Slit Lamp • Slit Lamp (Lampu celah) adalah instrumen yang terdiri dari sumber cahaya intensitas tinggi yang dapat difokuskan untuk bersinar menjadi lembaran tipis dari cahaya ke mata
• Memfasilitasi pemeriksaan segmen anterior,
atau struktur frontal dan segmen posterior, dari mata manusia, yang meliputi kelopak mata, sklera, konjungtiva, iris, lensa kristal alami, dan kornea Komponen Dasar Slit Lamp O Illumination arm: terdiri dari sistem iluminasi dan sudutnya bisa diganti dari 0-90 Terdiri dari: A. Slit controls: untuk mengatur lebar slit dan orientasinya B. Click stop: mengubah posisi cermin pemantul untuk mengubah sudut dari balok terhadap sistem penglihatan C. Filters: merubah penampilan balok menjadi cobalt blue, filter green, or red free filter • Microscope arm :
A. oculars : dapat disesuaikan dengan
kelainan refraksi pemeriksa B. magnification changer
• Slit lamp position controls :
• Joystick ( elevation knops ) MENGETAHUI KEADAAN SEGMEN ANTERIOR
1. Pasien/probandus berada pada posisi
diperiksa (duduk/berdiri sesuai keadaan) dengan dagu pada chinrest dan dahi pada forehead band 2. Nyalakan slitlamp dengan cahaya putih dengan intensitas cahaya mulai dari yang terendah 3. Periksa keadaan: • Palpebra, Silia, Konjugtiva, Kornea, Sklera, Bilik mata depan, Iris, Pupil, Lensa, Badan kaca MENGETAHUI DEFEK KORNEA 1. Zat warna fluoresin diteteskan (bila berupa tetes mata) pada mata atau kertas fluoresin diselipkan di forniks inferior. Diamkan selama 20 detik 2. Bilas zat warna dengan mengirigasi permukaan mata dengan menggunakan aqua steril atau larutan garam fisiologik sampai seluruh air mata tidak terwarnai hijau lagi 3. Lihat defek akan berwarna hijau. Terlihat jelas dengan pembesaran memakai slit lamp memakai cahaya biru, 4. Nilailah defek pada kornea. Defek kornea akan tercat hijau: • Pada erosi warna hijau tampak cemerlang dan belum terlihat infiltrate. • Pada keratitis tampak infiltrate dengan warna hijau redup/tidak cerah dengan batas tidak tegas. • Pada ulkus kornea tampak infiltrate disertai jaringan nekrotik. MENGETAHUI KEBOCORAN KORNEA 1. Zat warna fluoresin diteteskan (bila berupa tetes mata) pada mata atau kertas fluoresin diselipkan di forniks inferior selama 30 detik 2. Jangan dibilas. 3. Bola mata tidak boleh ditekan. 4. Pasien diminta jangan berkedip. 5. Perhatikan warna fluoresin akan tampak mengalir pada fistel. Lihat dengan cahaya biru. 6. Nilailah: Fistel poitif (ada fistel) Bila tampak warna hijau cerah mengalir maka hal ini menunjukkan adanya fistel pada defek tersebut. Lambat laun di tempat kebocoran/ fistel warna hijau tersapu oleh humor akuos dan menjadi jernih dengan daerah sekelilingnya defek berwarna hijau MENGETAHUI KEDALAMAN BILIK MATA DEPAN (BMD)
1. Persiapkan pasien dan peralatan
2. Sinar slit lamp diarahakan pada kornea tegak lurus di aerah limbus. Gunakan cahaya slit. 3. Arahkan 60 derajat terhadap kornea yang disinari. 4. Nilailah kedalaman sudut Interpretasi • Menurut kriteria Becker and Shaefer