Anda di halaman 1dari 35

ASTHMA

Presentan : Eva Hanifah


Preceptor : Lia Marlia Kurniawati,dr., SPA

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG
2014
DEFINISI
Asma : kondisi inflamasi kronis pada paru paru
dikarenakan adanya episodik obstruksi pernafasan,
menyebabkan airways hyperresponsiveness (AHR)
(nelson:18th)
Asma : inflamasi kronik saluran respiratorik yg
berhubungan dgn hipersensitivitas, episode malam dan
dini hari, berhubungan dgn penyempitan saluran
respiratorik yang luas, bervariasi, bersifat reversible, baik
secara spontan/obat. (GINA)
Asma: wheezing &/ batuk dengan,timbul episodik &/
kronik, malam hari /dini hari, musiman, adanya faktor
pencetus, aktivitas fisik, bersifat reversible scra
spontan/obat, adanya riwayat asma/atopi lain pada
pasien atau keluarganya, sedangkan sebab-sebab lain
sudah disingkirkan. (PNAA)
EPIDEMIOLOGI ASMA
Prevalensi total asma di dunia diperkirakan
7,2% (6% pada dewasa dan 10% pada anak).

WHO = 250.000 kematian akibat asma.

Asma merupakan sepuluh besar penyebab


kesakitan dan kematian di Indonesia

Prevalensi asma di Indonesia di kota Bandung


untuk anak usia 6-7 tahun sebesar 3%
sedangkan untuk anak usia 13-14 tahun sebesar
5,2%.
FAKTOR PENCETUS ASMA
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
DIAGNOSIS ASMA
ANAMNESA PEMERIKSAAN
Riwayat sesak FISIK
Nutrisi
Riwayat mengi
Tumbuh kembang
Riwayat batuk Tidak ada eksaserbasi :
Riwayat dada tertekan tidak ada kelainan
Riwayat batuk malam hari terkadang terdapat crackle
Eksaserbasi akut :
Riwayat batuk/mengi /sesak
wheezing
sesudah aktifitas hyperinflasi dada
Riwayat batuk/mengi / sesak sianosis
sesudah terpapar alergen takikardi
sulit bicara
retraksi dinding dada
Penentuan derajat eksaserbasi PEMERIKSAAN
Posisi
PENUNJANG
Cara berbicara
Kesadaran
Tes fungsi paru
Penggunaan otot pernafasan
anak usia >6th
Nadi
prosedur
Wheezing

Pemeriksaan status alergi


asma berat
terdapat allergen
Parameter klinis, Ringan Sedang Berat Ancaman henti nafas
Fungsi paru,
laboratorium
Sesak timbul-pada Berjalan Berbicara Istirahat
saat (breathless) Bayi: Bayi : Bayi :
menangis keras - Tangis pendek dan lemah Tidak mau
- Kesulitan makan/minum makan/minum
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang
lengan
Kesadaran Mungkin iritable Biasanya iritable Biasanya iritable Bingung dan mengantuk
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata/Jelas
Mengi (wheezing) Sedang, sering Nyaring, sepanjang ekspirasi, Sangat nyaring, Sulit/tidak terdengar
hanya pada akhir inspirasi terdengar tanpa
ekspirasi stetoskop
Sesak nafas Minimal Sedang Berat
Obat Bantu nafas Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan paradok torako-
abdominal
Retraksi Dangkal, retraksi Sedang, ditambah retraksi Dalam, ditambah Dangkal / hilang
interkostal suprasternal nafas cuping hidung
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
Pedoman nilai baku laju nafas pada anak sadar :
< 2 bulan < 60 / menit
2 12 bulan < 50 / menit
1 5 tahun < 40 / menit
6 8 tahun < 30 / menit
Laju nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi
Pedoman nilai baku laju nadi pada anak sadar :Usia laju nadi normal
2 12 bulan < 160 / menit
1 2 tahun < 120 / menit
3 8 tahun < 110 / menit
PaO2 Normal biasanya > 60 mmHg < 60 mmHg
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Dewasa Anak
Penyakit Paru Obstruksi Kronik
Benda asing di saluran napas
Bronkitis kronik Laringotrakeomalasia
Gagal Jantung Kongestif Pembesaran kelenjar limfe
Batuk kronik akibat lain-lain Tumor
Disfungsi larings Stenosis trakea
Obstruksi mekanis (misal Bronkiolitis
tumor)
Emboli Paru
KLASIFIKASI ASMA
GINA PNAA WHO
KLASIFIKASI ASMA
Gejala Intermitten Persisten Ringan Persisten Sedang Persisten Berat

Serangan < 1x / minggu >1x / minggu, <1x Setiap hari


harian /hari

Intensitas Singkat Mengganggu Mengganggu Sering


serangan tidur/aktivitas tidur/aktivitas

Serangan di 2x / bulan >2x / bulan >1x / minggu Sering


malam hari

Uji faal paru 80% 80% 60-80% <60%

PEF / FEV1 <20% 20-30% >30% >30%


variabilitas

Gejala asma sehari-hari (mengi, batuk, rasa berat di dada dan sesak napas)
Asma malam, terbangun malam karena gejala asma
GINA 2011
Klasifikasi Derajat Penyakit (PNAA)
KLASIFIKASI ASMA
Parameter klinis, Asma episodik Asma episodik Asma persisten
kebutuhan obat dan jarang sering
faal paru

Frekuensi serangan < 1x/bulan > 1x/bulan Sering


Lama serangan < 1 minggu 1 minggu Hampir sepanjang
tahun, tidak ada
remisi
Intensitas serangan Biasanya ringan Biasanya sedang Biasanya berat
Di antara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan
malam
Tidur dan aktifitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu
Pemeriksaan fisis Normal (tidak Mungkin terganggu Tidak pernah normal
diluar serangan ditemukan kelainan) (ditemukan kelainan)
Obat pengendali Tidak perlu Perlu Perlu
(anti inflamasi)
Uji faal paru PEF/FEV1 > 80% PEF/FEV1 60-80% PEF/FEV1 < 60%
(di luar serangan) Variabilitas 20-30%
Variabilitas faal paru Variabilitas > 15% Variabilitas > 30% Variabilitas > 50%
(bila ada serangan)
KLASIFIKASI ASTHMA
Untreated severe asthma
Difficult to treat asthma
Treatment resistant severe asthma
WHO 2009
TREATMENT ASTHMA
TATALAKSANA ASMA
Tujuan penatalaksanaan Asma pada anak :
Pasien dapat menjalani aktivitas normalnya,
termasuk bermain, belajar, dan berolahraga
Sedikit mungkin angka absensi disekolah
karena serangan asma
Gejala tidak timbul siang maupun malam
Uji fungsi paru senormal mungkin , tidak ada
variasi diurnal yang mencolok.
Kebutuhan obat seminimal mungkin dan tidak
ada serangan
Efek samping obat dapat dicegah agar tidak
ada atau sedikit mungkin timbul, yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
UGD
RRS
RRI
SERANGAN
PICU

ASMA
TATALAKSANA
EPISODIK
JARANG

ASMA
JANGKA
EPISODIK
PANJANG
SERING

PERSISTENT
SERANGAN

TATA LAKSANA UGD

Serangan asma Serangan asma


dengan ancaman Serangan asma
berat derajat ringan dan
henti nafas
sedang
Rawat ruang Nebulisasi ganda
PICU beta agonis dan
antikolinergik Nebulisasi obat
O2 (2-4L/menit) beta agonis
Pasang iv tunggal max 2kali
jarak 20 menit
TATA LAKSANA RRS TATA LAKSANA RRI

Pemberian oksigen Pemberian oksigen


Lanjutan nebu UGD Jika terdapat dehidrasi
kombinasi tiap 2 jam Koreksi asidosis
Steroid IV bolus 6-8 jam
Pemberian steroid
0,5-1 mg/kgbb/hari
sistemik oral (MP atau
Nebu dilakukan ganda
prednison)
Jarak nebu 1-2 jam
4-6 jam perbaikan
Aminofilin dosis inisial
6-8mg/kgbb dilarutkan dalam
20mL selama 20-30menit.
Dosis rumatan
0,5-1mg/kgBB/jam
Observasi jika membaik 6-24 jam
Pemeberian steroid dan
aminofilin peroral
TATA LAKSANA PICU PEMBERIAN OBAT SAAT
DIPULANGKAN
Indikasi PICU : Indikasi pulang
Tidak ada respons dari UGD Serangan ringan/sedang dengan
Kebingungan, disorientasi, ancaman nebu dan membaik yg diobservasi 1
henti nafas: jam tidak berulang
hipoksemia walau diberi 0ksigen Mengalami perbaikan setelah
kadar saturasi <60 perawatan 12 jam di RS
Tidak ada respons dari RRI Serangan berat yang membaik dan
di observasi 24 jam tidak kambuh
Obat pulang
Obat beta agonis (hirupan/oral) 4- 6
jam
Steroid oral (3-5 hari)
Kontrol 24-48 jam
JANGKA PANJANG
Asma episodik jarang
Pereda : bronkodilator beta agonis (short acting beta 2 agonist, SABA)
Santin
Beta agonis peroral

Asma episodik sering


Jika beta agonis >3x dan serangan sedang/berat>1bln
Penggunaan steroid :
anak <12 th budesonid dengan dosis : 100-200mikrogram/hari
flutikason 50-100 mikrogram/hari
anak <12 th budesonid : 200-400 mikrogram/hari
flutikason 100-200 mikrogram/hari
Observasi 6-8 minggu

Asma persistent
Steroid inhalasi + oral (3-5 hari) : steroid inhalasi diturunkan sampai dosis terkecil
Jika masih : dosis steroid dinaikan menjadi medium / terapi steroid inhalasi + LABA +
teofilin +ATLR
Obat lapis ke 2 masih setelah di evaluasi 6-8 minggu : obat lapis ke 3 :
Meningkatkan dosis steroid tinggi / tetap dosis medium + teofilin / ATLR
OBAT ASMA
Program penatalaksaan asma
1. Edukasi
2. Menilai dan monitor berat asma secara
berkala
3.Identifikasi dan mengendalikan faktor
pencetus
4.Merencanakan dan memberikan
pengobatan jangka panjang
5. Menetapkan pengobatan pada serangan
akut
6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat
Terus menerus sejak kunjungan pertama(rutin)
Edukasi

Menilai dan Gejala dan berat asma berubah perubahan terapi


Pajanan pencetus perubahan pada asma
Monitor Berat Daya ingat dan motivasi perlu direviewmembantu
penaganan asma mandiri
Asma Secara Pengukuran gejalan & Pemeriksaan uji faal paru
Berkala

Identifikasi dan Allergen yang dihirup


Pajanan lingkungan kerja
Mengendalikan Polutan dan iritan di dalam dan di luar ruangan.
Asap rokok
Faktor Pencetus Reluks gastroesofagus
Sensitif dengan obat-obatan
Merencanakan Obat pereda (reliever)
digunakan untuk meredakan serangan atau gejala asma jika sedang timbul, bila
dan Memberikan serangan sudah teratasi & sudah tidak ada gejala lagi maka obat ini tidak
digunakan lagi.
Pengobatan Co:salbutamol,terbutalin,teofilin

Jangka Panjang Obat pengendali (controller)


digunakan untuk mengatasi masalah dasar asma (inflamasi respiratorik kronik).
Obat ini digunakan dalam jangka waktu yang lama, bergantung derajat penyakit
asma dan respon terhadap pengobatannya.
Co:steroid(budesonid,flutikason),LABA(prokaterol,bambuterol,salmeterol)

Meningkatkan kebugaran fisik (senam asma)


Pola hidup sehat Berhenti merokok (anggota keluarga)
Lingkungan kerja / rumah

KONTROL Saran untuk kontrol tidak hanya bila terjadi serangan akut, tetapi kontrol teratur
terjadual ( 1- 6 bulan ) bergantung kepada keadaan asma. Utk meyakinkan asma
tetap terkontrol dgn penurunan terapi seminimal mungkin.
TERATUR Rujuk kasus ke ahli paru
Menetapkan Pengobatan
Serangan ASMA
Serangan asma adalah episode
peningkatan yang progresif
(perburukan) dari gejala-gejala
batuk, sesak nafas, wheezing, rasa
dada tertekan.
Serangan asma mencerminkan
gagalnya tatalaksana asma jangka
panjang atau adanya pajanan
dengan pencetus.
Serangan asma mulai dari
serangan ringan hingga serangan
berat yang dapat mengancam jiwa.
KOMPLIKASI
Death
Trouble breathing (ventilator)
Permanent changes in the function of the
lungs
Decreased ability to exercise
Lack of sleep
Persistent cough
PROGNOSIS
Batuk dan mengi berulang terjadi pada
35% dari anak-anak pra-usia sekolah
Dari jumlah tersebut, terus memiliki
asma persisten ke masa kanak-kanak
kemudian, saat menghilang sendiri
selama bertahun-tahun praremaja.
Keparahan asma dengan usia 7-10 tahun
usia adalah prediksi dari ketekunan asma
di masa dewasa.
PENCEGAHAN
Primer
Sekunder
tersier
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai