Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Asma

pada Anak

dr. Madeleine Ramdhani Jasin, SpA


UKK Respirologi IDAI
Staf Medis Divisi Respirologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
FKUI – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Curriculum vitae
Birth : Jakarta, 26 June 1984
E-mail : madeleinejasin@gmail.com
EDUCATION AND COURSES
2002-2008 : Medical School, Universitas Indonesia
2010-2014 : Paediatric Residency, Medical School, Universitas Indonesia

16 May – 29 July 2016 : Workshop in Basic Bronchoscopy, RSCM, Jakarta


24 – 25 October 2016 : 3rd Pediatric Flexible Bronchoscopy Course; Khoo Teck Puat -
National University Children’s Medical Institute, National University
Hospital, Singapore
2 April – 1 October 2018 : Clinical fellowship of Paediatric Pulmonary and Sleep, National
University Hospital, Singapore
WORKING EXPERIENCE
July 2015 – Up to now : Staff, Respirology Division, Pediatric Department Medical School
Universitas Indonesia, Dr Cipto Mangunkusumo Hospital
Outline

Apa itu asma?

Tata laksana serangan asma

Tata laksana jangka panjang asma

Pitfall dalam manajemen asma


Apa itu asma?
Penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang
mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi
INFLAMASI
AKUT
Respons
Steroid

Inflamasi kronik

Perubahan
Struktur

Waktu

PNAA 2015
Barnes PJ
Bagaimana mendiagnosis asma pada anak?
• Batuk kronik berulang/ mengi/ sesak/ dada tertekan
dapat menjadi petunjuk awal untuk membantu
diagnosis asma

Episodisitas • Gejala timbul episodik/berulang

• Intensitas gejala bervariasi, bahkan dalam 24


Variabilitas jam. Malam hari lebih berat (nokturnal)

• Gejala membaik spontan / pemberian obat


Reversibilitas pereda

Hiperreaktivitas • Gejala timbul didahului faktor pencetus


Pemeriksaan fisis
• Gejala relevan asma: • Tanda alergi:
• Tanpa gejala • Dermatitis atopik, rinitis
• Ada gejala: batuk, sesak, alergi
wheezing, ekspirasi • Allergic shiners,
memanjang geographic tongue

Allergic shiner Geographic tongue

Allergic salute
Diagnosis asma pada anak
Batuk Wheezing Sesak napas Dada tertekan

Karakteristik gejala, paling tidak 2 dari 5 kriteria berikut:


• Episodik, timbul kronik atau berulang
• Berfluktuasi intensitasnya seiring waktu
• Variabilitas, intensitas gejala bervariasi, memberat pada malam atau dini hari
• Timbul bila ada pencetus
• Riwayat alergi pada pasien atau keluarga
Tidak
tersedia Tidak khas
Spirometri spirometri

Berikan SABA 3-5 hari Pertimbangkan


diagnosis lain
Reversibilitas > 12% Respons -
Respons +

atau Berikan steroid


Variabilitas > 13% 3-5 hari

Respons +
ASMA
PNAA 2015
Klasifikasi asma
Intermiten

Persisten ringan
Kekerapan Persisten sedang

Persisten berat

Ringan sedang

Serangan Berat

Ancaman henti
napas
Klasifikasi asma berdasarkan kekerapan
ASMA
ASMA PERSISTEN
PERSISTEN BERAT
ASMA SEDANG
PERSISTEN > 1 x/
RINGAN minggu,
ASMA > 1 x/ hampir
INTERMITEN minggu, setiap hari
> 1 x/ bulan, tidak setiap
tidak setiap hari
< 6 x/ tahun, minggu
interval > 6
minggu

Kekerapan gejala asma


Batuk, mengi/ wheezing, sesak napas, dada tertekan
Serangan asma

Batuk Mengi

Batuk Mengi Dada


Sesak
tertekan
Dada
Sesak
tertekan

Episode peningkatan yang progresif (perburukan)


dari gejala-gejala asma
Mencerminkan gagalnya tata laksana asma jangka panjang, atau
adanya pajanan dengan pencetus jumlah besar
Patofisiologi serangan asma
Tata laksana asma

JANGKA JANGKA
PENDEK PANJANG

Reliver/ Pereda

Reliver/ Pereda
Avoidance

Avoidance

Avoidance

SERANGAN KEKERAPAN
Klasifikasi serangan asma
Bicara dalam kalimat Bicara dalam kata
Duduk > Berbaring Tripod position
Tidak gelisah Gelisah
Batuk Mengi
Takikardi, takipnea
SERANGAN ASMA Takikardi, takipnea ↑
Retraksi minimal Sesak
Dada Retraksi >>>
tertekan
SpO2 90-95% SpO2 < 90 %
PEF > 50% prediksi PEF < 50% prediksi

SERANGAN SERANGAN
RINGAN SEDANG BERAT

Mengantuk/ letargi
ANCAMAN
Suara napas tidak
GAGAL NAPAS terdengar
SERANGAN SERANGAN ANCAMAN
RINGAN SEDANG BERAT GAGAL NAPAS
O2 1-2 lpm bila SpO2 < 94% O2 2 lpm untuk SpO2 > 94%

Inhalasi SABA: Bila di PKM  IGD RS


• Nebulisasi salbutamol, Persiapkan ICU
dapat diulang sampai x3 • Nebulisasi SABA
tiap 20 menit (salbutamol) + ipratropium Pertimbangan intubasi
• Nebulisasi ke-3: + bromide dapat diulang
ipratropium bromida tiap 20 menit
• Salbutamol MDI + spacer
(4-10 semprot) Steroid sistemik
Steroid sistemik Aminofilin IV • Steroid sistemik hanya
diberikan pada
Prednisolon/ prednisone 1-2 Inisial 6-8 mg/kg dalam D5% serangan asma!
mg/kg/hari, maks 40 mg atau NaCl 0.9% 20 ml • Hati-hati bila dalam 1
dalam 30 menit  dilanjutkan bulan sudah mendapat
0.5-1 mg/kg/jam steroid sistemik
IV line Bila telah mendapat • Pertimbangkan
Koreksi dehidrasi aminofilin/teofilin dalam 8 jam, pengendali
X ray berikan separuh dosis
Pilihan steroid pada serangan asma

Nama Generik Sediaan Dosis


tablet 4 mg, tablet 8
Metilprednisolon 1-2mg/kgBB/hari, tiap 6 jam
mg
Prednison tablet 5 mg 1-2 mg/kgBB/ hari, tiap 12 jam
Metilprednisolon suksinat vial 125 mg, vial 500 30 mg dalam 30 menit (dosis tinggi) tiap 6
injeksi mg jam
1 – 2 mg/kg, tiap 12 jam, tidak melebihi 60
mg/hari
Hidrokortison-suksinat injeksi vial 100 mg 2-4 mg/kgBB/kali , tiap 6 jam
ampul 4 mg/ml, 0,5−1 mg/kgBB – bolus, dilanjutkan 1
Deksametason injeksi
ampul 10 mg/ml mg/kgBB/hari diberikan tiap 6−8 jam
0,08 – 0,3 mg/kg/hari, tiap 6 – 12 jam

Betametason injeksi Ampul 6 mg/ml 0,05−0,1 mg/kg BB - tiap 6 jam


0,0175 – 0,25 mg/kg/hari, tiap 6 – 12 jam
Tata laksana jangka panjang asma

Keterangan gambar: SI (steroid inhalasi); LTRA (Leukotriene Receptor Antagonist); SABA (short acting beta
agonist, agonis β2 kerja pendek); LABA (long acting beta agonist, agonis β2 kerja panjang)
Persisten ringan Persisten sedang Persisten berat

X X
SI dosis menengah +
SI dosis rendah + LABA LABA
≈ 100 – 200 mcg/hari ≈ 200 – 400 mcg/hari
budesonide budesonide
Atau
Atau
Atau
+ LTRA
SI dosis tinggi + LABA
LTRA
Atau
Atau
+ Teofilin lepas lambat
• Teruskan selama 6 – 8 SI dosis tinggi + LTRA
minggu Atau
• Membaik  teruskan Atau
• Tidak membaik  naik SI dosis menengah SI dosis tinggi +
• SI dosis menengah + Teofilin lepas lambat
LABA  rujuk Respi ≈ 200 – 400 mcg/hari
anak budesonide
Omalizumab
Bagaimana terapi inhalasi?

face mask mouth piece


https://en.wikipedia.org/wiki/Dry-powder_inhaler
Fill volume pada jet nebulizer?

Ada Fixed Dead Volume


Bila tidak respons?
Pitfall dalam manajemen asma anak

Diagnosis salah
Dosis obat salah
Serangan Komplikasi

Gangguan asam basa


Dehidrasi
Pneumotoraks
Pneumomediastinum
Di luar Ateletaksis
serangan
Diagnosis salah

Di luar Dosis obat salah


serangan
Komobirditas

Rinitis alergi Antihistamin, INS

Rinosinusitis X ray, INS, antibiotik

GERD Positioning, ranitidine, PPI

Pneumonia atipik X ray, makrolida


Take home messages
• Asma adalah inflamasi kronis pada saluran pernapasan dengan
karakteristik episodik, variabilitas, reversibilitas, ada faktor
pencetus, riwayat alergi pada pasien dan keluarga

• Tata laksana asma anak (PNAA 2015) ada 3 pilar


• Avoidance, pereda/ reliever, pengendali/ controller
• Steroid sistemik saat serangan asma, namun waspada steroid abuse

• Terdapat berbagai modalitas terapi inhalasi


• Nebulizer, MDI, MDI + spacer, DPI

• Jika tidak respons tata laksana


• Diagnosis dan dosis
• Komplikasi dan komorbid
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai