I. IDENTITAS
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada hari Sabtu, 22 Juni 2019 pukul 13.00 WIB
di Poliklinik Mata Rumah Sakit William Booth
Injeksi
konjungtiva
Status Opthamologi
Mata Kanan Mata Kiri
6/6 Tajam Penglihatan 6/6
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Pemeriksaan warna Tidak dilakukan
(-) Parase/paralysis (-)
Sikatrik (-) Supercilia Sikatrik (-)
Hipo/hiperpigmentasi (-) Hipo/hiperpigmentasi (-)
Trichiasis (-), distichiasis (-) Cilia Trichiasis (-), distichiasis (-)
Edema (-), spasme (-) Palpebra superior Edema (-), spasme(-)
Edema (-), spasme (-) Palpebra inferior Edema (-), spasme (-)
Hiperemis (+), folikel (-) Konjungtiva Hiperemis (-), folikel (-)
Eversi : hiperemis (+), palpebralis Eversi : hiperemis (-),
papil (+) papil (-)
Injeksi konjungtiva (+), Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-),
sekret mukoid (+) minimal secret mukoid (-)
Tidak ada kelainan Sklera Tidak ada kelainan
Jernih Kornea Jernih
Kedalaman cukup Camera oculi Kedalaman cukup
anterior
Kripte (+), sinekia (-) Iris Kripte (+), sinekia (-)
Bulat, sentral, reguler, Ø Pupil Bulat, sentral, reguler, Ø
3mm, RP (+) N 3mm, RP (+) N
Jernih Lensa Jernih
(+) cemerlang Fundus reflex (+) cemerlang
Tidak dilakukan Corpus vitreum Tidak dilakukan
T(Digital) normal Tensio oculi T(Digital) normal
Tidak dilakukan Sistem canalis Tidak dilakukan
lacrimalis
IV. RESUME
Pemeriksaan Fisik :
Status presens dalam batas normal, pembesaran kelenjar preaurikuler (-)
Status Opthamologi
Pasien dengan Visus OD: 6/6 OS :6/6. Pada pemeriksaan ditemukan
konjungtiva palpebra OD hiperemis (+) dan eversi ditemukan papil (+). Pada
konjungtiva bulbi OD ditemukan adanya injeksi konjungtiva (+) dan sekret
mukoid. Segmen anterior lain dalam batas normal.
V. DIAGNOSIS BANDING
VII. TATALAKSANA
Antihistamin topikal (Olopatadine HCl 3 kali sehari 1 tetes OD)
Antihistamin oral (Cetirizine 1 kali sehari 5 mg)
Tetes mata buatan (artificial tears) 4 x gtt 1 OD
Kompres dengan menggunakan air dingin saat pagi dan sore hari
pada mata kanan selama 15 – 20 menit
Kontrol 1 minggu kemudian
PROGNOSIS
OD OS
Quo ad visam Ad bonam Ad bonam
Quo ad sanam Dubia Ad bonam Dubia Ad bonam
Quo ad vitam Ad bonam
Quo ad cosmeticam Ad bonam
VIII. SARAN
IX. EDUKASI
IV.
sering terjadi pada anak laki laki dengan riwayat atopik
debu.
o
o VKC limbal
jarang ditemukan.
musim dingin.
perbedaan diantaranya:
musiman
simblefaron
IgE.
menonjol.
predisposisi.
konjungtiva.
a. Pada anamnesis, pasien mengalami keluhan mata gatal, merah, berair, dan
memiliki riwayat keluhan yang sama sebelumnya.
3. Terapi sistemik
Pengobatan antihistamin sistemik bermanfaat untuk menambah
efektivitas pengobatan topikal. Pemberian aspirin dan indometasin
(golongan antiinflamasi non-steroid) yang bekerja sebagai
penghambat enzim siklooksigenase dilaporkan dapat mengurangi
gejala konjungtivitis vernal. Kortikosteroid sistemik diberikan bila ada
indikasi khusus yaitu inflamasi berat pada kornea dan konjungtiva,
bertujuan mencegah kerusakan jaringan.
4. Terapi suportif
- Desensitisasi dengan alergen inhalan
- Kompres dingin pada mata
- Tetes mata artifisial dapat melarutkan alergen dan berguna untuk
mencuci mata
- Klimatoterapi seperti pendingin udara di rumah atau pindah ke
tempat berhawa dingin.
Pada pasien ini diberikan antihistamin topical dan sistemik karena gatal
yang dikeluhkan pasien sudah sangat mengganggu dan juga dapat meningkatkan
efikasi. Selain itu pasien juga diberikan tetes mata buatan untuk melarutkan
alergen dan berguna untuk mencuci mata. Pasien ini tidak diberikan
vasokonstriktor dan kortikosteroid karena tanda hipermis dan peradangan yang
ditemukan masih dalam tingkat ringan dan diharapkan dapat membaik dengan
kompres dingin.
Pasien ini memiliki diagnosis banding konjungtivitis alergi tipe atopik
dikarenakan keluhan pasien dengan AKC terjadi sepanjang tahun dan semakin
memburuk pada musim dingin. Usia pasien AKC lebih tua. Ditemukan edema
konjungtiva dan vaskularisasi kornea lebih ekstensif. Sedangkan gejala pasien
timbul apabila dipicu oleh debu atau kondisi panas. Diagnosis banding
konjungtivitis alergi tipe seasonal juga disingkirkan dikarenakan gejala SAC
timbul pada musim-musim tertentu. Diagnosis banding konjungtivitis alergi tipe
gaint papil juga bisa disingkirkan karena GPC reaksinya dipicu oleh penggunaan
lensa kontak, prostesis okuler, jahitan korneokonjungtiva dan scleral buckling
yang menonjol. Papil yang ditemukan juga berukuran sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
2014.
4. Tsai JC, Denniston AKO, Murray PI, Huang JJ, Aldad TS. Oxford
Press; 2011.
2004;5(4):160–4.