Anda di halaman 1dari 10

KERUKUNAN UMAT ANTAR BERAGAMA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Dengan dosen Pengampu : NurJaya, S. Pd.I, M. Pd.I.

Disusun Oleh

Kelompok 11 :

 Aurell Ayu Prayuningtyas (231011200901)


 Disty Ameliana Putri (231011200900)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

2023
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3. Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1. Pengertian Kerukunan Umat Beragama ................................................... 5

2.2. Sumber Konflik Umat Beragama ............................................................. 6

2.3. Upaya Mengatasi Masalah Konflik Umat Beragama ............................... 7

BAB III ................................................................................................................... 9


PENUTUP ............................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 9

3.2. Saran ......................................................................................................... 9


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah "Kerukunan Antar Umat Beragama”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Pendidikan Agama yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa karni harapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk


mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya adat istiadat atau
budaya seni, tapi juga termasuk agama.

Kerukunan beragama bisa dikatakan dengan suatu konsep adanya


kehidupan berdampingan diatas perbedaan agama yang lebih menekankan
pada kedamaian, serta ketentraman dalam beragama. Banyak warga yang
memahami perbedaan merupakan rasa ketidaknyamanan terutama dalam hal
keyakinan. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya analisis serta penerangan
tentang konsep Kerukunan antara Umat berbeda kepercayaan. Kerukunan Antar
Umat Beragama saat ini menjadi sebuah hal yang penting bagi kehidupan
beragama di Indonesia.

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki banyak agama, di


antaranya agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kong
Hu Chu. Dengan keberagaman agama yang ada di Indonesia setiap agama
yang dianut masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut
apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama
yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada
kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong.

Peranan Pemerintah Daerah terutama dalam menyoroti masalah


keagamaan dan sosial di Masyarakat perkotaan tentunya tidak mudah untuk
diselesaikan. Hal ini dikarenakan masyarakat perkotaan secara sosial bersifat
heterogen, individual, persaingan tinggi, dan merupakan pusat perubahan.
Selain itu, masyarakat perkotaan merupakan penampungan perpindahan
penduduk dari berbagai tempat biasa disebut dengan kaum urban yang
mengakibatkan terjadinya suatu penumpukan dan meluasnya jumlah penduduk.
Para pendatang tersebut berasal dari berbagai daerah dan lapisan masyarakat
sehingga konflik keagamaan atau sosial sering terjadi di perkotaan.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari kerukunan umat beragama?


2. Apa saja sumber konflik antar umat beragama?
3. Bagaimana upaya mengatasi konflik antar umat beragama?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dan makna kerukunan antar umat


beragama.
2. Untuk mengetahui penyebab sumber konflik antar umat beragama.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi dan mengantisipasi terjadinya konflik
antar umat beragama.
4. Untuk mengetahui manfaat dari terciptanya kerukunan inter maupun
antar umat beragama.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan berasal dari kata “rukun”. Secara etimologis pada mulanya kata
kerukunan berasal dari bahasa arab, yaitu; “rukun” yang berarti tiang, dasar,
atau sila. (1) Baik dan damai, tidak bertengkar (tentang pertalian
persahabatan); (2) bersatu hati, bersepakat.

Kerukunan antar umat beragama adalah salah satu keadaan hubungan


antar umat beragama yang dilandasi oleh toleransi, saling menghormati, saling
pengertian, menghargai kesetaraan dalam praktik ajaran agama masing-masing.
Pemeliharaan kerukunan antar umat beragama menjadi tanggung jawab
bersama warga Indonesia, baik dari pemeluk agama, pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat.

Indonesia merupakan negara yang menerapkan warga negaranya untuk hidup


secara rukun. Kerukunan merupakan salah satu poin penting untuk memelihara
persatuan rakyat dan juga bangsa Indonesia. Jika tidak adanya kerukunan di antara
berbagai suku, agama, ras maupun golongan antar bangsa Indonesia maka akan
mudah terancam oleh disintegrasi atau perpecahan dengan segala akibat yang
tidak diinginkan. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk
mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini.

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa sebagai umat muslim harus saling
tolong-menolong dan menciptakan kedamaian kepada sesama orang mukmin
maupun umat manusia. Walaupun berbeda keyakinan akan tetapi tidak
menghalangi seorang muslim untuk selalu berbuat baik, bertoleransi dan saling
menghargai tiap umat agama, suku, ras maupun golongan.

2.2. Sumber Konflik Umat Beragama

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak akan pernah dipisahkan oleh


adanya konflik sosial yang terjadi, baik antara individu, antar kelompok, dan antar
komunitas. Ada berbagai faktor maupun penyebab terjadinya konflik antar umat
beragama di antaranya:
a. Pemahaman yang Sempit Akan Kebebasan Beragama dan Beribadah
Kebebasan yang telah diterima dalam memeluk suatu agama dapat
menimbulkan permasalahan macam ini jika tidak diimbangi dengan
pemahaman yang benar akan tata cara menggunakan kebebasannya bagi
kepentingan umum. Segala sesuatu yang diberikan secara bebas tentunya
harus dipertanggungjawabkan kebebasan itu, di mana salah satu
syaratnya untuk penerapan kebebasan itu tidak boleh melanggar
kebebasan dari golongan lain.
b. Mengutamakan Paham Radikalisme
Hal ini juga yang sering menjadi masalah besar dalam golongan tertentu.
Pikiran yang begitu radikal dan hanya berpusat pada kepentingannya saja
akan berakhir pada pengertian yang ekstrim dalam mempertahankan
kepercayaannya. Dimana hal ini juga seringkali memberi dampak negatif bagi
golongan lain yang kepercayaannya berbeda.
c. Merebut Lahan untuk Lokasi Tempat Beribadah
Masalah ini cukup sering terjadi di yang bukan kota besar. Hak milik dari suatu
tanah dianggap begitu besar sehingga banyak muncul pihak yang
menganggap suatu wilayah tempat berdirinya tempat ibadah dari
kepercayaan tertentu merupakan lahan miliknya. Merasa suatu pihak
sering melarang orang untuk yang beribadah di sana. Sehingga hal ini
mengganggu kegiatan beribadah rutin yang dilakukan kelompok
kepercayaan yang beribadah di daerah itu.
d. Kurang Sadarnya Masyarakat Akan Toleransi dan Keharmonisan
Toleransi menjadi bentuk penting dalam banyak hal di kehidupan
manusia, terutama dalam menjamin hubungan yang baik diantara
beragamnya perbedaan diantara mereka. Tingkat toleransi yang kecil
dalam usaha untuk saling mengerti satu sama lain dapat menimbulkan
perbedaan kecil diantara mereka berkembang menjadi masalah besar.
Hal ini juga memberi dampak kewas-wasan dalam pikiran banyak pihak
beragama di antara satu dan lainnya.

2.3. Upaya Mengatasi Masalah Konflik Umat Beragama

Masalah konflik umat beragama di Indonesia apabila tidak diatasi maka


nantinya dapat menyebabkan suatu permasalahan yang dapat menimbulkan
perpecahan. Oleh karena itu, diperlukannya upaya penegakan kerukunan antar
umat beragama di Indonesia. Upaya-upaya tersebut dijelaskan dalam Dasar
Negara NKRI, yakni Pancasila dan UUD Tahun 1945. Selain Pancasila dan UUD
1945 upaya untuk mengatasi konflik umat beragama bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut.

1. Pada dasarnya dialog agama ini adalah suatu percakapan bebas, terus
terang dan bertanggung jawab yang didasari rasa saling pengertian dalam
menanggulangi masalah kehidupan bangsa baik berupa material maupun
spiritual. Diharapkan dengan adanya dialog agama ini tidak terjadi
kesalahpahaman yang nantinya dapat memicu terjadinya konflik. Dialog
terbuka antar agama dapat menjadi solusi agar konflik dapat dihindari karena
komunikasi adalah inti dari pencegahan terjadinya salah paham yang dapat
menyebabkan konflik. Dengan dialog terbuka kita juga dapat membuat
mereka semakin memahami dan akhirnya dapat saling menghargai setiap
perbedaan yang ada.
2. Walaupun berbagai hambatan menghadang jalan kita untuk menuju sikap
terbuka, saling pengertian dan saling menghargai antaragama, kita tidak perlu
bersikap pesimis. Pada beberapa dekade terakhir ini studi agama-agama,
termasuk juga dialog antaragama, semakin merebak dan berkembang di
berbagai perguruan tinggi agama dan universitas umum juga telah didirikan
Pusat Studi Agama-agama dan Lintas Budaya. Para pemimpin masing-
masing agama semakin sadar akan perlunya perspektif baru dalam melihat
hubungan antar-agama. Masyarakat kita juga sebenarnya semakin dewasa
dalam menanggapi isu-isu atau provokasi-provokasi.

Jika tiga hal ini bisa dikembangkan dan kemudian diwariskan kepada
generasi selanjutnya, maka setidaknya para pemeluk agama masih
mempunyai harapan untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan pada
gilirannya bisa hidup berdampingan lebih sebagai kawan dan mitra daripada
sebagai lawan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Paham toleransi dalam Islam perlu diamalkan dan dikembangkan umat Islam
sendiri. Kita umat Islam amat beruntung dengan adanya perbedaan
pemahaman dalam Islam. Perbedaan tersebut sudah kehendak Allah. Hasil
Ijtihad manapun yang kita anut dalam Islam selama tidak bertentangan
dengan al-Quran dan hadits tidak akan membawa keluar dari Islam. Kita juga
mengajak seluruh pemuka agama di Indonesia umumnya supaya sungguh-
sungguh membangun jembatan keharmonisan hidup antar umat beragama. Kita
sadari perbedaan-perbedaan dan kita tonjolkan nilai-nilai persamaan. Nilai
inilah yang harus kita bina bersama.

3.2. Saran

Agar tidak terjadinya konflik antar umat beragama, sesama manusia kita tidak
boleh membeda-bedakan agama, suku, ras dan golongan. Sudah saatnya kita
tidak perlu menepikan perbedaan, kita akui perbedaan itu untuk saling
menghargai dan menghormati satu-sama lain. Sehingga nantinya akan
terjalinnya persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi dengan begitu akan
tercipta kerukunan dan kedamaian yang indah.
DAFTAR PUSTAKA

Karda, I. M. (2018). Kerukunan Inter Maupun Antar Umat Beragama. Makalah.


Magfiroh, T. (2017). Kerukunan Antarumat Beragama (Studi Tentang Hubungan
Antarumat Islam dan Hindu di Desa Balonggarut KEcamatan Krembung
Kabupaten Sidoarjo). Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai