Anda di halaman 1dari 17

Referat

ASMAdanACT
(AsmaControlTest)
M.Fadhil Yerilwan P
2210070200125
PRESEPTOR:
dr.Sari Nikmawati,Sp.P.(K)FISR

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN PARURSUD M


NATSIR SOLOK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2024
DefinisiAsma
Asma adalah penyakit heterogen yang ditandai dengan
inflamasi kronik saluran nafas.

Ditandai dengan gejala bervariasi dari mengi, sesak


napas, rasa berat di dada dan/atau batuk yang
bervariasi.
Faktor
Resiko Faktor
Faktor 02 Lingkungan
01 Pejamu
• Alergen di dalam
• Predisposisi genetik
ruangan
• Atopi
• Polusi udara dalam/luar
• Hiperresponsif jalan napas
ruangan
• Inflamasi jalan napas
• Infeksi pernapasan
• Jenis kelamin
• Asap rokok / polusi
• Ras/etnik
udara
• Hipotesis hygiene
• Diet
• Obesitas
• Status sosio ekonomi
• Depresi
1. Fase Patogenesis
sensitasi
Paparan Sel dendritik Sel TH1
Sel limfosit T
alergen
Sel penyaji
2. Fase antigen proliferasi
alergi

Ig E Sel TH2
Paparan
Kembali
allergen/ zat merangsang Stimulasi Pelepasan
pembuat sel mast limfosit B IL5
alergi
Pelepasan berikatan dengan
histamin Aktivasi Ig E
sel mast
Patofisiologi
Pelepasan
histamin

Dampak ke sal.nafas

Respon kronik
Respon akut

Kerja sel Spasme otot Permeabilitas Peradangan Hipertrofi


goblet kapiler Hiperrespon
bronkus dinding otot polos
meningkat sif bronkus
bronkus sal. nafas
Sekresi
mukus Edema Dinding
bronkus

bronkus
menebal Asma obstruksi
dan sempit
DerajatPembagianAsma
Klasifikasi
Asma
Gejala Klinis Asma

• Sesak yang nyaman saat posisi duduk


Sesak nafas
• Sesak memburuk pada malam/dini hari

Mengi • Bersifat episodik dan bervariasi

Batuk • Terus menerus

Rasa • Terasa berat dan nyeri


tertekan di
dada
Asma EksaserbasiAkut
 Episode asma yang ditandai  Disebabkan terpajan zat seperti
peningkatan sesak nafas, serbuk sari, polutan, atau bau
batuk, mengi atau dada terasa menyengat dan ketidakpatuhan
berat dan penurunan fungsi obat pengontrol
paru secara progresif
Derajat eksaserbasi
asma
Diagnosis
• Palpasi: Vokal fremitus

Anamnesis
Asma melemah
• Perkusi: sonor pada
kedua lapang paíu.
• Sesak nafas menciut • Auskultasi: Wheezing
• Batuk ( malam-dini hari) (+/+), rhonki (-/-), ekspirasi
• Dada terasa berat memanjang

Pemeriksaan
fisik
P.Penunjang
• Inspeksi:dalam
keadaan statis &
dinamis normal
• Pemeriksaan faal paru : spirometri dan uji
bronkodilator ,peak flow rate (APE)
• Laboratorium darah (Hb,Ht,Trombosit,
L eukosit,Analisa gas darah, kadar IgE total atau
spesifik,kadar Eosinophil total serum)
• Radiologi (foto toraks PA dan lateíal)

Pemeriksaan
umum dilakukan
pada saat tidak
serangan

• Uji provokasi bronkus


Pemeriksaan (metakolin/histamin)
penunjang • Cardiopulmonary exercise (CPX)
lain • Eosinofil sputum
• Kadar NO ekspirasi (FeNO)
• Ig E
TATALAKSANA
NONFARMAKOLOGI Medikamentosa
• Kortikosteroid inhalasi
• Olahraga • Kombinasi ICS/LABA
Obat
• Menghindari allergen dan polusi udara • Antikolinergik kerja
pengontrol
• Berhenti merokok Lama
• Imunoterapi alergen • Metilsantin(teofilin)

• Agonis beta2 kerja


singkat (SABA)
Obat pelega
• Anti kolinergik kerja
nafas
singkat (SAMA)
• Aminofilin
• Terapi anti IgE
• Kortikosteroid Oral/OCS
Obat tambahan • Terapi anti IL-5
• T e r a p i special (spesifik fenotipe)
dan intervensi ke pusat spesialistik
Komplikasi

Status asmatikus dapat menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderita asma, yaitu:
• Gagal napas
• Henti jantung
• Hipoksemia
• Alkalosis respiratorik
• Hiperkarbia
• Pneumotoraks
• Gangguan pada aktivitas sehari-hari
• Penyempitan saluran pernapasan permanen
(AsmaControlTest)
• Hasil dariasma dinilai total:
 25 terkontrolpenuh
• Sudah terkontrol pertahankan pengobatan,selalu hindari pencetus dan tetap
konsultasi dengan dokter
 20-24 terkontrol sebagian
• Asma cukup terkontrol tapi belum total
 <19 tidakterkontrol
• Asma belum terkontrol
TERIMAKASIH

Thanks!

Anda mungkin juga menyukai