Anda di halaman 1dari 27

Periode 25 Agustus 2014 6 September 2014

OLEH :
NURLAILIYANI
G99131060

KEPANITERAAN KLINIK UPF /
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS /
RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2014
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, secara bertahap
menyebabkan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang
sehingga akhirnya menjadi buta.
Hambatan
saluran
cairan yang
keluar dari
bola mata
bola
mata
membesar
menekan
saraf di
belakang
bola mata
Iskem
ik
saraf mata
mati.
(Kanski,
2003)
Tekanan normal bola mata:10 21 mm Hg (rata-rata 16 mm Hg)
JENIS
Glaukoma:
Primary Open-Angle Glaucoma
(Glaukoma Sudut-Terbuka Primer)
tipe yang paling
umum
bersifat turunan
pada usia dewasa
berkembang perlahan
Pngobtn seumur hidup
Acute Angle-Closure Glaucoma
(Glaukoma Sudut-Tertutup Akut)
Gejalanya : sakit mata
hebat, pandangan kabur
dan terlihat warna-warna
di sekeliling cahaya.
mual dan
muntah-
kebutaan dalam waktu
yang singkat.
Secondary Glaucoma
(Glaukoma Sekunder)
Congenital Glaucoma (Glaukoma
Kongenital)
(Nurfifi, 2007)

JENIS
GEJALA
Gejala
Akut
sakit mata
mendadak
penglihatan kabur
mata merah
sakit kepala
mual atau
muntah.
Kronis (lebih
tenang)
tanpa sakit kepala
kehilangan penglihatan perlahan
Awalnya, penglihatan lurus dan
dekat masih baik
Muncul pelangi disekitar
sumber cahaya
(Nurfifi, 2007)

ETIOLOGI
(Mohammad, 2008)
Terjadi tekanan
tinggi disebabkan
karena
saluran
pembuangan keluar
yang disebut
jaringan trabekula
tersumbat.
produksi cairan bola
mata (humor
akuwos) yang
berlebihan,
FAKTOR RISIKO
(Nurfifi, 2007)

Faktor Risiko
Umur
Riwayat anggota keluarga yang
terkena glaukoma.
Tekanan bola mata.
Obat-obatan
Riwayat trauma
Penyakit lain.
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gilingan, Surakarta
Tgl pemeriksaan : 11 Agustus 2014
No. CM : 01888076

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kedua mata sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak kurang lebih 10 hari yang lalu kedua mata terasa
sakit. Pasien juga mengeluhkan kedua mata terasa perih,
nrocos, terasa pusing, pandangan terlihat kabur, dan
silau apabila melihat cahaya. Penderita mengeluhkan mual
dan muntah, mata pedas (-), blobokan (-).
Pasien sebelmnuya pernah memeriksakan matanya di
Puskesmas Gilingan. Namun, karena pasien merasakan
keluhannya tidak segera hilang, akhirnya pasien pergi
memeriksakan diri ke RSUD Dr. Moewardi.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi, kencing manis : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat trauma & operasi mata :
disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal
Riwayat memakai obat tetes mata jangka lama :
disangkal
Riwayat memakai kaca mata : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat sakit serupa : disangkal



OD OS
Proses Peradangan Peradangan
Lokasi Intra Okuler Intra Okuler
Sebab Idiopatik Idiopatik
Perjalanan Kronis Kronis
Komplikasi Penurunan Lapang Pandang Penurunan Lapang
Pandang

KESIMPULAN ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum
Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup
T = 150/110 mmHg N = 88x/1menit Rr = 20x/1menit S = 36,3
0
C
Pemeriksaan subyektif OD OS
Visus sentralis jauh 3/60 2/60
Pinhole tidak dilakukan tidak dilakukan
Koreksi - -
Refraksi - -
Visus Perifer
Konfrontasi test tidak dilakukan tidak dilakukan
Proyeksi sinar normal normal
Persepsi warna normal normal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Obyektif
1. Sekitar mata
Tanda radang tidak ada tidak ada
Luka tidak ada tidak ada
Parut tidak ada tidak ada
Kelainan warna tidak ada tidak ada
Kelainan bentuk tidak ada tidak ada
2. Supercilium
Warna hitam hitam
Tumbuhnya normal normal
Kulit sawo matang sawo matang
Geraknya dalam batas normal dalam batas normal
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
FISIK
OD OS
Visus sentralis jauh 3/60 2/60
Pinhole tidak dilakukan tidak dilakukan
Koreksi - -
Refraksi - -
Visus Perifer
Konfrontasi Tes tidak dilakukan tidak dilakukan
Proyeksi sinar baik baik
Persepsi warna baik baik
Tekanan Intra Okuler
Palpasi kesan meningkat kesan meningkat
Tonometer Schiotz 0/5,5 0/5,5
3/10 3/10
Konjunctiva bulbi
Injeksi konjunctiva tidak ada tidak ada
Sklera
Injeksi sklera tidak ada tidak ada
Kornea arcus senilis (+) arcus senilis (+)
Kamera Okuli Anterior jernih, dangkal jernih, dangkal
Iris coklat, reguler coklat, reguler
Pupil 4 mm, bulat,tepi rata 4 mm, bulat, tepi rata
Reflek pupil (+) (+)
Lensa jernih jernih

OD OS

Ad vitam dubia ad malam dubia ad
malam
Ad sanam dubia ad malam dubia ad malam
Ad fungsionam dubia ad malam dubia ad malam
Ad kosmetikum dubia ad malam dubia ad malam

PROGNOSIS
DIAGNOSIS
ODS Glaukoma Sudut-Terbuka Primer
TERAPI
Medikamentosa
Beta bloker
Pilocarpine
Inhibitor karbonik anhidrase

DIAGNOSIS DAN TERAPI
TATALAKSANA
Penatalaksanaan glaukoma :
obat tetes mata,
tablet, tindakan
laser atau operasi,
Tujuan :
menurunkan/mens
tabilkan tekanan
bola mata
Jika glaukoma
tidak dapat
dikontrol dengan
obat-obatan / efek
samping tidak
dapat ditolerir
pembedahan
RESEP

Non-selektif -
blocker
Parasimpatomi
metik,
Kolinergik
agonis

Penghambatan
anhidrase
karbonat


RSUD DR. MOEWARDI
R/ Cendo Timolol guttae opthalmica fl No. I
S 2 dd gtt 1 ODS
R/ Cendocarpin TM guttae opthalmica fl No. I
S 3 dd gtt 2 ODS
R/ Diamox tab mg 250 No. IX
S 3 dd tab 1
Pro : Tn. D (50 th)

Non-selektif -blocker
Fist line terapi untuk glaukoma adalah (beta bloker)
Mekanisme kerja antihipertensif okular belum diketahui secara pasti
tapi diduga menurunkan produksi cairan mata.
Timolol Maleat
Indikasi : Mengurangi tekanan intraokuler glaukoma
simpleks kronik
Kontra Indikasi : Bradikardia, blokade jantung, atau
gagal jantung
Peringatan : Penting untuk menghindari asma
Efek samping : Mata kering sementara dan
blefarokonjungtivitis alergis
Sediaan beredar : Timolol maleat (Generik), XimexOpticom
(Konimek), Tim-Opthal (Sanbe Farma), Timolol maleat (Cendo)

Non-selektif -blocker
Timolol
Selektifitas pada reseptor 1 dan 2
Onset (menit) 30 menit
Efek maksimum 1-2 menit
Durasi (jam) 24
Dosis
Larutan 0.25 % dan 0.5 %
Satu tetes 1-2x sehari
Penghambatan karbonat anhidrase
Mekanisme kerja
Pada korpus siliaris mengurangi sekresi aques.
Acetazolamide (Diamox)
Indikasi : Pengobatan prabedah Closed Angle Glaucoma
Peringatan : Hindari pada kerusakan ginjal yang berat, kehamilan
tidak dianjurkan untuk penggunaan lama tetapi tetap akan diberikan
diperlukan pemeriksaan hitung jenis darah; hindari ekstravasasi
pada tempat injeksi (resiko nekrosis)
Efek samping : Parastesia, hipokalemia,
berkurangnya nafsu makan, rasa mengantuk dan depresi terutama
pada pasien usia lanjut, bintik-bintik merah pada kulit dan kelainan
darah jarang terjadi, dan dapat terjadi batu ginjal
Sediaan beredar : Acetazolamid (generik), diamox (Phapros)
Penghambatan karbonat anhidrase
Diamox
Onset (jam) : 1-1,5
Puncak Efek (jam) : 1-4
Durasi (jam) : 8-12
Dosis
Oral : tablet, 125 mg dan 250 mg
berikan 125-250 mg 2-4 x sehari (jangan
melebihi 1 g dalam 24 jam).
Parasimpatomimetik, Kolinergik
agonis
Mekanisme kerja
Menyebabkan terjadinya konstriksi pupil, menstimulasi otot
siliari, dan meningkatkan aliran aqueous humor sehingga
menurunkan tekanan pada intraokular.
Pilokarpin
Indikasi : Mengendalikan tekanan intraokuler
Efek samping : Bradikardia, hipersalivasi, bronkospasme,
berkeringat dan kolik usus setelah penyerapan sistemik
Sediaan yang beredar : Epikarpin, (Cendo),
Cendokarpin (Cendo), Ximex Opticar (Konimek), PV
Carpine (Darya Varia).
Parasimpatomimetik, Kolinergik
agonis
Khasiatnya muskarinik dengan efek
nikotiniknya ringan sekali. Penggunaan
utamanya adalah sebagai miotikum pada
glaukoma.
Toleransi ditanggulangi dengan jalan
menggunakan kolinergik lain untuk
beberapa waktu, misalnya karbakol atau
neostigmin.
Parasimpatomimetik, Kolinergik
agonis
Pilokarpin
Efek miotisnya (dalam tetes mata
dimulai sesudah 10-30 menit dan
bertahan 4-8 jam).
Dosis
Larutan 0,25; 0,5; 1; 2; 4; 8; 10
2-3 x 1 tetes

Anda mungkin juga menyukai