Anda di halaman 1dari 13

ASMA

Gangguan Pernafasan
Nama Kelompok :
• Muhammad Alvin
• Sherly Prihatiningsih
• Julio Pratama
• Sunnensy sellyna
• Oktarina Dwi Hastuti
• Yunitian Mustika Lestari
• Triska Wiqotul Aeni
• Fajar Mega Dini
• Karina Angelin
• Nur Fadilah
• Nida Gusti Ayu
• Nurul Kholifah
• Milda Purnami
KASUS :
Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun, dirawat disuatu rumah sakit akibat sesak
nafas karena penyakit asmanya kambuh. Dokter berencana akan memberikan
sediaan salbutamol untuk pasien tersebut. Dokter mengatakan kepada apoteker
bahwa kondisi serangan asma pasien sangat parah dengan nilai PEF = 28%.
Tugas Mahasiswa (Buatlah presentasi jawaban dari pertanyaan dibawah ini):
1. Berikanlah penjelasan mengenai penyakit asma (definisi, gambaran penyakit (patofisiologi),
dan penyebab)!
2. Jelaskan tujuan terapi pada kasus di atas?
3. Jelaskan jenis, pengelompokkan dan contoh obat yang dapat digunakan untuk penyakit asma,
jelaskan pula mekanisme aksi masing-masing obat tersebut !
4. Jelaskan tatalaksana terapi pada penyakit asma !
5. Apakah bentuk sediaan yang tepat untuk obat yang akan diresepkan dokter? Jelaskan alasan
logis dari jawaban yang diberikan!
6. Tetapkanlah regiment terapi obat yang diinginkan dokter untuk diberikan kepada pasien!
7. Berikanlah informasi obat mengenai tatacara pemberian obat kepada perawat yang
8. menangani pasien (setingan satu orang menjadi apoteker dan satu pasien menjadi perawat)!
9. Sebutkan dan jelaskan parameter klinik dan parameter laboratorium yang harus di pantau untuk
menilai efektivitas terapi obat dan monitoring efek samping obat!
Berikanlah penjelasan mengenai penyakit asma (definisi, gambaran penyakit (patofisiologi), dan
penyebab)!
● Asma adalah salah satu masalah paru-paru yang membuat pengidapnya kesulitan bernafas akibat
peradangan dan penyempitan pada saluran pernafasan.
● Patofisiologi Asma merupakan inflamasi kronik dalam Saluran napas dengan berbagai sel dan
elemen seluler yang berperan. Gambaran penyakit asma:
a. Neutrofil
b. Eusinofil
c. Limfosil
d. Aktivitas Sel Mast
e. Cedera Sel Epitel
● Penyebab Asma : debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, infeksi virus sampai paparan zat
kimia, aktifitas fisik
Jelaskan tujuan terapi pada kasus diatas :
● Mencegah memburuk
● Meringankan obstruksi jalan napas ( dengan cepat mempperbaiki gejala )
● Mengobati Hipoksia
● Mengembalikan fungsi paru-paru ke normal atau terbalik sebelumnya
● Mencegah Kekambuhan
● Menghindari efek samping obat
● Mencegah Kematian
Jelaskan jenis, pengelompokkan dan contoh obat yang dapat digunakan untuk penyakit
asma, jelaskan pula mekanisme aksi masing-masing obat tersebut !
NO GOLONGAN MEKANISME KERJA CONTOH OBAT
1 Sell Mast Stabilizer Menstabilkan sell mast, sehingga tidak terjadi Kromolin, Nedocromil
degranulasi sel mast
2 Antihistamin Menghambat pelekatan histamin dengan reseptor Klorfeniramin, Cetrizine, Loratadine
histamin terutama H1
3 Kortikosteroid menghambat proses inflamasi baik secara langsung Budesonide, Fluticasone,
dengan penghambatan metabolisme arakhidonat, Mometasone, beclometasone,
juga dalam proses inflamasi lainya prednisone, dexamethasone

4 Antilrukotrien (LTRA) Mengantagonis ikatan leukotriene dengan Zafirlukas, montelukast


reseptornya
5 Beta Adrenik Meningkatkan aktifitas adrenik terutama pada SABA ( Salbutamol, albuterol ).
reseptor beta 2 LABA ( Formoterol, indacaterol,
evalbuteril, salmeterol, terbutalin )

6 Xanthine Bekerja merelaksasi otot polos bronchus dengan cara Teofilin, Aminofilin
meningkatkan jumlah cAMP dan menghambat enzim
phosphodiesterase
7 Antimuskarinik Bekerja dengan cara mengantagonis reseptor SAMA ( ipatropium bromida ),
muskarinik yang terdapat pada bronchus, sehingga LAMA ( Tiotropium Bromida )
efeknya adalah vasodilatasi bronchus
Jelaskan tatalaksana terapi pada penyakit asma!
1. - Gejala : Semua pasien dengan gejala asthma
- Terapi : pemberian SABA tunggal (tanpa ICS) tidak direkomendasikan
2. - Gejala : Asma jarang (< 2 kali dalam sebulan)
- Terapi : kombinasi ICS dosis rendah - formoterol bila diperlukan.
Pilihan alternatif,penggunaan ICS dosis rendah saat SABA digunakan
3. - Gejala : asma muncul atau membutuhkan reliever > 2 kali dalam sebulan
- Terapi : ICS dosis rendah + SABA bila diperlukan / kombinasi ICS dosis
rendah-formoteral bila diperlukan.
4. - gejala : asma berat hampir setiap hari / terbangun karena asma > 1 kali
seminggu terutama jika terdapat resiko
- terapi : kombinasi ICS dosis rendah - LABA sebagai controller dan reliever / ICS
dosis sedang dengan SABA bila diperlukan sebagai reliever
5. - gejala : asma muncul pertama kali dalam kondisi berat dan tidak terkontrol dengan eksaserbasi
- terapi : OCS jangka pendek (5-7 hari) lalu dimulai terapi ICS dosis tinggi sebagai controller
- ICS : kortikosteroid inhalasi (budesonide)
- OCS : kortikosteroid oral (prednisolon)
- SABA : Short Acting Beta-2 Agonis (salbutamol)
- LABA : Long Acting Beta-2 Agonis (Formoterol, Salmeterol)
- LTRA : Leukotriene receptor aabtagonist (Zafirlukast, montelukast)
Apakah bentuk sediaan yang tepat untuk obat yang akan diresepkan oleh dokter ? Jelaskan
alasan yang logis dari jawaban yang diberikan !
Jawaban :
Jenis sediaan yang digunakan yaitu inhalase (nebulizer). Alasan nya karena terapi inhalasi
lebih efektif ketimbang sediaan obat orql atau minum seperti tablet atau sirup.
Contohnya inhaler combivent yang mengandung salbutamol dan ipratropium bromide.
Tetapkanlah regiment terapi obat yang diinginkan dokter untuk diberikan kepada pasien !
Jawaban :
Regimen terapi asma salbutamol dengan kondisi parah (APE <30%) yaitu : Terapi lini pertama
pemberian salbutamol inhalasi dosis 10ml 3-4kali sehari. Terapi pemeliharaan dengan salbutamol oral
2mg 3x1 dan kostikosteroid (Metilprednisolon 4mg 1x1)
Berikanlah informasi obat mengenai tatacara pemberian obat kepada perawat
Jawaban :
Dengan pemberian obat inhalsi combiven, combivent diberikan melalui nebulizer yang akan
mengubah Ciaran combivent menjadi uap. Penghiupan uap di sarankan menggunakan masker
nebulizer untuk menghindari paparan uap combivent pada mata.
Sebutkan dan jelaskan parameter klinik dan parameter laboratorium yang harus
di pantau
untuk menilai efektivitas terapi obat dan monitoring efek samping obat!
Jawaban :
Parameter : - spirometer : menunjukkan FEV postbronkial kurangbdari 80%,
dan perbandingan rasio FEV : PVC kurang dari 70% - Gas dalam arteri : partial
pressure of O2 45-60mmHg, Partial pressure of O2 50-60mmHg
Monitoring efek samping obat.
Jawaban : ketoasidosis atau aritmia.
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai