ANAK
LA REINA SANGARAN
0502005239
PEMBIMBING:
dr. Putu Pramitha R, Sp.A
DEFINISI
●
gangguan inflamasi kronis saluran napas dengan banyak sel
yang berperan, antara lain sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
●
orang yang rentan
●
episode mengi yang berulang, sesak napas, rasa dada
GINA tertekan, dan batuk, khususnya pada waktu malam atau dini
hari
●
penyempitan jalan napas
●
bersifat reversibel
●
hiperreaktivitas jalan napas terhadap pelbagai rangsangan
●
adanya gejala batuk dan/atau mengi
berulang, terutama pada malam hari
(nocturnal),
PNAA ●
reversible (dapat sembuh spontan atau
dengan pengobatan)
●
biasanya terdapat atopi pada pasien
dan atau keluarganya
EPIDEMIOLOGI
• WHO memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia
menderita asma.
• Di Indonesia prevalensi asma belum diketahui secara
pasti.
• Sebelum umur pubertas, lelaki 3 x> perempuan
• Pada umur pubertas lelaki = perempuan
• Dewasa, wanita > lelaki
• Pada kebanyakan anak, asma pertama kali terjadi
sebelum usia 5 tahun dengan lebih dari 50% terjadi pada
usia kurang dari 3 tahun.
SUMBER: Sharma GD dan Gupta P, “Asthma” eMedicine 2010
Pajana IgE Berikata
n
n spesifik
dengan
perta dihasilk mast
ma an cell
Allergen
Pajan dikenali Degra
oleh IgE
an yang nulasi
sudah
seter berikatan
mast
usnya pada cell
mast cell
Bronko
Pele konstri
pasa ksi
Oedem
n mukos
med a
Mucou
iator s
infla hypers
ecretio
masi n
SUMBER: Bethesda, “Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma” Expert Panel Report 3,
National Asthma Education and Prevention Program, National Heart, Lung, and Blood Institute (US), 2007
KLASIFIKASI
Parameter klinis,
kebutuhan obat Asma episodik jarang Asma episodik sering Asma persisten
dan faal paru asma
Diantara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan malam
Pemeriksaan fisik diluar ( tidak ditemukan Mungkin tergganggu Tidak pernah normal
serangan kelainan) (ditemukan kelainan)
Obat pengendali(anti Tidak perlu Perlu Perlu
inflamasi)
Uji faal paru(diluar PEFatauFEV1>80% PEFatauFEV1<60-80% PEVatauFEV<60%
serangan)
Variabilitas faal paru(bila Variabilitas>15% Variabilitas>30% Variabilitas 20-30%.
ada serangan) Variabilitas >50%
Wheezing Sedang, sering hanya Nyaring, sepanjang Sangat nyaring, Sulit/tidak terdengar
pada akhir ekspirasi ekspirasi ± inspirasi terdengar tanpa
stetoskop
Penggunaan otot Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan paradok
bantu respiratorik torako-abdominal
Retraksi Dangkal, retraksi Sedang, ditambah Dalam, ditambah Dangkal / hilang
interkostal retraksi suprasternal napas cuping hidung
Frekuensi napas Takipnu Takipnu Takipnu Bradipnu
ANAMN ●
●
Batuk pada malam hari
Mengi atau batuk setelah olehraga
Gejala setelah terpajan faktor pencetus
Gejala pada musim tertentu
ESIS
●
●
Gejala klinis membaik setelah diberi pengobatan asma
●
Riwayat atopi/alergi pada pasien atau keluarga
PEMERIK ●
●
Wheezing
Ekspirasi memanjang
Hiperinflasi
●
Tachypneu
●
Retraksi
●
Tachycardi
K ●
Pulsus paradoksus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
●
Anak > 6 tahun
Variasi pada PFR (peak flow meter = arus puncak ekspirasi) atau FEV1 (forced expiratory
Spirometri
●
Pemeriksaan ●
IgE spesifik
●
Eosinofil total
Laboratorium
Pemeriksaan ●
●
Menyingkirkan diagnosis banding
Mengevaluasi adanya komplikasi
●
Foto sinus para nasal perlu dipertimbangkan pada anak > 5 tahun
Radiologi dengan asma persisten atau asma yang sulit diatasi.
Pemeriksaan ●
uji keringat, uji imunologis, uji defisiensi imun,
pemeriksaan refluks, uji mukosilier dan tindakan
Lain bronkoskopi.
Alur Diagnosis Asma
pada Anak.
(SUMBER: Rahajoe N,
dkk. Pedoman
Nasional Asma Anak,
UKK Pulmonologi, PP
IDAI, 2004)
DIAGNOSIS BANDING
• Infeksi – infeksi saluran
pernafasan berulang,
rhinosinusitis kronik dan
tuberkulosis
• Kelainan kongenital –
tracheomalasia, cystic
fibrosis, dysplasia
bronkopulmoner, defisiensi
imun, penyakit jantung
bawaan
• Kelainan mekanis –
aspirasi corpus alienum,
gastroesophageal reflux
ASMA BRONKIOLITIS
Penyebab hiperreaktivitas bronkus virus
Umur > 2 tahun 6 bulan-2 tahun
Sesak berulang Ya Tidak
Onset sesak akut insidious
Infeksi saluran + / - selalu +
pernafasan atas
Atopi keluarga sering jarang
Alergi sering jarang
lain
Respon cepat lambat
bronkodilator
Eosinofil meningkat normal
Tujuan utama
● meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup
normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
Tujuan Khusus
● Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
● Mencegah eksaserbasi akut
● Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin
● Mengupayakan aktivitas normal termasuk exercise
● Menghindari efek samping obat
● Mencegah terjadinya keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel
● Mencegah kematian karena asma.
● Mempertahankan tumbuh kembang anak sesuai potensi genetiknya.
GINA-SIX-PART PROGRAM TO MANAGE
AND CONTROL ASTHMA
Educate children/families to develop a partnership in asthma care.
Establish individual medication plans for long-term management in infants and preschool children, school
children, and adolescents with asthma.
●
KIE
●
Penghindaran Faktor Pencetus
Tatalaksana Medikamentosa
●
Reliever
●
Controller
Jenis obat Golongan Nama generik Bentuk/kemasan obat
Pengontrol Steroid inhalasi Flutikason propionat IDT
(Antiinflamasi) Budesonide IDT, turbuhaler
Pelega Agonis beta-2 kerja cepat Salbutamol Oral, IDT, rotacap solution
(Bronkodilator) Terbutalin Oral, IDT, turbuhaler, solution, ampul (injeksi)
Prokaterol IDT
Fenoterol IDT, solution
Antikolinergik
Ipratropium bromide IDT, solution
Metilsantin
Teofilin Oral
Aminofilin Oral, injeksi
Teofilin lepas lambat Oral
Kortikosteroid sistemik
Metilprednisolon Oral, inhaler
Prednison Oral
(SUMBER: Rahajoe N,
dkk. Pedoman
Nasional Asma Anak,
UKK Pulmonologi, PP
IDAI, 2004)
ASMA EPISODIK Obat pereda: -agonis atau teofilin
Alur Tatalaksana Asma
JARANG (hirupan atau oral) bila perlu
Jangka Panjang
3-4 minggu
ASMA EPISODIK Tambahkan obat pengendali:
SERING Kortikosteroid hirupan dosis rendah *)
- Bronkokonstriksi
- Oedem mukosa
- Mukus kental