PEMBIMBING:
Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, Sp.P
OLEH:
Made Citra Saraswati (1202006067)
Kenny Darmali Putra (1202006077)
PENDAHULUAN
ASMA: penyakit paru dengan karakteristik obstruksi saluran pernapasan yang
reversible, inflamasi (peradangan), dan peningkatan respons saluran pernapasan
terhadap suatu rangsangan
Reversible
Inflamasi Saluran
ASMA Pernapasan
Hiperaktivitas terhadap
rangsangan
FAKTOR RISIKO
o Anamnesis
o Keluhan mengi atau dada terasa berat, batuk, sesak
napas
o Gejala tersebut berkurang setelah pemberian
bronkodilator
o Riwayat penyakit alergi lainnya (rhinitis, dermatitis atopi)
o Riwayat asma atau alergi dalam keluarga
o Pemeriksaan Fisik
o Inspeksi: gelisah, sesak (nafas cepat, retraksi sela iga,
retraksi epigastrium, retraksi suprasternal), sianosis
o Palapasi: pada serangan berat dapat terjadi pulsus
paradoksus
o Auskultasi: ekspirasi memanjang, wheezing
DIAGNOSA
Pemeriksaan Penunjang
Spirometri -> Peningkatan VEP1 sebanyak 12% atau
(200 ml) setelah diberikan bronkodilator menunjukkan
diagnosis asma
Uji Provokasi Bronkus -> uji provokasi dengan histamin,
metakolin, kegiatan jasmani, udara dingin -> penurunan
VEP1 sebesar 20% atau lebih dianggap bermakna
Pemeriksaan Sputum -> sputum eusinofil
Pemeriksaan eusinofil total -> jumlah eusinofil total
Uji kulit -> antibodi IgE spesifik
Foto dada
Analisis gas darah-> pada kasus asma berat->
hiperkapnia (PaCO2 45 mmHg), hipoksemia, dan
asidosis respiratorik
DIAGNOSIS BANDING
Nama : PA
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Katholik
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Sesetan Gg Kelapa No 34
Tanggal Pemeriksaan : 20 Februari 2017 (09.30 WITA)
Anamnesis
Status Present
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 108 x/min
Frek. Pernapasan : 26 x/min
Suhu aksila : 37,0 0C
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
BMI : 21,48 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
MATA
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), reflek pupil
(+/+) isokor, edema palpebra (-/-)
THT
Telinga : sekret (-)
Hidung : sekret (-)
Tenggorok : tonsil T1 | T1, faring hiperemi (-)
LEHER
JVP PR 0 cmH2O, pembesaran kelenjar (-)
PEMERIKSAAN FISIK
THORAKS
Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas atas : ICS II
batas bawah : setinggi ICS V
batas kiri : MCL Sinistra ICS 5
batas kanan : PSL Dextra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, Murmur(-)
PEMERIKSAAN FISIK
THORAKS
Pulmo:
Inspeksi : Gerak pernapasan simetris saat statis dan dinamis,
retraksi suprasternal (-)
Palpasi : Tactile fremitus Normal / Normal
Normal / Normal
Normal / Normal
Perkusi : sonor / sonor
sonor / sonor
sonor / sonor
Auskultasi : Bronkial +/+, Ronki -/-, Wheezing +/+
+/+ -/- +/+
+/+ -/- +/+
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : BU (+) Normal
Palpasi : nyeri tekan (-), Hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Perkusi : timpani (+)
EKSTREMITAS
hangat +/+ edema - / - sianosis - / -
+/+ -/ - -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium)
Darah Lengkap (19/2/2017)
Parameter Hasil Unit Nilai rujukan
3/L
WBC COMPLETE BLOOD10
10,11 COUNT (7/3/16) 4,10 11,00
-Neu 61,68% 6,24 103/L 2,50 7,50
-Lym 23,76% 2,40 103/L 1,00 4,00
-Mono 6,96% 0,70 103/L 0,10 1,20
-Eo 6,69% 0,68 (H) 103/L 0,00 0,50
-Ba 0,91% 0,09 103/L 0,00 0,10
RBC 4,26 106/L 4,50 5,90
HGB 12,37 g/dL 13,50 17,50
HCT 39,48 % 41,00 53,00
MCV 92,76 fL 80,00 100,00
MCH 29,07 pg 26,0 34,0
MCHC 31,34 g/dL 26,00 34,00
RDW 12,16 % 11,60 14,80
PLT 315,10 103/L 150,00 440,00
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia Klinik (19/2/2017)
KIMIA KLINIK
AST/SGOT 14,8 U/l 11-27
ALT/SGPT 12,50 U/l 11-34
BUN 10,0 Mg/dl 8-23
Creatinin 0,51 Mg/dl 0.70-1.20
BS acak 95 Mg/dl 70-140
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analisis Gas Darah (19/2/2017)
KIE
Menjelaskan penyakit yang dialami oleh pasien serta
pengobatan yang sudah dan akan diberikan.
Istirahat yang cukup agar tidak kelelahan karena hal
tersebut dapat mencetuskan timbulnya sesak napas,
serta menjaga makanan dan minum sehari-harinya.
Menggunakan alat proteksi diri berupa masker jika
sedang berada di tempat yang berdebu karena hal
tersebut dapat mencetuskan timbulnya sesak napas.
PROGNOSIS
ANAMNESIS:
Adanya keluhan sesak napas disertai batuk
Gejala dipicu oleh allergen atau polutan
Reversible dengan atau tanpa pengobatan
Riwayat penyakit terdahulu & riwayat keluarga
PEMERIKSAAN FISIK:
Wheezing (+)
PENATALAKSANAAN
Menurut teori
Pada pasien
Oksigen diberikan untuk mencegah IVFD NaCl 0,9% ~ 20 tetes per menit
hipoksemia (saturasi O2 < 95%)
Oksigen 2 lpm via nasal canule
Inhalasi 2-agonist kerja cepat yang Nebulizer ventolin @ 8 jam
adekuat
Methylprednisolone 62,5 mg @12
Glukokortikosteroid untuk jam (I.V)
membantu mengembalikan reaksi Ambroxol 15 ml @8 jam (I.O)
inflamasi dan mempercepat
Paracetamol 500 mg tiap 8 jam
pemulihan. (I.O)
Antibiotik apabila disertai infeksi Azitromycin 500 mg tiap 24 jam (I.O)
bakteri
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Asma adalah penyakit obstruksi saluran pernapasan kronik, dengan
karakteristik reversibel, inflamasi saluran pernapasan, dan peningkatan
respons saluran pernapasan terhadap rangsangan.
Asma ditandai dengan adanya riwayat gejala pernapasan seperti mengi,
sesak napas, dada seperti terikat, dan batuk yang bervariasi secara
durasi maupun intensitas, bersamaan dengan ekspirasi yang terbatas
Interaksi antara faktor pejamu (host factor) dan faktor lingkungan
merupakan faktor resiko berkembangnya asma
Diagnosis asma dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, serta dapat didukung dengan adanya hasil
pemeriksaan penunjang
Komponen-komponen penanganan asma meliputi penanganan asma
berbasis kontrol, penanganan faktor resiko yang dapat dimodifikasi,
strategi dan intervensi non farmakologis, serta menangani eksaserbasi
asma.
TERIMA KASIH