Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1: MATA

SKENARIO I
Miopi-MATA
Ny. Zulaikha, 26 tahun, datang ke tempat praktik dokter dengan keluhan pandangan kabur. Pandangan
kabur dirasakan jika melihat jauh dan terutama malam hari. Pasien mempunyai riwayat memakai kaca
mata sejak SMA, tapi tidak ingat ukuranya berapa.
Pada pemeriksaan mata kanan didapatkan visus 2/60 pada kedua mata, tekanan intraokular (TIO) mata
kanan 15 mmHg, mata tidak merah, tidak ada secret. Riwayat keluarga didapatkan ibunya juga
berkacamata.

Referensi Minimal
1. Gan, S., 1998, Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
2. Guyton & Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
3. Soemarsono. A.,1998, Diagnosis Fisik Penyakit Mata, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
4. Vaughan, D.G., Asbury, T., Riordan-Eva, P. 1995, Oftalmologi Umum, Alih bahasa: Tambajong J.,
Pendit, B.U., 2000. edisi 14. Widya Medika, Jakarta.
5. Suhardjo, Angela Nurini Agni.2017. Buku Ilmu Kesehatan Mata Edisi Ke 3.

Klarifikasi istilah
- Miopi : Miopia atau rabun jauh merupakan keadaan dimana cahaya yang datang pada mata
jatuh di depan retina, sehingga pandangan akan terasa kabur pada saat melihat objek
jauh. Miopi adalah yaitu rabun jauh, kelainan refraksi berupa berkas sinar yang masuk ke mata
sejajar terhadap sumbu optik, difokuskan di depan retina. Refraksi adalah pembiasan
Kelainan Refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat
difokuskan dengan jelas.
- Pandangan kabur :  hilangnya ketajaman penglihatan dan ketidakmampuan untuk melihat
suatu benda secara mendetail.
- Visus : Visus adalah ketajaman penglihatan. Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk
melihat ketajaman penglihatan.
- Interpretasi visus
- Tekanan intraokular (TIO) : TIO merupakan tekanan yang dihasilkan oleh bola mata
terhadap dinding bola mata, tekanan ini normal ketika produksi atau drainase dari aqueous
humor seimbang antara produksi dan pengeluarannya.
- Interpretasi TIO
-
Anannesis
- Perempuan 26 tahun
- Pandangan kabur jika melihat hauh terutama di malam hari
- Riwayat pakai kacamata sejak SMA
- Riwayat keluarga : ibu berkacamata
Px fisik
- Visus 2/60 pada kedua mata
- TIO mata kanan 15 mmHg
- Mata tidak merah
- Tidak ada sekret
Materi
Definisi
- Miopi adalah yaitu rabun jauh kelainan refraksi berupa berkas sinar yang masuk ke mata sejajar
terhadap sumbu optik, difokuskan di depan retina
- Refraksi adalah penyimpangan cahaya yang berjalan berjalan miring dari satu medium ke
merdium lain dengan densitas yang berbeda.
- Miopia adalah kelainan refraksi mata, di mana sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga
difokuskan di depan retina oleh mata dalam keadaan tanpa akomodasi, sehingga pada retina
didapatkan lingkaran difus dan bayangan kabur
- Pada penderita miopia  cahaya yang datang dari jarak yang lebih dekat, mungkin difokuskan
tepat diretina, tanpa akomodasi.

Anatomi Mata
Etiologi
Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian antara kekuatan optik (optical power) dengan panjang sumbu
bola mata (axial length).
Beberapa hal yang bisa menyebabkan mata minus:
1. Jarak yang terlalu dekat pada waktu membaca buku, menonton televisi, bermain video games,
bermain komputer, bermain telepon selular/ponsel, dan sebagainya. Mata yang dipaksakan
dapat merusak mata itu sendiri.
2. Genetik atau keturunan
3. Terlalu lama beraktivitas pada jarak pandang yang sama seperti bekerja di depan komputer, di
depan layar monitor, di depan berkas, dan lain-lain. Mata membutuhkan istirahat yang teratur
dan cukup agar tidak terus berkontraksi secara monoton.
4. Kebisaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita seperti membaca sambil tidur-
tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah matahari langsung yang silau,
menatap sumber terang langsung, dan lain sebagainya.
5. Terlalu lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok dengan mata dapat
mengganggu kesehatan mata seperti terlalu lama memakai helm, terlalu lama memakai
kacamata/lensa kontak yang tidak sesuai dengan mata normal kita, dan sebagainya.
6. Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata juga bisa memperlemah mata sehingga kurang mampu
bekerja keras dan mudah untuk terkena rabun jika mata bekerja terlalu dipaksakan. Vitamin A,
betakaroten, alpukat merupakan beberapa makanan yang baik untuk kesehatan mata
Klasifikasi miopia
1. Berdasarkan beratnya miopia (tingginya dioptri), miopia dibagi dalam kelompok, sebagai
berikut.
- Miopia sangat ringan : ≤ 1 dioptri
- Miopia ringan : < 3.00 dioptri
- Miopia sedang : 3.00 – 6.00 dioptri
- Miopia berat : > 6.00 – 9.00 dioptri
- Miopia sangat berat : > 9.00 dioptri
2. Miopia berdasarkan penyebabnya
a. Miopia aksial, yaitu sumbu aksial mata lebih panjang dari normal (diameter antero-posterior
lebih panjang, bola mata lebih panjang).
- Miopia aksial dapatan bisa terjadi bila anak membaca terlalu dekat, sehingga ia harus
berkonvergensi berlebihan. M. rektus medial berkontraksi berlebihan sehingga bola mata
terjepit oleh otot-otot ekstraokular. Ini menyebabkan polus posterior mata, tempat yang paling
lemah dari bola mata, memanjang.
- Untuk setiap millimeter tambahan panjang sumbu, mata kira-kira lebih mioptik 3 dioptri.
b. Miopia kurvatura/refraktif, yaitu kurvatura kornea atau lensa lebih kuat / lebih refraktif dari
normal (kornea terlalu cembung atau lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat).
- Miopia kurvatura terjadi bilamana ada kelainan kornea, baik kongenital (keratokonus,
keratoglobus) maupun akuisita (keratektasia), dan lensa, misalnya lensa terlepas dari zonula
Zinnii(pada luksasi lensa atau subluksasi lensa, sehingga oleh karena kekenyalannya sendiri
lensa menjadi lebih cembung) bisa menyebabkan miopia kurvatur.
3. Miopia indeks, di mana indeks bias mata lebih tinggi dari normal. Myopia indeks bisa terjadi
pada penderita DM yang tidak diobati, kadar gula dalam humor aqueus meninggi menyebabkan
daya biasnya meninggi pula.
4. Myopia posisi akan muncul bila posisi lensa yang terlalu ke depan menyebabkan fokus lebih
maju.
5. Miopia berdasarkan perjalanan penyakitnya
- Miopia stasioner yaitu miopia yang menetap setelah dewasa.
- Miopia progresif yaitu miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah
panjangnya bola mata.
- Miopia maligna yaitu keadaan yang lebih berat dari miopia progresif, yang dapat
mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan
1. Berdasarkan waktu timbulnya
a. Miopia kongenital
b. School myopia, adalah istilah yang digunakan terhadap miopia yang muncul dan berkembang
pada anak usia sekolah.
- School myopia juga disebut dengan simple myopia yang menunjukkan derajat miopia yang
rendah sampai sedang (0 sampai dengan -6 dioptri) sementara bila kelainan melebihi -6 D
disebut miopia tinggi atau pathological.
- School myopia dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak, sementara miopia tinggi
sering dihubungkan dengan prognosis kebutaan akibat ablation retina, degenerasi makula dan
glaukoma
c. Adult onset myopia.
Manifestasi klinis miopia
- Penderita miopia akan mengatakan melihat jelas dalam jarak dekat atau pada jarak tertentu dan
melihat kabur jika pandangan jauh.
- Penderita miopia mempunyai kebiasaan mengernyitkan mata untuk mencegah aberasi sferis
atau untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil).
- Timbulnya keluhan yang disebut astenopia konvergensi karena pungtum remotum (titik terjauh
yang masih dilihat jelas) yang dekat sehingga mata selalu dalam keadaan konvergensi. Bila hal
di atas menetap, maka penderita akan terlihat juling ke dalam atau esotropia.
- Bola mata miopik mungkin lebih menonjol dengan kamera okuli anterior yang lebih dalam.
- Pupil relatif lebih lebar dengan iris tremulans yang menyertai cairnya badan kaca.
- Badan kaca sendiri bisa tampak keruh (obscurasio corpori vitrei).
- Kekeruhan juga mungkin ditemukan pada polus posterior lensa.
- Terdapat stafiloma posterior, fundus tigroid di polus posterior retina (pigmen tidak terbagi rata,
tetapi berkelompok-kelompok seperti bulu harimau).
- Bisa ditemukan atrofi koroid berbentuk sabit miopik (myopic crescent) atau plak anular
(annular patch) di sekitar papil, berwarna putih dengan pigmentasi di pinggirnya.
- Perdarahan mungkin terjaditerutama di daerah makula, yang mungkin masuk ke dalam badan
kaca.
- Proliferasi sel epitel pigmen di daerah makula (bintik hitam Forster Fuchs) bisa ditemukan.
- Miopia tinggi merupakan faktor predisposisi untuk ablatio retina.
Usaha pasien miopia untuk melihat jelas
- Seorang miopik mungkin sering menggosok-gosok mata secara tidak disadari untuk membuat
kurvatura kornea lebih datar sementara.
- Selain itu ia mungkin sering menyempitkan celah mata untuk mendapatkan efek celah (slit)
atau pinhole (lubang kecil), yang merupakan usaha untuk mengurangi aberasi kromatis dan
sferis.
- Dan seorang miopik akan mendekati atau mendekatkan obyek untuk dapat mengamatinya.
Ket:
1. Panjang axial mata
- Mengalami perubahan ukuran menjadi lebih panjang, sehingga mempengaruhi pemfokusan
cahaya yang masuk
2. Permukaan refraktif abnormal
- Menyebabkan peningkatkan kurvatur (kelengkungan) dari struktur refraktif mata (seperti
kornea, lensa)
- Menyebabkan peningkatan konvergensi cahaya yg masuk
3. Perubahan indeks refraksi
- Perubahan indeks bias dari satu atau lebih media ocular mata (ex : adanya katarak)
- Menyebabkan peningkatan konvergensi cahaya yg masuk
Ketiga hal tsb menyebabkan :
- Cahaya yang masuk ke mata mengalami konvergensi dan jatuh didepan retina
- Menyebabkan miopi (nearsightedness)  rabun jauh
- Menyebabkan :
a. Object yg lebih dekat akan memperluas proses divergensi sinar
- Menyebabkan sinar divergen difokuskan lebih lanjut di belakang mata dibandingkan
dengan sinar dari objek yg lebih jauh
- Meyebabkan penglihatan yg jelas untuk objek yg dekat dg mata
b. Sinar dari objek yg jauh akan masuk ke mata datang sejajar
c. Sinar yg sejajar tsb akan difokuskan didepan retina
d. Jadilah rabun jauh  artinya benda yg jauh akan terlihat blur/ tidak fokus
Komplikasi Miopia
Komplikasi yang dapat timbul pada penderitamiopia
1. Ablasio retina Merupakan komplikasi tersering. Biasanya didahului dengan timbulnya hole
pada daerah perifer retina akibat proses-proses degenerasi dari daerah ini.
2. Vitreal Liquefaction dan Detachment Badan vitreus yang berada di antara lensa dan retina
mengandung 98% air dan 2% serat kolagen yang seiring pertumbuhan usia akan mencair secara
perlahan-lahan, namun proses ini akan meningkat pada penderita miopia tinggi. Hal ini
berhubungan dengan hilangnya struktur normal kolagen. Pada tahap awal, penderita akan
melihat bayangan-bayangan kecil (floaters). Pada keadaan lanjut, dapat terjadi kolaps badan
viterus sehingga kehilangan kontak dengan retina. Keadaan ini nantinya akan menimbulkan
risiko untuk terlepasnya retina dan menyebabkan kerusakan retina. Vitreus detachment pada
miopia tinggi terjadi karena luasnya volume yang harus diisi akibat memanjangnya bola mata.
3. Glaukoma Risiko terjadinya glaukoma pada mata normal adalah 1,2%, pada miopia sedang
4,2%, dan pada miopia tinggi 4,4%. Glaukoma pada miopia terjadi dikarenakan stres
akomodasi dan konvergensi serta kelainan struktur jaringan ikat penyambung pada trabekula.
4. Trombosis dan perdarahan koroid Sering terjadi pada obliterasi dini pembuluh darah kecil.
Biasanya terjadi di daerah sentral, sehingga timbul jaringan parut yang mengakibatkan tajam
penglihatan.
5. Katarak Transparansi lensa berkurang. Dilaporkan bahwa pada orang dengan miopia, onset
katarak muncul lebih cepat.
Polus: titik pertemuan, tempat yang paling lemah dari bola mata
Konvergensi: menuju satu titik pertemuan
Akomodasi: penyesuaian mata untuk menerima bayangan yang jelas dari objek yang berbeda
Lensa mempunyai aberasi sferis karena sinar-sinar sejajar yang jatuh dekat tepi lensa tidak
difokuskan pada satu titik.
Lensa juga memfokuskan cahaya yang panjang gelombangnya berbeda(warna berbeda) pada tempat
yang berbeda. Hal ini disebut aberasi kromatik.

Anda mungkin juga menyukai