OLEH
NIM : 223213372
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada bidang Studi Agama
Hindu di STIKes WIRA MEDIKA. Selain itu, penulis juga berhadap agar
selaku pengampu mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
dalam makalah ini, tentunya akan masih banyak ditemukan hal-hal yang perlu
diperbaiki, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran membangun
Denpasar, 2 Maret 2023
Penulis
I
Daftar Isi
Kata
Pengantar.................................................................................................................i
Daftar
Isi .................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.3 Tujuan
penulisan ................................................................................................3
Bab II Pembahasan
beragama................................................................5
beragama.......................................................6
beragama..................................................................10
beragama .................................11
II
3.1 Simpulan ..........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
III
BAB I
PENDAHULUAN
di Indonesia. Hal ini terkait dengan dimensi empiris agama yang dapat
“dialami” secara ilmiah, yaitu yang dapat diamati, diteliti, untuk mendapatkan
negara Asia untuk sebagian besar bagi agama Hindu dan Budha. Amerika
Selatan untuk agama Kristen. Benua Afrika untuk agama Kristen dan Islam.
Dengan catatan generalisasi yang besar itu harus diberi keterangan terperinci
beragam ras, budaya, etnis dan agama seperti Indonesia. Tuhan menciptakan
dunia dan seisinya dengan wujud beragama untuk menciptakan harmoni. Oleh
sebab itu, keragaman budaya adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat
1
dihindari, bahkan dalam sebuah keluarga (Forum Alumni MEP Australia-
Indonesia, 2017).
menjadi isu global yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
antaranya adalah konflik politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama itu
sendiri. Selain itu, media sosial juga berperan penting dalam memperluas
tertentu.
dan politik, termasuk keamanan dan stabilitas negara. Hal ini dapat
Oleh karena itu, makalah tentang intoleransi pengaruh kebhinekaan terhadap sikap
2
ini juga dapat memberikan informasi dan pemahaman tentang faktor-faktor
umat beragama?
beragama?
beragama.
intoleransi beragama
3
Manfaat penulisan laporan orientasi bagi pembaca yaitu menjadi sumber
referensi dan informasi bagi orang yang membaca makalah ini supaya
4
BAB II
PEMBAHASAN
damai dan harmonis. Indonesia bahkan sering dijadikan model di mana negara
aman dan damai tidak dapat dipungkiri. Tetapi, realitas keagamaan masih jauh
sejati belum terwujud. Dalam tubuh umat Islam masih terdapat kelompok
nasional.
5
Pelaksanaan sikap toleransi ini harus didasari dengan sikap kelapangan
bahwa toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan
yang dilakukan secara sistematis. Intoleransi agama juga dapat muncul dalam
agama tertentu, atau menghindari atau menolak kegiatan yang terkait dengan
agama tertentu.
6
1. Kebodohan dan ketidaktahuan: Kurangnya pengetahuan tentang agama
keagamaan bisa terjadi pada siapa pun dan melibatkan siapa saja. Saat
tantangan bagi Islam dan agama-agama lain saat ini. Bambang Sugiharto
mencatat, minimal ada tiga tantangan dihadapi agama saat ini, yaitu:
terjadinya disorientasi nilai dan degradasi moral. Pada sisi ini, agama
berakhir pada pertengkaran internal dan pada saat yang sama agama
7
dalam bentuk teologi baru dan mewujudkannya dalam aksi-aksi kerjasama
dari pemahaman al-Qur‟an yang tidak tuntas, parsial dan terbatas. Selain
itu fanatisme beragama yang berlebihan pun juga menjadi faktor utama.
karena dianggap warisan bangsa kafir, liberal dan tidak sesuai dengan
tuntunan al-Qur‟an dan harus diganti dengan sistem yang mereka anggap
justru tidak jelas entah disebut di dalam al-Qur‟an atau tidak (Sukardja,
2012).
3. Interpretasi yang salah: Tafsiran yang salah tentang ajaran agama dapat
agama.
8
5. Pengalaman masa lalu: Pengalaman pribadi atau sejarah kelompok atau
8. Media sosial dan teknologi: Media sosial dapat menjadi alat untuk
kebebasan keyakinan dan intoleransi pun kerap terjadi. Pro dan kontra di
yang lebih benar. Perdebatan untuk saling membuktikan siapa yang salah
dan benar. Perdebatan yang tidak ada ujung dan bukan untuk mencari
penyelesaian yang tidak memicu adanya konflik antar golongan atau aliran
9
twitter, Instagram, youtube dan lainnya. Layanan jejaring sosial ini pun
meyakini pemahamannya saja yang paling benar. Pola pikir seperti ini
2021).
dapat diubah. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dan berkelanjutan
diatasi, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan
10
tentang agama tersebut. Oleh karena itu, meningkatkan pemahaman
toleransi.
keragaman.
tindakan kita.
diskriminasi.
11
Tindakan-tindakan ini harus diterapkan secara kolektif oleh seluruh
keyakinan setiap orang pada sesuatu yang ia sebut dengan Tuhan atau yang
makhluk-Nya di alam semesta.
jender, bahasa, ataupun agama.
a. Saling Menghargai. Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan
d. Saling Menjalin Kebersamaan
12
Makna toleransi dalam kebhinekaan adalah hidup berdampingan secara
damai dan saling menghargai di antara keragaman suku bangsa, agama, adat
istiadat dan bahasa.
antara lain:
- Nilai Toleransi.
- Nilai Keadilan
beragama
Dampak negatif
konflik antarkelompok
13
5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Dampak Positif
keyakinan masing-masing
antar agama, suku bangsa, menghargai hasil karya orang lain, bergotong
dan agama, tidak saling membedakan bahkan mencaci karena hal ini dapat
kesatuan bangsa.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
berbagai bentuk, seperti pelecehan verbal atau fisik, diskriminasi dalam akses
15
ke pekerjaan, pendidikan atau layanan publik, serta tindakan kekerasan atau
lambang agama tertentu, atau menghindari atau menolak kegiatan yang terkait
keyakinan setiap orang pada sesuatu yang ia sebut dengan Tuhan atau yang
memiliki kekuasaan
3.2 Saran
diskriminasi, dan kekerasan. Setiap orang memiliki hak asasi manusia yang
sama, termasuk hak atas kebebasan beragama atau kepercayaan. Kita harus
16
DAFTAR PUSTAKA
Salman Pekanbaru.
Ahmad, Sukardja. 2012. Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara Dalam
17
Forum Alumni MEP Australia-Indonesia. 2017. Hidup Damai di Negeri
Mu’ti, Abdul. 2019. Toleransi yang Otentik. Jakarta: Al-Wasat Publishing House.
Paramita.
18