PAPER
KATARAK TRAUMATIKA
Disusun oleh :
BILL ELBERT JUSTIN
150100053
Supervisor :
dr. Marina Y. Albar, M.Ked(Oph), Sp.M
MEDAN
2020
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih,
berkat, dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Katarak Traumatika”. Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat
untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi
Dokter di Departemen Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr.
Marina Y. Albar, M.Ked(Oph), Sp.M selaku pembimbing yang telah memberikan
arahan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan demikian diharapkan makalah ini
dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan secara
optimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan dalam penulisan makalah selanjutnya.
i
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR ISI
ii
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR GAMBAR
iii
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 1
PENDAHULUAN
1
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
3
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2.2.2 Epitelium
Satu lapisan sel epitel menutupi permukaan anterior lensa. Sel-sel ini sudah
penuh kapasitas metabolisme dan memainkan peran utama dalam mengatur
keseimbangan air dan ion keseluruhan lensa. Meskipun sel-sel epitel pusat tidak
aktif secara mitosis, zona perkecambahan ada sebagai cincin anterior ke
khatulistiwa, di mana sel-sel epitel membelah. Sel-sel baru bermigrasi menuju
ekuator dan mulai berdiferensiasi menjadi serat lensa. Di lensa dewasa, sel-sel
epitel biasanya tidak ditemukan posterior ke khatulistiwa. 7
4
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
proses intraseluler yang ditentukan. Ada beberapa jenis autofagi, dan di masing-
masing, itu degradasi diarahkan ke komponen intraseluler tertentu: 7
Mikroautofagi: material sitoplasma 8,9
Autofagi termediasi chapherone: protein yang dikenali oleh protein
kompleks shock jantung 8,9
Makroautofagi: sel organelle 8,9
Mitofagi (sebuah tipe makroautofagi): mitokondria 8,9
Eliminasi organel seluler diperlukan di bagian tengah lensa karena itu tubuh
cukup besar untuk menyebarkan cahaya dan dengan demikian menurunkan
ketajaman visual. Juga, dengan kerugiannya dari inti sel, serat dewasa kehilangan
mesin yang dibutuhkan untuk sintesis protein. 7
5
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
Gambar 2.2 Hipotesis jalur pump-leak dari pergerakan cairan pada lensa.
Mekanisme jalur utana transport aktif pada epitelium anterior. Difusi pasif
terjadi pada kedua permukaan dari lensa 7
6
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
Gambar 2.3 Retroiluminasi pada slit lamp dengan opasitas lensa stelat yang
disertai kontusio 2
7
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2.4.1 Epidemiologi
Trauma merupakan penyebab utama pada katarak yang biasa dijumpai pada
anak-anak yang berusia lebih besar, dengan rentang usia berkisar dari 1-10 tahun
yang merupakan usia yang paling rentan. Sebuah studi cohort di Denmark
mengamati insidensi kumulatif pada katarak anak-anak yang berada di bawah 18
tahun dari tahun 1980-2000. Insidensi kumulatif dari katarak traumatik pada anak
perempuan berkisar pada angka yang stabil yaitu pada angka 5,6-11,7 /100.000,
berbanding dengan insidensi kumulatif pada anak laki-laki yang meningkat 23%
setiap 5 tahun (53-22 /100.000). Katarak traumatik memiliki angka kejadian
sebesar 11,6% kasus pada katarak pediatrik dengan usia di bawah dari 15 tahun di
wilayah barat India dan 80% pada laki-laki dan 75% berasal dari daerah kota. 11,12
2..4.2 Etiologi
Trauma merupakan penyebab yang paling umum pada katarak yang bersifat
unilateral pada usia muda: 13
Trauma penetrasi 13
8
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
14
Gambar 2.5 Katarak traumatik akibat radiasi ionisasi
2.4.3 Patofisiologi
Beberapa mekanisme telah diadvokasi dalam patogenesis katarak traumatis.
menggambarkan berikut ini mekanisme utama yang bertanggung jawab atas
kerusakan mata: 15
Trauma coup 15
Trauma countercoup 15
9
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
10
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2
Gambar 2.6 Katarak traumatika dan iridodialisis sekunder
2.4.5 Tatalaksana
A. Kapan Memulai Tindakan Pembedahan
Jika ketajaman visual baik, pasien dapat diamati perkembangan gejala
karena cedera. Kekeruhan fokus di luar sumbu visual dapat menyebabkan
perasaan silau atau mata menjadi diplopia. Hal ini dapat diobati dengan miotik
yang ditujukan mempertahankan sumbu visual yang jelas. Miotik juga bermanfaat
dalam pengelolaan astigmatisme dan diplopia yang dihasilkan dari dislokasi lensa.
Dalam kasus subluksasi luas, perawatan dengan midriatik dapat memungkinkan
penglihatan yang lebih baik dengan koreksi aphakic di sekitar lensa subluksasio.
Peningkatan tekanan dan peradangan intraokular sering dikelola secara medis.15
Indikasi tindakan pembedahan untuk manajemen katarak traumatika adalah
sebagai berikut: 15
11
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
C. Rehabilitasi Penglihatan
Implantasi primer dari lensa ruang posterior setelah trauma okular
direkomendasikan ketika peradangan dan perdarahan intraokular minimal dan
12
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
pandangan segmen anterior dengan struktur yang bagus. IOL bilik anterior atau
lensa bilik posterior yang difiksasi secara transkleral mungkin diperlukan jika ada
dukungan kapsul yang tidak memadai untuk ruang IOL posterior. Sanagat jarang,
dokter mata memutuskan untuk tidak menempatkan IOL terutama dalam
memasukkan IOL sebagai prosedur sekunder, setelah evaluasi yang cukup dari
segmen anterior dan sudut anterior. Jaringan parut akibat laserasi kornea
mengubah kontur kornea, dan pengukuran keratometri dan biometri yang tidak
akurat dapat menyebabkan pemilihan daya IOL yang salah, meningkatkan risiko
anisometropia pasca operasi. Lensa kontak yang kaku mungkin diperlukan untuk
menutupi astigmatisme tidak teratur yang dihasilkan dari bekas luka kornea. 2
2.4.6 Prognosis
Visual prognosis pada katarak anak-anak yang memerlukan tindakan
pembedahan tidak sebaik jika dibandingkan dengan pasien yang mendapatkannya
karena proses degenerative. Keluhan yang menyertai berupa ambliopia dan
anomali pada saraf optik atau retina dapat membatasi derajat dari penglihatan
13
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
yang dapat dicapai pada kelompok pasien ini. Perkembangan prognosis pada
ketajaman penglihatan akan memburuk pada pasien yang mendapat tindakan
pembedahan. Glaukoma merupakan komplikasi jangka panjang yang paling
umum dijumpai. 20
14
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 3
KESIMPULAN
15
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR PUSTAKA
16
PAPER NAMA : BILL ELBERT JUSTIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 150100053
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
17