Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kasus

Glaukoma Sudut
Tertutup
TIARA VANIA UTAMI
2010730105

Identitas
Nama

: Ny. L

Usia

: 48 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Rawamangun

Anamnesis
Keluhan utama
Mata merah dan sakit hebat disertai penglihatan kabur
mendadak pada mata kanan sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Mata sebelah kanan terasa sangat sakit dan
penglihatannya menjadi kabur secara tiba-tiba
ketika pasien sedang memasak di sore hari
sakit kepala
mual dan muntah
Melihat lingkaran seperti pelangi bila melihat
ke arah cahaya.
Mata merah
Emosi (-), obat-obatan ttt (-)

Riwayat sulit berjalan karena suka menabrak (-)


Penglihatan kabur perlahan-lahan sejak lama pada mata
kanan (-)
Riwayat sakit mata sebelumnya (-)
Riwayat trauma (-), infeksi (-), paska operasi (-).
Pasien tidak memakai kacamata.

RPD
5bln yll
Pasien pernah mengalami hal yang serupa
pada mata kiri lasertidak pernah sakit lg,
penglihatan kabur (+).

DM (+) sejak 2 tahun yang lalu, tidak


berobat teratur.
HT (+) sejak 4 tahun yang lalu dan
minum obat teratur, captopril 2x25 mg
per hari.

RPK
Hipertensi, diabetes melitus, glaukoma, dan katarak
disangkal

Riwayat kebiasaan, sosial,


dan ekonomi
ibu rumah tangga.
Selama ini gangguan penglihatan pada mata kiri pasien
cukup mengganggu aktivitas pasien sehari-hari.
Biaya kesehatan GAKIN.
Tidak pernah merokok ataupun minum alkohol.

Status Oftalmologi
18/09/07
OD

OS

1/300

Visus

0.5/60

68 mmHg

Tonometri Schiotz

22 mmHg

Tenang

Palpebra

tenang

Injeksi konjungtiva
(+)
Injeksi silier (+)

Konjungtiva

Injeksi konjungtiva
()
Injeksi silier (-)

Edema

Kornea

Jernih

Dangkal

BMD

Dangkal

Bulat,
sentral
refleks cahaya (+)

Iris
Pupil

Bulat,
sentral,
refleks cahaya (+)

Keruh (+) grade II

Lensa

Keruh (+) grade II

Sulit dinilai

Badan kaca

Jernih

Refleks fundus (+)


Lain-lain sulit dinilai

Funduskopi

Refleks fundus (+)


Papil bulat, batas
tegas, CDR 0.6-0.7,
aa/vv 2/3, retina:

Diagnosis
Mata kanan

Mata Kiri

Glaukoma primer
akut sudut tertutup
susp Katarak senilis
immatur
DD/: Glaukoma sudut
tertutup sekunder
pada katarak
immatur

Glaukoma primer
sudut tertutup pasca
LPI (Laser Peripheral
Iridectomy)
susp Katarak senilis
immatur

Rencana pemeriksaan penunjang :


Gonioskopi
Pemeriksaan lapang pandang: perimetri, kampimetri
Pemeriksaan slit lamp
Pemeriksaan Shadow test
Cek DPL, GDS, SGOT/SGPT, Ur/Cr, protein, elektrolit

Rencana Terapi:
Timolol 0,5% ED 2 xgtt I OD
Diamox tab 4x1 tab
Aspar K 2x1 tab
Pilokarpin gtt I /jam OD
Asam mefenamat 3x500 mg
Pro Iridektomi perifer
Operasi katarak

Follow up

Follow up (25/09/07)
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum
: tampak sakit
sedang, kompos mentis
Tanda vital

Tekanan darah : 130/70 mmHg


Frekuensi nadi : 64 x/menit,isi cukup,teratur
Frekuensi napas
: 20 x/menit
Suhu
: 36.5 C

Lain-lain: dbn

Follow up (25/09/07)
UCVA OD

: 4/60

UCVA OS

: 1/60

Gerakan kedua bola mata

: dalam batas normal

Kedudukan kedua bola mata ( Hirschberg)


baik
Shadow test
OS positif

ODS : OD positif (samar-samar),

Uji konfrontasi : OD dalam batas normal, lapang


pandang menyempit pada OS

OD

OS

5/7.5 (26 mmHg)

Tonometri Schiotz

7/7.5 (19 mmHg)

Tenang

Palpebra

tenang

Injeksi konjungtiva
()
Injeksi silier (-)

Konjungtiva

Injeksi konjungtiva
()
Injeksi silier (-)

Jernih,arkus senilis
(+)

Kornea

Jernih, arkus senilis


(+)

Dangkal, sel (-),


flare (-)

BMD

Dangkal, sel (-),


flare (-)

Bulat, anisokor
sentral, diameter 1
mm
refleks cahaya
langsung / tak
langsung (+ / -)

Iris

Bulat, anisokor
sentral, diameter 3
mm
refleks cahaya
langsung (-) /
tidak langsung (-)

Pupil

Keruh (+) grade II

Lensa

Keruh (+) grade II

Sulit dinilai

Badan kaca

jernih

Refleks fundus (+)


Lain-lain sulit dinilai

Funduskopi

Refleks fundus (+)


Papil bulat, batas

Mata kanan

Mata kiri

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Hematologi

Hasil

Satuan

Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
GDS
SGOT/SGPT
Ur/Cr
Protein total
Na
K
Cl

11.7
34.5
8400
174.000
350
15/22
64/1.4
7.1
136
3
111

g/dL
%
/mm3
/mm3
mg/dL
U/L
mg/dL
g/dL
mEq/L
mEq/L
mEq/L

Diagnosis
Mata kanan:

Glaukoma sudut tertutup primer pasca akut


Katarak Immatur

DD/: Glaukoma sudut tertutup sekunder


pada katarak immatur
Mata kiri:

Glaukoma sudut tertutup primer pasca LPI


Katarak Immatur

DM tipe II, gula darah belum terkontrol


HT stage I terkontrol

Diet DM 1500 kkal


Rencana terapi:
RI 3x15IU
Timolol ED 0,5% 2x gtt
Humulin N 1x5 IU
I OD
Metformin 2x1/2 tab
Pilokarpin 2% 2x gtt I
Aspar K 2x 1 tab
Asam Mefenamat bila
Captopril 2x12.5 mg
nyeri

Tinjauan Pustaka

GLAUKOMA
Tekanan bola mata >> atau abnormal
gangguan lapang pandang kebutaan
Kebutaan karena glaukoma: urutan
ketiga, 0,16% penduduk Indonesia
Kebanyakan penderita tidak tahu buta
pada dekade usia 4, 5, dan 6 [i]
[i]

Ilyas S. Glaukoma (Tekanan Bola Mata Tinggi). Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2001.

Klasifikasi Glaukoma
A. Berdasarkan etiologi
glaukoma primer

sudut terbuka (glaukoma kronik)


sudut tertutup (glaukoma akut)

glaukoma kongenital
glaukoma sekunder
glaukoma absolut2

B. Berdasarkan mekanisme peningkatan


tekanan intraokular
glaukoma sudut terbuka
glaukoma sudut tertutup

Pemeriksaan Penunjang
Tonometri
Normal: 10-21 mmHg

Gonioskopi
Menilai sudut bilik mata depan

Penilaian diskus optikus


Hati-hati CDR >0,5

Pemeriksaan lapang pandang


Diagnosis dan follow-up

Gonioskopi
Schawlbe line
trabeculum

Schlemm canal

Scleral spur
Iris processes

Mengevaluasi anatomi
sudut mata, appositional
closure, adanya sinekia
anterior perifer.
Konfigurasi sudut
ditentukan: bentuk
kornea, pembesaran lensa
Menentukan apakah sudut
terbuka, sempit, tertutup

Gonioskopi
0 tidak terlihat struktur sudut dan
terdapat kontak kornea dengan iris
sudut tertutup

3
4

1
0

1 tidak terlihat bagian


trabekulum sebelah belakang dan
garis Schwalbe terlihat sudut
sangat sempit
2 sebagian kanal Schlemm
terlihat sudut sempit sedang.
Mempunyai kemampuan untuk jadi
tertutup
3 sebagian kanal Schlemm masih
terlihat termasuk skleral spur
sudut terbuka sedang, tidak akan
terjadi sudut tertutup
4 badan siliar terlihat, disebut

Pemeriksaan Lapang
Pandang

GLAUKOMA PRIMER AKUT


SUDUT TERTUTUP
Peningkatan tekanan intraokular (TIO) karena adanya
penutupan sudut sebagian maupun total oleh iris perifer
Pada mata yang memiliki faktor predisposisi anatomis,
bilateral, onset akut: sering unilateral [i]
Kanski JJ. Clinical Opthalmology. Third edition. Oxford :
Butterworth-Heinemann Ltd, 1994. h.223 24.

[i]

Faktor Risiko
UsiaRata-rata usia sekitar 60 tahun,
prevalensi >> dengan bertambahnya
umur
Jenis kelamin Wanita:pria = 4:1
Ras. Lebih sering dijumpai di Asia
Tenggara, Cina, dan Eskimo. Jarang
pada ras kulit hitam
Riwayat keluarga. Orangtua dengan
glaukoma (+) risiko lebih tinggi

Anatomi Mata

Diafragma iris-lensa yang relatif lebih anterior.


Bilik mata depan yang dangkal.
Sudut bilik mata depan yang sempit.
pertumbuhan aksial dari lensa

diameter kornea yang kecil

Pertambahan umur lensa bertambah tebal


mendorong diafragma iris-lensa ke arah anterior bilik
mata depan yang dangkal.

kedalaman dan lebar dari sudut bilik mata depan


diameter korneanya lebih kecil sekitar 0,25 mm dari
mata yang normal
Mikrokornea risiko glaukoma sudut tertutup >>

sumbu aksial bola mata yang pendek

mata hipermetrop sudut kamera anterior Lebih sempit

Faktor-faktor Fisiologis

blok pupil relatif

glaukoma terjadi saat mata berdilatasi (dilatasi


sedang-mid dilatasi): tingkat pencahayaan kurang
bagian iris yang berkontak dengan lensa menjadi lebih
luas

iris bombe

dilatasi terus menerus perifer dari iris menjadi lebih


kaku blok pupil relatif meningkatkan tekanan pada
bilik mata belakang iris akan terdorong ke arah
anterior

iridotrabekular kontak

terdorongnya iris ke arah anterior kontak iris dengan


trabekulum menutup sudut bilik mata depan
tekanan intraokular (TIO) meningkat.

Gambaran Klinis

Anamnesis :

penglihatan kabur mendadak


nyeri hebat
mual
muntah
melihat pelangi disekitar objek (halo)

Pemeriksaan Fisik :

Visus sangat menurun


TIO meninggi
Injeksi silier
Kornea suram
Bilik mata depan dangkal
Rincian iris tidak tampak
Pupil semidilatasi, tidak bereaksi terhadap sinar (terfiksasi)
Diskus optikus terlihat hiperemis dan edem

Hasil Pemeriksaan Oftalmologi

Severe corneal oedema


Ciliary injection

Shallow anterior
chamber

Complete angle closure


(Shaffer grade 0)

Hasil Pemeriksaan
Funduskopi

cupping and field

Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa
1.

2.

Obat sistemik

Inhibitor karbonik anhidrase: intravena (acetazolamide 500mg)


oral lepas lambat 250mg 2x sehari
Agen hiperosmotik jika TIO sangat tinggi atau ketika
acetazolamide sudah tidak efektif lagi.
Untuk gejala tambahan dapat diberikan analgesik dan antiemetik.

Obat topikal

Penyekat beta: digunakan 2x sehari, berguna untuk menurunkan


TIO.
Steroid: digunakan 4x sehari , berguna sebagai dekongestan
mata, sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik.
Miotikum. Pilokarpin 2% pertama digunakan sebanyak 2x dengan
jarak 15 menit kemudian diberikan 4x sehari. Pilokarpin 1% bisa
digunakan sebagai profilaksis pada mata yang lainnya 4x sehari
sampai sebelum iridektomi profilaksis dilakukan.

Penatalaksanaan
Terapi Bedah

Iridektomi perifer. Digunakan untuk


membuat saluran dari bilik mata belakang
dan depan karena telah terdapat
hambatan dalam pengaliran humor
akueus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika
sudut yang tertutup oleh sinekia anterior
sebanyak 50%.
Bedah drainase. Dilakukan jika sudut yang
tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan
iridektomi.

KATARAK
keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi lensa, denaturasi protein lensa, atau keduaduanya

Katarak Senilis
penyakit gangguan penglihatan yang ditandai oleh
penebalan lensa secara gradual dan progresif
Mekanisme:

Densitas sel epitel lensa menurun dan terjadi diferensiasi


aberan sel serat lensa seiring dengan bertambahnya usia
penurunan laju transpor cairan, nutrien, dan
antioksidan
Proses oksidasi merusak lensa secara progresif diiringi
dengan bertambahnya usia
Konversi protein lensa sitoplasmik dari molekul solubel
ringan menjadi agregat molekul solubel berat, fase
insolubel, dan matriks protein membran insolubel
fluktuasi kasar pada indeks refraktif dalam lensa,
penghamburan sinar, dan reduksi kejernihan lensa

Manifestasi Klinis
penglihatan dan penglihatan yang semakin kabur
stadium insipien dapat terjadi miopia artifisial
peningkatan rasa silau (glare) yang mencakup seluruh
spektrum

Klasifikasi
Insipien

Imatur

Matur

Hipermatur

Kekeruhan

Ringan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan
lensa

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Iris

Normal

Terdorong

Normal

Tremulans

Bilik mata
depan

Normal

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut bilik
mata

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow
test

Negatif

Positif

Negatif

Pseudopos

Penyulit

Glaukoma

Uveitis dan
glaukoma

Pembahasan Khusus

keratiti
s

No

Uveitis
anterior

Mata
mera
h
visus
turun

endoftalmit
is

Riw
trauma
,
infeksi,
pasca
op (-)

Sakit mata,kepala,
halo, mual,muntah

Glaukoma
akut

PF: TIO >>,


edema kornea,
BMD <<, visus <<,
injeksi siliar +
konjungtiva

Faktor

Faktor

Penglihatan
kabur
perlahanlahan (-)
Uji
shadow
ODS (+)
Lensa
keruh
ODS

Glaukoma
Katarak
immatur

Glaukoma
sudut
Tertutup..?

Tata Laksana:
Turunkan TIO segera..!
Timolol ED 2 x OD
Diamox tab 4x1 tab
Aspar K 2x1 tab
Pilokarpin tetes /jam OD
Asam mefenamat 3x500 mg
Pro LPI
Op katarak
kontrol gula darah, TD

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai