Anda di halaman 1dari 13

KEBERAGAMAN DAN KESETARAAN DALAM

MASYARAKAT INDONESIA

DOSEN PENGAJAR :
Dian Rinanta Sari, S.Sos, M.A.P
DISUSUN OLEH :
Raka Egi Mulyana 1512620057
Taufiiqul Hakim 1512620066
Nasywa Raihan Dhiyaulhaq 1502619062
Muhammad Harits 1512620075
Yudha 1512618083
Muhammad Rafif 1512618031
Kartika Miranti 1512620039
Erlangga 1512620027

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas paper yang berjudul " Keberagaman dan Kesetaraan Dalam Masyrakat
Indonesia" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD).
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Rinanta Sari, S.Sos, M.A.P selaku dosen
Mata Kuliah ISBD. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 20 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB 2....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Bentuk-Bentuk Keberagaman................................................................................................2
2.2 Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk...............................................................................6
2.3 Problem Keberagaman dan Kesetaraan..................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keragaman manusia sudah menjadi fakta sosial dan fakta sejarah kehidupan, sehingga pernah
muncul penindasan, perendahan, penghancuran dan penghapusan ras atau etnis tertentu.
Ternyata semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan merendahkan
martabat orang atau bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal dan menyesatkan,
sementara semua orang dan semua bangsa adalah sama dan sederajat. Keragaman yang
dimaksud disini adalah suatu kondisi masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan
dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat
kesopanan serta situasi ekonomi. Struktur masyarakat Indonesia yang majmuk dan dinamis,
antara lain ditandai oleh keragaman suku bangsa, agama dan kebudayaan.

Sebagaimana diketahui bahwa bangsa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa yang
begitu banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa mulai dari Sabang sampai Merauke, ada
suku Batak, suku Minang, suku Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat dan masih
banyak lainnya. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu,
keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, bahkan
tidak bisa disamakan.

Kesetaraan berarti kesamaan tingkatan, kontek kesetaraan disini adalah suatu kondisi dimana
dalam perbedaan dan keragaman yang ada pada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang
sama, temasuk perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin,
keturunan, kekayaan, suku bangsa dan lainnya. Dalam pandangan Islam, kedudukan manusia
itu sama dalam segala hal dan yang paling mulia kedudukannya dimata Tuhan adalah
didasarkan pada ketaqwaannya dan keimanannya. Kesetaraan lebih mengacu pada
bagaimana perbedaan yang ada harus hidup serasi dan selaras, tanpa harus meninggalkan
identitas perbedaan yang ada pada masing-masing individu tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja Bentuk-Bentuk Keberagaman


2. Apa itu Indonesia sebagai Masyarakat Majemuk
3. Apa saja Problem Keberagaman dan Kesetaraan

1.3 Tujuan

1. Pembaca mampu mengetahui apa saja bentuk bentuk dari Keberagaman


2. Pembaca mampu memahami apa itu Indonesia sebagai masyarakat majemuk
3. Pembaca mampu memahami apa saja problem dalam keberagaman dan kesetaraan

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-Bentuk Keberagaman

Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai keberagaman, seperti halnya


keberagaman agama dan budaya. Pemerintah Indonesia mangakui bahwa terdapat enam
agama yang ada yaitu Islam, Protestantisme, Katolisisme, Hinduisme, Buddhisme dan
Konghucu. Keberagaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Keberagaman
budaya dapat diamati dari bentuk-bentuk kebudayaan khsanya seperti adat istiadat, rumaha
adat, upacara adat, tarian daerah dan alat musik daerah.

Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan
dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.
Toleransi juga dapat dikatakan sebagai sikap atau perilaku yang menerima dan menghargau
suatu perbedaan agama dan budaya yang ada di wilayah mereka. Negara Kesatuan Republik
Indonesia dapat terwujud dengan adanya sikap dan perilaku toleran masyarakat.

Keberagaman Agama

Dengan adanya berbagai keberagaman agama yang ada dengan begitu kerukunan umat
beragama merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup di negeri
ini. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa
Negara berdasa atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara Menjamin Kemerdekaan tiap-
tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu. Walaupun mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama islam.
Namum perbedaan ini tidak menjadikan alasan untuk berpecah belah, kita harus menjaga
kerukunan umat beragama di Indonesia agar Negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang
utuh. Dengan adanya toleransi antar umat neragama dengan begitu sikap manusia sebagai
umat beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia
yang beragama lain. Contoh dari toleransi keberagaman agama yaitu tidak menghina agama
yang diyakini orang lain dan menghormati agama yang diyakini orang lain. Adapun kejadian
yang kerap kali terjadi pada saat ini tentang toleransi beragama yaitu seperti halnya
masyarakat tidak dapat memaksakan ajaran dan kepercayaan agama yang dianut oleh
masyarakat tersebut kepada masyarakat lain yang mempunyai keyakinan berbeda. sebab
setiap masyarakat pasti memiliki keyakinan masing-masing yang pastinya selalu percaya
bahwa apa yang mereka yakini adalah keyakinan paling benar diantara keyakinan lainnya.
Sesuai dengan hak tiap-tiap manusia atau hak bebas untuk memilih, termasuk dalam
kepercayaan agama.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ketidakrukunan antara umat beragama menghasilkan
berbagai ketidak harrnonisan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Kerap kali terjadinya salah pengertian, beda persepsi dan lain sebagainya yang kemudian
berujung menjadi konfik antar umat beragama yang memiliki keyakinannya masing-masing.

2
Oleh karena itu, perlu orang-orang yang beriman dengan taat, namun berwawasan terbuka,
toleran, rukun dengan mereka yang berbeda agama.

Keberagaman Budaya

Keanekaragaman budaya Indonesia yang ada merupakan harta yang tidak ternilai. Budaya
merupakan hasil karya manusia, dan budaya merupakan pola hidup yang tercipta dari sejarah
yang ada pada waktu tertentu sebagai panduan potensial dalam perilaku manusia. Dengan
cakupan pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lainnya yang
ada pada budaya masing-masing. Kita sebagai warga Negara harus memiliki sikap toleran
untuk mempertahankan dan melestarikan budaya agar tidak tercerai berai. Sikap toleransi
sangant penting dalam keanekaragaman budaya, apabila tidak adanya toleransi maka dapat
menimbulkan salah paham antar budaya sehingga mengakibatkan permusuhan antar
masyarakat. Contoh dari toleransi keberagaman budaya yaitu menghargai hasil kebudayaan
setiap suku bangsa dan menghormati setiap kelompok yang menjalankan kebiasaan sosial dan
adat istiadatnya. Adapun kejadian yang kerap kali terjadi tentang toleransi antar budaya yaitu
seperti halnya suatu budaya yang sedang melaksanakan acara dengan menggunakan ada
istiadat budayanya biasanya dalam satu desa mereka selalu mendukung walapun berbeda
budaya, hal yang dilakukannya biasanya dengan cara seperti turut hadir dalam acara tersebut
ataupun turut membantu kelancaran acara yang sedang berlangsung.

Dengan keaneka ragaman budaya yang ada, tidak dapat dipungkiri bahwa konflik antar
budaya kerap kali terjadi. Terdapat pandangan yang bertolak belakang antara budaya satu
dengan yang lainnya. Dimana hal yang dianggap biasa dalam budaya satu namun dapat
dianggap sebaliknya atau tidak sopan pada budaya yang lainnya. Terlebih bila masyarakat
yang masih memiliki padangan yang tradisional dan kental, dimana mereka akan selalu
mebela dan memperjuangkan budaya yang mereka miliki. Hal ini yang kerap kali menjadikan
konflik antar budaya karna adanya ketidak sesuaian yang mana tiap budaya merasa bahwa
budaya yang ia milikilah yang paling baik. Konflik yang terjadi tidak hanya menelan korban
materi namun juga dapat menghilangkan ratusan nyawa bila terjadinya konflik budaya. Oleh
karena itu dengan adanya toleransi antar budaya diharapkan semua budaya yang ada di
Indonesia dapat saling mengerti dengan perbedaan budaya yang ada.

Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Suku bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki persamaan ciri dan budaya, suku
bangsa sangat berkaitan dengan asal-usul, tempat asal dan kebudayaan,. Terdapat
sekitar1.128 suku bangsa yang ada di indonesia. Wilayah indonesia yang luas dan berbentuk
kepulauan mempengaruhi keaneka ragaman budaya bangsa Indonesia.

1) Persebaran suku bangsa


Suku bangsa mempunyai ciri-ciri tertentu. Ada beberapa ciri yang digunakan untuk
mengenal suatu suku bangsa di Indonesia. Yaitu ciri fisik, bahasa, adat istiadat dan
kesenian. Contoh ciri fisik antara lain adalah bentuk rambut, warna kulit dan bentuk
wajah, ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa

3
lainnya

2) Sikap terhadap keragaman suku bangsa


Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa.Perbedaan yang ada pada
setiap daerah di Indonesia merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang patut kita
syukuri.

Bhinneka Tunggal Ika oleh para pendiri Negara dijadikan sebagai semboyan Negara
sebagaimana ditulis pada lambang Negara Burung Garuda.
Beberapa sikap yang dapat diterapkan untuk menghargai keberagaman suku bangsa dan
budaya yang ada di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat antara lain sebagai berikut:
a) Mengakui suku bangsa ayah dan ibu
b) Tidak menjelek-jelekkan, menghina atau merendahkan suku bangsa yang lain
c) Tidak membeda-bedakan asal suku bangsa dalam berteman
d) Membentuk kelompok belajar tanpa memilih-milih suku bangsa teman
e) Menyapa tetangga yang berbeda suku bangsa ketika bertemu di jalan
f) Membantu tetangga yang sedang mengalami kesulitan tanpa membeda-bedakan suku
bangsanya.

Bentuk Bentuk Keragaman Budaya di Indonesia


Budaya adalah hasil pikiran, akal budi dan karya cipta manusia dari hubungan antara anggota
masyarakat maupun antara masyarakat dengan alam. Sementara kebudayaan adalah kegiatan
hasil penciptaan akal manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Kebudayaan
diciptakan untuk mempersatukan masyarakat dan menciptakan keutuhan masyarakat.
Bentuk-bentuk keragaman budaya di indonesia antara lain bahasa, tarian, lagu, pakaian adat,
senjata tradisional, alat musik dan rumah adat.

1) Bahasa
Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan oleh suatu suku bangsa tertentu di suatu
daerah. Bahasa daerah digunakan sebagai alat komunikasi atau percakapan sehari-hari
untuk suku yang sama,. Indonesia memiliki sekitar 546 jenis bahasa daerah setiap
suku memiliki bahasa yang berbeda-beda. Cirikhas yang dimiliki bahasa disetiap
daerah terdapat pada logat dan dialeknya (ragam bahasa). Walaupun demikian bangsa
indonesia memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

2) Tari tradisional
Seni tari adalah seni yang menggunakan geraktubuh secara berirama yang dilakukan
untuk mengungkapkan perasaan, tarian tradisional biasanya menampilkan ciri khas
daerahnya. Tari tradisional biasanya dipentaskan oleh satu orang atau dua orang yang
dilengkapi dengan pakaian tari. Tari tradisional biasanya memiliki beberapa simbol.
Misalnya tarian yang dipersembahkan kepada nenek moyang, penyambutan tamu,
perayaan panen raya dan hiburan rakyat.

4
3) Lagu daerah
Lagu daerah merupakan lagu khas suatu daerah yang dinyanyikan dalam bahasa
daerah. Lagu daerah ini mengiringi pementasan tari atau pertunjukan daerah. Lagu
daerah dapat bercerita tentang alam, keagamaan atau adat istiadat, lagu daerah juga
bisa digunakan untuk lagu pengiring permainan anak, contohnya lagu cublak-cublak
suweng.
Ciri-ciri lagu daerah di indonesia adalah sebagai berikut:
 Lagu daerah menggunakan bahasa dan dialek setempat
 Lagu daerah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang secara lisan
 Lagu daerah biasanya tidak diketahui siapa penciptanya
 Lagu daerah biasanya diiringi oleh musik daerah setempat

4) Pakaian Adat
Manusia menggunakan pakaian untuk melindungi tubuhnya dari sinar mata hari dan
cuaca. Selain itu pakaian juga dapat digunakan sebagai kehormatan manusia. Pakaian
adat adalah pakaian khas suatu daerah yang dikenakan saat perayaan atau upacara
adat. Pakaian adat masyarakat indonesia disesuaikan dengan bentuk kondisi alam dan
sosial masyarakat. masyarakat yang tinggal di daerah dingin cenderung memakai
pakaian tebal dan masyarakat yang tinggal di daerah panas cenderung memakai
pakaian yang tipis.

5) Senjata tradisional
Senjata tradisional umumnya berupa senjata tajam atau senjata khas suatu suku
bangsa. Disuatu daerah senjata tradisional dipakai sebagai kelengkapan pakaian,
kelengkapan tarian dalam suatu upacara adat, atau untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, sebagai contoh masyarakat papua sering berburu hewan di hutan, mereka
mempunyai busur dan panah sebagai senjata tradisionalnya.

6) Alat musik tradisional


Alat musik tradisional adalah alat musik khas suatu daerah yang biasa dimainkan
dalam kegiatan adat, misalnya saat pementasan tari daerah,. Alat musik daerah dapat
terbuat dari kulit sapi, bambu, kayu, daun, bulu hewan dan besi olahan. Alat musik
tradisional di indonesia bisa dimainkan dengan cara dipukul, digoyangkan, dipetik
atau ditiup. Contohnya saja Gendang adalah alat musik yang berasal dari Jawa dan
dimainkan dengan cara dipukul, sedangkan Sasando adalah alat musik tradisional dari
NTT dimainkan dengan cara dipetik.

7) Rumah adat
Rumah adat merupakan rumah khas suatu daerah yang menjadi tempat tinggal
masyarakat di daerah tersebut. Rumah adat disuatu daerah disesuaikan dengan kondisi
lingkungan masyarakat. bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan
masyarakat didaerah tersebut.

5
2.1
2.2 Manusia Sebagai Masyarakat Majemuk

Negara Indonesia dikenal dengan negara yang sangat kaya sekali akan keanekaragaman dan
sumber daya alamnya. Keanekaragaman ini menjadi salah satu faktor penyebab adanya
kemajemukan masyarakat di Indonesia. Kemajemukan masyarakat Indonesia sendiri berarti
bahwa adanya perbedaan warga masyarakat ke dalam kelompok-kelompok secara horizontal.
Walaupun adanya masyarakat yang majemuk ini, sesuai dengan semboyan negara Indonesia
yaitu “Bhinneka Tunggal Ika“ yang artinya walaupun berbeda beda tetapi tetap satu jua.
Semboyan ini merupakan fondasi kita agar tetap menjaga toleransi dan juga persatuan dan
kesatuan di tengah perbedaan yang ada.

Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk karena dapat kita ketahui bahwa Indonesia
memiliki banyak sekali pulau-pulau. Baik pulau besar maupun pulau kecil. Hal ini dapat
berkembang melahirkan sebuah budaya. Kemudian dilihat dari letak Indonesia yang strategis
pada posisi silang, sehingga memungkinkan terjadinya kontak dengan bangsa-bangsa lain
yang dapat mengakibatkan adanya pertemuan dengan pendatang yang dapat menyebabkan
terciptanya proses asimilasi melalui perkawinan campuran (amalgamasi) sehingga terbentuk
ras dan etnis. Perbedaan iklim dan topografi juga mengakibatkan terbentuknya aneka budaya
kelompok masyarakat. Nah, kemajemukan masyarakat Indonesia ini juga disebabkan oleh
beberapa hal yang dapat dilihat antara lain berdasarkan ras, etnis, dan agama.

Kemajemukan masyarakat berdasarkan ras. Ras sendiri memiliki arti yaitu segolongan
manusia yang memiliki persamaan dalam ciri-ciri fisik dan sifat-sifatnya yang diwariskan
secara turun temurun. Setiap manusia memiliki fisik yang berbeda beda pastinya. Mulai dari
warna kulit, bentuk, warna rambut, bentuk hidung, dan mata. Dengan adanya perbedaan ras
ini seringkali timbul adanya “stereotipe”. Streotipe adalah pikiran yang berprasangka yang
didasarkan pada kesan umum yang dipercayai tentang sifat-sifat dan karakter suatu kelompok
ras tertentu. Contoh dari permasalahan ini seperti, politik “Aparthied” di Afrika Selatan yang
membatasi secara hokum dan politik warga negara kulit hitam oleh kelompok minoritas kulit
putih. Nenek moyang Indonesia pun juga merupakan campuran penduduk asli dengan bangsa
asing seperti; bangsa Melayu Mongoloid, bangsa Papua Melanosoid, dan bangsa Vedoid.

Lalu, kemajemukan masyarakat berdasarkan suku bangsa. Suku bangsa merupakan


penggolongan manusia berdasarkan tempat asal, asal-usul (nenek moyang) dan kebudayaan
yang sama. Suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara ini mempengaruhi
keragaman budaya bangsa Indonesia. Misalnya terlihat dalam system kekerabatan, yang
dimana masing-masing suku bangsa menganut klem (garis keturunan). Contohnya seperti : a.
a. Marga (Batak);Marpaung, Lubis, Sihotang, dll. b. Suku (Minang);Cianogo, Koto, Tanjung,
dll. c. Fam (Minahasa) : Supit, Lasut, Manadagi, dll. d. Fam (Maluku);Manahutu, Guslaw,
Pattinasarani, dll.

Terakhir yaitu, kemajemukan masyarakat berdasarkan agama. Agama adalah kepercayaan


kepada alam gaib yang telah mengenal berbagai kepercayaan kepada alam gaib tanpa
dituntun oleh kitab suci. Di Indonesia sendiri terdapat lima agama, yaitu islam, kristen,
khatolik, budha, dan hindu. Beberapa dari masyarakat Indonesia juga percaya akan

6
kepercayaan yang dibawa oleh nenek moyang terdahulu. Berikut beberapa jenis kepercayaan
yang masih diyakini oleh beberapa masyarakat Indonesia, seperti animisme dan dinamisme.
Animisme yaitu kepercayaan kepada roh-roh nenek moyang dan roh lainnya dari makhluk
dan benda alam. Sedangkan dinamisme yaitu kepercayaan kepada semua benda hidup
maupun mati yang dianggap mempunyai kekuatan gaib dan luar biasa.

Adanya keberagaman masyarakat Indonesia juga dapat memberikan pengaruh dalam


berbagai kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi kita untuk tetap
mempertahankan adanya persatuan dan kesatuan dan meningkatkan sikap saling menghargai
di tengah perbedaan yang ada. Hal-hal yang dapat terpengaruh dengan adanya kemajemukan
ini, yaitu konflik sosial dan integrasi sosial.

Dalam konflik social telah memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia yang majemuk
seringkali menghadapi masalah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu,
hal ini merupakan tantangan bagi kita semua sebagai masyarakat Indonesia untuk tetap
mempertahankan persatuan dan kesatuan. Contoh permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan social seperti adanya SARA (suku,agama,ras, dan antar golongan). Hal ini
biasanya disebabkan karena kurangnya toleransi yang terjadi di antara beberapa golongan
masyarakat, adanya perbedaan pendirian dan perasaan antar individu, dan adanya perbedaan
kebudayaan yang berkaitan dengan tata nilai. Adanya konflik sosial juga memberikan
dampak positif dan negatif, yaitu seperti berikut. Untuk dampak positifnya seperti ;
bertambahnya solidaritas yang merasa senasib dan sepenanggungan, perubahan kepribadian
para individu dengan sadar akan kekurangan dirinya, dan dapat menyelesaikan suatu
masalah. Sedangkan untuk dampak negatifnya yaitu : goyah dan retaknya persatuan
kelompok, hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia, dan perubahan kepribadian
yang tidak menyenangkan, merasa cemas, dan trauma.

Jadi, di tengah arus modern saat ini membuat kita sebagai warga negara yang baik, untuk
tetap mempertahankan dan menjaga persatuan dan kesatuan di tengah adanya berbagai
perbedaan. Tentu saja kita membutuhkan sebuah landasan agar tetap menjadi bangsa yang
satu, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Sekali pun berada dalam satu kesatuan, tetapi tetap selalu
ingat bahwa sesungguhnya bangsa Indonesia berbeda-beda dalam satu kemajemukan. Dan
akan selalu menjadi indah jika kita menghargai adanya perbedaan tersebut.

2.3 Problem Keberagaman dan Kesetaraan

Masyarakat Indonesia yang majemuk, memiliki banyak keberagaman suku budaya, ras dan
kesetaraan derajat dalam berbudaya. Hal ini perlu dicermati apabila membahas masalah
tentang kebudayaan yang sangat kompleks, sebagai suatu kenyataan dan kekayaan dari
bangsa.

Problem Keragaman

Keragaman masyarakat Indonesia merupakan ciri khas yang membanggakan. Namun


demikian, keragaman tidak serta-merta menciptakan keunikan, keindahan, kebanggaan, dan
hal-hal yang baik lainnya. Keberagaman masyarakat memiliki ciri khas yang suatu saat bisa
berpotensi negatif bagi kehidupan bangsa tersebut. Van de Berghe sebagaimana dikutip oleh

7
Elly M. Setiadi menjelaskan bahwa masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam
selalu memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut:
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
nonkomplementer.
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-
nilai sosial yang bersifat mendasar.
d. Secara relatif, sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang
lainnya.
e. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di
dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Keragaman adalah modal, tetapi sekaligus potensi konflik. Keragaman budaya daerah
memang memperkaya khazanah budaya dan menjadi modal yang berharga untuk membangun
Indonesia yang multicultural. Namun, kondisi aneka budaya itu sangat berpotensi memecah
belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan kecemburuan sosial.

Yang menjadi penyebab adalah tidak adanya komunikasi dan pemahaman pada berbagai
kelompok masyarakat dan budaya lain, inilah justru yang dapat memicu konflik.Penyakit
budaya tersebut adalah etnosentrisme stereotip, prasangka, rasisme, diskriminasi, dan space
goating. (Sutarno, 2007).

Problem Kesetaraan

Kesetaraan atau kesederajatan dapat dimaknai dengan adanya persamaan kedudukan


manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan derajat, hak,
dan kewajiban sebagai sesama manusia. Oleh karena itu, prinsip kesetaraan atau
kesederajatan mensyaratkan jaminan akan persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Indikator
kesederajatan adalah sebagai berikut:
a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender,dan golongan.
b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan dan kehidupan yang layak.
c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota
masyarakat.

Problem yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan perilaku
untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antarmanusia atau
antarwarga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut diskriminasi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keragaman adalah suatu kondisi masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam


berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat
kesopanan serta situasi ekonomi. Struktur masyarakat Indonesia yang majmuk dan dinamis,
antara lain ditandai oleh keragaman suku bangsa, agama dan kebudayaan.
Kesetaraan berarti kesamaan tingkatan, yaitu suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada pada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama, temasuk
perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin, keturunan,
kekayaan, suku bangsa dan lainnya.

3.2 Saran

Dari makalah ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya sebagai sumber
belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik, masukan, saran,
dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya penulisan kajian kami menjadi
lebih baik.

9
Daftar Pustaka
1. http://dosen.stie-
alanwar.ac.id/file/content/2019/07/13_MANUSIA_KERAGAMAN_DAN_KESETARAAN_
dinda.pdf
2. https://www.kompasiana.com/tasyaazzahra/58491eccf87e612f184d3af6/kemajemukan-
bangsa-indonesia
3. http://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-indonesia/
4. https://www.umy.ac.id/indonesia-sebagai-masyarakat-majemuk-butuh-nilai-nilai-yang-
mengikat
5. Ridwan. (2015), PROBLEMATIKA KERAGAMAN KEBUDAYAAN DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN. Jurnal Madaniyah, Volume 2 Edisi IX
6.

10

Anda mungkin juga menyukai