Anda di halaman 1dari 12

PERMASALAHAN DI INDONESIA

Kelompok 3
Anggota Kelompok :

1. Khaisa Andin Septiawan


2. Lusy Mutmainah
3. Naila Khalisa Azmi
4. Muhammad Arayen
5. Muhammad Aydin Dzulfagor
6. Muhammad Ferdiansyah
7. Muhammad Naufal Murtadlo
8. Muhammad Sayyid Rafidsyam

SMP IT TIARA AKSARA


TAHUN 2022/2023

JL H. Aning, RT.01/RW.003, Sangiang Jaya, Kec. Periuk, Kota Tangerang,


Banten 15132
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulisan Makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai Permasalahan yang
ada di Indonesia. Dalam makalah ini kami menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan
mengenai penguasaan Ilmu tentang Permasalahan yang ada di Indonesia, tetapi berkat bimbingan
yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya kami pun dapat menyelesaikan makalah ini.

Sebagai Pelajar, kami menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki masih terbatas
sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran
dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan kami di masa yang akan datang.

Tangerang, 24 Januari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah .......................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan penulisan ..................................................................................................... 2

D. Matode penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bentuk keberagaman masyarakat Indonesia ............................................................. 3

1) Keberagaman Suku Bangsa.................................................................................... 3

2) Keberagaman Agama ............................................................................................ 4

3) Keberagaman Rias.................................................................................................. 5

4) Keberagaman Antar Golongan .............................................................................. 6

B. Masalah yang Muncul dalam keberagaman Masyarakat Indonesia .......................... 7

1) Penyebab Konflik di Masyarakat ............................................................................ 7

2) Bentuk Konflik dalam Masyarakat Menurut Soerjono Soekanto ........................... 8

3) Konflik yang Mungkin Terjadi dalam Masyarakat ................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis, suku, ras, budaya,
bahasa, adat istiadat, agama. Bangsa kita memiliki berbagai etnis bangsa yang mendiami di
seluruh penjuru tanah air. Setiap etnis mempunyai budaya, adat istiadat, bahasa, kepercayaan,
makanan, pakaian dan tata cara hidup yang berbeda-beda.

Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia. Semboyan “Bhineka Tunggal


Ika” merupakan wujud dari bangsa Indonesia yang syarat dengan keragaman. Perbedaan dan
keragaman di Indonesia jangan sampai dijadikan penghambat untuk mencapai kemajuan bangsa.
Kekayaan keragaman seharusnya dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara
yang dapat memperkenalkan kekayaan keragaman Indonesia ke dunia mancanegara. Keragaman
masyarakat Indonesia menuntut rasa saling toleransi, menghormati dan menghargai antar
perbedaan tersebut.

Keragaman yang ada sering mengakibatkan diskriminasi yang berujung pada konflik dan
kekerasan. Masyarakat Indonesia kurang dapat mengakui dan menerima keragaman tersebut.
Pemicu konflik tersebut biasanya disebabkan diskriminasi dan kurangnya rasa toleransi,
menghargai dan menghormati terhadap suatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA)
tertentu.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, kami telah merumuskan permasalahan yang
akan kami bahas, sebagai berikut:

1. Apa bentuk keberagaman masyarakat Indonesia

2. Masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia

1
2

C. Tujuan penulisan

Tujuan utama penulisan subjek dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa bentuk keberagaman masyarakat Indonesia

2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang muncul salam keberagaman masyarakat
Indonesia

D. Matode penulisan

Matode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini berdasarkan Perpustakaan dengan
mengumpulkan banyak sumber dari buku yang kami baca dan juga menggunakan beberapa
sumber dari Internet.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk keberagaman masyarakat Indonesia

1) Keberagaman Suku Bangsa

Terdapat sejumlah pendapat mengenai pengertian suku bangsa. Menurut


Koentjaraningrat, sukubangsa adalah golongan manusia yang terikat kesadaran dan
identitas diri atas kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas diri
dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Sementara itu, menurut William Kornblum, suku
bangsa adalah sekumpulan populasi yang mempunyai identitas kelompok
berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang sama.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa suku bangsa
adalah kelompok etnis yang tercipta secara turun temurun. Identitas kesukuan akan
diwariskan pada generasi berikutnya dan langsung melekat pada diri seseorang
sesuai suku bangsa dari kedua orang tuanya. Oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
dalam Sensus Penduduk 2010 mencatat lebih dari 1.300 suku di Indonesia yang
kemudian dikelompokkan ke dalam 31 kelompok suku bangsa.

Setiap suku bangsa memiliki tata kehidupan, adat istiadat, bahasa, dan budaya
yang berbeda. Keberagaman suku bangsa di Indonesia adalah kekayaan yang tidak
dapat dinilai harganya. Keberagaman yang dimiliki Indonesia belum tentu
ditemukan di negara lain. Keberagaman tersebut makin unik karena keberagaman
yang tampak mustahil untuk disatukan, justru mampu bersatu-padu. Hal tersebut

3
4

menegaskan identitas bangsa Indonesia yang majemuk, tetapi tetap bersatu


berdasarkan nilai- nilai Pancasila.

2) Keberagaman Agama

Di Indonesia, agama memegang peranan yang penting dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, Negara Indonesia bukanlah
negara yang berdasarkan pada satu agama tertentu. Bila memperhatikan Pasal 29
Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, tegas dinyatakan bahwa Indonesia adalah negara
yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, ada jaminan
kemerdekaan bagi setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. Jaminan tersebut tertuang
dalam Pasal 29 Ayat (2) UUD NRI Tahun 1945, yaitu "Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."

Di Negara Indonesia, terdapat enam agama, yaitu Islam, Hindu, Buddha,


Kristen Katolik, KristenProtestan, dan Konghucu. Keberagaman agama di
Indonesia antara lain akibat dari posisi geografis Indonesia yang strategis dalam
bidang perdagangan Pelaut dan pedagang dari berbagai bangsa dan agama singgah
ke Indonesia untuk berdagang. Sebagian sekadar melewati Indonesia untuk menuju
tempat lain. Sebagian lagi menetap di Indonesia. Para pelaut dan pedagang tersebut
membawa agama dan kepercayaan mereka. Akibatnya, penduduk Indonesia pun
mengenal dan menerima agama dan kepercayaan yang dibawa para pelaut dan
pedagang tersebut.

Seluruh agama yang tersebar memiliki satu kesamaan, yaitu mengajak dan
mengajarkan umatnya untuk berbuat baik dan hidup yang benar. Terdapat tuntunan
untuk mengatur hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia, dan
5

hubungan dengan alam ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-
hari, semua warga Negara Indonesia wajib saling menghormati, bekerja sama, dan
bersikap toleran antarumat beragama. Hal ini sangat penting demi terwujudnya
kehidupan yang rukun sehingga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat
terjaga.

3) Keberagaman Rias

Berdasarkan KBBI, ras berarti golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik


dan rumpun bangsa. Ciri-ciri fisik yang umumnya menjadi dasar pengelompokan
ras, antara lain bentuk badan, bentuk wajah, bentuk hidung, dan warna kulit.
Bentuk badan antarras berbeda-beda, ada ras yang memiliki tubuh tinggi besar dan
ada ras dengan tubuh kecil. Bentuk wajah juga berbeda-beda, ada ras dengan
tulang pipi menonjol dan ada yang tidak. Bentuk hidung pun berbeda-beda, ada ras
dengan hidung mancung dan ada juga yang pesek. Warna kulit pun berbeda- beda,
ada ras berkulit putih, hitam, kuning, maupun sawo matang. Menurut A. L. Krober,
ras manusia di dunia dapat dikelompokkan dalam empat ras, yaitu Mongoloid,
Negroid, Kaukasoid, dan ras khusus.

Di Indonesia terdapat sejumlah ras. Ras Malayan Mongoloid dapat


ditemukan pada masyarakat di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Masyarakat dari ras Melanesia (subras Negroid) banyak mendiami Papua, Maluku,
dan Nusa Tenggara Timur. Ras Asiatik Mongoloid, seperti orang-orang Tionghoa,
Korea, dan Jepang, serta ras Kaukasoid, seperti orang-orang Eropa, Australia, dan
India, tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Tiap orang tidak pernah memilih untuk dilahirkan dari ras tertentu. Kita
percaya bahwa seluruh manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu, tiap orang wajib menghargai seluruh ras yang ada di muka bumi,
6

termasuk berbagai ras yang ada di Indonesia. Tidak ada satu ras yang lebih tinggi
atau lebih hebat dari ras lain. Sikap saling menghormati, saling menghargai, dan
menjunjung tinggi rasa persaudaraan tanpa memandang kelompok ras merupakan
syarat penting agar tercapai persatuan dan perdamaian sesama warga Negara
Indonesia.

4) Keberagaman AntarGolongan

Di dalam kehidupan manusia, selalu terdapat keberagaman golongan dalam


masyarakat. Hal tersebut karena sejak lahir kita sudah menjadi anggota kelompok
tertentu. Kita menjadi anggota keluarga, warga desa atau kelurahan, kecamatan,
kabupaten, provinsi, dan negara tertentu. Setelah dewasa, kita dapat menjadi
anggota berbagai kelompok, mulai dari kelompok teman, sekolah tertentu,
organisasi sosial, maupun organisasi politik.

Sementara itu, golongan di dalam masyarakat dapat dilihat berdasarkan


stratifikasi sosial, yaitu pengelompokan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas
sosial secara bertingkat. Dasar dari penggolongan dalam masyarakat umumnya
kekayaan, jabatan, pendidikan, dan keturunan. Di dalam masyarakat pun muncul
golongan sosial, seperti "kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah" yang
mengacu pada jumlah pendapatan ekonomi. Terdapat pula golongan sosial, seperti
"pegawai negeri, pegawai swasta, dan wirausahawan" yang mengacu pada sumber
pendapatan. Juga, ada golongan sosial, seperti "dokter, polisi, penjual nasi goreng,
dan penjual sayur-sayuran yang mengacu pada jenis pekerjaan.

Keberagaman golongan tersebut tidak boleh menyebabkan perselisihan dan


perpecahan dalam masyarakat. Keberagaman antargolongan harus menjadi
pendorong kerukunan dan persatuan masyarakat. Antargolongan juga sepantasnya
saling melengkapi sehingga tercipta kerukunan bersama. Dengan demikian, tiap
golongan dalam masyarakat tetap dapat hidup dalam satu ikatan yang kuat dalam
rupa identitas yang sama, yaitu sebagai bangsa Indonesia.

B. Masalah yang Muncul dalam keberagaman Masyarakat Indonesia

Kita telah mengetahui keberagaman di dalam masyarakat Indonesia. Terdapat


permasalahan yang dapat muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu
konflik. Di dalam KBBI, konflik didefinisikan sebagai "percekcokan, perselisihan,
atau pertentangan". Pada bagian ini dibahas konflik di masyarakat.

1) Penyebab Konflik di Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat empat faktor penyebab konflik di


masyarakat, yaitu sebagai berikut.

1) Perbedaan antarindividu. Antara seorang individu dengan individu yang lain


belum tentu memiliki kesamaan pendapat dan pendirian. Perbedaan pendapat dan
pendirian ini dapat menyebabkan konflik. Contohnya, ketika sekelompok orang
akan memutuskan untuk pergi bertamasya, usulan salah seorang anggota kelompok
belum tentu disetujui oleh anggota kelompok lainnya. Jika tidak tercapai
kesepakatan, konflik dapat terjadi.

2) Perbedaan kebudayaan. Seseorang cenderung dipengaruhi tindakan dan


pemikiran kelompoknya. Tindakan seseorang yang berasal dari suatu budaya
belum tentu dapat diterima orang dari budaya berbeda. Contohnya, suatu budaya
menganggap biasa bila berbicara keras, tetapi dalam budaya lain hal tersebut
dianggap kurang sopan bahkan dianggap menantang. Jika seseorang atas tindakan
tersebut, konflik dapat terjadi.

3) Perbedaan kepentingan. Perbedaan kepentingandapat terjadi antarindividu,


individu dengan kelompok, atau antarkelompok. Perbedaan kepentingan dapat

7
8

menimbulkan konflik, Contohnya, suatu perusahaan mengurangi jumlah pegawai


untuk menekan biaya operasional Pegawai yang diberhentikan merasa dirinya
dirugikan dan melakukan protes terhadap perusahaan tersebut.

4) Perubahan sosial. Nilai-nilai di dalam masyarakat dapat berubah dengan cepat


akibat perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat. Hal ini dapat
menimbulkan konflik. Contohnya, para pengguna jasa transportasi yang beralih
menggunakan ojek online, sehingga mengurangi jumlah konsumen ojek
konvensional atau ojek pangkalan. Hal ini kemudian menjadi penyebab terjadinya
konflik antara ojek konvensional atau ojek pangkalan dengan ojek online saat awal
kemunculannya.

2) Bentuk Konflik dalam Masyarakat Menurut Soerjono Soekanto, lima


bentuk konflik dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut.

1) Konflik pribadi. Konflik ini terjadi antara dua individu atau lebih.

2) Konflik rasial. Konflik ini terjadi karena perbedaan ras. Konflik rasial umumnya
terjadi akibat salah satu ras menganggap rasnya lebih baik dan merendahkan ras
lain.

3) Konflik antarkelas sosial. Konflik ini umumnya terjadi karena perbedaan


kepentingan. Misalnya, perbedaan kepentingan antara buruh yang menginginkan
kenaikan gaji dengan pengusaha yang tidak ingin meningkatkan biaya operasional
dapat terjadinya konflik antara kedua belah pihak.

4) Konflik politik. Konflik ini terjadi karena perbedaan politik. Misalnya, konflik
antarpartai yang bersaing. Konflik Konflik ini terjadi karena perbedaan
kepentingan antarnegara. Contohnya, konflik perebutan wilayah antara dua negara.
9

3) Konflik yang Mungkin Terjadi dalam Masyarakat

Indonesia memiliki keberagaman yang sepatutnya dijaga. Keberagaman


Indonesia tersebut dapat menyebabkan konflik, antara lain sebagai berikut.

1) Konflik antarsuku. Konflik ini terjadi antara satu suku dengan suku lain. Konflik
ini umumnya terjad akibat perbedaan kebiasaan, adat istiadat, dan norma yang
berlaku.

2) Konflik antarras. Konflik ini terjadi antara kelompok ras tertentu dengan
kelompok ras lain. Konflik ini umumnya terjadi akibat perlakuan negatif anggota
atau kelompok suatu ras terhadap kelompok ras lain yang berbeda.

3) Konflik antaragama. Konflik ini terjadi antara kelompok suatu agama dengan
kelompok agama lain. Konflik ini umumnya terjadi akibat perbedaan pandangan
dengan kecenderungan pemaksaan pandangan dari satu kelompok pada kelompok
lain.

4) Konflik antargolongan. Konflik ini terjadi antara satu golongan dengan


golongan lain di masyarakat. Konflik ini umumnya terjadi akibat pandangan atau
tindakan negatif suatu golongan atas golongan lain.

Anda mungkin juga menyukai