Anda di halaman 1dari 18

Pemeriksaan Slit Lamp

Samuel Batara Bonar


Slit Lamp
• Slit Lamp (Lampu celah) adalah instrumen
yang terdiri dari sumber cahaya intensitas
tinggi yang dapat difokuskan untuk bersinar
menjadi lembaran tipis dari cahaya ke mata

• Memfasilitasi pemeriksaan segmen anterior,


atau struktur frontal dan segmen posterior,
dari mata manusia, yang meliputi kelopak
mata, sklera, konjungtiva, iris, lensa kristal
alami, dan kornea
Komponen Dasar Slit Lamp
O Illumination arm: terdiri dari sistem iluminasi dan
sudutnya bisa diganti dari 0-90
Terdiri dari:
A. Slit controls: untuk mengatur lebar slit dan
orientasinya
B. Click stop: mengubah posisi cermin
pemantul untuk mengubah sudut dari
balok terhadap sistem penglihatan
C. Filters: merubah penampilan balok
menjadi cobalt blue, filter green, or red
free filter
• Microscope arm :

A. oculars : dapat disesuaikan dengan


kelainan refraksi pemeriksa
B. magnification changer

• Slit lamp position controls :


• Joystick ( elevation knops )
MENGETAHUI KEADAAN SEGMEN ANTERIOR

1. Pasien/probandus berada pada posisi


diperiksa (duduk/berdiri sesuai keadaan)
dengan dagu pada chinrest dan dahi pada
forehead band
2. Nyalakan slitlamp dengan cahaya putih
dengan intensitas cahaya mulai dari yang
terendah
3. Periksa keadaan:
• Palpebra, Silia, Konjugtiva, Kornea, Sklera, Bilik
mata depan, Iris, Pupil, Lensa, Badan kaca
MENGETAHUI DEFEK KORNEA
1. Zat warna fluoresin diteteskan (bila berupa tetes mata)
pada mata atau kertas fluoresin diselipkan di forniks
inferior. Diamkan selama 20 detik
2. Bilas zat warna dengan mengirigasi permukaan mata
dengan menggunakan aqua steril atau larutan garam
fisiologik sampai seluruh air mata tidak terwarnai hijau lagi
3. Lihat defek akan berwarna hijau. Terlihat jelas dengan
pembesaran memakai slit lamp memakai cahaya biru,
4. Nilailah defek pada kornea. Defek kornea akan tercat
hijau:
• Pada erosi warna hijau tampak cemerlang dan belum terlihat
infiltrate.
• Pada keratitis tampak infiltrate dengan warna hijau
redup/tidak cerah dengan batas tidak tegas.
• Pada ulkus kornea tampak infiltrate disertai jaringan nekrotik.
MENGETAHUI KEBOCORAN KORNEA
1. Zat warna fluoresin diteteskan (bila berupa tetes mata)
pada mata atau kertas fluoresin diselipkan di forniks
inferior selama 30 detik
2. Jangan dibilas.
3. Bola mata tidak boleh ditekan.
4. Pasien diminta jangan berkedip.
5. Perhatikan warna fluoresin akan tampak mengalir pada
fistel. Lihat dengan cahaya biru.
6. Nilailah: Fistel poitif (ada fistel) Bila tampak warna hijau
cerah mengalir maka hal ini menunjukkan adanya fistel
pada defek tersebut. Lambat laun di tempat kebocoran/
fistel warna hijau tersapu oleh humor akuos dan
menjadi jernih dengan daerah sekelilingnya defek
berwarna hijau
MENGETAHUI KEDALAMAN BILIK MATA
DEPAN (BMD)

1. Persiapkan pasien dan peralatan


2. Sinar slit lamp diarahakan pada kornea
tegak lurus di aerah limbus. Gunakan
cahaya slit.
3. Arahkan 60 derajat terhadap kornea yang
disinari.
4. Nilailah kedalaman sudut
Interpretasi
• Menurut kriteria Becker and Shaefer

Tingkat sudut Sudut Bilik Mata

4 BMD= tebal kornea

3 BMD= ¼-1/2 tebal kornea

2 BMD= ¼ tebal kornea

1 BMD < ¼ tebal kornea

Sudut slit BMD sangat sempit

Sudut tertutup BMD perifer tidak ada


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai