• Perawatan Operasi
1.Parasentesis
2.Melakukan irigasi di bilik depan bola mata dengan larutan
fisiologik.
3.Dengan cara seperti melakukan ekstraksi katarak dengan
membuka korneoscleranya sebesar 1200
Komplikasi
1. Perdarahan sekunder
2. Glaukoma sekunder
3. Hemosiderosis kornea
4. Sinekia Posterior
5. Atrofi optik
6. Uveitis
LAPORAN KASUS
Identifikasi
Nama : Tn. SB
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Mess PT Pulau Sambu
MRS : 30 November 2019
Pekerjaan : Wiraswasta
No RM : 00-43-29-11
Keluhan Utama:
Mata kanan sakit karena tertusuk paku
Riwayat penyakit
3.7 Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
ANALISA KASUS
• Diagnosa pada pasien ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, dan
pemeriksaan fisik opthalmologis. Pada anamnesis pasien mengeluhkan
pandangan kabur pada mata kanan sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
setelah tertusuk paku. Keluhan tersebut diikuti dengan nyeri, hiperemis,
dan lakrimasi pada mata, juga disertai nyeri pada kepala. Ditemukan juga
darah di dalam bilik mata yang terlihat dengan mata telanjang yang
jumlahnya cukup banyak.
• Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum didapatkan pasien tampak sakit
sedang. Dari status oftalmologi, pada mata kanan dan mata kiri didapatkan
visus 6/6, visus dapat menurun akibat kerusakan kornea, aqueous humor,
iris dan retina.
• Penatalaksanaan dari hifema bertujuan untuk menghentikan
perdarahan atau menghindarkan timbulnya perdarahan
sekunder, mengeliminasi darah dari bilik depan bola mata,
merawat dan mengobati jaringan sekitarnya, dan
meminimalisasi kerusakan lebih lanjut lagi.