Identitas Penderita :
Nama : Ny. Sulastri
Umur : 41 th
Alamat : Jl. Raden Wijaya no 71 Sawo tratap Gedangan-Sidoarjo
No. Reg : 12.71.37.50
MRS : 20-02-2019
Rencana Operasi : 21-02-2019
23 November 2018
Pasien kembali mengeluh kram perut hilang timbul. Periksa ke RS Bunda
Dilakukan pemeriksaan oleh dr. Hardian SpOG, TD 140/90 mmHg
Hasil USG: - Uterus membesar uk 17x9cm
- Massa (+) uk 9x8 cm
VT: V/V : Flx : (-) , Fluor (-)
P : tertutup licin
CU : AF ~ UK 16/17 mgg
Pasien didiagnosa Mioma Uteri dan dirujuk ke Poli Kandungan RSDS
Tgl. 26-11-2018
Pasien periksa ke Poli Kandungan RSDS
O : Status Umum
GCS: 456 A(-) I(-) C(-) D(-)
TD : 140/90 N : 92 RR : 20 Trec : 36,7 oC
CP : dbn
Status Ginekologi
V/V : Fluksus (-), Fluor (-)
P : tertutup, licin
CU : AF, membesar ~ UK 16/18 mgg
AP D/S : Massa (-), nyeri (-)
CD : t.a.k
Kesimpulan :
- Mioma uteri intramural multipel
Tgl. 27-11-2018
Pasien pertama kali ke poli FER
O : Status Umum
GCS: 456 A(-) I(-) C(-) D(-)
TD : 140/90 N : 90 RR : 20 Trec : 36,7 oC
CP : dbn
BB: 75 TB: 155 BMI: 31,2
Status Ginekologi
V/V : Fluksus (-), Fluor (-)
P : tertutup, licin
CU : AF, membesar 2 jari atas pusat, kesan miomatik,
nyeri (-)
AP D/S : Massa (-), nyeri (-)
CD : t.a.k
Diagnosis :
Myoma Uteri Multiple + IP 41/5 + IPA + Hipertensi Kronis + Obesitas kelas I
(BMI 31,2)
Tatalaksana :
- Usul laparotomi miomektomi (pasien dan suami menolak histerektomi)
- pro FER Board
Tgl. 21-12-2018
Hb 12,1 GDA 81
WBC 9.680 BUN/SK 6/0,6
PLT 352.000 Alb 4,2
Hct 32,8 SGOT/SGPT 16/13
PPT 10,3 (9-12) Na/K/Cl 142/4,1/97
APTT 27,1 (23-33) HbsAg Non reaktif
CEA 1,87
Ca 125 70,2
Konsul Kardiologi :
Cardiac Risk Index Class II risk of MACE 0,9%
Konsul Anestesi :
PS ASA I
Assessment :
Mioma uteri multiple + IP 41/5 + HT kronis
Planning :
- Pro miomektomi sd histerektomi
Lapor DPJP dr. Seto, SpOG (K) disetujui
Rencana Operasi: Kamis, tgl. 21-02-2019
Pembimbing : dr. Arif Tunjungseto, SpOG
Terima kasih
DI KAMAR OPERASI
Penderita tidur terlentang di meja operasi dengan anestesi GA Epidural. Diberikan
antibiotik profilaksis dengan Inj. Cefazolin 2 g intravena, dilakukan pemeriksaan
dalam di bawah pengaruh anestesi untuk evaluasi ulang, dilakukan pemasangan
kateter urin. Dilakukan antisepsis di daerah operasi dengan povidone iodine 10%,
lalu dipersempit dengan duk steril.
3. Pada fascia, dibuat sayatan kecil (0,5 – 1 cm) dengan skalpel. Lalu diperlebar
ke atas dan ke bawah dengan gunting agar tidak melukai otot.
4. Muskulus rectus abdominis kanan dan kiri dipisahkan secara tumpul dengan
kedua jari telunjuk sehingga akan tampak lemak preperitoneal dan peritoneum
parietalis.
8. Perdarahan dirawat
9. Eksplorasi sekali lagi sebelum rongga abdomen ditutup
10. Luka insisi pada dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
11. Operasi selesai
PENILAIAN
A B C D
I. Attitude Disiplin waktu
Sikap terhadap pembimbing
Sikap terhadap mahasiswa
Sikap terhadap paramedis
II. Knowledge Pengetahuan dasar
Pengetahuan/teori tentang kasus
Rencana perawatan post operatif
III. Skill Membuka abdomen
Operasi sendiri
Mengetahui komplikasi
Menutup abdomen
IV. Lain-Lain Rencana tindakan
Decision
CATATAN KHUSUS:
Tanda tangan
Pembimbing,
7. Rawat perdarahan
8. Cuci dengan NaCl 0,9% 2000 cc
9. Luka insisi pada dinding abdomen dijahit lapis demi lapis, kulit dijahit
subkutikuler
10. Operasi selesai jaringan di PA-kan
11. Perdarahan +400 cc