Anda di halaman 1dari 17

Referat

ASMA, ACT
(Asma Control Test) dan
Komplikasi
Siti Farikha Radhani
2310070200039

PRESEPTOR:
Dr. Sari Nikmawati, Sp.P.k FISR

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT PARU RSUD M
NATSIR SOLOK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2023
Definisi Asma

Asma adalah penyakit heterogen yang


ditandai dengan inflamasi kronik saluran
nafas. Ditandai dengan gejala bervariasi
dari mengi, sesak napas, rasa berat di
dada dan/atau batuk serta keterbatasan
aliran udara ekspirasi yang bervariasi.
Faktor Resiko

Faktor Faktor
01 Lingkungan
Pejamu 02
• Predisposisi genetik • Alergen didalam
• Atopi ruangan
• Hiperresponsif jalan napas • Polusi ydara
• Inflamasi jalan napas dalam/luar ruangan
• Jenis kelamin • Infeksi pernapasan
• Ras/etnik • Asap rokok / polusi
• Hipotesis hygiene udara
• Obesitas • Diet
• Depresi • Status sosioekonomi
1. Fase sensitasi Patogenesis
Paparan Sel dendritik Sel TH1
Sel limfosit T
alergen
Sel penyaji
2. Fase alergi antigen proliferasi

Ig E Sel TH2
Paparan
Kembali
allergen/ zat merangasang Stimulasi Pelepasan
pembuat sel mast limfosit B IL5
alergi
Pelepasan berikatan dengan
histamin Aktivasi Ig E
sel mast
Patofisiologi
Pelepasan
histamin

Dampak ke sal.nafas
Respo akut Respon kronik

Kerja sel Spasme otot Permeabilitas Peradangan Hipertrofi


goblet kapiler Hiperrespon
bronkus dinding otot polos
meningkat sif bronkus
bronkus sal. nafas
Sekresi
mukus Edema Dinding
bronkus

bronkus
menebal Asma obstruksi
dan sempit
Derajat Pembagian Asma
Klasifikasi
Asma
Gejala Klinis Asma

• Sesak yang nyaman saat posisi duduk


Sesak nafas
• Sesak memburuk pada malam 0dini hari

Mengi • Bersifat episodik dan bervariasi

Batuk • Terus menerus

Rasa tertekan di
• Terasa nyeri dan berat
dada
Asma eksaserbasi akut
● Episode asma yang ditandai ● Disebabkan terpajan zat
peningkatan sesak nafas, seperti serbuk sari,
batuk, mengi atu dada polutan, atau bau
terasa berat dan penurunan menyengat dan
fungsi paru secara progresif ketidakpatuahan obat
pengontrol
Derajat eksaserbasi asma
Diagnosis Asma • Palpasi: Fokal fremitus
melemah
Anamnesi • Perkusi: sonor pada
kedua lapang paru.
• Sesak nafas menciut • Auskultasi: Wheezing
• Batuk ( malam-dini hari) (+/+), rhonki (-/-),
• Dada terasa berat ekspirasi memanjang

Pemeriksaan
fisik
• Inspeksi: statis & P.Penunjang
dinamis normal/
Sel iga melebar
Dada cembung
• Pemeriksaan faal paru : spirometry dan uji
bronkodilator ,peak flow rate (APE)
• Laboratorium darah ( hb,ht trombosit, leukosit,
Analisa gas darah, kadar IgE total atau
spesifik,kadar eosinophil total serum)
• Radiologi (foto toraks PA dan lateral)
Pemeriksaan umum
Pada saat tidak
serangan

• Uji provokasi bronkus


Pemeriksaan (metakolin/histamin)
penunjang lain • Cardiopulmonary exercise (CPX)
• Eusinofil sputum
• Kadar NO ekspirasi (FeNO)
• Ig E
TATALAKSANA
NON FARMAKOLOGI Medikamentosa
• Kortikosteroid inhlasi
• Olahraga • Kombinasi ICS/LABA
Obat
• Menghindari allergen dan polusi udara • Antikolinergik kerja
pengontrol
• Berhenti merokok LAMA
• Imunoterapi alergen • Metilsantin(teofilin)
• Agonis beta2 kerja
singkat (SABA)
Obat pelega
• Anti kolinergik kerja
nafas
singkat (SAMA)
• Aminofilin
• Terapi anti IgE
• Kortikosteroid oral/OCS
Obat tambahan • Terapi anti IL-5
• Terapi special (spesifik fenotipe) dan
intervensi ke pusat spesialistik
Komplikasi
Keparahan pada asma akut dapat mengakibatkan komplikasi seperti
pneumothoraks, pneumomediastinum, atelectasis, pneumonia dan status
asmatikus. Satatus asmatikus, adalah serangan yang mengancam hidup,
beresiko mengalami perkembangan kearah kegagalan pernafasan.

Status asmatikus dapat menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderita


asma, yaitu:
• Gagal napas
• Henti jantung
• Hipoksemia
• Alkalosis respiratorik
• Hiperkarbia
• Pneumotoraks
• Gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti tidur, bekerja, dan
bersekolah
• Penyempitan saluran pernapasan permanen
ACT
(Asma Control Test)

Hasil dari asma dinilai total :


 25  terkontrol penuh
Sudah terkontrol pertahankan pengobatan ,se;alu
hindari pencetus dan tetap konsultasi dengan dokter
 20-24  terkontrol sebagian
Asma cukup terkontrol tapi belum total
 < 19  tidak terkontrol
Asma belum terkontrol
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai