Anda di halaman 1dari 13

1.

Laki-laki 40 tahun berobat ke puskesmas karena tumbuh lapisan seperti daging pada
bola mata kiri. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan semakin membesar
disertai kemeng dan merah pada matanya. Saat ini pasien juga mengeluhkan
penglihatan mata kirinya terganggu. Pasien bekerja sebagai nelayan dan menyangkal
trauma mata sebelumnya. Pada pemeriksaan ditemukan jaringan dengan ujung
berbentuk segitiga meluas ke kornea dan mencapai tengah pupil.
Diagnosis pada pasien di atas adalah ?
a. Pterygium grade II
b. Pterygium grade III
c. Pterygium grade IV
d. Pseudopterygium
e. Pinguekula
Jawaban : C. Pterygium grade IV
Pembahasan :
Pterygium merupakan penebalan konjungtiva bulbi yang berbentuk segitiga,
mirip daging yang menjalar ke arah kornea. Pterygium biasanya bilateral dan lebih
sering didapatkan pada sisi nasal. Paparan sinar ultraviolet, debu, dan udara kering
dalam jangka waktu lama merupakan predisposisi timbulnya pterygium. Gejala yang
sering dikeluhkan adalah tumbuhnya daging yang makin lama makin meluas ke arah
pupil. Jika mengalami iritasi dapat menjadi merah, nyeri dan timbul epifora. Pterygium
yang tebal dapat mengakibatkan astigmatisme dan penurunan lebih lanjut terjadi
apabila pterygium meluas hingga visual axis
Derajat Pterygium
Derajat Keterangan
1 Terbatas pada limbus kornea
2 Melewati limbus namun tidak lebih dari 2mm melewati kornea
3 Melewati derajat 2 namun tidak melewati pupil mata (pupil
dalam keadaan normal 3-4mm
4 Pertumbuhan pterygium sudah melewati pupil sehingga
mengganggu visual axis

2. Laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan penglihatan menurun sejak 3 bulan terakhir.
Penglihatan awalnya hanya buram ketika siang hari, namun saat ini bertambah parah.
Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan mata kanan 2/6 dan mata kiri 1/300.
Ditemukan kekeruhan pada tengah pupil saat dilakukan penyinaran dengan senter. Iris
shadow negatif. Diagnosis mata kiri ?
a. Katarak matur
b. Katarak imatur
c. Katarak incipien
d. Katarak hipermatur
e. Katarak komplikata
Jawaban : a. Katarak Matur
Pembahasan :
Katarak matur ditandai dengan visus terbaik 1/300 dan iris shadow negatif
Derajat Katarak
Tanda Insipien Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Menyeluruh Menyeluruh,
masif
Visus Pada 6/9 sampai Paling baik 1/~, (persepsi
umumnya 1/60 (hitung 1/300 cahaya +)
masih normal jari +) (lambaian
tangan +)
Iris Normal Terdorong, Iris shadow - Tremulans, iris
Iris shadow + shadow -
Reflek fundus + + - -
Penyulit - Glaukoma - Glaukoma
fakomorfik fakolitik,
uveitis

3. Wanita 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua matanya merah, kemeng
dan mengeluarkan sekret berwarna kehijauan sejak 2 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan visus ODS 5/6, kornea jernih, injeksi konjungtiva (+) , tampak
folikel dan hipertrofi papiler pada tarsus bagian atas. Diagnosis klinis pasien diatas
adalah....
a. Konjungtivitis gonorhea
b. Konjungtivitis chlamidia
c. Konjungtivitis vernal
d. Konjungtivitis viral
e. Konjungtivitis alergika
Jawaban : b. Konjungtivitis Chlamidia
Pembahasan :
Folikel dan hipertrofi papiler pada konjungtivitis merupakan tanda khas konjungtiva
akibat chlamidia
Gejala konjungtivitis berdasarkan etiologinya
Tanda Bakterial Viral Chlamydia Alergi
Gatal Minimal Minimal Minimal Sangat gatal
Hiperemis +++ ++ ++ +
Eksudat Profus, purulen Encer Profus, Minimal,
(GO) mukopurulen molor
mukopurulen
Hipertrofi ± + ± ++
papil
Folikel - + ++ -
Pannus - - + - (kecuali,
vernal)
Scrapping PMN, MN PMN, limfosit. Eosinofil
eksudat Mikroorganisme Sel plasma,
badan inklusi

4. Yang bukan merupakan mekanisme penyebab glaukoma sudut tertutup adalah...


a. Blok pupil
b. Subluksasio lensa ke anterior
c. Lensa menebal pada katarak stadium akhir
d. Tekanan vena episklera yang tinggi
e. Sindroma plateau iris
Jawaban : d. Tekanan vena episklera yang tinggi
Pembahasan :
Glaukoma sudut tertutup dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme, antara lain:
 Blok pupil relatif merupakan mekanisme yang terbanyak terjadi. Faktor
predisposisinya antara lain adalah mata dengan segmen anterior kecil dan
sumbu aksial yang pendek. Blok pupil terjadi akibat adanya faktor pencetus,
misalnya dilatasi pupil yang menyebabkan aposisi iris-lensa yang akhirnya
mendorong iris bagian perifer menutupi trabecular meshwork
 Subkluksasi lensa ke anterior dapat terjadi karena trauma atau penyakit
herediter, dimana posisi lensa bergerak ke arah anterior
 Fakomorfik umumnya terjadi pada penderita katarak stadium imatur atau matur,
dimana lensa menjadi lebih cembung
 Plateau iris adalah kondisi dimana tertutupnya sudut BMD karena posisi badan
siliaris yang berada lebih ke anterior

5. Seorang pekerja industri berusia 29 tahun datang ke tempat praktik dokter dengan
keluhan penglihatan kabur secara mendadak, lensa menjadi putih dengan cepat dan
mata menjadi merah dengan cepat. Pada pemeriksaan dengan slit lamp setelah
diteteskan midriatik, terlihat lensa posterior berbentuk bintang. Diagnosis yang tepat
dari kondisi pasien tersebut adalah...
a. Katarak traumatik
b. Skleritis
c. Katarak senilis
d. Dislokasi lensa
e. Uveitis
Jawaban : e. Uveitis
Pembahasan :
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan slit lamp, dapat diketahui bahwa pasien
mengalami uveitis. Uveitis ditandai dengan peradangan pada uvea, lapisan pembuluh
darah pada bola mata yang terletak di antara retina dan sklera. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal termasuk penyakit autoimun, infeksi mata dan dapat
diperparah dengan kanker. Akan tetapi, terkadang penyebab dari penyakit ini tidak
dapat ditemukan. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala antara lain nyeri
pada mata, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan buram.
6. Pada suatu malam, seorang laki-laki berusia 51 tahun mengalami nyeri pada mata
disertai sakit kepala, mata merah, penglihatan menurun, mual, dan muntah. Pasien
langsung datang ke tempat praktik anda. Sebagai dokter umum, ketika melakukan
pemeriksaan pada mata pasien, anda melihat pupil pasien midriasis dan tidak mengecil
walau diberi sinar terang. Tindakan pertama yang harus anda lakukan sebagai dokter
umum adalah...
a. Memberikan pilokarpin eyedrop
b. Memberikan asetazolamid oral
c. Memberikan manitol IV
d. Langsung rujuk ke pusat kesehatan sekunder secepatnya
e. Memberikan timolol eyedrop
Jawaban : a. Memberikan pilokarpin eyedrop
Pembahasan :
Tindakan pertama yang dapat dilakukan dokter pada kasus di atas adalah memberikan
pilokarpin eyedrop. Pilokarpin adalah obat kolinergik (parasimpatomimetik) yang
bekerja langsung menyebabkan konstriksi pupil dan mengurangi tekanan intraokular.
Indikasi pilokarpin HCl adalah amiotik (parasimpatomimetik) yang digunakan untuk
mengendalikan tekanan intraokular. Pilokarpin HCl juga dapat digunakan secara
kombinasi dengan mitotik-mitotik lainnya. β- bloke, inhibitor karbonik anhidrase,
simpatomimetik atau agen hiperosmotik
7. Seorang laki-laki berusia 20 trtahun datang ke rumah sakit dengan keluhan penglihatan
mata kanan kabur dan serikali pusing jika membaca terlalu lama. Hasil pemeriksaan
visus sentral natural OD 5/12 dan OS 5/5, serta pemeriksaan segmen anterior tenang.
Usulan pemeriksaan selanjutnya adalah...
a. Pemeriksaan funduskopi
b. Pemeriksaan tekanan intraokuler
c. Refraksi
d. Sikloplegik dan dilakukan refraksi ulang
e. Tes pinhole
Jawaban : e. Test pinhole
Pembahasan :
Usulan pemeriksaan selanjutnya yang dapat dilakukan dokter pada kasus diatas adalah
tes pinhole. Tes pinhole dilakukan untuk mengetahui kelainan yang menyebabkan visus
tersebut berasal dari media penglihatan atau tidak. Prinsip dari test ini adalah
memfokuskan cahaya yang masuk ke pupil, melalui tes pinhole, penderita kelainan
refraksi akan ada perbaikan visus, sedangkan pada penderita kelaian organik media
penglihatan, visus tidak ada perbaikan .
8. Anak berusia 4 tahun dibawa ibunya ke dokter karena penglihatannya menurun setiap
menjelang sore hari. Tidak ada riwayat trauma pada kepala maupun mata. Pasien
memiliki berat badan di bawah rata-rata dan tidak gemar mengonsumsi sayur dan buah.
Setelah diperiksa ternyata didapatkna konjungtiva kering dan keriput, serta terdapat lesi
berwana putih di konjungtiva bulbi sebelah temporal. Diagnosis yang tepat pada pasien
diatas adalah...
a. Myopia
b. Presbiopia
c. Xeropthalmia
d. Konjungtivitis
e. Ambliopia
Jawaban : c. Xeropthalmia
Pembahasan :
Xeroftalmia terjadi akibat defisiensi vitamin A, dimana sering terjadi pada anak
malnutrisi. Konjungtiva kering dan keriput disertai lesi putih pada kasus di atas
merupakan xerosis konjungtiva yang disertai oleh becak bitot dan merupakan gejala
pada xeroftalmia stadium awal di samping rabun senja.
Tanda dan gejala kurang vitamin A menurut klasifikasi WHO
Klasifikasi Tanda dan Gejala
XN Buta senja
XIA Xerosis konjungtiva
XIB Xerosus konjungtiva disertai bercak bitot
X2 Xerosis kornea
X3A Keratomalasia atau ulkus kornea kurang dari 1/3 permukaan
kornea
X3B Keratomalasia atau ulkus kornea sama atau lebih dari 1/3
permukaan kornea
XS Jaringan parut kornea
XF Fundus xeroftalmia

9. Dosis pemberian vitamin A yang dianjurkan pada kasus diatas adalah...


a. Vitamin A 200.000 IU setiap 6 bulan
b. Vitamin A 100.000 IU setiap 6 bulan
c. Vitamin A 50.000 IU pada hari pertama, kedua dan minggu kedua
d. Vitamin A 100.000 IU pada hari pertama, kedua, dan minggu kedua
e. Vitamin A 200.000 IU pada hari pertama, kedua dan minggu kedua
Jawaban : a. Vitamin A 200.000 IU pada hari pertama, kedua dan minggu kedua
Pembahasan :
Jadwal pengobatan xeroftalmia pada semua golongan umur
Waktu pemberian Dosis Vitamin A
Sesegera setelah diagnosis
 <6 bulan 50.000 IU
 6-12 bulan 100.000 IU
 >12 bulan 200.000 IU
Hari berikutnya Sesuai dengan umur di atas
Setidaknya 2 minggu kemudian Sesuai dengan umur di atas
*Keterangan : wanita usia reproduktif yang menderita buta senja atau bercak bitot sebaiknya
mendapat suplemen vit. A dengan dosis harian 5.000- 10.00 IU atau maksimal 25.000 IU dalam 1
minggu, selama 4 minggu. Kecuali pada kasus yang parah seperti ulkus kornea ( pada usia
reproduktif maupun masa kehamilan) dapat diberikan vit. A sesuai tabel diatas

10. Laki-laki berusia 80 tahun, pada pemeriksaan visus ODS hanya dapat melihat lambaian
tangan. Tajam penglihatan..
a. 1/300
b. 6/30
c. 1/60
d. 1/tak terhingga
e. 6/6
Jawaban : a. 1/300
Pembahasan :
Pemeriksaan visus dilakukan menggunakan sebuah chart atau kartu baca baku yaitu
snellen chart, dan ditentukan huruf terkecil yang masih dapat dilihat pada snellen chart
dengan jarak 5 atau 6 meter (20 kaki) dimana mata dalam keadaan beristirahat atau
tanpa akomodasi
 Bila huruf terkecil yang masih dapat terbaca pada snellen chart berada
pada baris dengan tanda 6, dikatakan visus 6/30, yang artinya dia dapat
melihat huruf pada jarak 6 meter, sedangkan orang normal dapat melihat
pada jarak 30 meter. Bila pasien tidak dapat melihat huruf terbesar pada
kartu snellen maka dilakukan tes hitung jari
 Jari dapat dilihat terpisah pada orang normal pada jarak 60 meter. Dapat
menghitung jari pada jarak 6 meter berarti visusnya 6/60. Bila tidak, maju
1 meter kemudian ulangi tes lagi. Bila pasien tidak dapat menghitung jari
pada jarak 1 meter. Dilakukan dengan lambaian tangan
 Tes lambaian tangan dilakukan 1 meter di depan pasien. Jika dapat melihat
lambaian tangan maka visusnya 1/300
 Jika pasien tidak dapat mengenali lambaian tangan namun masih bisa
mengenali adanya cahya sinar maka dikatakan visus 1/ tak terhingga.

11. Seorang laki-laki mengeluhkan pandangan ganda 3 minggu setelah kecelakaan lalu
lintas. Pada pemeriksaan didapatkan ptosis pada kelopak mata kanan, pupil anisokor 5
mm atau 3 mm dengan reflek cahaya pada mata kanan menurun. Saat diam posisi bola
mata kanan melirik ke arah luar dan ketika pasien diminta melirik ke kiri, bola mata
kiri tidak dapat sampai ke kanthus medialis. Penyebab kelaianan tersebut adalah?
a. Parese n. III sinistra
b. Parese n. III dextra
c. Parese n. IV dextra
d. Parese n. III, IV dextra
e. Parese n. III, IV, IV dextra
Jawaban : b. Parese n. III dextra
Pembahasan :
Paralisis Nervus okulomotor (III) komplit ditandai dengan 3 tanda yaitu: ptosis, posisi
bola mata melirik ke bawah dan luar serta dilatasi pupil.
Gerak bola mata dipengaruhi oleh 3 nervus kranialis yaitu n.III, IV dan VI. Nervus
okulomotor (III) menginervasi m.sfingter pupil dan m.ciliaris sehingga paralisis N.III
akan menyebabkan dilatasi pupil dan menurunnya reflek cahaya dan akomodasi. Ptosis
disebabkan oleh paralisis m. Levator palpebra sehingga tidak ada efek antagonis
terhadap kerja m.orbicularis oculi
12. Anak usia 6 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata kanan merah tersiram
cairan pemutih saat ibunya mencuci. Pada pemeriksaan didapatkan injeksi
konjungtiva (+), injeksi perikornea (+), erosi kornea (+), VOD 6/60. Penanganan
pertama yang dilakukan adalah
a. Diberi tetes kortikosteroid
b. Irigasi dengan normal saline 500 cc
c. Diberi salep antibiotic tanpa bebat tekan
d. Irigasi dengan normal saline selama 30 menit
e. Irigasi dengan larutan basa karena pemutih bersifat asam
Jawaban : D. Irigasi dengan normal saline selama 30 menit
Pembahasan :
A. Penanganan Trauma Okuli
 Asam
1. Irigasi NS 15-30mnt/hingga pH normal/ 2Liter sambil eversi kelopak
dan debrideman.
2. Medikamentosa: topical steroid NSAID, sikloplegik, antibiotic
profilaksi, vitamin C.
 Basa
1. Lebih destruktif dari asam, saponifikasi, penetrasi lebih dalam.
2. Irigasi NS 15-30mnt/hingga pH normal/2 liter sambil eversi kelopak
dan debrideman.
3. Medikamentosa: topical steroid NSAID, sikloplegik, antibiotic
profilaksis, EDTA, vitamin C

13. Pasien 50 tahun datang dengan keluhan mata merah. Tidak didapat kan nyeri gatal,
pandangan kabur pada mata. Secret (-) injeksi siliar (+). Setelah ditetes fenil efrin 2,5%
kemerahan hilang. Riwayat trauma pada mata sebelumnya disangkal. Diagnosis pasien
tersebut adalah?
a. Konjungtivitis
b. Episkleritis
c. Pterigium
d. Pinguekuela
e. Skleritis nodular
Jawaban : B. Episkleritis
Pembahasan :
A. Episkleritis
 Mata merah, injeksi siliar
 Nyeri ringan/mengganjal
 Etiologi : hipersensitivitas, penyakit sistemik, idiopatik
 Tipe: difus dan nodular
 Terapi: vasokonstriktor, steroid, NSAID
 Test efineprin (+) kemerahan hilang setelah ditetesin efineprin
B. Scleritis
 Mata merah, injeksi siliar
 Nyeri menjalar ke dahi, dagu, alis, wajah
 Etiologi: penyakit sistemik
 Tipe: difus dan nodular
 Terapi: steroid, NASID, obat imunosupresif
 Test efineprin (-) kemerahan tidak hilang setelah ditetesin efineprin

14. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan mata kiri nyeri dan merah.
Keluhan sering kambuh dan hilang sendiri. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
mata kiri merah, terdapat nodul di daerah temporal dengan injeksi pada episklera.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah…
a. Lubrikasi dan steroid topical
b. Steroid topical
c. Efineprin tetes mata 2,5%
d. Lubrikasi topical
e. Timolol tetes mata 2%
Jawaban: B. Steroid topical
Pembahasan:
A. Episkleritis
• Mata merah, injeksi siliar
• Nyeri ringan/mengganjal
• Etiologi : hipersensitivitas, penyakit sistemik, idiopatik
• Tipe: difus dan nodular
• Terapi: vasokonstriktor, steroid, NSAID
• Test efineprin (+) kemerahan hilang setelah ditetesin efineprin
B. Scleritis
• Mata merah, injeksi siliar
• Nyeri menjalar ke dahi, dagu, alis, wajah
• Etiologi: penyakit sistemik
• Tipe: difus dan nodular
• Terapi: steroid, NASID, obat imunosupresif
• Test efineprin (-) kemerahan tidak hilang setelah ditetesin efineprin
15. Perempuan 28 tahun mengeluh mata merah sejak 3 hari yang lalu, tidak berair dan
tidak gatal. Kadang terasa pegal dan lelah. Terdapat riwayat alergi. VODS 6/6, terdapat
nodul kemerahan dekat limbus. Injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (+), kornea jernih,
apakah diagnosis yang tepat…
a. Konjungtivitis
b. Pterigium grade 1
c. Pinguekula
d. Episkleritis
e. Skleritis
Jawaban: D. Episkleritis
Pembahasan:
A. Episkleritis
• Mata merah, injeksi siliar
• Nyeri ringan/mengganjal
• Etiologi : hipersensitivitas, penyakit sistemik, idiopatik
• Tipe: difus dan nodular
• Terapi: vasokonstriktor, steroid, NSAID
• Test efineprin (+) kemerahan hilang setelah ditetesin efineprin
B. Scleritis
• Mata merah, injeksi siliar
• Nyeri menjalar ke dahi, dagu, alis, wajah
• Etiologi: penyakit sistemik
• Tipe: difus dan nodular
• Terapi: steroid, NASID, obat imunosupresif
• Test efineprin (-) kemerahan tidak hilang setelah ditetesin efineprin

16. Seorang laki-laki usia 44 tahun datang dengan keluhan mata merah, keluhan disertai
nyeri yang menjalar dan mata berair. Dari pemeriksaan didapatkan visus ODS 6/6,
segmen Anterior OD dalam batas normal, pada pemeriksaan segmen Anterior OS
didapatkan adanya injeksi siliar, dan nodul kemerahan. Pemeriksaan epinefrin (-).
Pasien memiliki riwayat multiple sclerosis. Apakah diagnose yang tepat pada pasien
tersebut?
a. Pinguikulitis
b. Conjungtivitis
c. Skleritis Anterior
d. Skleritis Posterior
e. Episkleritis
Jawaban: C. Skleritis Anterior
Pembahasan:
A. Episkleritis
• Mata merah, injeksi siliar
• Nyeri ringan/mengganjal
• Etiologi : hipersensitivitas, penyakit sistemik, idiopatik
• Tipe: difus dan nodular
• Terapi: vasokonstriktor, steroid, NSAID
• Test efineprin (+) kemerahan hilang setelah ditetesin efineprin
B. Scleritis
 Mata merah, injeksi siliar
 Nyeri menjalar ke dahi, dagu, alis, wajah
 Etiologi: penyakit sistemik
 Tipe: difus dan nodular
 Terapi: steroid, NASID, obat imunosupresif
 Test efineprin (-) kemerahan tidak hilang setelah ditetesin efineprin

17. Perempuan 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan merah sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri, penglihatan buram, mata berair dan
sensitive pada cahaya. Pasien memiliki riwayat Rheumatoid arthritis. Pada hasil
pemeriksaan oftalmologik didapatkan injeksi episklera (violaceous vesseis), deeper
lesion pada sclera, penipisan sclera sehingga tampak bayangan khoroid pada mata
kanan. Diagnosa yang paling mungkin?
a. Episkleritis
b. Skleritis
c. Keratitis
d. Konjungtivitis
e. Dakriosistitis
Jawaban: B. Skleritis
Pembahasan:
A. Episkleritis
 Mata merah, injeksi siliar
 Nyeri ringan/mengganjal
 Etiologi : hipersensitivitas, penyakit sistemik, idiopatik
 Tipe: difus dan nodular
 Terapi: vasokonstriktor, steroid, NSAID
 Test efineprin (+) kemerahan hilang setelah ditetesin efineprin

B. Scleritis
 Mata merah, injeksi siliar
 Nyeri menjalar ke dahi, dagu, alis, wajah
 Etiologi: penyakit sistemik
 Tipe: difus dan nodular
 Terapi: steroid, NASID, obat imunosupresif
 Test efineprin (-) kemerahan tidak hilang setelah ditetesin efineprin

C. Scleritis Rheumatoid Arthritis


 Ketajaman penglihatan sedikit berkurang
 Bisa disertai keratitis / uveitis
 TIO sedikit meningkat
 Dilatasi pleksus vascular profunda sclera/ episklera
 Penipisan sclera mengikuti proses peradangan
 Dapat disertai nekrosis

18. Perempuan usia 19 tahun mengeluh mata kanan merah sejak 1 hari yang lalu. Riwayat
sebelumnya terkena bola kasti. Visus OD 6/60 OS 6/6. Pada mata kanan dijumpai
konjungtiva bulbi hiperemis, kornea jernih, COA dijumpai darah ¾ bagian.
Pemeriksaan mata kiri normal. Diagnose tersebut?
a. Katarak traunatika
b. Subconjungtiva haemorarrge
c. Uveitis cum hipopion
d. Uveitis bleeding
e. Hifema
Jawaban: E. Hifema
Pembahasan:
HIFEMA
A. Definisi : darah di dalam bilik mata depan COA
B. Etiologi : trauma yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar
C. Gejala: nyeri, visus turun, kadang disertai epifora dan blefarospasme
D. Pemeriksaan: darah mengisi COA
E. Tatalaksana:
 Tirah baring dengan kepala posisi ditinggikan 30 derajat
 Obat untuk menghentikan perdarahan
 Mata ditutup
F. Komplikasi: glaucoma, perdarahan skunder, siderosis bulbi

19. Seorang perempuan 35 tahun datang kerumah sakit setelah mata sebelah kanan dipukul
suaminya. Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan oedema palpebral, perdarahan
subkonjungtiva, dan terdapat darah menisci 1/3 COA. Penatalaksanaan awal pada
pasien tersebut?
a. Bed rest dengan posisi kepala elevasi 30 derajat
b. Asam traneksamat oral
c. Tetes antibiotic dan steroid
d. Tetes atropine
e. Semua benar
Jawaban: A. Bed rest dengan posisi kepala elevasi 30 derajat
Pembahasan:
HIFEMA
A. Definisi : darah di dalam bilik mata depan COA
B. Etiologi : trauma yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar
C. Gejala: nyeri, visus turun, kadang disertai epifora dan blefarospasme
D. Pemeriksaan: darah mengisi COA
E. Tatalaksana:
 Tirah baring dengan kepala posisi ditinggikan 30 derajat
 Obat untuk menghentikan perdarahan
 Mata ditutup
F. Komplikasi: glaucoma, perdarahan skunder, siderosis bulbi

20. Laki-laki 70 tahun datang ke klinik dengan keluahan kedua mata terasa buram secara
perlahan sejak 1 tahun ini, tidak nyeri dan tidak merah. Riwayat hipertensi dan DM
disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan visus ODS 5/40 tidak maju dengan
koreksi maupun pinhole, kornea jernih, bilik depan mata dalam, lensa keruh tidak
merata, shadow test (+). Pemeriksaan funduskopi dalam batas normal. Apakah
diagnosis nya?
a. Katarak senilis matur
b. Katarak senilis imatur
c. Katarak senillis insipient
d. Katarak senilis hipermatur
e. Katarak senilis morgagni
Jawaban: B. Katarak senillis imatur
Pembahasan:
Klasifikasi katarak senile
A. Katarak Imatur
 Visus > 1/60
 Lensa keruh sebagian
 Fakomorfik
 Fundus reflex (+)
 Iris shadow test (+)
B. Katarak Matur
• Visus 1/300 sd LP (+)
• Lensa keruh rata
• Fundus reflex (-)
• Iris shadow test (-)
C. Katarak Hipermatur
• Lensa keruh rata, warna mulai kekuningan
• Korteks lensa mulai mencair (fakolitik), nucleus tenggelam (morgagni)
• Fundus reflex (-)
• Iris shadow test pseudo (+)

21. Pasien laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 2
tahun yang lalu. Makin lama makin berat. Tidak ada riwayat trauma. Tidk ada riwayat
DM atau Hipertensi. Pasien perna di priksa ke dokter dan di diagnose katarak
hipermatur. Apakah temuan pada pemeriksaan?
a. Fakolitik
b. Fakomorfik
c. Fakodimorfik
d. Fakodinamik
e. Fakoemulsi
Jawaban: A. Fakolitik
Pembahasan:
Klasifikasi katarak senile
A. Katarak Imatur
 Visus > 1/60
 Lensa keruh sebagian
 Fakomorfik
 Fundus reflex (+)
 Iris shadow test (+)
B. Katarak Matur
• Visus 1/300 sd LP (+)
• Lensa keruh rata
• Fundus reflex (-)
• Iris shadow test (-)
C. Katarak Hipermatur
• Lensa keruh rata, warna mulai kekuningan
• Korteks lensa mulai mencair (fakolitik), nucleus tenggelam (morgagni)
• Fundus reflex (-)
• Iris shadow test pseudo (+)
22. Pasien laki-laki 60 tahun datang ke dokter dengan keluhan pandangan kabur sejak 1
bulan terakhir. Dari pemeriksaan didapatkan lensa keruh dengan bentukan stellate.
Apakah penyebabnya?
a. Trauma tumpul
b. Infeksi virus
c. Infeksi bakteri
d. Diabetes Militus
e. Penggunaan steroid topical jangka panjang
Jawaban: A. Trauma Tumpul
Pembahasan:
Katarak Traumatik
Biasanya akibat trauma tumpul, berbentuk stellate atau bintang pada subkapsular,
manifestasi beberapa hari pasca trauma.

Anda mungkin juga menyukai