Hasil Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------------
1. Korban datang dalam keadaan sadar--------------------------------------------------
2. Keadaan umum baik--------------------------------------------------------------------- 3. Korban mengaku telah melakukan persetubuhan pada :--------------------------- a. Tanggal satu Juni dua ribu tujuh pukul dua puluh nol nol Waktu ndonesia !arat di Teluk !etung "elatan dengan #r. $------------------------------------ b. Tanggal enam Juni dua ribu tujuh pukul dua puluh nol nol Waktu ndonesia !arat di Teluk !etung "elatan dengan #r. $------------------------ c. Pertengahan bulan Juni dua ribu tujuh pukul dua puluh nol nol Waktu ndonesia !arat di #etro dengan #r. %------------------------------------------ d. &khir bulan Juni dua ribu tujuh pukul dua puluh nol nol Waktu ndonesia !arat di Teluk !etung "elatan dengan #r. $------------------------------------ '. Keadaan pakaian korban---------------------------------------------------------------- a. Pakaian luar keadaan rapih--------------------------------------------------------- b. Pakaian dalam keadaan rapih------------------------------------------------------- (. Penampilan korban baik) keadaan mental korban baik----------------------------- *. Kooperati+ dalam pemeriksaan-------------------------------------------------------- ,. Jumlah gigi: dua puluh sembilan) gigi ke delapan rahang ba-ah kiri sudah tumbuh------------------------------------------------------------------------------------ .. &ir susu/0olostrums : tidak ada-------------------------------------------------------- 1. 2ambut ketiak : sudah tumbuh baik--------------------------------------------------- 13. 2ambut kemaluan : sudah tumbuh baik---------------------------------------------- 11. Tidak ditemukan luka pada kepala) leher) dada) perut) anggota gerak bagian atas maupun ba-ah---------------------------------------------------------------------- 12. Pada 0olok dubur kekuatan otot s+ingter anus normal------------------------------ 13. Perineum utuh---------------------------------------------------------------------------- 1'. "elaput dara robek lama jam 12) jam 3) jam 1--------------------------------------- 1(. 4iang kemaluan dapat dile-ati satu jari tanpa sakit-------------------------------- 1*. Pemeriksaan laboratorium : uji kehamilan positi+ 567------------------------------ 1,. Haid terakhir pada pertengahan bulan Juni------------------------------------------- KESIMPULAN Korban perempuan berusia enam belas tahun datang dalam keadaan sadar) dengan tanda-tanda seks sekunder telah berkembang. Telah melakukan persetubuhan dengan #r.$ dan #r.%. Hasil pemeriksaan laboratorium uji kehamilan positi+ 567. 8alam keadaan hamil ( bulan dengan rahim setinggi tiga sentimeter diba-ah pusat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan) perineum dalam keadaan utuh) dan selaput dara dalam kondisi robek lama dengan arah jam dua belas) jam tiga dan jam sembilan. 4iang kemaluan dapat dile-ati satu jari tanpa sakit. 8emikian 9isum et repertum ini dibuat dengan sebenar-benarn:a dengan menggunakan keilmuan :ang sebaik-baikn:a) mengingat sumpah sesuai dengan Kitab ;ndang-;ndang Hukum &0ara Pidana. 8okter tersebut diatas 8r. "ukarti PEMBAHASAN Pada pasien perempuan :ang berumur 1* tahun datang kerumah sakit dalam keadaan sadar. 8itemukann:a tanda seks sekunder :ang telah berkembang baik dan tidak ditemukann:a tanda-tanda kekerasan pada pasien. Perineum tidak ditemukan luka 5utuh7) dimana selaput dara pasien robek pada arah jam 12) jam 3 dan jam 1. Persetubuhan adalah suatu peristi-a dimana terjadi penetrasi penis kedalam 9agina) penetrasi tersebut dapat lengkap atau tidak lengkap dan dengan atau tanpa disertai ejakulasi. &dan:a robekan pada h:men merupakan pertanda adan:a suatu benda 5penis atau benda lain7 :ang masuk kedalam 9agina. Pada pasien ini tidak ditemukan adan:a ber0ak air mani pada 0elana dalam korban. 8imana apabila pada persetubuhan tersebut disertai dengan ejakulasi dan ejakulat tersebut mengandung sperma) maka adan:a sperma didalam liang 9agina merupakan tanda pasti adan:a persetubuhan. &pabila ejakulat tidak mengandung sperma maka pembuktian adan:a persetubuhan dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap ejakulat tersebut. 8engan demikian hasil dari upa:a pembuktian adan:a persetubuhan dipengaruhi beberapa +aktor) diantaran:a : 1. !esarn:a penis dan derajat penis 2. !entuk dan elastisitas selaput dara 5h:men7 3. &da tidakn:a ejakulasi dan keadaan ejakulat itu sendiri '. Posisi persetubuhan (. Keaslian barang bukti dan -aktu pemeriksaan Tidak terdapatn:a robekan pada h:men) tidak dapat dipastikan bah-a pada -anita itu tidak terjadi penetrasi) sebalikn:a adan:a robekan pada h:men han:a merupakan pertanda adan:a sesuatu benda 5penis atau benda lain7 :ang masuk dalam 9agina. 8engan demikian apabila dengan kejahatan seksual :ang disertai dengan persetubuhan itu tidak sampai berakhir dengan ejakulasi) dengan sendirin:a pembuktian adan:a persetubuhan se0ara kedokteran +orensik tidak mungkin dapat dilakukan se0ara pasti. "ebagai konsekuensin:a dokter tidak dapat se0ara pasti pula menentukan bah-a pada -anita tersebut tidak terjadi persetubuhan) maksimal dokter harus mengatakan bah-a pada diri -anita :ang diperiksan:a itu tidak ditemukan tanda-tanda persetubuhan :ang men0akup dua kemungkinan) pertama : memang tidak ada persetubuhan dan kedua : persetubuhan ada tetapi tanda-tandan:a tidak dapat ditemukan. "perma di liang 9agina masih dapat bergerak dalam -aktu '-( jam post 0oital) sperma masih dapat ditemukan tidak bergerak sampai sekitar 2'-3* jam post 0oital dan bila -anitan:a mati masih akan ditemukan sampai ,-. hari. Perkiraan saat terjadin:a persetubuhan juga dapat ditentukan dari proses pen:embuhan dari selaput dara :ang robek) :ang pada umumn:a pen:embuhan tersebut akan di0apai dalam -aktu ,-13 hari post 0oital. Pen:akit hubungan seksual atau kehamilan memperkuat adan:a persetubuhan) meskipun tidak diketahui saat terjadin:a. !ukti adan:a persetubuhan tersebut baru mempun:ai nilai bila sesuai -aktu kejadiann:a dengan persetubuhan :ang diperkirakan. Terjadin:a kehamilan jelas merupakan tanda adan:a persetubuhan) akan tetapi oleh karena -aktu :ang dibutuhkan untuk itu 0ukup lama) dengan demikian nilai bukti ini menjadi kurang oleh karena kemungkinan :ang menjadi tersangka pelaku kejahatan menjadi bertambah. Hal ini mempersulit pen:elidikan dan membutuhkan -aktu :ang lebih ban:ak untuk mengungkap kasusn:a. 8idalam pemeriksaan kasus-kasus korban kejahatan seksual +aktor -aktu dan keaslian barang bukti :ang diperiksa sangat berperan didalam menentukan keberhasilan pemeriksaan. Tanda-tanda persetubuhan dengan berlangsungn:a -aktu akan menghilang dengan sendirin:a) luka-luka akan men:embuh. 8engan demikian pemeriksaan diharapkan hasil :ang maksimal. Pakaian korban :ang telah diganti) tubuh -anita :ang telah dibersihkan akan men:ulitkan pemeriksaan oleh karena keadaan sudah tidak asli. Pada tindak pidana kasus pemerkosaan perlu dibuktikan apakah telah terjadi tindak persetubuhan dan telah terjadi paksaaan dengan kekerasan atau dengan an0aman kekerasan. 8okter dapat menentukan apakah persetubuhan telah terjadi atau tidak) dan apakah terdapat tanda-tanda kekerasan. Tetapi ia tidak dapat menentukan apakah terdapat unsur paksaan pada tindak pidana ini. DAFTAR PUSTAKA 1. dris) #un<im) &bdul) dr. 111,. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik =. !ina 2upa &ksara : Jakarta. 2. "ta+ Pengajar !agian Kedokteran >orensik >K;. 111,.? Ilmu Kedokteran Forensik =. !agian Kedokteran >orensik >K; : Jakarta.