Anda di halaman 1dari 24

GLAUKOMA SUDUT

TERTUTUP OS
Oleh
Fenny dsilva
110.2005.095
S T A T U S M A T A
Identitas
Nama : Ny.S
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah
tangga
Alamat : Lampung
Anamnesa
Keluhan Utama : Penurunan penglihatan
disertai nyeri pada mata sebelah kiri
Keluhan Tambahan : Sakit kepala

Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang RSUAM dengan keluhan penglihatan berkurang
pada mata sebelah kiri, terasa sakit, berdenyut- denyut, dan
pengelihatan menurun sejak 5 hari yang lalu.
Pasien mengeluh nyeri pada mata kiri seperti ditusuk- tusuk,
merah, berair, dan nyeri seluruh kepala. Pasien belum pernah
mengobati penyakitnya tersebut.
Pada mata sebelah kanan, pasien tidak merasakan adanya
keluhan penurunan penglihatan, sakit dan nyeri kepala
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal oleh
pasien.
Riwayat Penyakit keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit seperti ini
Status present
Keadaan status umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran :Composmentis
Tekanan darah : 130/80mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Pernafasan : 24 x/ menit
Suhu : 36,5 o c
STATUS OFTALMOLOGIS
OCCULUS
DEXTRA
OCCULUS
SINISTRA
6/6
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kedudukan normal
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tenang
Tenang
Tenang
Anikterik
Jernih
Sedang
Kripta baik
Sentral, bulat, reflex cahaya
(+) Jernih
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N/P
-
VISUS
KOREKSI
SKIASKOPI
SENSUS KOLORIS
BULBUS OCULI
SUPERCILIA
PARESE/PARALYSE
PALPEBRA SUPERIOR
PALPEBRA INFERIOR
CONJUNGTIVA PALPEBRA
CONJUNGTIVA FORNICES
CONJUNGTIVA BULBI
SCLERA
CORNEA
CAMERA OCULI ANTERIOR
IRIS
PUPIL
LENSA
FUNDUS REFLEKS
CORPUS VITREUM
TENSIO OCULI
SISTEM CANALIS LACRIMALIS
1/300
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kedudukan normal
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Hiperemis
Tenang
Hiperemis
Anikterik
Keruh
Dangkal
Kripta baik
Midriasis, bulat, reflex
cahaya(+)
Jernih
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N + 1
-

RESUME
Seorang wanita 63 tahun, datang dengan keluhan
penglihatan berkurang pada mata sebelah kiri, terasa
sakit, berdenyut- denyut, dan tidak bisa melihat sejak
5 hari yang lalu.
Pasien mengeluh nyeri pada mata kiri seperti ditusuk-
tusuk, berair, dan nyeri seluruh kepala. Pasien
menyangkal mempunyai riwayat penyakit hipertensi
dan Diabetes Melitus
OS :Visus = 1/300
Kornea keruh
COA Dangkal
Tensio okuli N +1
PEMERIKSAAN ANJURAN
Funduskopi
Tonometri
Slitlamp
Gonioskopi

DIAGNOSIS BANDING
Glaukoma absolute

DIAGNOSA
Glaukoma primer OS sudut tertutup akut
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Betablocker : Timolol eye drop 0,25%- 0,5%, 2x2
tetes pada mata kiri
Agonis kolinergik : Pilokarpin 2%, 4x2 tetes pada mata
kiri
Analgetik : Asam Mefenamat 3x500 mg
Opticitrol

PROGNOSA
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Fungtionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
G L A U K O M A
Glaukoma berasal dari kata Yunani Glaukos yang
berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna
tersebut pada pupil penderita glaukoma.
Kelainan mata glaukoma ditandai dengan
meningkatnya tekanan bola mata, atropi saraf optik
dan menciutnya lapang pandang.
Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan
intraokular ini disebabkan:
Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar
Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah
sudut bilik mata atau di celah pupil
Hambatan pengaliran pada pupil waktu pengaliran
cairan dari bilik mata belakang ke bilik mata depan
ETIOLOGI
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan
encer yang disebut humor aqueus. Dalam keadaan
normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior
melewati pupil masuk kedalam bilik anterior lalu
mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran
cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan
yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik
anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan
Klasifikasi Glaukoma
Klasifikasi Vaughen untuk glaukoma adalah sebagai berikut :
1. Glaukoma Primer
Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks)
Glaukoma sudut sempit
2. Glaukoma Kongenital
Primer atau infantil
Menyertai kelainan kongenital lainnya
3. Glaukoma Sekunder
Perubahan lensa
Kelainan uvea
Trauma
Bedah
Rubeosis
Steroid dan lainnya
4. Glaukoma Absolut
Glaukoma Primer
Glaukoma dengan etiologi tidak pasti, di mana tidak
didapatkan kelainan yang merupakan penyebab
glaukoma.
Glaukoma ini didapatkan pada orang yang telah
memiliki bakat bawaan glaukoma, seperti :
1. Bakat dapat berupa gangguan fasilitas
pengeluaran cairan mata atau susunan anatomis bilik
mata yang menyempit ;
2. Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada
sudut bilik mata depan (goniodisgenesis), berupa
trabekulodisgenesis, iridodisgenesis dan
korneodisgenesis dan yang paling sering berupa
trabekulodisgenesis dan goniodisgenesis.
Glaukoma (Martin Doyle)
GL
SudutTertutup
GL Simpleks GL Infantil
Serangan Dekade ke 5 Dekade ke 6 Bayi
Tipe penderita Emosional Anteriosklerotik Lk>Pr
B.M.D Dangkal Normal Dalam sekali
Sudut B.M.D Sempit Biasa terbuka Kel. Kongenital
Halo + serangan - -
Papil Ekskavasi bila
lanjut
+ dini Dalam sekali
Tekanan Naik bila
diprovokasi
Variasi diurnal
tinggi
tinggi
Kampus + bila lanjut kontriksi -
Pengobatan Dini, indektomi Obat, bila gagal,
filtr
Goniotomi
Orogosis Dini, baik Sedang / buruk buruk
Glaukoma Primer Sudut Tertutup
(Glaukoma kongestif akut, angle closure galucome,
closed angle glaucome)
Nama ini didasarkan keadaan sudut yang tampak
pada pemeriksaan ganioskopi. Glauikoma primer
sudut tertutup bila terdapat kenaikan mendadak dari
tekanan intraokuler, yang disebabkan penutupan
sudut coa yang mendadak oleh akar iris, sehingga
menghalangi sama sekali keluarnya tumor akueus
melalui trabekula, menyebabkan meningginya
tekanan intraokuler, sakit yang sangat di mata secara
mendadak dan menurunnya ketajaman penglihatan
secara mendadak dan menurunya ketajaman
penglihatan secara tiba tiba, disertai tanda tanda
kongesti dimata
Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit
adalah:

1. Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang
hipermetrop. Makin berat hipermetropnya makin
dangkal coanya.
2. Tumbuhnya lensa. Menyebabkan coa menjadi lebih
dangkal. Pada umur 25 tahun, dalamnya coa rata
rata 3,6 mm, sedang pada umur 70 tahun 3,15 mm.
3. Kornea yang kecil, dengan sendirinya coanya dangkal.
4. Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal COA.
Gejala Klinik
Sebelum penderita menderita serangan akut, ia
mengalami serangan prodorma meskipun tidak selalu
demikian.
Fase Prodorma Dinamakan Juga Fase Nonkongestif
Pada stadium ini terdapat penglihatan kabur, melihat
halo (gambaran pelangi) sekitar lampu atau lilin,
disertai sakit kepala, sakit pada matanya dan
kelemahan akomodasi. Keadaan ini berlangsung - 2
jam
Fase glaukoma akut : (stadium kongestif)
Pada stadium ini penderita tampak sangat payah,
memegangi kepalanya karena sakit hebat.
Jalannya dipapah, karena ketajaman
penglihatannya turun, muntah muntah,
karenanya sering disangka bukan menderita sakit
mata, melainkan suatu penyakit sistemik.
Glaukoma akut menyebabkan visus cepat menurun,
disertai sakit kepala di dalam mata yang menjalar
sepanjang N.V, sakit di kepala, muntah muntah,
nausea, tampak warna pelangi di sekitar lampu.
Diagnosa
Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah:
Pemeriksaan dengan Oftalmoskop, menunjukkan adanya
perubahan pada saraf optikus akibat glaukoma.
Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri
Tekanan intraokuler yang normal berkisar antara 15-20
mmHg. Umumnya tekana 24,4 mmHg masih dianggap batas
tertinggi. Tekanan 22 mmHg dianggap high normal, dan kita
harus waspada. Kadang glaukoma terjadi pada tekanan yang
normal
Pengukuran lapang pandang
Ketajaman penglihatan
Tes refraksi
Respon refleks pupil
Pemeriksaan slit lamp
Pemeriksaan gonioskopi (untuk mengamati saluran humor
aqueus)
Funduskopi :Papil saraf optik menunjukkan penggaungan
dan atrofi,seperti pada glaukoma simpleks
Tonometri :Tensi intraokuler pada stadium kongestif lebih
tinggi dari pada stadium non kongestif
Tonografi :Menunjukkan outflow yang baik. Tetapi bila
sudah adaperlengketan antara iris dan
trabekula (goniosinekhia, sinekhia anterior
perifer), maka aliran menjadi terganggu
Ganioskopi :Pada waktu tekanan intraokuler tinggi, sudut
bilik mata depan tertutup, sedang pada waktu
tensi intraokuler normal, sudutnya sempit. Bila
serangan dapat dihentikan maka sesudah 24
jam, biasanya sudut bilik mata depan terbuka
kembali, tetapi masih sempit
Diagnosa banding
beberapa penyakit yang mirip dengan
glaukoma akut adalah :
1. Iridosiklitis akut
2. Konjungtivitis akut
3. Keratitis
4. Skleritis
Pengobatan
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi
tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa
juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya
Asetazolamid). Tetes mata pilokarpin menyebabkan
pupil miosis, sehingga iris tertarik dan membuka
saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan
intraokuler bisa diberikan tetes mata beta-blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan
beta-blocker serta karbonik anhidrase biasanya terus
dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk
mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol
intravena.
Pencegahan
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah
terjadinya glaukoma sudut terbuka. Jika
penyakit ini ditemukan secara dini, maka
hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan
bisa dicegah dengan pengobatan. Orang-
orang yang memiliki resiko menderita
glaukoma sudut tertutup sebaiknya
menjalani pemeriksaan mata yang rutin
dan jika resikonya tinggi sebaiknya
menjalani iridotomi untuk mencegah
serangan akut
DAFTAR PUSTAKA
Vaughan, Daniel G. Oftalmologi umum,
Edisi 14.Jakarta: Widya Medika, 2000
Ilyas, Sidharta, Penuntun ilmu penyakit
mata, Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Ilyas, Sidharta, Glaukoma (Tekanan Bola
Mata Tinggi), Edisi 2. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai