Anda di halaman 1dari 15

DOSEN PENGAMPU :

FARMAKOLOGI II IFORA, M.Farm, Apt

OBAT OBAT ASMA

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


(STIFARM)
PADANG
2018
KELOMPOK 1

ANNISA MARDHIYATUL
NANA LUKMIATI
HUMAIRA
(1301033)
(1601103)

ADILA FITRI DENI OKTAVIA


(1601101) (1601104)

AINIA PUTRI DESTI KURNIA HARYATI


(1601102) (1601105)
Obstruksi jalan
nafas yang bersifat
reversibel, terjadi
ketika bronkus
mengalami
inflamasi /
peradangan dan
hiperresponsif

ASMA

Kondisi yang berulang dimana rangsangan tertentu


mencetuskan saluran pernafasan menyempit untuk sementara
waktu sehingga mempersulit jalan pernafasan
Faktor Predisposisi dan Presipitasi
timbulnya serangan Asma Bronkhial

Faktor
Faktor
Presipitasi
Predisposisi • Alergen
Dibagi menjadi 3 yaitu :
Genetik 1. Inhalan : masuk saluran pernafasan.
Dimana yang diturunkan Seperti : debbu,bulu binatang, bakteri
adalah bakat alerginya dan polusi.
2. Ingestan : masuk melalui mulut. Seperti :
makanan dan obat-obatan.
3. Kontaktan. : Yang masuk melalui kontak
dengan kulit.
Seperti : perhiasan,logam,dan jam tangan
• Perubahan cuaca
Cuaca lembab atau dingin
• Stress
• Lingkungan Kerja
• Olah raga atau aktivitas yang berat
Klasifikasi Berdasarkan Penyebabnya

Ekstrinsik(alergik) Intrinsik (non alergik) Asma gabungan

Ditandai dengan Ditandai dengan adanya reaksi Bentuk asma yang


reaksi alergi yang non alergi yang bereaksi terhadap paling umum. Asma ini
disebabkan oleh faktor- penctus yang tidak spesifik atau mempunyai karakteristik
faktor pencetus yang tidak diketahui, seperti udara dari bentuk alergik dan
spesifik, seperti debu, dingin atau bisa juga disebabkan non - alergik.
serbuk bunga, bulu oleh adanya infeksi saluran
binatang, obat-obatan pernafasan dan emosi. Serangan
(antibiotik dan aspirin), asma ini menjadi lebih berat dan
dan spora jamur. Asma sering sejalan dengan berlalunya
ekstrinsik sering waktu dan dapat berkembang
dihubungkan dengan menjadi bronkhitis kronis dan
adanya suatu predisposisi emfisema. Beberapa pasien akan
genetik terhadap alergi. mengalami asma gabungan.
Tingkatan Penderita Asma

Tingkat Keterangan
Tingkat 1 Secara klinis normal, tanpa kelainan
pemeriksaan fisik dan fungsi paru
Tingkat 2 Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan
fisik tapi fungsi paru menunjukkan adanya
tanda-tanda obstruksi jalan nafas
Tingkat 3 Tanpa keluhan.Pemeriksaan fisik dan fungsi
paru menunjukkan adanya obstruksi jalan
nafas
Tingkat 4 mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas
berbunyi wheezing. Pemeriksaan fisik dan
fungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi
jalan nafas
Tingkat 5 Status asmatikus yaitu suatu keadaan
darurat medis berupa serangan asma akut
yang berat bersifat refrator sementara
terhadap pengobatan yang lazim dipakai
Simpatomimetik(agonis
reseptor β adrenergik)

Glukokortikoid
Penstabil sel
mast(kromolindan
nedokromolin
Golongan
Obat Asma

Metil xantin
Antikolinergik

Leukortrien Antihistamin
modifiers
•Deksamethasone •sodium kromoglikat •Salbutamol
• hidrokortison • nedokromolin •Terbutalin Sulfat
• betametason •kromolin •Salmeterol
•beklometason •Formoterol Fumarat
Penstabil sel mast
Glukokortikoid •Albuterol
• Pirbuterol
• Levarbuterol
• Salmeterol
Simpatomimetik(agonis
Metil xantin
reseptor β adrenergik)
•Aminophylline
• Theophylline OBAT OBAT
• Efedrin Hcl ASMA
•teobromin
• cafein

Leukortrien Antikolinergik
Antihistamin
modifiers •Ipratropium bromida
•Montelukast •Ketotifen,
•Zafirlukast •Oksatomida
•Zileuton •Tiazinamium
•Pranlukast • Deptropin
modulasi produksi dari sitokin dan kemokin.menghambat sintesis eicosanoid ,menghambat
akumulasi basofil,eosinofil,dan leukosit lain dalam paru-paru dan mengurangi permeabilitas
vaskular glukokortikoid tidak merelaksasikan otot polos saluran nafas dan hanya memiliki
sedikit efek terhadap bronkokonstriksi
Glukokortikoid
Penstabil sel mast Simpatomimetik(agonis
Metil xantin
menghambat reseptor β adrenergik)
Menghambat enzim Stimulasi reseptor α, β1, β2
fosfodiestrase(PDE)sehingga pelepasan mediator
dari sel mast bronkus adrenergik
mencegah pemecahan cAMP
dan cGMP masing-masing Antikolinergik
menjadi 5’-AMP dan 5’-
GMP.penghambatan PDE Memblok asetilkolin di saraf
menyebabkan akumulasi cAMP MEKANISME parasimpatetik otot bronkus,
dan cGMP dalam sel-sel hingga KERJA menyebabkan stimulasi guanyl
menyebabkan relaksasi otot cyclase dan menekan peningkatan
polos cGMP (mediator bronkokontriksi)
sehingga menimbulkan
Leukortrien modifiers bronkodilatasi
antagonis reseptor leukotrien selektif dan aktif pada
penggunaan oral, yang menghambat reseptor Antihistamin
leukotrien sisteinil (CysLT1). Leukotrien adalah produk memblokir reseptor histamin (H1-
metabolisme asam arakhidonat dan dilepaskan dari sel receptor blockers), mencegah efek
mast dan eosinofil. bronchokontriksinya
untuk penanganan eksaserbasi Profilaksi asma, untuk mencegah serangan asma
asma akut dan kronik atau asma pada pasien dengan asma bronkial ringan sampai
barat sedang
Penstabil sel mast
Glukokortikoid

Simpatomimetik(agonis
reseptor β adrenergik)
Bronkodilator pada asma
bronkial, bronkitis kronik dan
INDIKASI
emfisema
Metil xantin
Asma akut berat, Antikolinergik
asma bronkial, Terapi pemeliharaan HRB, tetapi
bronkitis kronik juga berfungsi untuk meniadakan
disertai emfisema. serangan asma akut (melalui
inhalasi)
Leukortrien
Antihistamin
modifiers
obat pencegah serangan asma dan bronchitis
Profilaksis dan pengobatan asma kronis,
yang bersifat alergis, serta konjungtivitis dan
termasuk pencegahan bronkokontriksi akibat
alergi akibat bahan makanan akibat bahan
berolahraga
makanan.
•Kepala pusing, mual, muntah, Diabetes dan osteoporosis, yang berbahaya, terutama pada
sakit ulu hati, takikardia. lanjut usia, dapat terjadi fraktur osteoporotik pada tulang
•Meningkatkan kontraktilitas otot pinggul dan tulang belakang. Selain itu, pemberian dosis tinggi
jantung dan efisiensi dapat mengakibatkan nekrosis avaskular pada kepala femur.
•Sebagai inotropik
positif meningkatkan denyut
Glukokortikoid Simpatomimetik(agonis
jantung reseptor β adrenergik)
•Chronotropic Sakit kepala ringan, bronkitis, epistaksis,
positif meningkatkan tekanan EFEK sakit perut dan sendi, peningkatan nafsu
darah SAMPING makan, kram otot, infeksi sal.nafas,
•Meningkatkan aliran darah ginja sinus, rinitis, laringitis, lemas, influenza
Metil xantin
Penstabil sel mast
Antihistamin Dari sistem pernapasan: batuk, sesak di dada, kesulitan
Berupa rasa kantuk, kadang – kadang bernapas, bronkospasme.
mulut kering dan pusing. Dari sistem saraf: pusing, sakit kepala.
Dari saluran pencernaan: sakit perut (5%), rasa menyenangkan
Leukortrien modifiers setelah inhalasi, mual, muntah, pencernaan yg terganggu.
Lain: radang sendi, neutron- atau leukopenia, dimanifestasikan
Umum : diare, mual, muntah,
dengan demam, sakit tenggorokan atau seluruh tubuh, demam,
peningkatan kadar serum transaminase
dll. tanda-tanda infeksi.
Tidak umum : reaksi hipersensitivitas,
termasuk anafilaksis, mimpi buruk, Antikolinergik
insomnia, pusing, depresi , mengantuk, Sakit punggung, sakit dada, bronkhitis, batuk, penyakit paru
gelisah, marah. obstruksi kronik yang semakin parah, rasa lelah berlebihan,
Jarang : tremor, pendaharan, kram otot, mulut kering, dispepsia, dipsnea, epistaksis, gangguan pada
rasa sangat ingin bunuh diri, hepatitis saluran pencernaan, sakit kepala,
INTERAKSI Penstabil sel mast
OBAT Insulin : obat penstabil sel
Glukokortikoid mast tidak bekerja dengan baik
Ketokonazol : meningkatkan Simpatomimetik(agonis
kadar plasma reseptor β adrenergik)
teofillin -stimulan lain : Rangsangan sistem saraf pusat
Metil xantin berlebihan disertai gelisah, agitasi, tremor, takhikardia,
palpitasi jantung, demam, hilangnya koordinasi otot,
Aluupurinol: bersihan teofilin
pernapasan yang cepat dan dangkal, insomnia, pada kasus
mengarah ke tingkat plasma
yang berat dapat terjadi kenaikan tekanan darah yang
peningkatan toksisitas
berbahaya, ditandai sakit kepala, gangguan penglihatan,
Barbiturat : Dapat mengurangi
atau kebingungan
efek terapi dari teofilin
Obat jantung : Aritmia jantung
Cimetidin : akan mengakibatkan
efek toksik
Antikolinergik
Leukortrien modifiers Memperkuat efek antikolinergik obat lain,
• Fenobarbitaal, fenitoin, dan rifampisin: derivat xantin dan preparat β-adrenergeik :
kadar montelukas dalam plasma menurun memperkuat bronchodilatasi
• Gemfibrozil : meningkatkan paparan sistemik
montelukas Antihistamin
• Antagonis leukotrien : menghambat efek Ketotifen: Memperkuat efek sedativ
dari sistinil leukotrien pada saluran napas depresan SSP.
Penderita ulkus peptikum, Hipersensitif terhadap kromoglikat.
tuberkulosis aktif, infeksi sistemik
dan herpes simplek pada mata. Penstabil sel mast
Glukokortikoid Simpatomimetik(agonis
reseptor β adrenergik)
Pasien yg alergi terhadap obat ini,
aritmia jantung, takikardia, angina,
aritmia ventrikular.
Kehamilan kategori B&C, ibu
menyusui, persalinan
Metil xantin KONTRA
INDIKASI Antikolinergik
Penderita hipertensi,
hipertiroidisme, Ibu hamil triwulan pertama,
kardiovaskuler, Hipersensitiv terhadap
glaukoma, pembesaran senyawa yang mempunyai
kelenjar prostat, tukak atropin
lambung.

Leukortrien
modifiers Antihistamin
Hipersensitivitas, gangguan Hipersensitivitas dan penggunaan bersama
fungsi hati, ibu menyusui antidiabetik oral
Nedokromolin : Inhalasi. Dewasa dan anak di atas 12 tahun dosis awal - 2 inhalasi (4 mg) 4
sekali sehari, opsional hingga 6-8 kali per hari, Terapi suportif - untuk 2 inhalasi 2 sekali
sehari; suplemen mungkin segera sebelum latihan untuk mencegah asma upaya fisik
Penstabil sel mast
Dexametason Simpatomimetik(agonis
Sediaan : 0.5 mg/tab, 5mg/ml reseptor β adrenergik)
injeksi Salbutamol
Dosis : sehari awal 0,79-9mg. Anak REGI Sediaan : 4 mg/tab, 2mg/5 ml sirup
< 1th 0,1-0,25mg, 1-5th 0,25- MENT Dosis : dewasa dan anak >12 th sehari 3-
1,0mg, anak 6-12th 0,25-2mg. DOSIS 4x 1 tab / 1-2 sdtk sirup. Anak 6-12 th
sehari 3-4x 1 sdtk sirup, anak 2-6 th
Glukokortikoid
sehari 3-4x ½ sdtk sirup
Metil xantin Antikolinergik
Efedrin HCl Ipatropium bromida
dewasa sehari 3-4x 1-2 tab Sediaan : 0,02mg tiap semprot, 0,25 mg tiap 1ml solution
Anak sehari 2x ½ - 1 tab Dosis : dewasa sehari 3-4x 1-2x semprot, anak 6-12 th
dan <6th sehari 3-4x 1-2x semprot
Leukortrien modifiers
Montelukast Antihistamin
Asma : 10 mg /hari pada malam hari Oksatomida
Bronkokontriksi akibat olahraga: 10 Sediaan : 30mg
mg diminum 2 jam sebelum olahraga Dosis : dewasa 30mg, anak 0,5mg/kgBB, BB >35kg 30mg,
Dosis tambahan tidak boleh diminum BB 15-35kg 15mg. Diberikan sehari 2x. Dosis dapat
dalam 24 jam dari dosis sebelumnya . digandakan bila tidak ada perbaikan selama 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai