Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

DEHISENSI

Di susun oleh :

dr.Ria Miranda

Dokter Pembimbing

dr.Ricky Yuliam

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

RUMKIT TK.III DR.SINDHU TRISNO KOTA PALU

PROVINSI SULAWESI TENGAH

2020
LAPORAN KASUS

I. Identitas pasien

Nama : NN. S
Usia : 18 Tahun
Alamat : Jl. thamrin
Agama : Islam
Tanggal masuk IGD : 15 maret 2022
Jam masuk : 09.00 wita
Status pasien : Rawat inap

II. Anamnesa
Keluhan utama : luka tempat operasi nyeri
Riwayat penyakit sekarang : pasien perempuan 18 tahun masuk IGD dengan
keluhan nyeri hebat pada luka tempat operasi yang dirasakan sejak 3 hari yang
lalu, os riwayat operasi laparatomi untuk appendisitis. Pada luka pasien juga
terbuka, basah mengeluarkan nanah, darah (-),Os mengatakan sebelumnya 3 hari
yang lalu kontrol ke poli bedah dan dilakukan pelepasan benang jaitan, setelah itu
satu hari setelahnya os melihat ada luka yang terbuka pada tempat operasinya. Os
mengaku dia malas bergerak karena sering merasakan nyeri pada tempat
operasinya sehingga dia hanya berbaring ditempat tidur. Demam disangkal,
batuk, flu, mual dan muntah disangkal. BAK lancar, BAB biasa.
Riwayat penyakit sebelumnya : DM, hipertensi disangkal.

III. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
Tanda- tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 74 x/m
Pernapasan : 20 x/m
Suhu badan : 36,8oC
Status lokalis : pada regio abdomen tampak vulnus scizum di mediab abdomen,
pus (+), darah (-), jembatan jaringan (-), saat di palpasi nyeri (+), ukuran luka
5x2cm memanjang di linea median abdomen

Gambaran Klinis

Gambar 1. Luka post operasi di abdomen

IV. Pemeriksaan penunjang


Laboratorium darah rutin

RBC : 3.61 x 1012/L (3.6 - 6.5) (N)


WBC : 15,9 x 109/L (5 - 10) (↑)
Hb : 10 g/dL (12 - 18) (↓)
Hct : 25.4 % (35 - 52) (↓)
Plt : 546 x 109/L (150 - 450) (↑)
Antigen : negatif
GDS : 111 mg/dL (70 - 200) (N)
Ureum : 42 mg/dL (8 - 53) (N)
Kreatinin : 0.5 mg/dL (0.3 - 0.6) (N)

V. Diagnosa Klinis
Dehisensi luka post op laparotomi dan apendektomi
VI. Tata laksana awal

- IVFD RL 18 tpm
- Injeksi ketorolac 1A/8jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Rawat dan bersihkan luka
- Laporkan ke spesialis bedah.
ABSTRAK

Dehisensi luka merupakan suatu kegagalan proses penyembuhan luka insisi setelah
operasi. Infeksi luka operasi dibagi atas insisi superfisial (kulit dan jaringan sekitar), insisi
dalam (otot dan fasia), dan organ/ruang. Penatalaksanaan yang dilakukan tergantung pada
tingkat dari terpisahnya jaringan dan adanya pengeluaran isi abdomen. Beberapa faktor resiko
dapat berperan dalam terjadinya dehisensi. Pasien perempuan datang keluhan nyeri hebat
pada luka tempat operasi yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu, os riwayat operasi
laparatomi untuk appendisitis. Pada luka pasien juga terbuka, basah mengeluarkan nanah,
darah (-), 3 hari yang lalu kontrol ke poli bedah dan dilakukan pelepasan benang jaitan,
setelah itu satu hari setelahnya os melihat ada luka yang terbuka pada tempat operasinya.
Dilakukan penangan segera dengan pemberian infus dan suntikan analgetik yaitu ketorolac
IV/8jam, antibiotik injeksi ceftriaxone/12 jam, dan direncanakan untuk debridement.

Anda mungkin juga menyukai