Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

STEROID INDUCED
GLAUCOMA
NITA NURLAILA KADARWATY
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. Z
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Alamat : Dadapsari, Semarang Utara
Pekerjaan : Tukang Bangunan
No CM : C602363
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Penglihatan mata kanan dan kiri kabur.
Riwayat Penyakit Sekarang
± 2 tahun SMRS, pasien mengeluh penglihatan kabur pada mata kanan. Pasien merasa
penglihatan mata kanan kabur seperti tertutup kabut, semakin kabur dan semakin memberat,
penglihatan memberat ketika terkena cahaya seperti bangun pagi. Mata kanan merah (-), nrocos
(-), silau (+), melihat pelangi di sekitar cahaya (+), jalan menabrak (+), kemeng (-), lodokan (-),
nyeri (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-). Kemudian pasien berobat ke puskesmas di
tempatnya dan di berikan obat tetes. Karena membaik pasien menghentikan obatnya. Namun,
setelah beberapa bulan pasien mengeluh hal yang sama dan semakin memberat hingga tidak
dapat melihat dengan mata kananannya.
± 2 minggu SMRS, pasien merasa mata kiri mulai kabur seperti tetutup kabut. Mata kiri merah (-
), nrocos (-), silau (+), melihat pelangi di sekitar cahaya (+), jalan menabrak (+), kemeng (+),
lodokan (-), nyeri (+), sakit kepala (+), mual (+), muntah (+). Karena nyeri yang dirasakan semakin
mengganggu aktivitas, pasien memutuskan berobat ke puskesmas, didiagnosis glaukoma,
kemudian pasien dirujuk ke RSUP Dr Kariadi untuk penanganan lebih lanjut.
Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Riwayat penggunaan obat dexametahason rutin karena alergi sejak 3 tahun SMRS.
◦ Riwayat menggunakan kacamata saat usia muda disangkal
◦ Riwayat mata merah sebelumya disangkal
◦ Riwayat penggunaan obat tetes mata jangka panjang disangkal
◦ Riwayat trauma pada mata disangkal
◦ Riwayat tekanan darah tinggi disangkal
◦ Riwayat penyakit gula disangkal
◦ Riwayat asma disangkal
◦ Riwayat penyakit jantung disangkal
◦ Riwayat penyakit ginjal disangkal
◦ Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal
◦ Riwayat alergi obat disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Tidak ada anggota keluarga menderita glaukoma (-)
◦ Riwayat tekanan darah tinggi pada keluarga (-)
◦ Riwayat penyakit gula pada keluarga (+) pada ibu pasien, tidak rutin minum obat.
◦ Riwayat asma pada keluarga (-)
Riwayat Sosial-Ekonomi
◦ Pasien sudah tidak bekerja, istri pasien bekerja sebagai buruh, memiliki 1 orang anak yang belum
mandiri.
◦ Biaya pengobatan menggunakan jamkesmas.
◦ Kesan sosial ekonomi : kurang.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Praesens
Keadaan umum : baik
Kesadaran : kompos mentis
Tanda vital : TD : 130/80 mmHg suhu : 36.5oC
nadi : 84x/menit RR : 20x/menit
Pemeriksaan fisik : Kepala : mesosefal
Thoraks : cor : tidak ada kelainan
paru : tidak ada kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan
Status Oftalmologis
Oculus Dexter Oculus Sinister
NLP Visus dasar 6/7.5
Tidak dapat dikoreksi Visus Koreksi S – 0.5 6/5 NBC
Tidak dilakukan Sensus coloris Tidak dilakukan
Gerak bola mata ke segala Parase/paralyse Gerak bola mata ke segala
arah baik arah baik
Putih Sclera Putih
Jernih Cornea Jernih
Kedalaman cukup Camera oculi anterior Kedalaman cukup
Kripte (+), sinekia anterior Iris Kripte (+), sinekia anterior
(-), sinekia posterior (-) (-), sinekia posterior (-)
Status Oftalmologis
Bulat, sentral regular, Pupil Bulat, sentral regular,
d= 5mm,reflek pupil (-) d= 4mm,reflek pupil (+)
menurun
Jernih Corpus Vitreoum Jernih
(+) cemerlang Fundus reflex (+) cemerlang
CDR 1, excavatio Funduscopy CDR 0,6-0,7, excavatio
glaucomatous (+), glaucomatous (+),
Medialisasi vaskuler (+) medialisasi vaskuler(+)
T (Schiotz) : 50.6 mmHg Tensio oculi T (Schiotz) : 21,9 mmHg
Tidak dapat dilakukan Konfrontasi Test Menyempit
RESUME
Seorang laki - laki usia 35 tahun datang ke Poliklinik Mata RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan
keluhan mata kanan kabur secara bertahap yang dirasakan sejak dua tahun SMRS. Mata
hiperemis, lakrimasi, fotofobia, halo, nyeri, nausea dan vomitus disangkal. Keluhan dirasakan
pandangan mata kiri semakin buram yang disertai dengan nyeri kepala, mual, dan muntah sejak
dua minggu SMRS, kemudian pasien berobat ke puskesmas, didiagnosis glaukoma dan telah
diberi obat tetes mata, kemudian pasien dirujuk ke RSUP Dr Kariadi untuk penanganan lebih
lanjut.
Pemeriksaan fisik : Status presens dalam batas normal
Status oftalmologis
Oculus Dexter Oculus Sinister
NLP Visus dasar 6/12
Tidak dapat dikoreksi Visus Koreksi S – 0.5 6/5 NBC
Jernih Lensa Jernih
Kurang cemerlang Fundus reflex Kurang cemerlang
CDR 1 ,excavatio Funduscopy CDR 0,9 ,excavatio
glaucomatous (+), glaucomatous (+),
medialisasi vasculer (+) medialisasi vasculer(+)
T (Schiotz) : 50.6 mmHg Tensio oculi T (Schiotz) : 21,9 mmHg
DIAGNOSIS KERJA
ODS Steroid Induced Glaucoma.
Dd/ ODS Primary Open Angle Glaucom

TERAPI
• Travatan eye drop/24 jam (ODS)
• Timolol eye drop 0,5% /12 jam ODS
• Asetazolamide 3x250mg
• KCL 3x250 mg
• Pro OD Cyclocryotherapy
• Pro OS Trabekulectomy
PROGNOSIS
OD OS
Quo ad visam Malam Dubia ad bonam
Quo ad sanam Malam Dubia ad bonam
Quo ad vitam Ad bonam
Quo ad Ad bonam
cosmeticam
USUL
Pemeriksaan OCT (Optical Coherence Tomography) papil Nervus II dan RNFL (Retinal Nerve Fiber
Layer)
HVFA (Humphrey Visual Field Analyzer) pada mata kiri
Foto fundus ODS
EDUKASI
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa didapatkan penyakit glaucoma dimana glaucoma
dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang menetap jika tidak ditangani.
Menjelaskan kepada pasien bahwa tipe glaukoma yang diderita pasien adalah glaukoma sudut
terbuka yakni terdapat gangguan aliran tempat mengalir keluar cairan mata dan disebabkan
penggunaan obat dexamethasone yang rutin.
Menjelaskan kepada pasien bahwa glaukoma merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan
yan teratur seumur hidup, dan segera kembali kepada dokter jika terjadi perubahan pada
penglihatan seperti adanya rasa sakit, atau muncul seperti pelangi di sekitar lampu.

Anda mungkin juga menyukai