Anda di halaman 1dari 14

MAHASISWA KEPERAWATAN

TANGGAL 25 JANUARI 2023


DI RUANGAN ICU

Nama Kelompok:
Kadek Putri Gita Maheswari (223213368)
Ni Nyoman Ayu Ariadi Paramita Sari (223213369)
Ni Made Ayu Sintya Astiti (223213370)
Ni Kadek Suriani (223213372)

Dosen Pembimbing :
Ns. Ni Ketut Citrawati, S.kep, M.kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA BALI

Denpasar
2023
KATA PENGANTAR

“Om swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
yang berjudul "Laporan Orientasi Ruangan ICU Rs. Wangaya". Adapun pembuatan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas Laporan Orientasi.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku dan sumber lainnya
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media ini kelompok
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan
makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kelompok miliki.
Oleh karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk
menyempurnakan makalah ini.
"Om Santih, Santih, Santih Om"
Denpasar, 25 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
C. TUJUAN...........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
1. Jenis, fungsi, fasilitas ruangan, model yang digunakan dalam pembagian perawat. 5
2. SDM Keperawatan, jadwal rotasi dan shift...................................................................7
3. Peran dan fungsi perawat................................................................................................9
4. Kompotensi keperawatan................................................................................................9
5. Kesan dan pesan...............................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Intensive Care Unit adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan khusus, yang ditujukan untuk observasi,
perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit -
penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa dengan prognosis
dubia.
Jenis pelayanan yang diberikan di ruang Intensif berbeda dengan pelayanan di
ruang rawat biasa, karena tingkat ketergantungan pasien terhadap perawat di ruang
intensif sangat tinggi, banyaknya penggunaan alat medis yang bervariasi, sehingga
diperlukan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, daya
analisa dan tanggung jawab yang tinggi serta mampu membuat keputusan yang tepat
dan cepat.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan intensif bagi pasien, sesuai
dengan tugas dan fungsi pemberi jasa pelayanan maka dirasakan perlu untuk
menyusun buku Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya Denpasar yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dalam
kondisi kritis di ruangan perawatan intensif,dilaksanakan secara terintregasi oleh tim
yang terlatih dan berpengalaman di bidangnya.Dengan demikian ICU menyediakan
kemampuan dan sarana,prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-
fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik,perawat dan staf lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP) RSUD Wangaya Kota
Denpasar merupakan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan.
Program dan kegiatan yang tercantum dalam Rencana Strategi Bisnis (RSB) dan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) diimplementasikan dalam bentuk Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada pelaksanaan APBD, sebagai upaya RSUD
Wangaya Kota Denpasar untuk mewujudkan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi
seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan tugas dan kewajiban pemerintah
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
ICU RS Wangaya memiliki fasilitas yang lengkap, kebersihan terjaga dengan
baik. Rumah sakit umum daerah wangaya kota Denpasar selalu berbenah diri dan
meningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan
dapat memuaskan dan sesuai dengan standar yang telah ditetepkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis, fungsi ,fasilitas ruangan, model yang digunakan dalam pembagian
tugas perawat ?
2. Berapa SDM Keperawatan, jadwal rotasi dan shift ?
3. Apa saja Peran dan fungsi perawat ?
4. Bagaimana kompotensi keperawatan ?
5. Apa kesan pesan dari kepala ruangan dan staf ruangan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui jenis, fungsi ,fasilitas ruangan, model yang digunakan dalam pembagian
tugas perawat
2. Mengetahui SDM Keperawatan, jadwal rotasi dan shift di ruangan ICU
3. Mengetahui Peran dan fungsi perawat
4. Mengetahui potensi keperawatan
5. Mengetahui Kesan pesan dari kepala ruangan dan staf ruangan ruangan ICU
BAB II

PEMBAHASAN

Kepala ruangan ICU : Ns. I Made Naryana,S.kep


Wakil kepala ruangan ICU : Ns. IGN Suwantara, S.Kep

1. Jenis, fungsi, fasilitas ruangan, model yang digunakan dalam pembagian perawat
A. Jenis Ruangan ICU

Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang khusus bagi pasien kritis yang perlu
perawatan intensif dan pengawasan terus menerus. ICU menyediakan tindakan
medis yang bersifat kritis dan sistem pendukung fungsi organ tubuh (life support)
pada pasien yang sakit akut atau terluka parah. Beberapa kondisi pasien yang
ditangani di ICU adalah luka besar (major trauma), luka bakar parah, gagal napas,
pasien usai transplantasi organ, operasi kardiotoraks, dan tulang punggung
kompleks. Pasien yang tidak dalam kondisi akut memerlukan persetujuan dari
dokter yang bersangkutan untuk dikirim ke ICU
B. Fungsi Ruangan ICU

Ruang ICU atau Intensive Care Unit adalah ruangan yang berfungsi untuk
merawat pasien dengan keadaan yang membutuhkan pengawasan ketat khusus
yang disediakan rumah sakit.
C. Fasilitas Ruangan ICU
 Desain

Area Pasien :
Unit terbuka 12 – 16 m²
Outlet oksigen 1/ tempat tidur
Vakum 1/ tempat tidur
Suction 1/ tempat tidur
Stop kontak 2/ tempat tidur
 Area Kerja

Lingkungan Air Conditioner


Suhu 23-25°C
Ruang Isolasi
Tempat penyimpanan peralatan dan barang bersih
Ruang perawat
Ruang tempat buang kotoran

Ruang tunggu keluarga pasien


 Peralatan

Ventilator 1
Resusitasi manual dewasa 1
Intubasi set dewasa 1
Nebulizer 1
Mesin hemodialisa 1/TT
Monitor non invasisve 1/TT
Tekanan darah 1/TT
EKG 1/TT
Saturasi Oksigen 1
Respirasi rate 1

Peralatan drain thorax 1


Defibrilator 1
Set CVC 3/TT
Syringe pump 1/TT
Infus pump 1/TT
Tempat tidur multi fungsi 1
Trolley emergency 1
Trolley ganti balut 1
Blood warmer 1
Matras decubitus 1/TT
Aplix smart 1/TT
Alat pengukur suhu 1/TT

D. Model yang digunakan


Model asuhan keperawatan terdiri dari kasus, tim, sistem perawat
primer (sp), sistem perawat moduler.Model yang digunakan dalam pembagian
tugas perawat di Rs. Wangaya adalah sistem perawat modular. Sistem
keperawatan modul merupakan metode modifikasi keperawatan tim-primer,
yang dilaksanakan untuk meningkatkan efektifitas konsep keperawatan tim
melalui penugasan modular. Perawat profesional dan vokasional bekerjasama
dalam merawat sekelompok klien dari mulai masuk ruang rawat hingga pulang
(tanggung jawab total) Metode ini juga memerlukan perawat yang
berpengetahuan luas dan trampil, kemampuan kepemimpinan baik dimana
pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari
mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau
keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan,
terampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. idealnya 2-3 perawat
untuk 8 – 12 orang klien.

2. SDM Keperawatan, jadwal rotasi dan shift


A. Distribusi Ketenagaan

Pola pengaturan ketenagaan di ruang intensif yaitu:


a. Untuk dinas pagi :
Petugas yang ada berjumlah 5 (lima) orang dengan kategori:
 1 (satu) orang Ka Ru
 1 (satu) orang WaKa Ru
 1 (satu) orang Ka Tim
 3 (dua) orang anggota tim

b. Untuk dinas sore:


Petugas yang ada berjumlah 4 (empat) orang dengan kategori:
 1 (satu) orang Ka Tim
 3 (tiga) orang anggota tim

c. Untuk dinas malam :


Petugas yang ada berjumlah 4 (empat) orang dengan kategori:
 1 (satu) orang Ka Tim
 3 (tiga) orang anggota tim

B. Pengaturan Jaga
a. Pengaturan jadwal dinas perawat ICU dibuat dan diperatanggung jawabkan oleh
Kepala Ruang (Ka Ru) dan disetujui oleh Kepala Intalasi ICU dan Kabid
Keperawatan
b. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
perawat pelaksana ICU
c. Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
maka perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan.
Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada ( apabila tenaga
mencukupi dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan
disetujui )
d. Setiap tugas jaga / shift harus ada penanggung jawab shift (Ka Tim) dengan
syarat pendidikan SI Keperawatan / D3 Keperawatan pengalaman minimal 3
tahun serta memiliki sertifikat ICU
e. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas
malam, libur dan cuti.
C. Standar Kualifikasi SDM
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikat Jumlah Kebutuhan
1 Kepala instalasi KIC(konsultan Pelatihan 1
intensive care unit intensive care) ATCLS, BTCLS
/Dokter spesialis
anestesi
2 Wakil Kepala S1 Keperawatan -Pelatihan 1
Managemen ICU
-Pelatihan CI
-Manajemen
Bangsal
-Pelatihan ICU
-Pelatihan BHD
-Pelatihan PPI
-Pelatihan
PMKP
MPKP
3 Wakil Kepala S1 Keperawatan - Pelatihan ICU 1
Ruangan ICU - Pelatihan CI
-Pelatihan
Managemen
Bangsal
-PelatihanBHD
- Pelatihan PPI
-Pelatihan Pasien
Savety
4 Ketua Team S1 Keperawatan -Pelatihan 5
ICU/pelatihan
EKG dasar
-Pelatihan BHD
-Pelatihan PPI
-Pelatihan Pasien
Savety
5 Staff Perawat Keperawatan - Pelatihan ICU
-Pelatihan EKg
- S1 Keperawatan dasar 20
- Pelatihan PPI
-D3 Keperawatan -Pelatihan Pasien 10
Savety
- DIII Kebidanan 2

3. Peran dan fungsi perawat


A. Peran perawat sebagai perawat melayani pasien dan sebagai pemberi asuhan
keperawatan, dimana perawat dalam hal ini berperan dalam menyesuaikan pemberian
asuhan keperawatan pada pasien dengan tetap memperhatikan kebutuhan dasar manusia.
di mana perawat dalam hal ini akan membantu proses komunikasi dan pemberian
informasi yang layak di antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
B. Fungsinya untuk melayani pasien, observasi ketat pada pasien kritis.
Fungsi perawat ini dijalankan sesuai dengan perannya dalam memberikan pelayanan
keperawatan dan disesuaikan dengan kondisi riil dari pasien.
-Independen
Fungsi perawat yang pertama yaitu fungsi independen. Dalam hal ini
perawat memiliki hak independen dalam mengambil keputusan dan melakukan
tindakan yang terbaik yang didasarkan dari ilmu keperawatan. Tindakan independen
yang diambil ini haruslah berdasarkan pada ilmu keperawatan. Selain itu, keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh perawat akan menjadi tanggung jawab penuh
perawat tanpa melibatkan pihak lain.

-Dependen
Fungsi perawat yang selanjutnya yaitu fungsi dependen yang membuat
perawat dapat menjalankan perintah dari dokter seperti pemasangan infus, pemberian
obat, pengambilan sampel darah, penyuntikan dan sebagainya. Berbeda dari fungsi
sebelumnya yang menjadi tanggung jawab penuh perawat, maka dalam fungsi ini
yang bertanggung jawab secara penuh adalah dokter.
-Interdependen
Fungsi perawatan yang terakhir yaitu fungsi interdependen. Dalam fungsi ini,
perawat dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak lain yang terlibat dalam
usaha memberikan pelayanan kesehatan terbaik, seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi,
dan para ahli untuk memberikan tindakan keperawatan terhadap pasien. Sebagai
contoh, dalam menangani pasien yang menderita diabetes, perawat akan bekerja sama
dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan asupan makanan sang pasien.
4. Kompotensi keperawatan
ICU RS wangaya termasuk dalam ICU sekunder jdi ICU sekunder tersebut 75%
harus terlatih 25% tidak terlatih itu dari KMK keputusan menteri kesehatan 2010
terkait dengan pengolahan ruangan ICU jadi ICU ada 3 tingkatan yaitu:
A. Kompetensi Untuk Perawat di ICU Primer
- memahami konsep keperawatan kritis
- memahami issue etik dan hukum
- mempergunakan keterampilan komunikasi yang efektif
- melakukan pengkajian dan menganalisa data yang di dapat
- pengelolaan jalan nafas
- melakukan fisioterapi dada
- memberikan terapi oksigen
- mengukur saturasi oksigen
- memonitoring hemodinamik non-invasive
- melakukan BLS dan ALS
- merekam EKG dan menginterpretasi EKG
- melakukan pengabmbilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
- mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
- mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage thoraks
- mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
- melakukan pemberian nutrisi pada pasien kritis
- pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intravena
- melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosocomial
- mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif

B. Kompetensi Untuk Perawat di ICU Tersier


- memahami konsep keperawatan kritis
- memahami issue etik dan hukum
- mempergunakan keterampilan komunikasi yang efektif
- melakukan pengkajian dan menganalisa data yang di dapat
- pengelolaan jalan nafas
- melakukan fisioterapi dada
- memberikan terapi oksigen
- mengukur saturasi oksigen
- memonitoring hemodinamik non-invasive
- melakukan BLS dan ALS
- merekam EKG dan menginterpretasi EKG
- melakukan pengabmbilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
- mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
- mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage thoraks
- mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
- melakukan pemberian nutrisi pada pasien kritis
- pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intravena
- melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosocomial
- mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif
- pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik
- pengelolaan pasien dengan drainege thoraks

C. Kompetensi untuk perawat di ICU sekunder


- memahami konsep keperawatan kritis
- memahami issue etik dan hukum
- mempergunakan keterampilan komunikasi yang efektif
- melakukan pengkajian dan menganalisa data yang di dapat
- pengelolaan jalan nafas
- melakukan fisioterapi dada
- memberikan terapi oksigen
- mengukur saturasi oksigen
- memonitoring hemodinamik non-invasive
- melakukan BLS dan ALS
- merekam EKG dan menginterpretasi EKG
- melakukan pengabmbilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium
- mengetahui dan dapat menginterpretasikan hasil analisa gas darah (AGD)
- mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainage thoraks
- mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
- melakukan pemberian nutrisi pada pasien kritis

Di ruangan ICU RS wangaya jika memang bekerja di ICU wajib dilakukan oleh
orang yang terlatih ,terkompetensi di bidangnya.
5. Kesan dan pesan
Pesan kesan dari kepala ruangan adalah nikmati profesi sebagai seorang perawat,
dengan segala romantikanya, dan dapat memberikan pelayanan. Perawat dikatakan
semakin baik apabila dia semakin sering melakukan kontak pada pasien dengan
asuhan sesuai pasien, yang terpenting iyalah komunikasi. perawat “ bukan seorang
pembantu” jadi perawat itu seorang propesional, perawat itu sudah mempunyai body
knowledge dan perawat itu “mulia bukan benefit bisnis”.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Intensive Care Unit adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan
staf yang khusus dan perlengkapan khusus. Jenis pelayanan yang diberikan di ruang
Intensive berbeda dengan pelayanan di ruang rawat biasa, karena tingkat ketergantungan
pasien terhadap perawat di ruang intensive sangat tinggi, banyaknya penggunaan alat
medis yang bervariasi, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, daya analisa dan tanggung jawab yang tinggi serta mampu
membuat keputusan yang tepat dan cepat.ruang ICU dikhususkan bagi pasien kritis yang
perlu perawatan intensif dan pengawasan terus menerus.

B. Saran
-Institusi rumah sakit
Bagi Pengelola Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Saran dan masukan bagi penyedia layanan kesehatan di rumah sakit hendaknya
meningkatkan dan mengoptimalkan program pelatihan tentang kompetensi perawat
ICU, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pelayanan ICU.Kebijakan pengaturan
fasilitas yang terstandar untuk ruangan ICU juga sangat penting diperhatikan yaitu
perlunya fasilitas close suction yang memadai untuk meningkatkan rasa nyaman pada
klien serta meminimalkan terjadinya potensi risiko infeksi nasokomial yang dapat
terjadi.
-Institusi Pendidikan
Pendidikan keperawatan hendaknya mampu membentuk dan menanamkan
nilai-nilai profesionalisme keperawatan kepada mahasiswa sebagai calon perawat
yang memiliki peran sangat besar terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan
khususnya keperawatan. Diharapkan institusi pendidikan keperawatan dapat
mengembangkan kurikulum terkait kemampuan personal khususnya parktek pada
tindakan prosedur suction, dijadikan pedoman dalam praktek mahasiswa di
laboratorium keperawatan untuk membantu mahasiswa memiliki kompetensi yang
baik dalam melakukan prosedur tindakan keperawatan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada sumber dalam dokumen saat ini.

Anda mungkin juga menyukai