ASMA
Pelepasan
Poliferasi Epitel
Mediator Inflamasi
Hiperkativitas
Edema Mukosa
Bronchial
Infliltrasi sel
Bronchoconstriksi
Inflamasi
Gejala/ Eksaserbasi
PATOFISIOLOGI ASMA
❖ Bronkokonstriksi
• Kongesti pembuluh daraah, edema
• Akumulasi eosinophil
• Sekresi mucus
GEJALA ASMA
Tujuan Jangka Panjang
• Mengontrol Gejala : gejala dapat terkontrol dengan baik dan
pasien dapat beraktivitas secara normal
• Mengurangi risiko : risiko kekambuhan, memperbaiki
keterbatasan saluran nafas dan efek samping pengobatan
TUJUAN
jangka panjang UTAMA
• Kerjasama antara pasien dengan dokter/farmasi/ tenaga TERAPI
Kesehatan yang merawat
ASMA
KLASIFIKASI DERAJAT ASMA
• Short acting β-2 agonis (Salbutamol, terbutalin) → terapi pilihan pada serangan akut dan
pencegahan bronkospasme akibat exercise
• Sistemic Corticosteroid → penggunaan jangka pendek untuk mengatasi exaserbasi
sedang – berat untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah exaserbasi berulang
• Antikolinergik (Ipratopium bromid, tiotropium bromid) → manfaat klinis sebagai
tambahan inhalasi β-2 agonis pada serangan akut dan berat, brokodilator alternatif bagi
pasien yang intoleransi β-2 agonis
• Methylxantine (Aminofilin, theofilin) → efek bronkodilatasi mild-moderate
• Oksigen → diberikan melalui kanul/masker untuk menjaga SpO2 > 90% (>95% untuk
Wanita hamil dan pasien dengan gangguan jantung).
PEMANTAUAN
SETELAH SERANGAN AKUT
• Mulai terapi pemeliharaan sejak awal → untuk mendapatkan hasil terbaik, mulailah terapi
pemeliharaan sejak awal ditegakkannya diagnose asma
• Penggunaan ICS dosis rendah :
• Gejala asma >2x sebulan
• Terbangun krn asma >1x sebulan
• Memiliki gejala asma/ faktor risiko asma
• Pertimbangan peningkatan dosis :
• Gangguan akibat gejala asma setiap hari
• Terbangun malam krn asma 1x atau lebih dalam seminggu, terutama jika memiliki faktor risiko
BETA-2 AGONIS
Reseptor Adrenergik
Reseptor Lokasi
α α-1 Otot Polos (Pemb. Darah, sal. Kemih&kelamin, usus)
α-2 Ujung syaraf adrenergic, jaringan otak, otot polos pemb.
Darah, sel beta pancreas, platelet
β β-1 Jantung, sel juktaglomerulus
β-2 Otot polos (Bronkus, pemb. Darah, sal. Cerna, sal.
Kemih&kelamin)
Β-3 Jaringan lemak
• Short acting β-2 agonis
• Onset 5-30 menit dg durasi 4-6 jam
• Salbutamol, terbutalin
CONTOH • Long acting β-2 agonis
OBAT DAN • Durasi terapi 12 jam
EFEK • Harus dikombinasikan dg obat pengontrol asma spt
SAMPING kortikosteroid
• Salmeterol, formeterol
• Efek samping : Tremor, palpitasi, aritmia jantung,
hiperglikemia, hipokalemia
METHYLXANTINE
ANTIKOLINERGIK
Contoh obat : Ipratopium bromide dan
tiotropium bromide
Inhalasi Oral
Dosis Kecil Besar
Efek Samping Sedikit Banyak
Onset Cepat Lambat
Durasi Sama Sama
Tempat Kerja Langsung Tidak
Mencegah EIA Baik Tidak
Edukasi Cara Pakai Perlu Tidak
• Teknik penggunaan device
obat yang benar sangat
penting → efek pengobatan
maksimal
• Teknik penggunaan yang
salah → obat masuk ke
saluran pencernaan dan
menjadi tidak aktif setelah
mengalami first pass BENTUK SEDIAAN
metabolisme di hati O B AT A S M A