normal Sensibilitas Normal
Your Picture Here

Hifema Grade 1 OD (20 Juli 2019)


Your Picture Here

Koagulum pada COA OD (24 Juli 2019)


Diagnosa Klinis

Hifema Traumatik Grade 1 OD


Tatalaksana
• Bedrest total dengan elevasi kepala 300-450,
sampai 3 hari bebas hifema
• LFX eye drop 4X1 OD
• Posop eye drop 4X1 OD
• SA eye drop 3X1 OD
• Metilprednisolon 1X16 mg
• Asam traneksamat 3X250 mg
Prognosis

Quo et Sanam : Bonam


Quo et Vitam : Bonam
Quo et Fungsionam : Bonam
FOLLOW UP
Tanggal 25 Juli 2019 (Rawatan H-5)

S/
• nyeri pada mata (-)
• mata merah (-)
• penglihatan kabur (+) menurun
• silau saat melihat cahaya lampu (+)
O/   Oculli Dextra Oculli Sinistra
Visus 20/30 20/20
Edema (-) Edema (-)
Palpebra superior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Edema (-) Edema (-)
Palpebra inferior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konjungtiva Tarsalis Hiperemis (+ menurun) Hiperemis (-)
Konjungtiva Forniks Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (-)
Konjungtiva Bulbi
Injeksi siliar (+) Injeksi siliar (-)
Sklera Putih Putih
Kornea Bening Bening
FOLLOW UP
COA Cukup dalam, koagulum (+) Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil Semimidriasis (SA) Bulat, refleks +/+
Lensa Bening Bening
TIO Tidak dilakukan Normal

A/
Hifema traumatika grade I OD hari ke-5 dengan perbaikan

P/
- Bed rest dengan elevasi kepala 30-45o
- Levofloxacin ed 4x1 OD
- Asam traneksamat 3x250mg
- SA ed 3x1 OD
- Metilprednisolon 1x16mg
- Posop ed 4x1
Diskusi
DISKUSI

Hifema Traumatika Grade I


Perambatanc
COAkeruhaki
mata kabur ahayatergang
batdarah
gu

nyeri pada mekanisme mengenai sel-sel


saraf nyeri di
mata kanan trauma palpebra
DISKUSI
TujuanTatalaksanaPasien


menurunkan kejadian perdarahan ulang (rebleeding)

membersihkan hifema

mencegah dan mengobati lesi terkait

TatalaksanaPasien


tirah baring dengan elevasi kepala 30-45o

Pemberian siklopegika topikal

Kortikosteroid

Antibiotik
Bonam
DISKUSI
Jumlahperdarahan
kurangdarisetenga
hCOA
Thank you

Anda mungkin juga menyukai