Anda di halaman 1dari 18

1. Seorang pasien laki-laki usia 15 tahun mengeluh pandangan kabur saat melihat jauh.

Pada
saat dilakukan pemeriksaan didapatkan visus OD 6/12 dikoreksi dengan S-0,75 → 6/6.
OS 2/60 dikoreksi S-7,00 → 6/6. Kelainan apakah yang terjadi pada kedua mata pasien?
a. Anisometropia
b. Miopia
c. Hipermetropi
d. Ambliopia
e. Astigmatisme

Pembahasan :

Anisometropia : kelainan refraksi OD dan OS tidak sama dimana selisih S(-) > 2D dan C(+/-)
> 1,5 D

Seorang pasien laki-laki usia 15 tahun mengeluh pandangan kabur saat melihat jauh. Pada
saat dilakukan pemeriksaan didapatkan visus OD 6/12 dikoreksi dengan S-0,75 → 6/6.
OS 2/60 dikoreksi S-7,00 → 6/6. Kelainan apakah yang terjadi pada kedua mata pasien?
a. Anisometropia
b. Miopia
c. Hipermetropi
d. Ambliopia
e. Astigmatisme

Peresepan Kacamata Anisometropia:

a) Mata yang lebih sehat dikoreksi maksimal


b) Mata yang lebih kabur diresepkan dengan selisih maksimal S(-) 3D, S(+) 2D dan
C(+/-) 1,5 D

2. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, datang keluhan kedua mata kabur saat melihat
jauh. Dari pemeriksaan didapatkan :
 VOD 6/20 koreksi dengan S-1,75 → 6/6,6, S-2,00 → 6/6, S-2,25 → 6/6, S-2,50 →
6/7,5
 VOS 6/40 koreksi dengan S-2,25 → 6/6,6, S-2,50 → 6/, S-2,75 → 6/6, S-3,00 →
6/7,5

Resep kacamata yang tepat untuk pasien tersebut adalah :

a. OD S-1,75 OS S-2,25
b. OD S-2,00 OS S-2,25
c. OD S-2,00 OS S-2,50
d. OD S-2,25 OS S-2,50
e. OD S-2,50 OS S-2,75

Pembahasan :

Dx, Miopia, koreksi dengan sferis (-) terkecil

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, datang keluhan kedua mata kabur saat melihat
jauh. Dari pemeriksaan didapatkan :
 VOD 6/20 koreksi dengan S-1,75 → 6/6,6, S-2,00 → 6/6, S-2,25 → 6/6, S-2,50 →
6/7,5
 VOS 6/40 koreksi dengan S-2,25 → 6/6,6, S-2,50 → 6/6, S-2,75 → 6/6, S-3,00 →
6/7,5

Resep kacamata yang tepat untuk pasien tersebut adalah :

a. OD S-1,75 OS S-2,25
b. OD S-2,00 OS S-2,25
c. OD S-2,00 OS S-2,50
d. OD S-2,25 OS S-2,50
e. OD S-2,50 OS S-2,75

Kelainan Refraksi
Miopia (4A) Hipermetropia (4A) Astigmatisma (4A)
 Rabun jauh  Rabun dekat  Kelengkungan kornea
 Sumbu bola mata lebih  Sumbu bola mata lebih atau lensa tidak rata
panjang pendek  Koreksi : lensa silinder
 Titik fokus jatuh di depan  Titik fokus jatuh di (C+/-)
retina belakang retina  Jenis :
 Lensa terlalu cembung,  Lensa terlalu datar, - Astigmatisma miopia
akomodasi kuat akomodasi susah simplek → C-
 Koreksi : lensa sferis (-)  Koreksi : sferis (+) - Astigmatisma
terkecil terbesar hipermetropia
 Komplikasi : ablasio simplek → C+
retina - Astigmatisma miopia
kompleks → C- S-
- Astigmatisma
hipermetropia
komplek → C+ S+
- Astigmatisma miktus
→ C- S+ atau C+ S-
(C>S)

3. Laki-laki usia 47 tahun datang dengan keluhan penglihatan jarak dekat buram, namun
jarak jauh tidak. Pasien tidak punya riwayat menggunakan kacamata sebelumnya. Pasien
mendapat resep kacamata ADD +1,50. Kapankah waktu terbaik untuk kontrol
selanjutnya?
a. 1 bulan kemudian
b. 3 bulan kemudian
c. 6 bulan kemudian
d. 1 tahun kemudian
e. 3 tahun kemudian

Pembahasan :

Laki-laki usia 47 tahun datang dengan keluhan penglihatan jarak dekat buram, namun
jarak jauh tidak. Pasien tidak punya riwayat menggunakan kacamata sebelumnya. Pasien
mendapat resep kacamata ADD +1,50. Kapankah waktu terbaik untuk kontrol
selanjutnya?
a. 1 bulan kemudian
b. 3 bulan kemudian
c. 6 bulan kemudian
d. 1 tahun kemudian
e. 3 tahun kemudian

Presbiopia :

 Penglihatan kabur ketika melihat objek berjarak dekat


 Sering menjauhkan kertas saat membaca
 Faktor resiko usia > 40 tahun (degeneratif)
 Pemeriksaan : Kartu Jaeger
 Koreksi : lensa sferis (+)

USIA KOREKSI LENSA


40 tahun + 1,0 D
45 tahun + 1,5 D
50 tahun + 2,0 D
55 tahun + 2,5 D
60 tahun + 3,0 D

4. Anak usia 13 tahun dibawa ke dokter oleh ibunya karena sering memicingkan mata sejak
1 tahun ini terutama bila melihat jauh. Pemeriksaan visus OD 5/24, OS 5/30. Dilakukan
koreksi kacamata dengan ukuran :
OD S-2,5 C+1,5 aksis 90 → 6/6
OS S-1,0 C+1,5 aksis 180 → 6/6
Apakah diagnosis pasien ini?
a. OD astigmatisma miopia kompositus, OS astigmatisma mixtus
b. OD astigmatisma miopia kompositus, OS astigmatisma hipermetropia kompositus
c. OD astigmatisma hipermetropia kompositus, OS astigmatisma miopia kompositus
d. OD astigmatisma hipermetropia kompositus, OS astigmatisma mixtus
e. ODS astigmatisma mixtus

Pembahasan :

Anak usia 13 tahun dibawa ke dokter oleh ibunya karena sering memicingkan mata sejak
1 tahun ini terutama bila melihat jauh. Pemeriksaan visus OD 5/24, OS 5/30. Dilakukan
koreksi kacamata dengan ukuran :
OD S-2,5 C+1,5 aksis 90 → 6/6 → tidak memenuhi syarat C > 5
OS S-1,0 C+1,5 aksis 180 → 6/6 → memenuhi syarat C > 5
Apakah diagnosis pasien ini?
a. OD astigmatisma miopia kompositus, OS astigmatisma mixtus
b. OD astigmatisma miopia kompositus, OS astigmatisma hipermetropia kompositus
c. OD astigmatisma hipermetropia kompositus, OS astigmatisma miopia kompositus
d. OD astigmatisma hipermetropia kompositus, OS astigmatisma mixtus
e. ODS astigmatisma mixtus
Kelainan Refraksi
Miopia (4A) Hipermetropia (4A) Astigmatisma (4A)
 Rabun jauh  Rabun dekat  Kelengkungan kornea
 Sumbu bola mata lebih  Sumbu bola mata lebih atau lensa tidak rata
panjang pendek  Koreksi : lensa silinder
 Titik fokus jatuh di depan  Titik fokus jatuh di (C+/-)
retina belakang retina  Jenis :
 Lensa terlalu cembung,  Lensa terlalu datar, - Astigmatisma miopia
akomodasi kuat akomodasi susah simplek → C-
 Koreksi : lensa sferis (-)  Koreksi : sferis (+) - Astigmatisma
terkecil terbesar hipermetropia
 Komplikasi : ablasio simplek → C+
retina - Astigmatisma miopia
kompleks → C- S-
Prosedur Transposisi : - Astigmatisma
hipermetropia
1. S ditambahkan dengan C komplek → C+ S+
2. C diganti tanda (+ → - atau sebaliknya) - Astigmatisma miktus
3. Axis ditambahkan 90º → C- S+ atau C+ S-
(C>S)

5. Seorang anak berusia 13 tahun datang dengan ibunya dengan keluhan sering
memicingkan mata saat melihat jauh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil koreksi S-
2,50 ODS. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Miopia berat
b. Miopia ringan
c. Miopia sedang
d. Hipermetropi
e. Presbiopi

Pembahasan :

Seorang anak berusia 13 tahun datang dengan ibunya dengan keluhan sering
memicingkan mata saat melihat jauh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil koreksi S-
2,50 ODS. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Miopia berat
b. Miopia ringan
c. Miopia sedang
d. Hipermetropi
e. Presbiopi

Jenis Klasifikasi Klasifikasi


Berdasarkan temuan klinis Miopia simpel
Miopia nokturnal
Pseudomiopia
Degeneratif miopia
Miopia diinduksi
Berdasarkan ukuran dioptri lensa yang Miopia ringan (<3,00 D)
dibutuhkan untuk mengkoreksinya Miopia sedang (3,00 D-6,00 D)
Miopia berat (>6,00 D)
Berdasarkan waktu timbulnya onset Miopia kongenital
Miopia onset anak-anak
Miopia onset awal dewasa
Miopia onset dewasa
Sumber : american optometric association. Optometri clinical practice guideline care of the
patient with myopia. USA: 2006. Tabel 1. Klasifikasi miopia

6. Laki-laki usia 18 tahun mengeluhkan mata berair dan pandangan buram ketika melihat
jauh. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 koreksi dengan S+1,00 menjadi 6/6. VOS
6/10 koreksi dengan S+0,75 menjadi 6/6. Lensa manakah yang tepat digunakan pada
pasien tersebut?
a. Lensa konkaf
b. Lensa konveks
c. Lensa binokular
d. Lensa afakia
e. Lensa monokular

Pembahasan :

Laki-laki usia 18 tahun mengeluhkan mata berair dan pandangan buram ketika melihat
jauh. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/15 koreksi dengan S+1,00 menjadi 6/6. VOS
6/10 koreksi dengan S+0,75 menjadi 6/6. Lensa manakah yang tepat digunakan pada
pasien tersebut?
a. Lensa konkaf
b. Lensa konveks
c. Lensa binokular
d. Lensa afakia
e. Lensa monokular

Kelainan Refraksi
Miopia (4A) Hipermetropia (4A) Astigmatisma (4A)
 Rabun jauh  Rabun dekat  Kelengkungan kornea
 Sumbu bola mata lebih  Sumbu bola mata lebih atau lensa tidak rata
panjang pendek  Koreksi : lensa silinder
 Titik fokus jatuh di depan  Titik fokus jatuh di (C+/-)
retina belakang retina  Jenis :
 Lensa terlalu cembung,  Lensa terlalu datar, - Astigmatisma miopia
akomodasi kuat akomodasi susah simplek → C-
 Koreksi : lensa sferis (-)  Koreksi : sferis (+) - Astigmatisma
terkecil / konkaf / terbesar / konveks / hipermetropia
cekung cembung simplek → C+
 Komplikasi : ablasio - Astigmatisma miopia
retina kompleks → C- S-
- Astigmatisma
hipermetropia
komplek → C+ S+
- Astigmatisma miktus
→ C- S+ atau C+ S-
(C>S)

7. Wanita 40 tahun mengeluh pandangan kabur saat melihat jarak dekat. Visus ODS 6/6,
segmen anterior dalam batas normal. Pasien tidak memiliki riwayat memakai kacamata
sebelumnya. Mekanisme apakah yang menyebabkan pandangan kabur pada pasien
tersebut?
a. Kelainan bola mata memanjang
b. Kelainan bola mata memendek
c. Menurunnya akomodasi akibat usia tua
d. Diameter anteroposterior memanjang akibat usia tua
e. Diameter anteroposterior memendek akibat usia tua

Pembahasan :

Wanita 40 tahun mengeluh pandangan kabur saat melihat jarak dekat. Visus ODS 6/6,
segmen anterior dalam batas normal. Pasien tidak memiliki riwayat memakai kacamata
sebelumnya. Mekanisme apakah yang menyebabkan pandangan kabur pada pasien
tersebut?
a. Kelainan bola mata memanjang
b. Kelainan bola mata memendek
c. Menurunnya akomodasi akibat usia tua
d. Diameter anteroposterior memanjang akibat usia tua
e. Diameter anteroposterior memendek akibat usia tua

Presbiopia :

 Penglihatan kabur ketika melihat objek berjarak dekat


 Sering menjauhkan kertas saat membaca
 Faktor resiko usia > 40 tahun (degeneratif)
 Pemeriksaan : Kartu Jaeger
 Koreksi : lensa sferis (+)

USIA KOREKSI LENSA


40 tahun + 1,0 D
45 tahun + 1,5 D
50 tahun + 2,0 D
55 tahun + 2,5 D
60 tahun + 3,0 D
8. Seorang anak berusia 13 tahun datang dengan ibunya dengan keluhan sering
memicingkan mata saat melihat jauh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan visus 4/60 dan
hasil koreksi S-3,50 ODS menjadi 6/6,6. Pemeriksaan segment anterior dan posterior
dalam batas normal. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Emetropia
b. Anisometropia
c. Miopia sedang
d. Anisokonia
e. Ambliopia

Pembahasan :

Seorang anak berusia 13 tahun datang dengan ibunya dengan keluhan sering
memicingkan mata saat melihat jauh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan visus 4/60 dan
hasil koreksi S-3,50 ODS menjadi 6/6,6. Pemeriksaan segment anterior dan posterior
dalam batas normal. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Emetropia
b. Anisometropia
c. Miopia sedang
d. Anisokonia
e. Ambliopia

Ambliopia

 Definisi : keadaan dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai usia dan
intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya
 Etiologi : kurangnya rangsangan untuk meningkatkan perkembangan
penglihatan, misalnya pada katarak, astigmatisma, strabismus, anisometropia atau
kelainan refraksi yang tidak dikoreksi
 Gejala : pandangan kabur tidak bisa dikoreksi hingga normal
 Pemeriksaan fisik : tidak ditemukan kelainan organik
 Penanganan : atasi etiologi ambliopia, oklusi mata yang sehat, penalisasi dekat dan
jauh

9. Seorang laki-laki 15 tahun mengeluh matanya mulai kabur ketika melihat dekat. Pada
pemeriksaan visus didapatkan VOD 1/60, uji pinhole 5/60. VOS 1/60, uji pinhole 5/60.
Kemudian dilakukan koreksi sebagai berikut :
S+0,75 → VOD 3/6 S+0,5 → VOS 1/6
S+1,00 → VOD 6/6 S+0,75 → VOS 6/6
S+1,25 → VOD 6/6 S+1,00 → VOS 6/6
S+1,50 → VOD 4/6 S+1,25 → VOS 5/6
Resep kacamata untuk pasien tersebut adalah?
a. OD S+1,00 OS S+0,75
b. OD S+1,25 OS S+1,00
c. OD S+1,00 OS S+1,00
d. OD S+1.25 OS S+0,75
e. OD S+1,00 OS S+1,00
Pembahasan :

dx. hipermetropia, koreksi dengan S(+) terbesar

Seorang laki-laki 15 tahun mengeluh matanya mulai kabur ketika melihat dekat. Pada
pemeriksaan visus didapatkan VOD 1/60, uji pinhole 5/60. VOS 1/60, uji pinhole 5/60.
Kemudian dilakukan koreksi sebagai berikut :
S+0,75 → VOD 3/6 S+0,5 → VOS 1/6
S+1,00 → VOD 6/6 S+0,75 → VOS 6/6
S+1,25 → VOD 6/6 S+1,00 → VOS 6/6
S+1,50 → VOD 4/6 S+1,25 → VOS 5/6
Resep kacamata untuk pasien tersebut adalah?
a. OD S+1,00 OS S+0,75
b. OD S+1,25 OS S+1,00
c. OD S+1,00 OS S+1,00
d. OD S+1.25 OS S+0,75
e. OD S+1,00 OS S+1,00

Kelainan Refraksi
Miopia (4A) Hipermetropia (4A) Astigmatisma (4A)
 Rabun jauh  Rabun dekat  Kelengkungan kornea
 Sumbu bola mata lebih  Sumbu bola mata lebih atau lensa tidak rata
panjang pendek  Koreksi : lensa silinder
 Titik fokus jatuh di depan  Titik fokus jatuh di (C+/-)
retina belakang retina  Jenis :
 Lensa terlalu cembung,  Lensa terlalu datar, - Astigmatisma miopia
akomodasi kuat akomodasi susah simplek → C-
 Koreksi : lensa sferis (-)  Koreksi : sferis (+) - Astigmatisma
terkecil terbesar hipermetropia
 Komplikasi : ablasio simplek → C+
retina - Astigmatisma miopia
kompleks → C- S-
- Astigmatisma
hipermetropia
komplek → C+ S+
- Astigmatisma miktus
→ C- S+ atau C+ S-
(C>S)

10. Wanita 22 tahun mengeluh pandangan kabur sejak 1 minggu ini. Tidak ada keluhan nyeri
atau mata merah. Riwayat pasien menggunakan kacamata sejak 5 tahun yang lalu. Setelah
dilakukan pemeriksaan visus, dokter memberikan resep kacamata tersebut :
OD S+0,5 C+0,75 aksis 90º
OS S+1,0 C+1,5 aksis 30º
Diagnosis pasien?
a. Astigmatisma hipermetropi simplek
b. Astigmatisma hipermetropi komplek
c. Astigmatisma miopia simplek
d. Astigmatisma miopia komplek
e. Astigmatisma miktus

Pembahasan :

Wanita 22 tahun mengeluh pandangan kabur sejak 1 minggu ini. Tidak ada keluhan nyeri
atau mata merah. Riwayat pasien menggunakan kacamata sejak 5 tahun yang lalu. Setelah
dilakukan pemeriksaan visus, dokter memberikan resep kacamata tersebut :
OD S+0,5 C+0,75 aksis 90º
OS S+1,0 C+1,5 aksis 30º
Diagnosis pasien?
a. Astigmatisma hipermetropi simplek
b. Astigmatisma hipermetropi komplek
c. Astigmatisma miopia simplek
d. Astigmatisma miopia komplek
e. Astigmatisma miktus

Kelainan Refraksi
Miopia (4A) Hipermetropia (4A) Astigmatisma (4A)
 Rabun jauh  Rabun dekat  Kelengkungan kornea
 Sumbu bola mata lebih  Sumbu bola mata lebih atau lensa tidak rata
panjang pendek  Koreksi : lensa silinder
 Titik fokus jatuh di depan  Titik fokus jatuh di (C+/-)
retina belakang retina  Jenis :
 Lensa terlalu cembung,  Lensa terlalu datar, - Astigmatisma miopia
akomodasi kuat akomodasi susah simplek → C-
 Koreksi : lensa sferis (-)  Koreksi : sferis (+) - Astigmatisma
terkecil terbesar hipermetropia
 Komplikasi : ablasio simplek → C+
retina - Astigmatisma miopia
kompleks → C- S-
- Astigmatisma
hipermetropia
komplek → C+ S+
- Astigmatisma miktus
→ C- S+ atau C+ S-
(C>S)

11. Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ibunya kepoliklinik dengan keluhan penglihatan
kedua mata kabur sejak 1 bulan terakhir. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/6 dengan
koreksi lensa S-6,00 dan VOS 6/6 dengan koreksi dengan lensa S-1,00. Resep kacamata
yang tepat adalah?
a. OD S-3,00 OS S-1,00
b. OD S-4,00 OS S-1,00
c. OD S-5,00 OS S-1,00
d. OD S-5,00 OS S-2,00
e. OD S-5,00 OS S-3,00

Pembahasan :
Anisometropia : kelainan refraksi OD dan OS tidak sama dimana selisih S(-) > 3D, S(+) > 2D
dan C(+/-) > 1,5D

Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ibunya kepoliklinik dengan keluhan penglihatan
kedua mata kabur sejak 1 bulan terakhir. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 6/6 dengan
koreksi lensa S-6,00 dan VOS 6/6 dengan koreksi dengan lensa S-1,00. Resep kacamata
yang tepat adalah?
a. OD S-3,00 OS S-1,00
b. OD S-4,00 OS S-1,00 Peresepan kacamata anisometropia :
c. OD S-5,00 OS S-1,00
d. OD S-5,00 OS S-2,00 1. Mata yang lebih sehat dikoreksi maksimal
e. OD S-5,00 OS S-3,00 2. Mata yang lebih kabur diresepkan dengan selisih
maksimal S(-) 3D, S(+) 2D dan C(+/-) 1,5 D
12. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke dokter dengan keluhan kesulitan
membaca, dilakukan pemeriksaan
VOD 6/30 S-7,50 C 3,00 Ax 90 → 6/9
VOS 6/15 S 2,50 C 3,25 Ax 105 → 6/7,5
Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
a. Amblyopia anisometropia
b. Ambiopia isometrop
c. Ambiopia meridional
d. Amblyopia strabismus
e. Anisometropia

Pembahasan :

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke dokter dengan keluhan kesulitan
membaca, dilakukan pemeriksaan
VOD 6/30 S-7,50 C 3,00 Ax 90 → 6/9
VOS 6/15 S 2,50 C 3,25 Ax 105 → 6/7,5
Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
a. Amblyopia anisometropia
b. Ambiopia isometrop
c. Ambiopia meridional
d. Amblyopia strabismus
e. Anisometropia

Tipe-tipe amblyopia :

 Strabismic amblyopia (misaligned eyes)


 Anisometropic amblyopia (refractive error difference)
 Deprivational amblyopia (ocular media occlusion)

13. Seorang perempuan berusia 13 tahun datang dengan keluhan muncul benjolan kemerahan
seperti jerawat di kelopak mata bawah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan juga nyeri dan
mata sering berair. Pada pemeriksaan fisik tampak benjolan kemerahan pada palpebra
inferior, fluktuasi (+). Visus ODS 6/6. Terapi yang tepat untuk kasus tersebut adalah :
a. Kompres dingin
b. Antibiotik topikal
c. Oral antibiotik
d. Insisi drainase
e. Eksisi massa

Pembahasan :

dx. hordeolum

Seorang perempuan berusia 13 tahun datang dengan keluhan muncul benjolan kemerahan
seperti jerawat di kelopak mata bawah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan juga nyeri dan
mata sering berair. Pada pemeriksaan fisik tampak benjolan kemerahan pada palpebra
inferior, fluktuasi (+). Visus ODS 6/6. Terapi yang tepat untuk kasus tersebut adalah :
a. Kompres dingin
b. Antibiotik topikal
c. Oral antibiotik
d. Insisi drainase
e. Eksisi massa

kelainan kelenjar sebasea


(keluhan : benjolan, bengkak,
rasa mengganjal)

hordeolum chlazion
tanda radang (+) tanda radang (-)

interna externa
(kelenjar (kelenjar zeiss- - radang
meibom) moll) granulomatosa/k
ronik kelenjar
meibom
fase infiltratif - terapi → eksisi
terapi → kompres hangat, antibiotik topikal
fase supuratif
terapi → drainase insisi

14. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang dengan keluhan mata merah sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan mata berair, rasa mengganjal, dan banyaknya keluar kotoran
mata saat bangun tidur, teman sekantor pasien ada yang memiliki riwayat serupa dengan
pasien. Apa etiologi pada penyakit pasien?
a. Adenovirus
b. Stafilokokus
c. Haemophilus influenza
d. Neisseria gonorrhea
e. Chlamydia trachomatis

Pembahasan :
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang dengan keluhan mata merah sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan mata berair, rasa mengganjal, dan banyaknya keluar kotoran
mata saat bangun tidur, teman sekantor pasien ada yang memiliki riwayat serupa dengan
pasien. Apa etiologi pada penyakit pasien?
a. Adenovirus
b. Stafilokokus
c. Haemophilus influenza
d. Neisseria gonorrhea
e. Chlamydia trachomatis

Konjungtivitis infeksi
Virus Bakterial Gonorrhea
Etiologi Adenovirus S. pneumoniae, S. Neiserria
Aureus, Moraxella gonorrhoeae
catarrhalis, H. (Diplokokus Gram
Influenzae Negatif >> Terutama
pada bayi baru lahir
Sekret Sekret jernih, serosa, Sekret purulen Sekret mukopurulen
mukoserosa dan banyak
Temuan di Cl (+), folikel Cl (+), papil Cl (+), tanda infeksi
konjungtiva berat
Terapi  Kompres  Antibiotik  Terapi
dingin topikal topikal :
 Artificial tears spektrum luas Gentamicin/
(Clorampheni bacitracin
kol/  Terapi
levofloxacine/ sistemik :
gentamycin/ Ceftriaxone
neomycin/ (IM/IV)
polimixin B)

15. Wanita 30 tahun datang dengan keluhan terdapat selaput pada kedua matanya. Pada
pemeriksaan didapatkan VODS 6/6. Dilakukan tes sonde dengan hasil negatif. Apa
edukasi yang paling tepat pada pasien ini?
a. Mencuci daerah bulu mata dengan shampoo khusus
b. Memakai kacamata hitam saat bepergian
c. Hindari kontak mata dengan orang lain
d. Hindari paparan dengan sinar UV
e. Hindari menggunakkan gadget atau komputer pada tempat yang redup

Pembahasan :

dx. pterygium

Wanita 30 tahun datang dengan keluhan terdapat selaput pada kedua matanya. Pada
pemeriksaan didapatkan VODS 6/6. Dilakukan tes sonde dengan hasil negatif. Apa
edukasi yang paling tepat pada pasien ini?
a. Mencuci daerah bulu mata dengan shampoo khusus
b. Memakai kacamata hitam saat bepergian
c. Hindari kontak mata dengan orang lain
d. Hindari paparan dengan sinar UV
e. Hindari menggunakkan gadget atau komputer pada tempat yang redup

PTERIGIUM :

 Jaringan konjungtiva yang tumbuh dari arah lateral ke kornea


 Selaput berbentuk segitiga
 Faktor resiko : paparan sinar UV, mata kering, radang
 Pemeriksaan penunjang : tes sonde (-) artinya tidak bisa dilewati sonde
 DD : pseudopterygium → tes sonde (+)
 Terapi : ekstirpasi pterigium (Bare Sklera, CLG, SGF)

16. Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul selaput
putih di mata kiri sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai mata gatal dan berair. Pasien bekerja
sebagian nelayan. Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/60, segmen anterior
mata kiri terdapat jaringan fibrovaskular dari konjungtiva hingga kornea dengan puncak
melewati pupil. Penanganan yang tepat untuk pasien ini?
a. Antibiotik + steroid tetes mata
b. Antibiotik tetes mata
c. Artificial tear
d. Ekstirpasi
e. Eksisi

Pembahasan :

dx. pterygium

Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul selaput
putih di mata kiri sejak 1 bulan ini. Keluhan disertai mata gatal dan berair. Pasien bekerja
sebagian nelayan. Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/60, segmen anterior
mata kiri terdapat jaringan fibrovaskular dari konjungtiva hingga kornea dengan puncak
melewati pupil. Penanganan yang tepat untuk pasien ini?
a. Antibiotik + steroid tetes mata
b. Antibiotik tetes mata
c. Artificial tear
d. Ekstirpasi
e. Eksisi

PTERIGIUM :

 Jaringan konjungtiva yang tumbuh dari arah lateral ke kornea


 Selaput berbentuk segitiga
 Faktor resiko : paparan sinar UV, mata kering, radang
 Pemeriksaan penunjang : tes sonde (-) artinya tidak bisa dilewati sonde
 DD : pseudopterygium → tes sonde (+)
 Terapi : ekstirpasi pterigium (Bare Sklera, CLG, SGF)
17. Seorang laki-laki 20 tahun mengeluh mata kanannya terkena serpihan gram 1 jam yang
lalu karena tidak memakai kacamata saat mengelas. Pemeriksaan visus OD normal,
pemeriksaan segmen anterior OD didapatkan injeksi konjungtiva dan perikornea serta
corpus alienum gram pada konjungtiva di tepi limbus. Tatalaksana yang paling tepat
adalah?
a. Tutup mata dengan perban
b. Irigasi dengan NaCl 0,9%
c. Ekstraksi korpus alienum
d. Tetesi antibiotik topikal
e. Rujuk ke spesialis mata

Pembahasan :

dx. corpus alienum konjungtiva

Seorang laki-laki 20 tahun mengeluh mata kanannya terkena serpihan gram 1 jam yang
lalu karena tidak memakai kacamata saat mengelas. Pemeriksaan visus OD normal,
pemeriksaan segmen anterior OD didapatkan injeksi konjungtiva dan perikornea serta
corpus alienum gram pada konjungtiva di tepi limbus. Tatalaksana yang paling tepat
adalah?
a. Tutup mata dengan perban
b. Irigasi dengan NaCl 0,9%
c. Ekstraksi korpus alienum
d. Tetesi antibiotik topikal
e. Rujuk ke spesialis mata

Benda asing konjungtiva


Gejala : Faktor resiko : Terapi : Komplikasi :
 Nyeri  Pekerja gerinda  Anestesi topikal  Ulkus
 Mata  Pekerja las  Ekstraksi benda  keratitis
merah dan  Pemotong asing dengan lidi
berair keramik kapas / cotton tip
 Sensasi  Pekerja yang applicator atau
benda asing terkait dengan jarum ukuran 23G
dan bahan-bahan  Antibiotik topikal
fotofobia kimia

18. Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan terkena serbuk besi saat menggerinda
tanpa menggunakan kacamata pada mata kanan. Dari pemeriksaan mata kanan didapatkan
Mix injeksi pada konjungtiva, tampak corpus alienum gram pada kornea 3 mm dari
limbus. Tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut adalah?
a. Irigasi NaCl 2 liter
b. Ekstraksi dengan menggunakan cotton bud
c. Ekstraksi dengan menggunakan jarum 23G
d. Beri antibiotik salep mata
e. Rujuk ke Sp.M

Pembahasan :
Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan terkena serbuk besi saat menggerinda
tanpa menggunakan kacamata pada mata kanan. Dari pemeriksaan mata kanan didapatkan
Mix injeksi pada konjungtiva, tampak corpus alienum gram pada kornea 3 mm dari
limbus. Tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut adalah?
a. Irigasi NaCl 2 liter
b. Ekstraksi dengan menggunakan cotton bud
c. Ekstraksi dengan menggunakan jarum 23G
d. Beri antibiotik salep mata
e. Rujuk ke Sp.M

Benda asing konjungtiva


Gejala : Faktor resiko : Terapi : Komplikasi :
 Nyeri  Pekerja gerinda  Anestesi topikal  Ulkus
 Mata  Pekerja las  Ekstraksi benda  keratitis
merah dan  Pemotong asing dengan lidi
berair keramik kapas / cotton tip
 Sensasi  Pekerja yang applicator atau
benda asing terkait dengan jarum ukuran 23G
dan bahan-bahan  Antibiotik topikal
fotofobia kimia

19. Pasien 50 tahun datang dengan keluhan mata merah. Tidak didapatkan nyeri, gatal,
pandangan kabur pada mata. Sekret (-) injeksi siliar (+). Setelah di tetes fenil efrin 2,5%
kemerahan hilang. Riwayat trauma pada mata sebelumnya disangkal. Diagnosis pasien
tersebut adalah?
a. Konjungtivitis
b. Episkleritis
c. Pterigium
d. Pinguekuela
e. Skleritis nodular

Pembahasan :

Pasien 50 tahun datang dengan keluhan mata merah. Tidak didapatkan nyeri, gatal,
pandangan kabur pada mata. Sekret (-) injeksi siliar (+). Setelah di tetes fenil efrin 2,5%
kemerahan hilang. Riwayat trauma pada mata sebelumnya disangkal. Diagnosis pasien
tersebut adalah?
a. Konjungtivitis
b. Episkleritis
c. Pterigium
d. Pinguekuela
e. Skleritis nodular
episkleritis skleritis

- mata merah, injeksi siliar


- mata merah, injeksi siliar
- nyeri ringan/mengganjal
- nyeri menjalar ke dahi,
- etiologi : dagu, alis, wajah
hipersensitivitas, penyakit
- etiologi : penyakit sistemik
sistemik, idiopatik
- tipe : difus dan nodular
- tipe : difus dan nodular
- terapi : steroid, NSAID,
- terapi : vasokonstriktor,
obat imunosupresif
steroid, NSAID

20. Wanita 32 tahun datang dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtiva (+), sekret mukopurulen, banyak ditemukan
folikel dan papil pada konjungtiva tarsal. Pemeriksaan penunjang yang tepat adalah
a. Pemeriksaan sediaan basah
b. Pemeriksaan giemsa
c. Pemeriksaan KOH
d. Pemeriksaan tinta india
e. Pemeriksaan tahan asam

Pembahasan :

Wanita 32 tahun datang dengan keluhan mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtiva (+), sekret mukopurulen, banyak ditemukan
folikel dan papil pada konjungtiva tarsal. Pemeriksaan penunjang yang tepat adalah
a. Pemeriksaan sediaan basah (jamur)
b. Pemeriksaan giemsa – untuk melihat etiologi (Chiamydia trachomatis)
c. Pemeriksaan KOH (jamur)
d. Pemeriksaan tinta india
e. Pemeriksaan tahan asam

Pewarnaan Kerokan Konjungtiva

 Pewarnaan Gram menunjukkan infeksi bakteri

 Pewarnaan Giemsa menunjukkan neutrofil pada infeksi bakteri, limfositosis pada


infeksi virus, dan eosinofil pada penyakit alergi

 Pewarnaan KOH pada sediaan basah digunakan untuk infeksi jamur.

21. Seorang anak laki-laki 6 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan mata merah
dan gatal sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan berulang terutama setelah terkena
sinar matahari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan VODS 6/6. Dan didapatkan gambaran
cobble stone. Terapi untuk kasus di atas ?
a. Antibiotik topical
b. Steroid topical
c. Antihistamin topical
d. Asiklovir topical
e. Antifungal topikal

Pembahasan :

Seorang anak laki-laki 6 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan mata merah
dan gatal sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan berulang terutama setelah terkena
sinar matahari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan VODS 6/6. Dan didapatkan gambaran
cobble stone. Terapi untuk kasus di atas ?
a. Antibiotik topical
b. Steroid topical
c. Antihistamin topical
d. Asiklovir topical
e. Antifungal topikal

Konjungtivitis Vernal

- Sering pada anak Terapi :

- Mata merah saat - Topikal antihistamin


bermain/ terpapar panas atau mast cell stabilizer
dan debu (sodium cromoglycat)

- Riwayat atopi - Pemeriksaan konjungtiva


didapatkan Cobble
stone/Giant papil (+),
Tranta’s dot (+)

22. Seorang perempuan usia 25 tahun mengeluh kedua mata merah setelah melahirkan satu
hari yang lalu. Keluhan tidak disertai nyeri ataupun gatal. Pemeriksaan fisik terlihat
seperti seperti gambar berikut. Pemeriksaan visus kedua mata normal. Apakah terapi yang
tepat ?
a. Rujuk ke dokter mata
b. Observasi 1-3 hari
c. Antibiotik tetes mata
d. Artificial tears
e. Kortikosteroid tetes mata

Pembahasan :

Dx. Subconjunctival Bleeding


Seorang perempuan usia 25 tahun mengeluh kedua mata merah setelah melahirkan satu
hari yang lalu. Keluhan tidak disertai nyeri ataupun gatal. Pemeriksaan fisik terlihat
seperti seperti gambar berikut. Pemeriksaan visus kedua mata normal. Apakah terapi yang
tepat ?
a. Rujuk ke dokter mata
b. Observasi 1-3 hari
c. Antibiotik tetes mata
d. Artificial tears
e. Kortikosteroid tetes mata

Perdarahan Subkonjungtiva

 Ruptur pembuluh darah di bawah


lapisan konjungtiva

 Sebagian besar spontan atau


idiopatik

 Faktor risiko : hipertensi, trauma,


penggunaan obat, batuk atau
muntah, benda asing, konjungtivitis

 Terapi : Bed rest, KIE bahwa


perdarahan akan diabsorbsi dalam
waktu 1-2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai