PEMICU 2
FASILITATOR
Tri Widodo, SKM., MPH
KELOMPOK I :
Andreany Uria Utama Ludjen
Allycia Maharatti Zen
Clarissa Charolina Triany
Nuurika Ahsana
Ignatia Geovani Johanna Rotinsulu
PEMICU
DD:
• Retinopati Diabetik
DX
• Glaukoma
HIPOTESIS
Etiologi
Keadaan hiperglikemik dianggap sebagai faktor
utama. Lamanya terpapar hiperglikemik
menyebabkan perubahan fisiologi dan biokimia
yang akhirnya menyebabkan kerusakan endotel
Faktor resiko
• Lamanya diabetes
• Keturunan
• Kehamilan
• Hipertensi
• Kadar gula darah.
Tanda gejala
• Mikroaneurisma
• Eksudat lipid dan protein
• Edema
• Perdarahan intraretina
Patofisiologi
Diagnosis
• Pemeriksaan tajam penglihatan
• Pemeriksaan funduscopy
• Snellen chart
• Lapang pandang
• Pemeriksaan oftalmoskopi
• Shadows test
• Pemeriksaan dengan menggunakan slit-lamp
• Pemeriksaan darah lengkap
• Test Kadar gula darah
Pemeriksaan Penunjang
• Angiografi flouresin
• elektroretinografi
Tatalaksana
Terapi medikamentosa dengan mengontrol DM
melalui diet dan obat antidiabetik.
Terapi non-medikamentosa :
1. Bedah laser
2. Injeksi Triamcinolone pada mata
3. Virectomy
Epidemiologi
Penelitian epidemiologis di Amerika, Australia,
Eropa, dan Asia melaporkan bahwa jumlah
penderita retinopati DM akan meningkat dari
100,8 juta pada tahun 2010 menjadi 154,9 juta
pada tahun 2030 dengan 30% diantaranya
terancam mengalami kebutaan. The diabcare asia
2008 study melibatkan 1785 penderita DM pada
18 pusat kesehatan primer dan sekunder di
Indonesia dan melaporkan bahwa 42% penderita
Preventif
Mengontrol gula darah dan deteksi dini retinopati
DM.
• Pada org dewasa dan anak berusia lebih dari 10
tahun yg menderita DM tipe 1 harus menjalani
pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis
mata dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis
ditegakkan.
• Pada penderita DM tipe 2 harus menjalani
pemeriksaan mata lengkap oleh dokter segera
setelah didiagnosis DM. Frekuensi pemeriksaan
dapat dikurangi apabila satu atau lebih hasil
pemeriksaan menunjukkan hasil normal.
GLAUKOMA
Definisi
Glaukoma adalah kumpulan penyakit mata
ditandai oleh kerusakan saraf optik karena
tekanan intraokuler yang terlalu tinggi. Hal ini
yang menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan di dalam mata yang dapat menjadi
kerusakan optik secara progresif bila tak diobati
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma
Sudut terbuka
POAG
Kronis
Primer
Sudut tertutup
PCAG
Sekunder Akut
mekanik Iskemik
Aquos
humor halo Perfusi Saraf
simpatis
TIO Merangsa
Iskemik Vasokontri
Edema ng N.V
epitel ksi PD GI
Menekan
saraf optik kornea Merusak
Nyeri mata baroresept
GRC
or
Penglihatan
Lap Implus
pandang pusat MO
GLAUKOMA Muntah
Struktur Yang Terlibat
Aquous humour
Discus opticus
Papil saraf optic
Sel ganglion retina
Iris dan Corpus ciliaris
Processus optikus
Trabecula meshwork dan canalis schlemm
Gejala Dan Tanda
• Glaukoma sudut terbuka:
– Kehilangan penglihatan perifer secara bertahap (umum:
bilateral)
– Stadium lanjut Tunnel vision
• Glaukoma sudut tertutup:
– Sakit atau nyeri pada mata
– Mual dan muntah
– Gangguan visual mendadak (umum: dalam cahaya
rendah/redup)
– Penglihatan kabur
– Halo sekitar cahaya
– Mata merah
Pemeriksaan Fisik