Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN FUNDUSKOPI

DENGAN OFTALMOSKOP INDIREK


RIA MIRANDA

PEMBIMBING KLINIK
Dr. NENENG H, Sp.M
FUNDUSKOPI
Pemeriksaan funduskopi bertujuan untuk menilai
keadaan fundus okuli terutama retina dan papil nervus
optikus. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat
berupa oftalmoskop.

Dasar :
• Cahaya yang dimasukkan kedalam fundus akan
memberikan refleks fundus.
• Gambaran fundus mata akan terlihat bila fundus diberi
sinar.
OFTALMOSKOPI
Oftalmoskop adalah alat yang memancarkan seberkas
sinar kedalam mata, memungkinkan dokter memeriksa
retina atau bagian belakang bola mata melalui pupil.

Jenis oftalmoskopi :
• Direk : Memberikan gambaran normal atau tidak
terbalik pada fundus okuli
• Indirek : Memberikan bayangan terbalik dan kecil serta
lapangan penglihatan yang luas di dalam fundus okuli
pasien.
• Oftalmoskopi indirek adalah tehnik
oftalmoskopi yang memungkinkan pemeriksa
untuk mendapatkan bayangan 3 dimensi
retina dengan lapangan pandang yang lebih
luas sampai ke retina perifer.
OFTALMOSKOPI

DIREK INDIREK
Sifat bayangan Tegak Terbalik
Pembesaran 15x 4-5x
Lapang pandang Kecil Lebih besar
Hal-hal khusus • Refleks macula dan detail • General view.
retina lebih jelas.
• Non stereoskopik. • Stereoskopik, penting pada
ablatio retina.
• Tidak berfungsi pada • Masih dapat memperlihatkan
kekeruhan media. gambaran fundus meskipun
media keruh.
OFTALMOSKOPI
OFTALMOSKOPI
Sebaiknya melakukan pemeriksaan oftalmoskopi dengan
pupil dilebarkan, kecuali bila :
• Bilik mata yang dangkal.
• Trauma kepala.
• Implan fiksasi pada iris.
• Pasien pulang mengendarai kendaraan sendiri.
• Pasien glaukoma sudut sempit.

Sebelum melebarkan pupil diukur tekanan bola mata


terlebih dahulu. Obat melebarkan pupil :
• Tropicamide 0.5%-1% (mydriacyl)
• Fenilefrin hidroklorida 2.5% (kerja lebih cepat)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pemeriksa menggunakan oftalmoskop Indirek.
2. Binokuler pada kepala, dengan kekuatan lensa tetap.
3. Jarak pemeriksaan yaitu + 50cm atau sepanjang lengan orang dewasa.
4. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap.
5. Pemeriksa menggunakan lensa tambahan yang dipegang, berupa lensa
konveks dengan kekuatan 15-20 D dan diletakkan + 10cm dari mata pasien
6. Pemeriksa membuka lebar mata pasien dan meminta pasien
memfokuskan pandangan pada satu titik
7. Pemeriksa dapat meminta pasien menggerakkan bola mata untuk
memeriksa bagian retina lain yang ingin diamati.
8. Pemeriksa akan melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa kondensasi
dengan gambaran fundus okuli yang lebar (8 kali diameter papil).
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PENILAIAN
• Arteri
 Lurus, berwarna merah terang, dan lebih kecil.
• Vena
 Lebih berkelok, warna lebih tua, dan lebih besar.
• Makula lutea
 Terlihat sebagai bercak yang berwarna lebih
merah dari sekitarnya.
 Makula lutea segera terlihat bila penderita
disuruh melihat pada oftalmoskop.
• Fovea sentralis
 Ditengah-tengah makula lutea.
 Terlihat seolah-olah ada cahaya pada tempat itu,
karena itu disebut refleks fovea (+).
 Apabila refleks fovea tidak terlihat mungkin
didaerah ini ada edema atau radang.
PENILAIAN
1. Pada papil saraf optik :
• Papil edema (normal C/D ratio 0,3-0,5).
• Hilangnya pulsasi lensa saraf optik.
• Ekstravasasi papil saraf optic pada glaukoma.
• Atrofi saraf optik.
2. Pada retina :
• Perdarahan subhialoid.
• Perdarahan intra retina.
• Edema retina.
• Edema macula.
3. Pembuluh darah retina :
• Perbandingan arteri : vena (normal 3:2).
• Perdarahan dari arteri atau vena.
• Adanya mikroaneurisma dari vena.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai