Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN

STRABISMUS
KEVIN
 STRABISMOS (Squint/Juling)
 Ocular Misalignment

Disebabkan:
1. Abnormalitas penglihatan binokuler
2. Anomali kontrol neuromuskuler pergerakan
okuler
 Strabismus adalah suatu kelainan mata
dimana visual axis dari kedua mata tidak
mengarah secara bersamaan kepada titik
fiksasi
ANATOMI
Untuk Pergerakan Bola Mata Binokuler
 HUKUM HERING

Untuk tiap gerakan mata secara sadar terjadi


rangsangan simultan yang seimbang pada tiap
otot ekstraokuler
 YOKE MUSCLE
Pasangan otot yang mendapat inervasi sama kuat
untuk menghasilkan gerakan mata ke 6 arah
kardinal
 Tonus >
Gangguan Gerakan Bola
 Parese/Paralese mata Binokuler
 Gangguan gambatan mekanik

• Diplopia Supresi
• Strabismus

Misal :
Parese n. VI OD  Esopropia Paralitik OD
Parese m. RM OS  Eksotropia Paralitik OS
 Anamnese
 Age of onset of deviation
 Is the deviation constant or intermitten?
 Is the deviation present for distance, near or
both?
 Is it unilateral or alternating?
 Is it only when the patient is inantentive or
fatigued?
 Apakah ada hubungannya dengan stress atau
aktivitas fisik?
 Foto lama
 Riwayat Kelahiran
 Riwayat Keluarga Strabismus
 Ada masalah lainnya: Sakit Kepala, Diplopia,
Vertigo
 Pemeriksaan Visus mata
 Snellen’s test
 Landolt’s test
PEMERIKSAAN
 Kualitatif
 Covertest
 Uncover test
 Kuantitatif
 Hirschberg test
 Krimsky test
 Prisma test
 Synoptophore
MEASUREMENT OF DEVIATION
 Hirschberg test
 Untuk menentukan estimasi derajat juling mata
pasien
 berguna untuk pasien anak dan tidak koperatif
dan ketika fiksasi mata sulit dilakukan
 Prosedur:
 Pasien dengan cahaya dengan jarak 33cm kemudian
lihat deviasi refleksi cahaya pada kornea terhadap
pupil
 Setiap mm deviasi disamakan dengan 7 derajat (1
derajat = 2 prisma dioptri)
HIRSCHBERG TEST
 Jika refleks cahaya yang jatuh di kornea mencapai 15o
maka dikatakan juling/strabismus
 Jika refleks cahaya yang jatuh sampai ke limbus maka
sudut deviasi mencapai 45o
KRIMSKY TEST
 Pada test ini pasien diminta memfiksasi
pandangannya pada satu titik cahaya lalu pemeriksa
meletakan prisma didepan mata yang normal
sampai fiksasi kedua mata seimbang.
COVER-UNCOVER TEST
 Terdiri dari dua bagian
 Cover test untuk menilai heterotropia
 Prosedur – Pasien mdiminta melihat sebuah
titik cahaya. Mata normal ditutup sedangkan
mata yang sebelahnya diobservasi
pergerakannya
 Bila ada strabismus mata yang tertutup akan
bergerak untuk melakukan fiksasi
 Tes ini dilakukan dengan fiksasi (jarak dekat
33cm dan jarak jauh 6 meter)
 Uncover Test untuk menditeksi heteroforia
 Prosedurnya – satu mata ditutup dengan
ocluder dan satunya lagi memfiksasi objek
 Apabila ada heteroforia mata yang ditutup akan
berdeviasi
 Setelah beberapa saat ditutup lepas dengan cepat
penutup mata dan lihat pergerakan matanya
 Arah gerakannya menentukan jenis heteroforia-nya
PRISMA COVER TEST
 Untuk nengukur sudut deviasi dengan fiksasi
dekat dan jauh dengan posisi apapun
 Kombinasi cover tes dengan prisma
 Prosedur- Prisma yang menguatkan kekuatan
mata yang deviasi diletakan didepan mata
sampai objeknya terlihat jelas. Lalu tes
cover-uncover test dilakukan sampai
pergerakan mata untuk mencapai titik fiksasi
berhenti.
AMBLIOSKOP

Anda mungkin juga menyukai