SISTEM SS
Penyakit Mata
KONJUNGTIVITIS
-
Konjungtivitis Bakteri
Konjungtivitis Virus
Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitas Jamur
Konjungtivitis Parasit
Konjungtivitis Kimia atau Iritatif
Konjuntivitis Lain lain
Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan
pada konjungtiva dan penyakit ini adalah
penyakit mata yang paling umum di
dunia. Karena lokasinya, konjungtiva
terpajan oleh banyak mikroorganisme
dan faktor-faktor lingkungan lain yang
mengganggu.
Penyakit ini bervariasi mulai dari
hiperemia ringan dengan mata berair
sampai konjungtivitis berat dengan
banyak sekret purulen
kental.
KONJUNGTIVITIS BAKTERI
A. Definisi
Konjungtivitis Bakteri adalah inflamasi
konjungtiva yang disebabkan oleh
bakteri. Pada konjungtivitis ini biasanya
pasien datang dengan keluhan mata
merah, sekret pada mata dan iritasi
mata
B. Etiologi dan Faktor Resiko
Konjungtivitis bakteri dapat dibagi
menjadi empat bentuk, yaitu hiperakut,
akut, subakut dan kronik.
Konjungtivitis bakteri hiperakut
disebabkan oleh:
- N gonnorhoeae
- Neisseria kochii dan
- N meningitidis.
KONJUNGTIVITIS VIRUS
A. Definisi
Konjungtivitis viral adalah
penyakit umum yang dapat disebabkan
oleh berbagai jenis virus, dan berkisar
antara penyakit berat yang dapat
menimbulkan cacat hingga infeksi ringan
yang dapat sembuh sendiri dan dapat
berlangsung lebih lama daripada
konjungtivitis bakteri
B. Etiologi dan Faktor Resiko
Konjungtivitis viral dapat disebabkan
berbagai jenis virus, tetapi adenovirus
adalah virus yang paling banyak
menyebabkan penyakit ini, dan
herpes simplex virus yang paling
membahayakan. Selain itu penyakit ini
juga dapat disebabkan oleh:
- virus Varicella zoster,
- picornavirus
- (enterovirus 70, Coxsackie A24),
- poxvirus, dan
human immunodeficiency virus
Penyakit ini sering terjadi pada orang
yang sering kontak dengan penderita
dan dapat menular melalu di droplet
pernafasan, kontak dengan
benda-benda yang menyebarkan virus
(fomites)
dan berada di kolam renang yang
terkontaminasi .
C. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya
konjungtivitis virus ini berbeda-beda
pada setiap jenis konjungtivitis ataupun
mikroorganisme penyebabnya.
Mikroorganisme yang dapat
menyebabkan penyakit ini dijelaskan
pada etiologi.
D. Gejala Klinis
Gejala klinis pada
konjungtivitis virus berbeda-beda sesuai
dengan etiologinya.
Pada keratokonjungtivitis epidemik yang
disebabkan oleh adenovirus biasanya
dijumpai:
-
air mata,
injeksi ringan konjungtiva, dan
sering ditemukan kemosis berat.
Sensasi terbakar,
pengeluaran sekret mukoid,
merah, dan
Fotofobia
Ditemukan jupa tepian palpebra
yang eritematosa dan
konjungtiva tampak putih susu.
Pada kasus yang berat ketajaman
penglihatan menurun, sedangkan
TRIKIASIS
TRIKIASIS
Definisi
Trikiasis adalah suatu kelainan
dimana bulu mata mengarah ke dalam bola
mata yang dapat menggosok kornea atau
konjungtiva yang dapat menyebabkan iritasi.
pada
entropion
terjadi
pelipatan
karena
kulit
yang
kehilangan
elastisitas.
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya trikiasis sebagai berikut
Idiopatik
Blefaritis kronik : Margo palpebra
meradang,
menebal,
berkrusta,
terjadi
dimana
jaringan
yang berat.
Penyakit-penyakit
lainnya
yang
dan
cicatrical
pemphigoid.
Selain
diatas,
dari
pentingnya
kelainan
dari
membedakan
bulu
menyebabkan
penyakit-penyakit
mata
tipe-tipe
yang
trikiasis,
dapat
dimana
penyebabnya.
Pembagian
trikiasis
Acquired
metaplastic
kelopak
mata
pembedahan,
dimana
epitel
kelenjar
meibom
mengalami
metaplastik
perubahan
menjadi
folikel
daripada
normal
belakang.
Congenital
metaplastic
kelenjar
meibom
menjadi
multipoten
mata
tersebut
yang
tumbuh
mengarah
secara
sensasi kornea.
Misdirected
eyelashes12.
akibat
dari
kelopak
mata
dari
margin
oleh
involusi,
sikatrik,
atau
kelumpuhan
otot-otot
retractor
trikiasis
dapat
diterapi
dengan
mata
yang
abnormal
dengan
ujung
silia
ke
basis
silia.
Sinyal
segmental
dapat
menggunakan
argon
laser
perawatan
terhadap
berkala
komplikasi,
dan
perhatian
kekambuhan,
atau
DEFINISI
Sindroma Mata Kering (SMK) adalah
kumpulan gejala akibat gangguan pada
air mata dan permukaan okuler yang
menyebabkan ketidaknyamanan pada
mata,
gangguan
penglihatan,
dan
ketidakstabilan TF (Transfer Faktor). SMK
biasanya menunjukkan keluhan yang
samar-samar dan bila tidak diobati atau
dihentikan dapat berlangsung terusmenerus kronis menimbulkan kerusakan
yang
irreversibel
terutama
pada
permukaan ocular.
EPIDEMIOLOGI
Di
Indonesia,
Kepulauan
Riau,
terinterupsinya
impuls saraf sekretmotorik ke
kelenjar
lakrimal
yang
berakibat terjadinya inflamasi
dan
mensupresi
sekresi
aqueous menyebabkan jejas
permukaan okuler gejala
tidak nyaman dan iritasi okuler.
2. Kelainan musin
Gangguan
produksi
musin
mengakibatkan penyebaran air
mata yang tidak merata pada
permukaan mata. Gangguan
disebabkan oleh hilangnya sel
goblet konjungtiva.
3. Kelainan lipid
Kekurangan lapisan lipid pada
anatomi
air
mata
menyebabkan evaporasi yang
berlebihan.
FAKTOR RESIKO
Berikut ini adalah penjelasan beberapa
faktor risiko penyebab SMK:
1. Usia
Berkurangnya androgen seiring
pertambahan usia menyebabkan
atropi
kelenjar
lakrimal
dan
kelenjar
Meibom
dengan
gambaran histopatologi infiltrasi
limfosit, fibrosis, dan atropi asinar.
Adanya penurunan volume air
mata dan kurangnya protein pada
air mata orang tua.
2. Jenis kelamin
Hampir
semua
penelitian
epidemiologi sindrom mata kering
menunjukkan
prevalensi
SMK
yang lebih tinggi pada wanita,
terutama
wanita
yang
menopause.
Hormon
seks
mempengaruhi sekresi air mata,
disfungsi meibom, dan sel goblet
konjungtiva.
3. Pengguna lensa kontak
Sekitar 43-50% pengguna lensa
kontak mengalami mata kering.
Pemakaian
lensa
kontak
memisahkan PTF menjadi dua
bagian sehingga tidak ada musin
di pre lens dan tidak ada lapisan
lipid di post lens sehingga SMK
sering dialami.
4. Merokok
Pekerja
yang
merokok
lebih
banyak
mengalami
gangguan
oftalmikus
dibandingkan
yang
tidak
merokok.
Asap
rokok
menyebabkan kerusakan oksidatif
pada protein-protein permukaan
ocular.
5. Ruangan ber-AC
SMK lebih banyak dialami oleh
penduduk yang tinggal di tempat
yang tinggi karena suhu yang
rendah, kelembaban yang rendah,
dan angin yang kencang. Oleh
karena itu, SMK dapat dipicu pada
ruangan yang ber-AC.
GEJALA KLINIS
1. Mata terasa
2. Mata lelah
3. Mata terasa terbakar
4. Mata terasa perih
5. Mata terasa gatal
6. Mata merah
7. Mata berair
8. Penglihatan
kabur
sesaat
(kembali dengan berkedip)
9. Fotofobia (sensitif terhadap
cahaya)
10.Seperti
ada
benda
asing
(berpasir)
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian air mata buatan
Diberikan sebanyak 1-2 tetes
pada dewasa maupun anakanak apabila terjadi defisiensi
komponen air. Air mata buatan
ini berfungsi sebagai pelumas
pada permukaan mata.
2. Salep/gel
Sebagai
pelumas
jangka
MIOPIA
A.
Pengertian Miopi
1.
Miopia adalah suatu keadaan
mata yang mempunyai kekuatan
pembiasan sinar yang berlebihan
atau kerusakan refraksi mata
sehingga sinar sejajar yang
datang dibiaskan di depan retina
( bintik kuning ) dimana sistem
akomodasi berkurang.
2.
Miopia adalah suatu keadaan
mata yang mempunyai kekuatan
pembiasan sinar yang berlebihan
sehingga sinar sejajar yang
datang dibiaskan di depan retina.
3.
Miopia adalah suatu keadaan
dimana panjang bola mata
anteroposterior dapat terlalu
besar atau kekuatan pembiasan
media refraksi terlalu kuat.
4.
Miopi adalah keadaan pada
mata dimana cahaya/benda yang
a.
Myopia Axial
terjadinya myopia akibat
panjang sumbu bola mata
(diameter Antero-posterior),
dengan kelengkungan
kornea dan lensa normal,
refraktif power normal dan
tipe mata ini lebih besar
dari normal.
b.
Myopia Kurvatura
terjadinya myopia
diakibatkan oleh perubahan
dari kelengkungan kornea
atau perubahan
kelengkungan dari pada
lensa seperti yang terjadi
pada katarak intumesen
dimana lensa menjadi lebih
cembung sehingga
pembiasan lebih kuat,
dimana ukuran bola mata
normal.
c.
Perubahan Index Refraksi
Perubahan indeks refraksi
atau myopia refraktif,
bertambahnya indeks bias
media penglihatan seperti
yang terjadi pada penderita
Diabetes Melitussehingga
pembiasan lebih kuat.
2.
Menurut derajat myopia
a. Miopia ringan, dimana
myopia kecil dari pada 1-3
dioptri
b. Miopia sedang, dimana
myopia lebih diantara 3-6
dioptri
c. Myopia berat atau tinggi,
dimana myopia lebih besar dari
6 dioptri
3.
Menurut perjalanan myopia
a. Myopia stasioner, myopia
yang menetap setelah
dewasa
b.
4)
5)
6)
F.
mengapung dalam
badan kaca. Kadangkadang ditemukan
ablasi badan kaca
yang dianggap belum
jelas hubungannya
dengan keadaan
myopia.
Papil saraf optic :
terlihat pigmentasi
peripapil, kresen
myopia, papil terlihat
lebih pucat yang
meluas terutama ke
bagian temporal.
Kresen myopia dapat
ke seluruh lingkaran
papil sehingga seluruh
papil dikelilingi oleh
daerah koroid yang
atrofi dan pigmentasi
yang tidak teratur
Makula: Berupa
pigmentasi di daerah
retina, kadang-kadang
ditemukan pendarahan
subretina pada daerah
macula.
Retina bagian perifer:
Berupa degenersi kista
retina bagian perifer
Seluruh lapisan fundus
yang tersebar luas
berupa penipisan
koroid dan retina.
Akibat penipisan ini
maka bayangan koroid
tampak lebih jelas dan
disebut sebagai fundus
tigroid. (Illyas,2005).
Pencegahan
1.
Tidak membaca dalam
keadaan gelap
2.
Tidak menonton TV dalam
dengan bantuan
keratomilesis (LASIK) atau
operasi lasik mata, yang
telah populer dan banyak
digunakan para ahli bedah
untuk mengobati miopia.
Dalam prosedurnya
dilakukan pergantian
ukuran kornea mata dan
dirubahnya tingkat miopia
dengan menggunakan
sebuah laser. Selain lasik
digunakan juga terapi lain
yaitu Photorefractive
Keratotomy (PRK) untuk
jangka pendek, tetapi ini
menggunakan konsep
yang sama yaitu dengan
pergantian kembali kornea
mata tetapi menggunakan
prosedur yang berbeda.
Selain itu ada juga
pengobatan yang
dilakukan tanpa operasi
yaitu orthokeratologi dan
pemotongan jaringan
kornea mata. Orang-orang
dengan miopia rendah
akan lebih baik bila
menggunakan teknik ini.
Orthokeratologi
menggunakan kontak
lensa secara berangsurangsur dan pergantian
sementara lekukan kornea.
Pemotongan jaringan
kornea mata
menggunakan bahanbahan plastik yang
ditanamkan ke dalam
kornea mata untuk
mengganti kornea yang
rusak.
2.
Penatalaksanaan Farmakologi
Obat yang digunakan untuk
penderita miopia adalah obat
tetes mata untuk mensterilisasi
kotoran yang masuk ke dalam
mata. Obat-obat tradisionalpun
banyak digunakan ada penderita
myopia
Definisi
Corpus alienum adalah benda asing, merupakan
salah satu penyebab terjadinya cedera mata, sering
mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.
bahan-bahan
yang
tidak
dapat
menimbulkan
reaksi
a.
b.
c.
d.
Patofisiologi
inflamasi,
mengakibatkan
dilatasi
dihilangkan,
benda
asing
dapat
EPISKLERITIS
umum
dari
episkleritis.
satu
sampai
tiga
bulan.
atau
benjolan
pada
kondisi
kesehatan,
seperti
Gejala :
- mata merah karena pelebaran pembuluh
darah
- rasa sakit yang ringan
- mengganjal
- keluhan silau
Khas : bentuk radang pada episkleritis berupa
tonjolan setempat, batas tegas dan warna merah
ungu dibawah konjungtiva yang sakit jika
ditekan pada episkleritis yang luas, gambaran klinis
mirip dengan konjungtivitis. bedanya ada lah pada
episkleritis tidak terdapat hiperemi konjungtiva
tarsal, tidak ada sekret serta nyeri saat penekanan
ringan bola mata
Patogenesis :
Degradasi enzim dari serat kolagen dan
invasi dari sel-sel radang meliputi sel T
dan makrofag pada sklera memegang
peranan penting terjadinya skleritis.
Inflamasi dari sklera bisa berkembang
menjadi iskemia dan nekrosis yang akan
menyebabkan penipisan pada sklera dan
perforasi dari bola mata.Inflamasi yang
mempengaruhi sclera berhubungan
eratdengan penyakit imun sistemik dan
penyakit kolagen pada vaskular.
disregulasi pada penyakit auto imun
secara umum merupakan faktor
predisposisi dari skleritis. Proses
inflamasi bisa disebabkan oleh kompleks
imun yang berhubungan dengan
kerusakan vaskular (reaksi
hipersensitivitas tipe I II dan respon
kronik granulomatous (reaksi
hipersensitivitas tipe IV). Interaksi
tersebut adalah bagian darisistem imun
Prognosis :
- kadang - kadang merupakan kelainan
berulang yang ringan, episkleritis dapat
sembuh sempurna atau bersifat residif yang
dapat menyerang tempat yang sama atau
berbeda
- dengan pengobatan yang adekuat,
episkleritis dapat sembuh dalam 1 minggu,
sedangkan episkleritis nodular
penyembuhan lebih lama, sampai beberapa
minggu