Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERSATUAN DALAM
KEBERAGAMAN

Diajukanuntukmemenuhitugaskelompok
Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dosenpengajar : AgusMukhandar, M.Pd

Disusun Oleh :

AdindaTria Maharani

Riza firnalia

AkademiFarmasiCendekiaFarmaHusada
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkankehadirat Allah SWT, yang telahmemberikan kami
semuakekuatansertakelancarandalammenyelesaikanmakalahmatakuliahpendidikan agama islam
yang berjudul “PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN”. Makalahinidapatselesaisepertiwaktu yang
telah kami rencanakan .Tersusunmakalahinitentunyatidaklepasdariperansertaberbagaipihak yang
telahmemberikanbantuansecaramateril dan spiritual,
baiksecaralangsungmaupunsecaratidaklangsung oleh
karenaitupenulismengucapkanterimakasihkepada :

 Bapak dosenpengasuhmatakuliahpendidikan agama


islamAkademiFarmasiCendekiaFarmaHusada
 Orang tua yang memberikandukungan dan
bantunkepadapenulissehinggamakalahinidapatterselesaikan
 Teman –teman yang telahmembantu dan memberikandorongansemangat agar
makalahinidapat kami selesaikan.

SemogaTuhan yang MahaPengasih dan MahaPenyayangmembalasbudibaik yang tulus dan


iklaskepadasemuapihak yang penulisucapkandiatas. Takadagading yang takretak, untukitu kami pun
menyadaribahwamakalah yang telah kami susun dan kami
kemasmasihmemilikibanyakkelemahansertakekuranganbaikdarisegiteknismaupun non teknis.
Untukitupenulismembukapintu yang selebarlebarnyakepadasemuapihak agar dapatmemberikan
saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaanpenulisan-penulisanmendatang. Dan
apabila di dalammakalahiniterdapathalhal yang di anggaptidakberkenan di hatipembaca kami
memohonmaaf

Bandar Lampung, 03 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................

1..1 LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................................

1.2 TUJUAN PENULISAN......................................................................................................................

1.3 RANG LINGKUP..............................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................................

2.1 KONSEP KEBERAGAMAN DALAM ISLAM.......................................................................................

2.2 PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DALAM KEBERAGAMAN...................................................

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................................

3.1 PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN............................................................................................

3.2 KONSEP KEBERAGAMAN DALAM ISLAM.......................................................................................

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................

4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................................

4.2 SARAN............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Keberagamanterjadidalamsemuaaspekkehidupantakterkecualidalamkehidupanberagama,
dari level yang paling material—sepertibentuk dan perilaku—sampai yang immateril—
sepertiinterpretasi dan keyakinan. Contoh yang paling jelasadalahapa yang terjadi di Indonesia.
Penduduknyaterdiridariberbagaisukubangsa, adat-istiadat, budaya dan agama yang berbeda. Dari
segietnik, Indonesia terdiridaribanyaksukubangsa, setidaknyaadabeberapasuku yang
biasadisebutsebagaimayoritas, sepertiSunda, Jawa, Bugis, Batak dan sebagainya. Agama yang dianut
pun beragam, ada Kristen, Islam, Hindu, Budha, Konghucu dan agama-agama lokallainnya. Kristen
terpecahmenjadiKatolik dan Protestan. Dan Islam menjadi Sunni dan Syi‟ah. Dari sudutgeografis,
Indonesia terdiridariribuanpulau yang memilikikebudayaan yang berbeda-beda. Satu
pulaubisaterdiridaribanyaksuku, dan setiapsukumemilikibahasa yang berbeda-beda. Itulahsebabnya
Indonesia disebutsebagai negara multikultural dan plural. Ideologi yang dianut pun berdasar pada
Pancasila yang menjunjungtinggikebinekaan dan dikenaldengan slogan Bhineka Tunggal Ika,
berbedatapisatujua. Berbedasukubangsa, bahasa dan agama, tapisatu negara yaitu negara Indonesia
dan satubahasayaitubahasaIndonesia.Keberagaman lain juga terjadi pada
setiapjenistumbuhanataubinatang, keduanyapastimemilikispesies-spesies yang berbeda. Misalnya,
jenisburungterdiridaribanyaksekalispesies (Gagak, Elang, Merpati, Pipit, Beo)
setiapspesiesmempunyaikeunikan yang khas—Beo A memilikisuara yang lebihnyaringdariBeo B.
Contoh yang lain, terdapatbanyakjenisbungadenganspesiessepertimawar, kamboja, tulip dan
sebagainya. Setiapspesiestersebutmemilikikeunikan yang khas,
misalnyamawarmemilikibanyakwarna, yaitu: merah, merahmuda, putih, kuning dan
masihbanyaklagi. Hal inimenunjukantidakadasatu pun makhluk yang
memilikikesamaanidentiktanpaperbedaansamasekali. Bahkanduasaudarakembar pun
tetapberbedameskimerekamemilikikemiripan, similar but not the same (miriptapitaksama).
Semuamakhlukituunik dan khas. Karena keunikan dan kekhasanitulah, makakeberagaman dan
kemajemukantidakbisadinafikan. DalamkontekskeIndonesiaan,
menghargaikeberagamantelahdiajarkan oleh para pendahulukita. Lahirnya Pancasila
bukandirumuskan oleh sekelompoketnikatau agama tertentu, tapi oleh tokoh-tokohpendiribangsa
yang terdiridariberbagaisukubangsa dan agama yang berbeda,
ituhanyasepenggalmenjadibuktinyatadarisebuahkeberagaman. Oleh karenaitu, tidakadasatu agama
atauetniktertentu yang lebihunggulatas yang lain,
sehinggamerekaberhakmengintimidasiatauberbuatintoleran. Itulahidealisme yangdibangun oleh
founding fathers negara tercintaini.

1.2. TUJUAN PENULISAN

Makalahinidibutuhkan oleh mahasiswasebagaipetunjuk dan


pedomankeimanandalamkehidupaseharihariterhadap zaman globalisasi. Adapun
tujuandarimakalahiniadalahsebagaiberikut:

a. Menjelaskankeberagamandalamislam
b. Menjelaskanpersatuan dan kesatuanbangsadalamberagama

1.3. RUANG LINGKUP

a. Keberagamandalamislam

b. Persatuan dan kesatuanBangsa


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP KEBERAGAMAN DALAM BERAGAMA

Dalampandangan Islam, sejakdilahirkanmanusiatelahdianugerahkanpotensikeberagamaan


(spiritual). Seiringdenganperkembanganfisik dan fsikis yang dialami oleh setiap orang darifasekefase,
makaperkembangantingkatkeberagamaannya pun bervariasi. Adanyaperbedaandalammemahami
agama dan adanyaperbedaanperkembangankarakteristikdalamberbagaiaspek pada setiap orang,
menjadikannya pula berbeda-bedadalamtingkatkeberagamaan.

Konsepkeberagamandalamberagama juga berawaldariperbedaankedudukan dan


derajatmempengaruhi pula kehidupansosial, ekonomi, dan politikmereka. Denganbegitu,
makadalamaspekintelektualitasmanusia, juga
dikelompokanmenjaditigatingkatan :tingkatanpertamaadalahkelompokelit (khawas),
tingkatankeduaadalahkelompokmenengah dan tingkatanketigaadalahkelompokawam. Kelompokelit,
terdiriatas orang-orang yang mempunyakeistimewaan, dan didukung oleh
fasilitasuntukmenjadipemikir-pemikir, dan cendekiawan. Kelompokmenengah, terdiriatas orang-
orang yang memilikifasilitas pas-pasan. Kelompokawamadalahkelompok yang diartikan orang
kebanyakan, yang tidakmemilikifasilitasgunamengembangkansarana yang dimilikinya.

Pembedaantingkatan-tingkatan di atas, dijumpai pula


dalamKonsepkeberagamandalamberagamadalammasyarakatdewasaini, dengan strata dan status
yang berbeda-beda pula, Bahkan, al-Quran sendirimeresponadanyatingkatan-
tingkatansepertiitudalamistilahtingkatmuttaqin, tingkat mu’min dan tingkatmuhsin.

Mengenairumusankonsepkeberagamandalamberagama, maka patron yang


dijadikandasaradalahmerujukkepadaresponsi al-Quran dan hadis,
karenauntukmengukurtingkatkeberagamaanseseorangharuslahmerujuk pada dogma-dogma
itusendiri.

Terkaitdengankonsepkeberagamandalamberagamabesertawujudimplementasihadis,
makadapatdibatasidalamsuaturumusankonsepsibahwatingkatkeberagamaanharusdiukurdariaspeka
qidah, ibadah, dan akhlaknya. Tetapi, karenaaqidahmerupakanhal yang bersifatabstrak dan
penelusurannya sangat sulitmelaluiinderawi,
makakonsepsitingkatkeberagamaanseseorangdapatditelusurimelaluirutinitaspelaksanaanibadahnya
dan penampilannyamelaluiakhlaknya.

Rutinitaspelaksanaan ibadah, tercakup di dalamnya ibadah wajib dan sunnah. Pada masalahakhlak,
tercakup di dalamnyaakhlak al-mahmudah dan akhlakmazmumah. Akhlak al-
mahmudahmisalnyakepatuhanterhadapkeduaorangtua, menghormati guru dan
etikadalamberpakaian. Sedangkanakhlakmazmumahadalahmembantahkeduaorangtua,
tidakmenghormati guru dan tidakberetikadalammenggunakanpakaian.

Kategorikedua dan terakhir yang disebutkan di atas, walaupuntidakmenjalankanajaran agama


secarakonsekuen, tetapimerekatetappercayaakanadanyaTuhan,
bahkantelahmempersaksikannyamelaluisyahadat, maka minimal
merekamenempatikategoriMukmindalam arti percayaterhadapTuhan. Dengan kata lain, seorang
Muslim yang mengakuiadanyaajaran agama, tetapiiatidakmelaksanakannyasecarakonsekuen, maka
orang tersebuttidakbolehdicapsebagai kafir dalam arti telahkeluardari Islam,
karenamaknakekafiranbervariasi dan bertingkat-tingkat.

Kaitandengankonsepkeberagamandalamberagama,
HarifuddinCawidumenyatakanbahwakekafiranterdiriatasduatingkatan, yakni; Pertamakekafiran yang
menyebabkanpelakuknyatidaklagiberhakdisebut Muslim. Yang termasukdalamkategoriiniialah, kufr
syirk, kufr inkar, kufr juhud, kufr nifaq, dan kufr riddah;
keduamencakupsemuaperbuatanmenyalahiperintahTuhan dan melakukanlarangan-larangan-Nya,
yang secaraumumbisadisebut kufr nikmat. Pelakudarijenis kufr yang keduainitidakkeluardari Islam.

Denganbatasankonsepsi di atas, makawujudKonsepkeberagamandalamberagamaseseorang juga


beravariasi, ada yang berkategoritinggi, berkategorisedang dan berkategorirendah. Kategoritinggi,
sedang dan rendahnyakeber-agamaanseseorangterlihatdarirealiasipengamalannyaterhadapajaran-
ajaran agama, baik yang menyangkutdenganaspek ibadah maupunaspekakhlak.

2.2 PEMERSATU DAN KESATUAN BANGSA DALAM KEBERAGAMAN


Negara Indonesia mempunyaicorakbudaya yang sangat kaya,
bayangkansajaterdapatberbagaimacam agama, suku, kebiasaan yang ada di Negara ini.
Takheranjikamasyarakat Indonesia dikenalsebagaimasyarakatmultikultural
(memilikilatarbelakangbudaya yang beragam) sertarasapersatuan dan kesatuanbangsa yang
tidakbolehdiremehkan.

PengertianPersatuan dan KesatuanBangsa Indonesia· Persatuanberasaldari kata satu yang


artinyatidakterpecah-belahatauutuh. Jadi arti persatuanyaitubersatunyabermacam-
macamanekaragamkebudayaanmenjadisatu yang utuhdanserasi.· Kata Indonesia
sendirimengandung 2 pengertian, darisegigeografis dan segibangsa.Darisegigeografis, Negara
Indonesia membentangdari 95 derajat 141 derajatBujurTimur dan 6 derajatLintang Utara 11
derajatLintang Selatan (Dari sabangmerauke).Indonesia dalam arti luasyaituseluruhrakyat yang
merasasatunasib dan se-penanggunganyangtinggal di wilayah ini.Persatuan Indonesia
adalahpersatuanbangsa yang tinggal di wilayah Negara Indonesia,didoronguntukmencapaikehidupan
yang bebasdalam negara yang merdeka dan berdaulat.Pembahasanmengenaipersatuan dan
kesatuanbangsa Indonesia dimulaisejaksekolahmenengahpertama (kalautidak salah), serta di
sekolahmenengahatas juga masihmembahastentang arti, makna, pengertian, prinsippersatuan dan
kesatuanbangsa Indonesia

.Terdapat 3 maknapenting di dalampersatuan dan kesatuanBangsa Indonesia, yaitu:

1. Rasa persatuan dan kesatuanmenjalin rasa kebersamaan dan


salingmelengkapiantarasatudengan yang lain.
2. Menjalin rasa kemanusiaan dan sikapsalingtoleransiserta rasa
harmonisuntukhidupberdampingan.
3. Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikaptolongmenolongantarsesama,
sertasikapnasionalisme.

Didapatkesimpulanbahwamaknadarisebuahpersatuan dan kesatuanBangsa Indonesia


yaituharussaling bahu-membahudalammempertahankan, mengisi, dan merebutkemerdekaan.

TahaputamapembinaanpersatuanBangsa Indonesia, yaitu:

1. Perasaansenasib
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. ProklamasiKemerdekaan
Indonesia adalah negara yang heterogendengan wilayah yang luas. Oleh sebabitu, persatuan dan
kesatuanmemilikiperanan yang sangat pentingbagi proses integrasiBangsa Indonesia yang
kitacintaiini.Mengingatbetapapentingnyapersatuan dan kesatuan, maka para founding fathers
kitamenempatkannyakedalamlandasanideologikita (Pancasila) yaitusilake 3 yang berbunyi
“Persatuan Indonesia”. Selainitu, kita juga memilikisemboyan negara kitayaitu “Bhinneka Tunggal
Ika” yang artinya “Berbeda-bedatetapitetapsatujua”. Dalamkonsepislam,
TuhandiyakinisebagaiZatMaha Tinggi Yang Nyata dan Esa, pencipta yang mahakuat dan mahatahu,
yang abadi, penentutakdir, dan hakim bagisemestaalam.

Persatuandalamkeberagamaninitentunya sangat pentingdalammenciptakankeamanan dan


kenyamanandalambernegara, mendukungstabilitasekonomi, membangunkehidupansosial yang
beradab dan yang lainnya.

Persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan ini dapat mewujudukan:

a. Kehidupan masyarakat yang serasi, selaras dan seimbang.


b. Pergaulan antar sesame Bangsa Indonesia yang lebihakrab.
c. Perbedaan bukan menjadi sumber masalah melainkan pemersatu.
d. Memperlancar proses pembangunan Negara Indonesia.

Setelah kita mengetahui betapa vitalnya persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat Indonesia,
kita juga perlu mengetahui apasaja alat pemersatu Bangsa Indonesia yang
bisamempereratkitasemuasebagaiBangsa Indonesia.

10 Alat PemersatuBangsa Indonesia

1. Pancasila, sebagai dasar falsafah Negara Indonesia.


2. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semboyan Negara Indonesia.
3. Burung Garuda, sebagai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa pemersatua Bangsa Indonesia.
5. Indonesai Raya, sebagai lagu kebangsaaan Indonesia.
6. Bendera Merah Putih, sebagai bendera Negara Indonesia.
7. UUD 1945, sebagai landasan konstitusi Negara Indonesia.
8. Konsep Wawasan Nusantara.
9. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Kebudayaan daerah sebagai kebudayaan nasional.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PEMERSATU DALAM KEBERAGAMAN

Indonesia mempunyailatarbelakangbudaya yang beragaman, akantetapidaribermacam-


macamanekaragamkebudayaanmenjadikanindonesiamenjadisatu yang utuh dan serasi, Rasa
persatuan dan kesatuanmenjadikankebersamaan dan salingmelengkapiantarasatudengan yang lain,
sikapsalingtoleransiserta rasa harmonisuntukhidupberdampingan, sertaMenjalin rasa persahabatan,
kekeluargaan, dan sikaptolongmenolongantarsesama.

3.2 KONSEP KEBERAGAMAN DALAM ISLAM

Dari konsepkeberagamaninidapatkitasimpulkanbahwa,
keberagamandalamberagamaberawaldariperbedaankedudukan dan
derajatmempengaruhikehidupansosial, ekonomi, dan politik, dan terjadinyatingkatan-
tingkatanperbedaankelompok, kelompokelit, kelompokmenengah dan awam. Bahkan, al-Quran
sendirimeresponadanyatingkatan-tingkatansepertiitudalamistilahtingkatmuttaqin, tingkat mu’min
dan tingkatmuhsin.
makadapatdibatasidalamsuaturumusankonsepsibahwatingkatkeberagamaanharusdiukurdariaspeka
qidah, ibadah, dan akhlaknya.
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Denganadanyakeberagaman agama yang dianut di Indonesia,


seharusnyarakyatindonesiaharuslebihmemilikisikaptoleransiantarumatberagama, dan
salingmenghargaisertamemilikisikaptenggang rasa

4.2. SARAN

Sebagaipemula di bangkuperkuliahan, kami


menyadaribahwamakalahinimasihjauhdarisempurna. Oleh karenaitu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifatmembangun. Karena saran dan kritikituakanbermanfaatbagi kami
untuklebihmemperbaikiataumemperdalamkajianini
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, M (2013 januari 23) keberagaman dan toleransiberagama pada kehidupansosialdiindonesia.


DipetikMaret 17,2014, darimuhammahidayat.

Diputhwra, O (2002). Kerukunanumatberagama Pilarutamakerukunanberbangsa. (W.Sairin,


penyunt.) Jakarta : PT BPK GunungMulia.

Anda mungkin juga menyukai