Anda di halaman 1dari 12

PERGERAKAN BOLA

MATA
C H AY R U N I S A
N 111 22 145
D R . D A C H R U D D I N N G AT I M I N , M . K E S S P. M
PENDAHULUAN

• Gerak bola mata merupakan komponen penting pada fungsi


penglihatan. Fungsi visual tidak dapat dicapai tanpa koordinasi
gerak bola mata yang baik. Otot-otot ekstraokular berfungsi
mengatur gerak bola mata agar bayangan objek jatuh tepat di
fovea dan mempertahankan posisi pandangan untuk
menghasilkan lapang pandang binokular. Otot ekstraokular
juga berfungsi mengatur koordinasi gerak bola mata sehingga
mata dapat mengikuti objek yang bergerak dan dapat
mengubah fiksasi dengan cepat.
TERDAPAT 6 OTOT PERGERAKAN BOLA
MATA, YAITU
• M. oblikus inferior: N.III, bekerja menggerakkan mata ke atas,
abduksi dan eksiklotorsi
• M. oblikus superior: N.IV, berfungsi menggerakan bola mata
untuk depresi terutama bila mata melihat ke nasal, abduksi dan
insiklorotasi
• M. rektus inferior: N. III, berfungsi menggerakan bola mata
depresi
• M. rektus lateral: N VI dengan fungsi abduksi bola mata
• M. rektus medius: N.III berfungsi untuk abduksi bola mata
• M. rektus superior: N III berfungsi pada elevasi dan
insiklorotasi bola mata
PEMERIKSAAN GERAKAN BOLA MATA

• Pemeriksaan pergerakan bola mata dengan meminta pasien


untuk mengikuti gerakan objek. Pasien di suru untuk melirik
jari atau pensil yang digerakan 6 arah atau membentuk H:
• kanan-kanan atas-kanan bawah-tanpa berhenti di tengah,
kekiri lurus-kiri atas- kiri bawa.
PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG :
TES KONFRONTASI
• Tes konfrontasi adalah salah satu tes yang dilakukan dalam
pemeriksaan mata dengan tujuan untuk mengetahui apakah
lapang pandang pasien normal.
• Lapang pandang adalah seluruh area yang dapat dilihat mata,
yang mana terdiri dari pandangan sentral yang berada di
tengah, dan pandangan perifer yang merupakan bagian yang
ter terlihat meskipun kita tidak menggerakkan bola mata,
meskipun tidak sefokus pandangan sentral.
CARA MELAKUKAN TES
KONFRONTASI
• Pasien dan pemeriksa duduk berhadapan dengan jarak sekitar 1 m
• pasien dan pemeriksa menutup matanya baik dengan tangan atau
penutup lainnya yang sesisi
• Tes dilakukan dengan pemeriksa memakai titik fokus tertentu,
bisa jari atau pulpen
• merentangkan tangan yang tidak menutup mata dan menariknya
ke dalam atau mendekati tubuh selama beberapa kali
• dengan posisi diatas, satu di tengah dan dibawah. Pemeriksaan
boleh dilakukan lebih sering untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat
PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG :
TES KONFRONTASI
• Pada orang yang lebih tua , jaraknya harus jauh dibandingkan
dengan usia yang muda.
• Berhenti sebentar untuk setiap posisi jari tangan untuk melihat
ada atau tidaknya nistagmus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai