ASMA
Faisal Yunus
Gejala / Eksaserbasi
HIPERSENSITIF
PENYEMPITAN
SALURAN NAPAS
Spirometri
PEMERIKSAAN FAAL
PARU
Pemeriksaan spirometri
~ VEP1
~ VEP1/KVP
Spirometri Flow Volume Curve
PEMERIKSAAN SPIROMETRI
Patofisiologi PPOK dan Asma
Noxious Sensitizing
agent COPD Asthma agent
Eosinophil Histamine
Cytokines (IL-8) Cytokines
(IL-4, IL-5, IL-13)
Mediators (LTB 4) Neutrophil
Mediators (LTD 4)
Inflammatory
Proteases mediators
Epithelial
shedding
Airway
Alveolar wall Mucus Airway
thickening
destruction hypersecretion hyperreactivity
Barnes PJ (1999; 2000)
Diagnosis Banding PPOK dan Asma
PPOK Asma
-
Onset Biasanya >35
40 th Semua umur, biasanya
40 th)
Reversibel
Airway Tidak reversibel enuh Sangat reversibel
Saluran napas Hanya reversibel sebagian Biasanya faal- paru
Dengan bronkodilator Hampir normal
Berhenti merokok dapat
Mengurangi penurunan faal paru
Barnes PJ (1999)
Dianosis Banding PPOK dan Asma
PPOK Asma
Pola Gejala Biasanya kronik Bervariari dari hari ke hari
Progresif lambat Malam/menjelang
Tidak spesifik pagi
Batuk (paling Dini hari Malam
Menonjol) Setelah
- latihan
Barnes PJ (1999)
PENATALAKSANAAN
ASMA
EDUKASI PENDERITA DAN
KELUARGANYA TENTANG
ASMA
PENDIDIKAN PENDERITA
Mengetahui seluk beluk penyakit
Mengenali sifat penyakit
Mengenali perubahan penyakit,
membaik atau memburuk
Mengerti kerja obat-obatan
Mengetahui kapan harus meminta
pertolongan dokter
MENENTUKAN
KLASIFIKASI ASMA
KLASIFIKASI ASMA 2003
Ditentukan oleh
Frekuensi serangan
Serangan asma malam
Gangguan aktivitas
Nilai faal paru (VEP1 atau APE)
Variabilitas harian
ASMA INTERMITEN
Gejala < 1 kali seminggu
Gejala asma malam < 2 kali sebulan
Serangan singkat tidak mengganggu
aktivitas
Nilai VEP1 atau APE > 80% nilai prediksi
Variabilitas < 20%
ASMA PERSISTEN RINGAN
Gejala > 1 kali seminggu serangan tapi < 1 kali
sehari
Eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas
dan tidur
Gejala asma malam > 2 kali sebulan
Nilai APE / VEP1 > 80% nilai prediksi
Variabilitas 20 30%
ASMA PERSISTEN SEDANG
Gejala tiap hari
Gejala asma malam > 1 kali seminggu
Eksaserbasi mengganggu aktivitas dan
tidur
Nilai VEP1 atau APE > 60% tetapi <
80% nilai prediksi
Variabilitas > 30%
ASMA PERSISTEN BERAT
Gejala berkepanjangan
Eksaserbasi sering
Gejala asma malam sering
Aktivitas fisik terbatas
Nilai APE / VEP1 < 60% nilai prediksi
Variabilitas > 30%
KRITERIA ASMA TERKONTROL
Tidak ada gejala asma atau minimal
TIidak ada gejala asma malam
Tidak ada keterbatasan aktivitas
Nilai faal paru (APE / VEP1) normal
Pemakaian obat pelega napas minimal
Tidak ada kunjungan ke Unit Gawat
Darurat
DEFINISI KONTROL TOTAL
Tidak ada Gejala
7
Total Nilai
3 9
1
Nilai ACT & Level Kontrol
PENCETUS
FAKTOR PENCETUS
Alergen (debu rumah, bulu binatang)
Makanan (bumbu, penyedap, pengawet)
Infeksi saluran napas (flu)
Perubahan cuaca
Zat kimia dan obat-obatan
Aktivitas berlebihan, kelelahan
Bahan iritan
Bau yang merangsang
Emosi
Faktor Pencetus
PENGOBATAN
YANG OPTIMAL
PATOFISIOLOGI ASMA
Gangguan otot Inflamasi jalan
polos napas
Gejala / Eksaserbasi
OBAT OBAT ASMA
Bersifat bronkodilator
Menghilangkan gejala
Anti inflamasi
Oral
Oral
steroid
steroid
LABA
ICS
ICS High dose
Low dose
Short-acting 2-agonist as needed
Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
Mild Mild Moderate Severe
Episodic Persistent Persistent Persistent
ASTHMA TREATMENT GUIDELINES
Oral
Oral
steroid
steroid
LABA
LABA/ICS
ICS High dose
ICS
Low dose
Short-acting 2-agonist as needed
Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
Mild Mild Moderate Severe
Episodic Persistent Persistent Persistent
PENGOBATAN
EKSASERBASI AKUT
PENGOBATAN
EKSASERBASI AKUT
Tentukan derajat berat serangan
Inhalasi agonis beta2 tiap 20 mnit sampai 3
kali
Nilai respons pengobatan awal
Pemberian steroid sitemik atas indikasi
Tentukan apakah pasien dapat pulang,
dirawat atau masuk ICU
Normal Asma
TUJUAN PENATALAKSANAAN
PADA EKSASERBASI AKUT
Menghilangkan obstruksi secepat mungkin
Menghilangkan hipoksemi
Mengembalikan faal paru ke normal
secepat mungkin
Mencegah kekambuhan
FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO
KEMATIAN KARENA ASMA
Terapi Awal
Inhalasi 2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam.
Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya
sudah menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat
Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.
Posisi : Duduk
Tidak agitasi
200
150
100
Terbutalin
50 Adrenalin
0
A 15 30 60 120 240
ORAL
Metilprednisolon atau prednison
mulai 60 mg, 40 - 60 mg dalam
dosis terbagi
KORTIKOSTEROID INHALASI
APE
Saturasi oksigen
Uji lain yang diperlukan
lanjutan .
Penilaian Ulang stlh 1 jam
Oksigen
Inhalasi agonis 2 terus menerus setiap 60
menit
Kortikosteroid oral
Teruskan terapi 1-3 jam bila ada perbaikan
DERAJAT BERAT
APE < 60% dari yang diperkirakan
Pemeriksan fisis : gejala berat saat istirahat, retraksi
dada
Riwayat faktor risiko mendekati asma yang fatal
Tidak ada perbaikan setelah terapi awal
Pulangkan ke rumah
PULANGKAN KE RUMAH
BERKALA
EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi pengobatan
Menentukan prognosis
MENINGKATKAN KEBUGARAN
FISIS DENGAN
LATIHAN/OLAHRAGA
MENINGKATKAN
KEBUGARAN JASMANI
Olahraga yang teratur
Meningkatkan kemampuan otot napas
Meningkatkan kebugaran jasmani
Menambah rasa percaya diri
Meningkatkan toleransi terhadap
latihan
PENUTUP
Asma penyakit inflamasi kronik
saluran napas
Manifestasi klinik bervariasi
Klasifikasi berat penyakit
menentukan pengobatan
Antiinflamasi perlu pada asma
persisten
PENUTUP
Berat serangan ditentukan oleh gejala subjektif,
pemeriksaan fisis, faal paru dan saturasi oksigen
Pengobatan eksaserbasi akut adalah pemberian
bronkodilator, oksigen dan kortikosteroid
Kortikosteroid mempercepat penyembuhan,
mencegah kekambuhan dan mengurangi angka
kematian
PENUTUP
Tujuan pengobatan asma mencapai
asma terkontrol dan meningkatkan
kualitas hidup
Langkah pertama pengobatan asma
adalah menghindari faktor pencetus
Terapi steroid inhalasi obat pilihan
untuk mengontrol asma
FY
FY