Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN FUNDUSKOPI DENGAN

OFTALMOSKOP DIREK & INDIREK

Siti Chairunnisa
N 111 15 040

PEMBIMBING KLINIK
dr. Neneng H., Sp.M
FUNDUSKOPI
Pemeriksaan funduskopi bertujuan untuk menilai keadaan
fundus okuli terutama retina dan papil nervus optikus.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat berupa
oftalmoskop.
Dasar :
 Cahaya yang dimasukkan kedalam fundus akan memberikan
refleks fundus.
 Gambaran fundus mata akan terlihat bila fundus diberi sinar.
OFTALMOSKOPI
Oftalmoskop adalah alat yang memancarkan seberkas
sinar kedalam mata, memungkinkan dokter memeriksa retina atau
bagian belakang bola mata melalui pupil.

Jenis oftalmoskopi :
 Direk : Memberikan gambaran normal atau tidak terbalik pada
fundus okuli
 Indirek : Memberikan bayangan terbalik dan kecil serta
lapangan penglihatan yang luas di dalam fundus okuli pasien.
OFTALMOSKOPI

DIREK INDIREK

Sifat bayangan Tegak Terbalik


Pembesaran 15x 4-5x
Lapang pandang Kecil Lebih besar
Hal-hal khusus • Refleks macula dan detail • General view.
retina lebih jelas.
• Non stereoskopik. • Stereoskopik, penting pada
ablatio retina.
• Tidak berfungsi pada • Masih dapat memperlihatkan
kekeruhan media. gambaran fundus meskipun
media keruh.
OFTALMOSKOPI
OFTALMOSKOPI

Sebaiknya melakukan pemeriksaan oftalmoskopi dengan pupil


dilebarkan, Sebelum melebarkan pupil diukur tekanan bola mata terlebih
dahulu. Obat melebarkan pupil :
 Tropicamide 0.5%-1% (mydriacyl)

 Fenilefrin hidroklorida 2.5% (kerja lebih cepat)


OFTALMOSKOPI DIREK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan dilakukan di ruangan gelap atau setengah gelap
2. Aturlah alat oftalmoskop sehingga berada dalam posisi F
3. Sesuaikan ukuran lensa pada oftalmoskop kurang lebih sesuai
keadaan refraksi pasien (kalau diketahui). Bila pemeriksa dan
pasien keduanya memiliki visus normal maka lensa yang
dipakai 0, bila diantara keduanya memiliki gangguan refraksi
maka lensa harus diatur sampai fundus terlihat jelas
4. Peganglah oftalmoskop dengan cara menggenggam bagian
pegangannya, jari telunjuk berada pada panel pengatur ukuran
lensa, siap untuk menyesuaikan ukuran lensa sehingga dapat
diperoleh bayangan yang paling tajam.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
5. Pada pemeriksaan, pemeriksa memegang oftalmoskop
dengan tangan kanan, dan melihat melalui oftalmoskop
dengan mata kanan pula. Demikian pula sebaliknya.
6. Mintalah penderita duduk dengan tangan tenang,
pandangan difiksasi pada satu titik jauh.
7. Dengan oftalmoskop berada pada jarak 15-30 cm di depan
mata penderita. Lihatlah melalui lensa oftalmoskop.
Jatuhkan sinar pada pupil sehingga tampak refleks cahaya
bulat pada pupil. Dengan tetap mengfokuskan sinar pada
pupil, bergeraklah mendekat, sampai terlihat fundus
penderita.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
8. Apabila anda melihat pembuluh darah, ikutilah ke arah
proksimal sehingga akan terlihat papil N II. Perhatikan
warna, bentuk dan tegas atau tidaknya batas papil
tersebut.
9. Mintalah penderita melihat kearah sinar, untuk melihat
makula dan refleks fovea.
10. Setelah mata kanan diperiksa, oftalmoskop
dipegang dengan tangan kiri pemeriksa dan
pemeriksa menggunakan mata kirinya untuk
memeriksa mata kiri pasien.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Optik Diskus

Fovea

Makula
OFTALMOSKOP
INDIREK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pemeriksa menggunakan oftalmoskop Indirek.
2. Binokuler pada kepala, dengan kekuatan lensa tetap.

3. Jarak pemeriksaan yaitu + 50cm atau sepanjang lengan orang


dewasa.
4. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap.

5. Pemeriksa akan melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa


kondensasi dengan gambaran fundus okuli yang lebar (8 kali
diameter papil).
PROSEDUR PEMERIKSAAN

6. Pemeriksa menggunakan lensa tambahan yang dipegang,


berupa lensa konveks dengan kekuatan 15-20 D dan diletakkan
+ 10cm dari mata pasien
7. Pemeriksa membuka lebar mata pasien dan meminta pasien
memfokuskan pandangan pada satu titik
8. Pemeriksa dapat meminta pasien menggerakkan bola mata
untuk memeriksa bagian retina lain yang ingin diamati.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PENILAIAN

 Arteri
 Lurus, berwarna merah terang, dan lebih kecil.
 Vena
 Lebih berkelok, warna lebih tua, dan lebih besar.
 Makula lutea
 Terlihat sebagai bercak yang berwarna lebih
merah dari sekitarnya.
 Makula lutea segera terlihat bila penderita
disuruh melihat pada oftalmoskop.
 Fovea sentralis
 Ditengah-tengah makula lutea.
 Terlihat seolah-olah ada cahaya pada tempat itu,
karena itu disebut refleks fovea (+).
 Apabila refleks fovea tidak terlihat mungkin
didaerah ini ada edema atau radang.
PENILAIAN

 Pada papil saraf optik :


 Papil edema (normal
Cupping/Discus ratio 0,3-0,5).  Pembuluh darah retina :
 Hilangnya pulsasi lensa saraf  Perbandingan arteri : vena
optik. (normal 3:2).
 Ekstravasasi papil saraf optic  Perdarahan dari arteri atau
pada glaukoma.
vena.
 Atrofi saraf optik.
 Pada retina :  Adanya mikroaneurisma dari
 Perdarahan subhialoid. vena.
 Perdarahan intra retina.
 Edema retina.
 Edema macula.
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai