Anda di halaman 1dari 17

MUZDALIFA BIN USMAN

PTERIGIUM
10119210042
PTERIGIUM

suatu penebalan konjungtiva bulbi yang berbentuk segitiga,


mirip daging yang menjalar ke kornea, pertumbuhan
fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan
invasif . Biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal
ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea.
Epidemiologi Morbiditas dan Mortalias

 Pterigium merupakan 1. Jenis Kelamin


kelainan mata yang umum di
laki-laki >
banyak bagian dunia, dengan
prevalensi yang dilaporkan 2. umur
berkisar antara 0,3%-29%. Untuk pasien umurnya diatas 40
 Daerah Tropis prevalensi tahun mempunyai prevalensi
yang sangat tinggi (23,4%) yang tertinggi, sedangkan
pasien yang berumur 20-40
tahun dilaporkan mempunyai
insidensi pterygium yang
paling tinggi.
Etiologi

 Diperkirakan penyakit ini sering terjadi pada orang yang


tinggal di iklim panas. oleh karena itu kontak yang terlalu
lama terhadap sinar ultraviolet, panas, angin tinggi dan
debu.
Klasifikasi
STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 STADIUM 4

Jika Jika pterigium Jika pterigium Jika


pterigium sudah
sudah melebihi
derajat dua tetapi
pertumbuhan
hanya melewati tidak melebihi pterigium
limbus kornea pinggiran pupil sudah
terbatas tetapi tidak mata dalam melewati
pada lebih dari 2 keadaan cahaya pupil sehingga
normal (diameter
limbus mm melewati pupil sekitar 3-4
mengganggu 
kornea penglihatan.
kornea mm)
GAMBARAN KLINIS
 Gejala klinis pada tahap awal
biasanya ringan bahkan sering tanpa
keluhan sama sekali. Pterigium hanya
akan bergejala ketika bagian
kepalanya menginvasi bagian tengah
kornea. Beberaapa keluhan yang
sering dialami pasien seperti :
 mata sering berair dan tampak merah,
 merasa seperti ada benda asing.
 Adanya kekuatan tarikan yang terjadi
pada kornea dapat menyebabkan
astigmatisme kornea
Manifestasi Klinis

Subyektif Obyektif

 mata merah  Adanya massa jaringan


kekuningan akan terlihat pada
 gatal lapisan luar mata (sclera) pada
 mata sering berair limbus, berkembang menuju ke
arah kornea dan pada
 gangguan penglihatan. permukaan kornea. Sclera dan
selaput lendir luar mata
 adanya riwayat mata merah
(konjungtiva) dapat merah
berulang akibat dari iritasi dan
peradangan . Berbentuk segitiga
yang terdiri dari kepala (head)
yang mengarah ke kornea dan
badan
Diagnosis Banding

Pinguecula
 Keadaan ini tampak sebagai
nodul kuning pada kedua sisi
kornea di daerah apertura
palpebra. Nodul terdiri dari
jaringan hialin dan jaringan
elastik kuning, jarang
bertumbuh besar, tetapi sering
meradang
Pseudopterigium
 suatu reaksi dari konjungtiva oleh
karena ulkus kornea.
 terjadi akibat pembentukan jaringan
parut pada konjungtiva yang berbeda
dengan pterigium, dimana pada
pseudopterigium terdapat adhesi
antara konjungtiva yang sikatrik
dengan kornea dan sklera.
  Pterigium Pseudopterigium
Sebab Proses degeneratif Reaksi tubuh penyembuhan
dari luka bakar, GO, difteri, dll.

Sonde Tak dapat dimasukkan di Dapat dimasukkan dibawahnya


bawahnya
Kekambuha Residif Tidak
n
Usia Dewasa Anak
Penatalaksanaan
 Konservatif
 Tindakan Operatif

Indikasi Operasi:
1. Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih 3 mm dari limbus
2. Pterigium mencapai jarak lebih dari separuh antara limbus dan tepi pupil
3. Pterigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair dan silau
karena astigmatismus
4. Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
Teknik Pembedahan

 Bare sclera
 Simple closure
 Sliding flap
 Rotational flap
 Conjungtival graft
Komplikasi

1. Komplikasi dari pterigium meliputi sebagai berikut


 Gangguan penglihatan-Mata kemerahan
 Iritasi
 Gangguan pergerakan bola mata.
 Timbul jaringan parut kronis dari konjungtiva dan kornea
 Dry Eye sindrom.

2. Komplikasi post-operatif bisa sebagai berikut:


 Infeksi
 Ulkus kornea
 Graft konjungtiva yang terbuka
 Diplopia
 Adanya jaringan parut di kornea.
kekambuhan.
Yang paling sering dari komplikasi bedah pterigium adalah
Prognosis

 Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi adalah


baik. Kebanyakn pasien dapat beraktivitas lagi setelah 48
jam post operasi. Pasien dengan pterigium rekuren dapat
dilakukan eksisi ulang dan graft dengan konjungtiva auto
graft atau transpalantasi membrane amnion.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai