ANTROPOLOGI SENI
“MANUSIA,KERAGAMAN,DAN KESEDARAJATAN"
DOSEN PENGAMPU :
Oleh :
KELOMPOK 6
2021/2022
Assalammualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ MANUSIA,KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN “. Makalah yang kami susun ini
merupakan salah satu tugas matakuliah ANTROPOLOGI SENI
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak. Sebagai manusia biasa, kami
berusaha dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga
kami tidak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini.
Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami haturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Nurmalinda S.Kar, M.Pd selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing dan sudi membagi ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya
makalah ini. Tak lupa juga kami ucapakan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan dan
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya.
Untuk menyempurnakan makalah ini, kami dengan senang hati akan menerima kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Sehingga di kemudian hari kami
dapat menyempurnakan makalah ini dan kami dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang
telah kami lakukan. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya
bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Aamiin.
Terimakasih.
Wassalammualaikum Wr. Wb
KELOMPOK 6
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………..............5
C. TUJUAN PEMBAHASAN.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN.......................................................................................................17
B. SARAN.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan
adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme kontrol
yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan
dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang
berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosial yang menempel pada dirinya
berdasarkan atas asal rasial, suku bangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan
kekuasaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna keragaman dan kesederajatan
2. Apa saja unsur-unur keragaman dalam bermasyarakat indonesia
3. Bagaimana pengaruh keragaman terhadap kehidupan
beragama,bermasyarakat,bernegara dan kehidupan global
4. Apa itu problematika diskriminasi
B. Tujuan Pembahasan
1. Agar mengetahui tentang materi Manusia,keragaman dan kesederajatan
PEMBAHASAN
Keragaman berasal dari kata Ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Artinya: 1) Tingkah laku; 2) Macam,jenis; 3) lagu: musik; langgam; 4) warna,corak,ragi;
5) (ling) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam: berjenis-
jenis; perihal ragam; hal jenis.
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama
dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi Ekonomi
2. MAKNA KESEDARAJATAN
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah sama
tingkatan (pangkat,kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan disini adalah suatu
kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki
Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai merauke sangat
beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,warna kulit,ukuran-ukuran
tubuh,mata,ukuran kepala, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari Sulawesi adalah termasuk ras mongoloid
melayu muda (Deutero malayan mongoloid). Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk
mongoloid Melayu tua (Proto Malayan Mongoloid). Sebelah timur indonesia termasuk ras
Austroloid,termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok
pribumi adalah golongan Chia yang termasuk Astratic mongoloid.
Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi manusia. Ikatan
yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
gaib yang tak dapat di tangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh yang besar
sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution:10).
Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit di ukur secara tepat dan rinci. Hal ini
pula barangkali yang menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang
agama. Namun apapun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya
memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitif maupun agama
monoteisme. Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada
Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh di abaikan (psikologi
Agama:14)
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap
tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan
yang fundamental. Ideologi membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah
tindakan. Politik mencakup baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk
memperoleh kekuasaan,yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas
Keragaman masyarakat indonesia dalam ideologi dan politik dapat dilihat dari
banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya
indonesia hanya mengakui satu ideolog, yaitu pancasila yang benar-benar
mencerminkan kepribadian bangsa indonesia.
4. TATA KRAMA
Tata krama yang dianggap dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan santun,basa-basi”
pada dasarnya ialah segala tindakan,perilaku,adat istiadat,tegur sapa,ucap dan cakap sesuai
kaidah atau norma tertentu.
Tata krama di bentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan
yang kalau di patuhi di harapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif didalam
masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki berbagai suku bangsa dimana setiap suku
bangsa memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma
secara turun temurun dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan
yang relatif sama
5. KESENJANGAN EKONOMI
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatiaj
yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah ke bawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak
dapat dihindari lagi.
6. KESENJANGAN SOSIAL
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat
menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak hanya itu bahkan
bisa menjadi sebuah pemicu perang antar-etnis atau suku.
Manusia secara kodrat dicipatakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni.
Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak
Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah
kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di Kehidupan sehari-hari kebudayaan suku bangsa
dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupam berbangsa dan
negera,mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling
melengkapi. Bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) dalam kehidupam sehari-
hari. Tetapi sering sekali yang terjadi malah sebaliknya. Perbedaan-perbedaan tersebut
menciptakan ketegangan hubungan antaranggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat
dasar yang dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van de Berghe:
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negatif dari keragaman,yaitu
1. Semangat religius
2. Semangat Nasionalisme
3. Semangat Pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar-umat beragama
6. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar
agama,media massa dan harmonisasi dunia.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap.manusia di dasarkan pada prinsip-prinsip hak
asasi manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian, tidak dapat
dipisahkan dan saling tergantung. Berangkat dari pemahaman tersebut seyogianya sikap-sikap
yang di dasarkan pada ethnosentrisme,rasisme,religius fanatisme, dan discrimination harus
dipandang sebagai tindakan yang menghambat pengembangan kesederajatan dan demokrasi,
penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.
Pasal 281 ayat (2) UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa: “setiap orang berhak
bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu". Sementara itu pasal 3 UU No
30 Tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “.... Setiap orang dilahirkan bebas
dengan harkat martabat yang sama dan sederajat ...” ketentuan tersebut merupakan landasan
hukum yang mendasari prinsip non-diskriminasi di indonesia.
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal dan berbagai instrumen hukum yang
mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi sebuah realitas
yang problematika, sehingga:
Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya telah di tiadakan dengan adanya kesetaraan dalam
bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam kehidupan
negara yang demokratis. Akan tetapi, berbagai penelitian dan pengkajian menunjukkan bahwa
kondisi di indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas persamaan dimuka hukum
secara utuh.
Problematika lainnya yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa.
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah
negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual bisa yang menjadi
penyebab utama proses itu, yaitu:
1. Kegagalan Kepemimpinan.
Integrasi bangsa adalah landasan bagi tegaknya sebuah negara modern. Keutuhan
wilayah negara amat di tentukan oleh kemampuan para pemimpin dan masyarakat
warga negara memelihara komitmen kebersamaan sebagai suatu bangsa.
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis di sektor ini selalu merupakan
amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis lain (politik pemerintahan, hukum, dan
sosial)
3. Krisis Politik
Krisis Politik merupakan perpecahan elite ditingkat nasional, sehingga menyulitkan
lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. Krisis politik juga dapat dilihat
dari absen kepemimpinan politik yang mampu membangun solidaritas sosial untuk
secara solid menghadapi krisis ekonomi. Semua ini mengakibatkan kepemimpinan
nasional semakin tidak efektif, maka pemerintah dalam memberi pelayanan publik akan
makin merosot.
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan
ungkapan yang menggambarkan masyarakat indonesia yang “majemuk" atau “heterogen".
Masyarakat indonesia terwujud sebaga hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa dengan
beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah dan tujuan yang sama yang
disebut kebudayaan nasional.
Terciptanya “Tunggal Ika" dalam masyarakat yang “bhineka" dapat diwujudkan melalui
“Integrasi Kebudayaan" atau “integrasi nasional". Dalam hubungan ini, pengukuhan ide “tunggal
ika" yang dirumuskan dalam wawasan nusantara dengan menekankan pada aspek persatuan
disegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal
Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi sebuah pedoman dalam berbangsa dan
bernegara.
Hubungan antara kebudayaan dan peradaban sangat erat. Peradaban adalah salah
satu perwujudan kebudayaan yang bernilaj tinggi, indah, dan harmonis yang mencerminkan
tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan, misalnya, adab, sopan santun, budi
pekerti, budi bahasa, seni dan sebagainya.
Dalam hal ini maka terdapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah masyarakat
antara lain:
1. Teori Hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul
ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan
permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA
bahkan pilihan ideologi politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras dimasyarakat tidak lain
disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau
penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan.
3. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan
dalam cara-cara bekomunikasi diantara budaya yang berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosia-budaya dan
ekonomi.
Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjsdinya perubahan sosial ada dua macam yaitu,
yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam itu sendiri.
1. Akulturasi. Akulturasi atay Cultural contac berarti suatu kebudayaan tertentu yang
dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga
lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu kedalam
kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya kepribadian.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penulisan makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa perubahan dinamis dan
arus globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang
memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
peranan budaya lokal kita ini, dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal
sesungguhnya budaya lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai
dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di
negara ini
B. SARAN
Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua
kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya bangsa, agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain.
Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya ini tidak dimiliki oleh bangsa -
bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya
bangsa, hendaknya memelihara keragaman budaya kita demi masa depan anak cucu
http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/11/makalah-isbd-manusia-keragaman-dan.html?m=1