Anda di halaman 1dari 33

Refleksi Kasus

Katarak kongenital
Chayrunisa
N 111 22 145

Pembimbing Klinik
dr. Citra Azma Anggita, Sp.M., M.Kes
PENDAHULUAN
Katarak kongenital merupakan kelainan yang biasa
ditemukan di bagian lensa dengan adanya keruh di sekitar
lensa yang membuat bayi kesulitan melihat dengan jelas.

Katarak jenis ini dapat terjadi bilateral maupun unilateral


Insidensi katarak bilateral lebih tinggi jika dibandingkan
yang unilateral

Katarak kongenital terjadi pada sekitar 3 pada 10 000


kelahiran hidup
FISIOLOGI LENSA
● Fungsi utama lensa adalah
memfokuskan berkas cahaya ke
retina
● Supaya hal ini dapat dicapai, maka
daya refraksinya harus diubah-ubah
sesuai dengan sinar yang datang
sejajar atau divergen
KATARAK KONGENITAL

● Katarak berasal dari bahasa Yunani


Katarrhakies, Inggris Catarract dan Latin
Cataracta, yang berarti air terjun
● Katarak kongenital adalah katarak yang mulai
terjadi sebelum atau segera setelah kelahiran
dan bayi yang berusia kurang dari satu tahun.
Epidemiologi

Di Indonesia belum data mengenai insiden katarak


kongenital.
Amerika Serikat insiden katarak kongenital adalah
1,2-6 kasus per 10.000 kelahiran
Mordibitas penglihatan mungkin berasal dari
ambliopia deprivasi, ambliopia refaksi, glaukoma
(sebanyak 10% setelah operasi pengangkatan),
dan retinal detachment
ETIOLOGI DAN PATOFISILOGI

- Herediter (isolated – tanpa dihubungkan


dengan kelainan mata atau sistemik) seperti
autosomal dominant inheritance.
- Herediter yang dihubungkan dengan kelainan
sistemik dan sindrom multisistem.
- Infeksi seperti toxoplasma, rubella,
cytomegalovirus, herpes simplex, sifilis,
poliomielitis, influenza, Epstein-Barr virus saat
hamil.
- Obat-obatan prenatal (intra-uterine) seperti
kortikosteroid dan vitamin A
● Radiasi ion prenatal (intra-uterine) seperti X-rays
● Kelainan metabolik seperti diabetes pada kehamilan dan galaktosemia
● Tapi penyebab terbanyak pada kasus katarak kongenital adalah idiopatik,
yaitu tidak diketahui penyebabnya
Klasifikasi
MANIFESTASI KLINIS
● Leukokoria
● Hilangnya pengelihatan tanpa rasa nyeri
● Nistagmus
● Silau
● Kelainan refraksi
● Riwayat katarak congenital, riwayat infeksi intra uterin.
MANIFESTASI KLINIS

Leukokoria
Hilangnya pengelihatan tanpa rasa nyeri
Nistagmus
Silau
Kelainan refraksi
Riwayat katarak congenital, riwayat infeksi intra uterin.
Penegakan Diagnosis

Anamnesis Fungsi visual Pemeriksaan


Okular: Slit
Lamp,
Pemeriksaan Lainnya,
Funduskopi
seperti : Darah lengkap,
TORCH, Photo Toraks, Ct-
Scan Kepala, dll
Penatalaksanaan Medikamentosa
Trauma Tajam Trauma Tumpul

• Terapi yang dilakukan adalah


pemberian segera tetes mata dan • Penanganan pada kasus trauma
salep mata, antibiotika oral, tumpul tergantung pada komplikasi
analgesic, dan operasi jika memang
harus dilakukan. Operasi yang harus yang ditinggalkan. Pada prinsipnya
dilakukan repair laserasi,
parasintesis hyfema, ekstraksi kita harus menjaga kelembaban dan
katarak, vitretomi jika diperlukan. mencegah infeksi dengan cara
Penanganan awal yang diberikan
adalah menjaga kelembaban mata memberikan antibiotika tetes dan
dengan menutup dengan kasa steril
dan pencegahan infeksi dengan oral kemudian segera melakukan
pemberian antibiotika tetes dan rujukan.
segera melakukan rujukan
PENATALAKSANAAN
● LESEKTOMI
● ECCE
Komplikasi
● Glaucoma
● Inflamasi uvea
● Endoftalmitis
● Kebocoran luka
● Strabliopia
● Nistagmus
● Ablasio retina
Prognosis

Prognosis visus tergantung dari age of onset, jenis katarak


(unilateral/bilateral, total/parsial), ada tidaknya kelainan mata
yang menyertai katarak, tindakan operasi (waktu, teknik,
komplikasi) dan rehabilitasi visus pasca operasi
Identitas Pasien
Nama : Tn.C
Umur : 3 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Pekerjaan :-
Alamat : Pandere
Tanggal Pemeriksaan: 7 februari 2023
Anamnesis
Keluhan Utama • Mata kanan penglihatan matanya kabur
• Pasien anak perempuan yang berusia 3 tahun 5 bulan datang ke RS
dengan keluhan penglihatan kabur pada kedua matanya yang
mengalami kurang lebih 1 tahun yang lalu, keluhan tersebut dapat
dirasakan pasien dengan perlahan-lahan dan sampai penglihatan
memburuk sehingga pasien susah untuk berjalan dan melihat
sekitar, keluhan lain pasienmengeluhakan mata silau apabila dia
Riwayat Penyakit melihat cahaya. Dari heteroanamnesis pasien tersebut dilahirkn
Sekarang dengan cara section caesarea, kurang bulan, namun tidak ada
penyakit saat dilahirkan. Riwayat infeksi pada ibu disangkal. Ibu
pasien memriksakan kehamilan setiap bulan di puskesmas.
Riwayat infeksi pada saat lahir hingga umur 2 tahun disangkal.
Riwayat operasi katarak pada mata kiri dilakukan 2 bulan yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Tidak Ada

Riwayat Trauma: Tidak Ada

Riwayat Pengobatan/Alergi: Tidak Ada

Riwayat Penyakit Mata dalam Keluarga: Tidak Ada


Pemeriksaan
Inspeksi OD OS
Palpebra Edema (-), hiperemis (-) Edema (-), hiperemis (-)
Apparatus Lakrimalis Hiperlakrimasi (-) Hiperlakrimasi (-)

Silia Trichiasis (-), sekret (-) Trichiasis (-), sekret (-)

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+)

Bola Mata normal normal

Mekanisme Muskular
Pemeriksaan
Inspeksi OD OS
Kornea

-Tes Sensitivitas Refleksi kornea (+) Refleksi kornea (+)


-Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bilik mata depan Dalam, hipopion (-), hifema (-) Dalam, hipopion (-), hifema (-)
Iris Warna coklat, bentuk normal Warna coklat, bentuk normal

Pupil Bulat isokor, RCL (+) Bulat isokor, RCL (+)

Lensa Keruh jerni


Pemeriksaan
Palpasi OD OS
Tensi Okular Normal Normal
Nyeri Tekan Nyeri (-) Nyeri (-)

Massa Tumor Tidak ada Tidak ada


Glandula Pre-Aurikuler Normal, Pembesaran (-) Normal, Pembesaran (-)

Tonometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Pemeriksaan
Visus OD OS
Tajam penglihatan Sulit dilihat 3/60
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Addisi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Distansia Pupil Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Kacamata lama Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Pemeriksaan
Tes Lapang Pandang

Color Sense Tidak dilakukan pemeriksaan

Light Sense Tidak dilakukan pemeriksaan


Pemeriksaan
Penyinaran Optik OD OS
Konjungtiva hiperemis (-) hiperemis (-)
Kornea Jernih (+), infiltrate (-) Jernih (+), infiltrate (-)
BMD Normal Normal
Iris Warna Coklat, kripte (+) Warna Coklat, kripte (+)

Pupil Bulat, RCL (+) Bulat, RCL (+)

SLIT LAMP Tidak dilakukan pemeriksaan

Oftalmoskopi Tidak dilakukan pemeriksaan


Resume
Anamnesis:
Pasien anak perempuan umur 3 tahun 5 bulan datang ke RS dengan keluhan kedua
penglihatan kabur, dialami kurang lebih 1 tahun yang lalu disertai dengan fotofobia
(+/+). Riwayat infeksi maternal-fetal disangkal.Riwayat dilahirkan dengan sectio
caesarea. Riwayat operasi katarak OS 2 bulan yang lalu.
Pemeriksaan (ODS):
Visus :
• VOD: sulit di evaluasi
• VOS: 3/60
Lensa : tampak keruh pada OD
Diagnosis • OD KATARAK KONGENITAL

• Operatif : SICS dengan implantasi 10 L

• Medikamentosa:
• Instruksi post op
• CLFX ED 6dd gtt OD

Penatalaksanaan •

CP PRED ED 6dd gtt OD
CELAUCON 250 mg 2 x ¼ tab
• Inj. Ceftriaxone 250 mg/ 12 jam/ IV
• Inj. Dexametason 1/3 amp/ 8 jam/ IV
• Inj. Ranitidine 1/3 amp/ 8 jam/ IV
• Sanmol syr 3dd sdt
Diagnosis OD katarak kongenital ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan oftalmologis.

Anamnesis pada pasien katarak kongenital yaitu bayi terlahir secara prematur

Pada kasus tersebut ibu pasien rajin memeriksa kehamilan setiap bulan di puskesmas, riwayat operasi katarak
pada mata kiri di lakukan 2 bulan yang lalu.

Pada saat melakukan inspeksi didapatkan lensa pada OD keruh konjungtiva hiperemis (-) dan penurunan visus
pada VOS yaitu 3/60, pada pupil di dapatkan pupil RCL(+).

Penanganan pada kasus OD katarak kongenital tergantung pada komplikas. Pada prinsipnya kita harus
menjaga kelembaban dan mencegah infeksi dengan cara memberikan antibiotika tetes dan oral kemudian
segera melakukan rujukan
Pada kasus pasien diberikan CENDO Levofloxacin, Cendo P-Pred ED, GELAUCON 250 mg
tab, Inj. Ceftriaxone 250 mg, Inj. Dexametason, Inj. Ranitidine, Sanmol syr
● CENDO Levofloxacin: mengatasi infeksi pada area luar mata
● Cendo P-Pred : obat topikal yang mengandung Mometasone furoate. Obat ini
digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti eksim, psoriasis, alergi dan
ruam. Mometasone merupakan kortikosteroid, berfungsi untuk mengurangi
peradangan, gatal dan kemerahan.
● GELAUCON: obat mata yang digunakan untuk terapi pengobatan glaukoma
primer dan sekunder
● Inj. Ceftriaxone 250 mg: antibiotik
● Inj. Dexametason: obat yang digunakan untuk meredakan peradangan pada
beberapa kondisi, seperti reaksi alergi, penyakit autoimun, atau radang sendi.
Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan multiple myeloma.
● Inj. Ranitidine: obat yang digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih.)
● Sanmol syr: obat yang digunakan untuk meredakan demam dan nyeri,
termasuk sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri sesudah operasi.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai