dan
Pergerakan Bola Mata (Versi
Duksi)
Pembimbing : dr. Gita Mayani, Sp.M
Oleh :
RAHMAT AL HAFIZ
YOLA ARTIKA VERINA
Pemeriksaan
Posisi Bola Mata
Corneal Light Reflex Test
(The Hirschberg Test)
Teknik Pemeriksaan :
o Pasien duduk atau berdiri berjarak sejangkauan tangan dari pemeriksa
o Menyinarkan senter setinggi mata pasien dengan jarak 30 cm sebagai sinar fiksasi
o Minta pasien melihat kesinar fiksasi
o Nilai letak refleks sinar pada korna kemudian menyebutkan posisi/kedudukan bola mata
o Bila posisi refleks sinar ada di pertengahan pupil pada kedua mata disebut “orthoforia”
o Pada keadaan normal, refleks sinar pada kedua kornea sedikit ke nasal dari kornea dan
simetris pada kedua mata. Bila posisi refleks sinar berbeda strabismus
Penilaian
o Bila refleks berada di temporal esotropia
o Bila refleks berada di nasal eksotropia
o Bila refleks berada di atas hipotropia
o Bila refleks berada di bawah hipertropia
Cover Test
o Digunakan untuk mengukur deviasi secara keseluruhan, baik yang manifes maupun yang
laten, dan hanya digunakan jika kedua mata mempunyai fiksasi sentral, dengan kata lain
tidak ada fiksasi eksentrik
o Pemeriksaan yang sangat penting dan perlu dilakukan dengan cara yang benar untuk
menemukan adanya heteroforia/heterotropia, serta untuk menentukan beratnya kelainan
o Untuk mengetahui adanya heterotropia (juling) pada satu mata, dimana mata yang
heterotropia akan terus menerus berusaha untuk fiksasi dengan mata yang dominan
Teknik Pemeriksaan
o Bila pasien memakai kacamata, maka kacamata tetap digunakan
o Pasien duduk 6 meter dari kartu uji baca/optotip, atau 30 cm kertas kaca dengan
addisi S + 3.00
o Pasien melihat pada satu titik atau pada baris 20/40 kartu snellen
o Pemeriksa menutup salah satu mata
o Lihat sifat gerakan mata yang mungkin terjadi pada mata yang tidak ditutup
Penilaian
o Keluar sebelumnya esotropia (strabismus
konvergen)
o Kedalam sebelumnya eksotropia (strabismus
divergen)
o Tidak ada gerakan normal
Uncover Test
o Pemeriksaan dilakukan untuk jarak 30cm dan 6m
o Tujuan Mengetahui adanya fusi dan foria
Teknik pemeriksaan :
M. Rectus Lateral N VI
M. Obliqus Superior N IV
Otot ekstraokular bekerja secara volunter untuk mengatur arah gerakan bola mata. Sebagian gerakan bola mata
dapat dilakukan secara involunter sebagai respon terhadap gerakan benda-benda di lingkungan dan respon
terhadap gerakan kepala atau bagian tubuh lainnya
Teknik Pemeriksaan
o Pasien duduk, pemeriksan duduk didepan pasien
o Pasien dalam posisi primer (melihat lurus kedepan)
tutup mata yang tidak diperiksa
o Gunakan jari/target fiksasi sejajar bola mata
berjarak kira-kira 1 kaki dari pasien
o Minta pasien mengikuti target, saat pemeriksaan
menggerakkan target ke arah 6 gerakan cardinal +
gerakan melirik keatas, kebawah
o Untuk melihat gerakan bola mata kebawah, angkat
kelopak mata atas pasien
Gerak Mata Binokular
Versi pergerakan dari kedua mata kearah yang sama
Aksi primer akan menghasilkan efek utama kontraksi otot terhadap posisi bola mata.
Aksi sekunder dan tersier akan menghasilkan efek tambahan terdahap posisi primer bola mata
Duksi rotasi monokuler, dengan mata lain tertutup