Anda di halaman 1dari 25

Case Report

OD PTERIGIUM STADIUM II

Disampaikan Oleh :
Elsita Lisnawati, S. Ked J510215157
Anisah Adilah, S.Ked J510215214

Pembimbing : dr. Rigan Ndaru Wicaksono, Sp.M


KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
RSUD Ir. SOEKARNO SUKOHARJO
2022
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Usia : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Sukoharjo
Nomor Rekam Medis : 00127208
Tanggal pemeriksaan : 29 Oktober 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mata kanan terasa berair

RPS
Pasien datang ke Poli mata RSUD Sukoharjo dengan keluhan mata kanan terasa
berair bebarapa hari yang lalu. Tidak ditemukan keluhan lain seperti mata merah,
mata terasa kering, pedas, mengganjal belekan dan pegal
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA

• Hipertensi: + • Penyakit mata serupa: -


• DM: - • DM: -
• Alergi: - • Hipertensi: +
• Keluhan serupa: -
• Riwayat operasi mata: -
• Riwayat Trauma mata: -
STATUS OFTALMOLOGI
Status Opthalmologis

No. Pemeriksaan OD OS
1. Visus 20/25 20/25
2. Palpebra Tenang Tenang
3. Konjungtiva Tenang Tenang
palpebra superior
dan inferior
4. Konjungtiva Terdapat jaringan Dbn
Bulbi fibrovaskular melewati
limbus <2mm

5. Cornea Permukaan tidak licin, jernih, Permukaan licin, jernih,


Arcus senilis (+) Arcus Senilis (+)
Status Opthalmologis
6. Chamber okuli Jernih, dalam Jernih, dalam
Anterior
7 Iris dan Pupil Coklat, Bulat, central, 3 mm, Coklat, bulat, central 3 mm,
(Reflek reflek pupil (+/+) replek pupil (+/+)
direk/indirek)
8 Lensa Jernih Jernih

9 Tekanan Bulbus Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Okuli
10 Pemeriksaan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Segmen
Posterior
11 Refraktometer Ditemukan tarikan kornea Kornea bulat
kearah nasal
Status Opthalmologis

Gambar 1. Foto penampakan Oculli Dextra


pasien Tn. S
Status Opthalmologis

Gambar 2. Foto penampakan Oculli Sinistra


pasien Tn. S
RESUME
Status
Anamnesis
Oftalmologi
• Laki laki 63 tahun • Visus OD 20/25 dan OS 20/25
• Mata kanan berair • Konjungtiva bulbi: OD terdapat jaringan
fibrovaskuler melewati limbus <2 mm.
• Beberapa hari SMRS • Kornea: OD permukaan jernih, tidak licin.
• Mata Peda (-), mata merah (-), mata OS jernih, licin
bengkak (-), DM (-), Hipertensi (+), Alergi • COA: dalam, jernih
(-), Riwayat trauma (-), keluhan utama • Lensa: jernih
serupa (-)
Diagnosis Kerja

OD Pterigium Grade II
TATALAKSANA
Oculli dextra
Cendo Lyteers 4 kali sehari OD
Saran untuk menutup mata dengan kacamata pelindung
Komplikasi

 Astigmatisme

Prognosis
Oculli Dextra
Ad Visum: Bonam
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionam: Bonam
Ad Cosmeticam: Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Pterygium merupakan suatu pertumbuhan
fibrovaskular konjungtiva yang bersifat
degenerative dan invasif. Biasanya
pertumbuhan terjadi di celah kelopak bagian
nasal ataupun temporal konjungtiva yang
meluas ke kornea berbentuk segitiga dengan
puncak di bagian sentral atau di daerah
kornea.
FAKTOR RISIKO
 Paparan Sinar matahari
 Usia Tua
 Jenis Pekerjaan
 Lingkungan tempat Tinggal
DERAJAT PTERYGIUM

1. Derajat 1, puncak pterigium tidak


mencapai garis tengah antara
limbus dan pupil.
2. Derajat 2, puncak pterigium
melewati garis tengah tetapi tidak
mencapai pupil.
3. Derajat 3, puncak pterigium
melewati pinggir pupil
4. Derajad 4, puncak pterigium
sudah melewati pupil.
PATHOGENESIS
Pterygium memiliki karakteristik unik dalam perkembangan
patogenesisnya bahwa paparan sinar UV kronis dan pentingnya
faktor lingkungan telah diketahui sebagai faktor dominan untuk
perkembangan pterygium dalam pathogenesis. Radiasi UV dapat
merusak limbus kornea, dan dengan demikian menyebabkan
defisiensi limbal yang menampilkan pertumbuhan epitel
konjungtiva ke zona kornea dengan vaskularisasi pada pterygia
DIAGNOSIS BANDING
Pinguecula Pseudopterygium
 penebalan konjungtiva bulbar yang berdampingan  Pseudopterygium disebut juga sebagai pterygium
dengan limbus di area fisura palpebra. cicatricial yang muncul dari penghancuran epitel
 pinguecula kurang transparan bila dibanding kornea marginal melalui trauma, luka bakar atau
konjungtiva normal pada umumnya dan sering peradangan. Konjungtiva yang berdekatan
memiliki penampilan yang berlemak. bentuk bermigrasi ke daerah yang terluka dan menetap
pinguecula biasanya bilateral, segitiga, meninggi, membentuk pseudopterygium.
berwarna putih ke-kuning-an, berorientasi  Pemeriksaan sondebisa dilewati
horizontal, dan terletak lebih sering di area nasal
daripada temporal.
Tatalaksana
Derajat Ringan Derajat Berat
 menghindari debu,
sinar matahari serta diberikan obat topikal, Pada pterigium derajat 3-4 dilakukan

 vasokonstriktor tindakan bedah berupa avulsi pterigium.
 kortikosteroid untuk menghilangkan gejala. Sedapat mungkin setelah avulsi pterigium maka
bagian konjungtiva bekas pterigium tersebut
ditutupi dengan cangkok konjungtiva yang
diambil dari konjungtiva bagian superior untuk
menurunkan angka kekambuhan. Tujuan utama
pengangkatan pterigium yaitu memberikan hasil
yang baik secara kosmetik, mengupayakan
komplikasi seminimal mungkin, angka
kekambuhan yang rendah.
KOMPLIKASI
Pterygium dapat menyebabkan terjadinya astigmatisme serta
menimbulkan gangguan lain seperti menurunnya tajam
penglihatan, iritasi kronik, inflamasi rekuren, penglihatan ganda,
serta gangguan pergerakan bola mata bahkan kebutaan
KESIMPULAN
Pterigium adalah pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang
bersifat degeneratif dan invasif. Pada umumnya, pterigium
tumbuh secara perlahan dan jarang menyebabkan kerusakan,
sehingga prognosis pada kasus ini adalah ad bonam. Pada pasien,
keluhan hanya dirasakan pedih dan berair pada mata kanan dan
tidak terdapat gangguan penglihatan dibuktikan dengan
pemeriksaan tajam penglihatan yaitu VOD 20/25 dan VOS 20/25,
sehingga pengobatan dilakukan secara konservatif yaitu dengan
pemberian Cendo Lyteers untuk mengurangi keluhan. Tindakan
pembedahan dapat dilakukan apabila telah dikeluhkan adanya
gangguan pada penglihatan.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai