PENDIDIKAN PANCASILA
Oleh :
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022
DAFTAR ISI
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana pengembangan sikap toleransi umat beragama?
1.2.2 Kegiatan – kegiatan apa saja yang dapat membentuk sikap toleransi
antar umat Bergama ?
1.3. Tujuan
1.3.1 Membentuk sikap tolerasi antar umat beragama yang ada di
kalangan universitas.
1.3.2 Membentuk kerukunan antar umat manusia dengan saling
menghargai kepercayaan masing masing.
1.3.3 Memiliki rasa solidaritas antar sesame.
BAB II
PEMBAHASAN
Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan dianggap dapat
memecahkan semua masalah. Agama hanya salah satu faktor dari
kehidupan manusia. Mungkin faktor yang paling penting dan mendasar
karena memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. Tetapi sekarang kita
mengetahui bahwa untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-
segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling
mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-
agama. Jadi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting.
Kalau kita masih mempunyai pandangan yang fanatik, bahwa hanya agama
kita sendiri saja yang paling benar, maka itu menjadi penghalang yang
paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan yang optimis.
Namun ketika kontak-kontak antaragama sering kali terjadi sejak tahun
1950-an, maka muncul paradigma dan arah baru dalam pemikiran
keagamaan. Orang tidak lagi bersikap negatif dan apriori terhadap agama
lain. Bahkan mulai muncul pengakuan positif atas kebenaran agama lain
yang pada gilirannya mendorong terjadinya saling pengertian. Di masa
lampau, kita berusaha menutup diri dari tradisi agama lain dan menganggap
agama selain agama kita sebagai lawan yang sesat serta penuh kecurigaan
terhadap berbagai aktivitas agama lain, maka sekarang kita lebih
mengedepankan sikap keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain.
2.2. Umat Beragama
a. Tidak ada paksaan dalam hal beragama, baik berupa paksaan halus
maupun kasar
b. Manusia memiliki hak untuk memilih dan memeluk agama yang
diyakini dan beribadah sesuai keyakinannya
c. Tidak memiliki manfaat jika memaksa seseorang untuk mengikuti
keyakinan tertentu
d. Tuhan Yang Maha Esa tidak melarang hidup bermasyarakat yang
berbeda keyakinan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, budaya, ras, dan
agama. Ada 6 agama di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha,
Hindu, dan Konghucu. Agama Islam paling banyak di Indonesia, maka dari
itu agama Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. Masyarakat
Indonesia bebas memilih agama sesuai kepercayaan masing-masing
menurut agama atau keyakinannya sendiri-sendiri. Meskipun Indonesia
bukan negara Islam, akan tetapi prinsip-prinsip Islam memang
mempengaruhi kebijakan politik. Selain itu juga, kelompok-kelompok
Muslim radikal tertentu terkadang mempengaruhi kebijakan politik dan
mengancam dengan kekerasan. Negara Indonesia hanya menetapkan 6
agama saja. Setiap warga negara wajib untuk merangkul salah satu agama
tersebut sebagai kepercayaan dan sebagai data pribadi dalam dokumen
resmi seperti paspor dan kartu identitas lainnya. Dalam negara Indonesia
Ateisme tidak merupakan salah satu pilihan agama. Bahkan ateisme
merupakan sebuah filsafat yang secara umum tidak diterima oleh
masyarakat. Dalam akhir-akhir ini pernah terjadi kasus orang Indonesia
mengumumkan pandangan ateisme di media sosial yang kemudian berujung
pada ancaman dari masyarakat setempat dan penangkapan oleh polisi atas
dasar penghinaan Tuhan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
pada hakikatnya toleransi antar umat beragama mengharuskan kita untuk
menghargai setiap perbedaan yang ada dalam kehidupan. Keberagaman
agama yang beragam mengharuskan masyarakat untuk saling
memperbolehkan serta menjaga suasana yang kondusif, aman, dan tentram
bagi umat agama lain untuk melaksanakan ibadah dalam ajaran agamanya
tanpa dihalang-halangi dan dipandang rendah oleh siapapun. Toleransi
antar umat beragama dapat dilakukan ketika berkaitan dengan hubungan
sosial yang berupa kegiatan gotong royong dan kerja bakti di lingkungan
masyarakat dan kegiatan keagamaan dari masing-masing masyarakat atau
umat beragama.
3.2 Saran
Toleransi antar umat beragama sangat penting pada kalangan
masyarakat luas, karena untuk menghargai suatu perbedaan. Untuk itu
menekankan pada pembahasan diatas agar bisa membangun sikap
bertoleransi antar umat beragama.