Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MODERASI BERAGAMA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang dibina oleh Dosen pengampu :

Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag.

Disusun oleh :

1. Adhitya Putri Sukmawati 21050634002

2. Arifatul Hasanah 21050634003

3. Nabillah Roosyidah Salwa 21050634025

4. Ananda Fadiyah Arsya 21050634035

5. Iklil Shinta Prameswari 21050634036

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Moderasi
Beragama”.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah


Pendidikan Agama Islam, Ibu Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag. Berkat tugas
yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan
masyarakat umum.

Surabaya, 12 Februari 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................II

DAFTAR ISI..................................................................................................................... III

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ..................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Moderasi Beragama ................................................................................ 3

2.2 Prinsip Dasar Dekorasi Beragama ............................................................................ 3

2.3 Faktor Penunjang Moderasi Beragama ..................................................................... 4

2.4 Studi Kasus Kemajuan Teknologi Informasi ............................................................ 5

2.5 Dampak Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat


Modern ............................................................................................................................ 6

BAB III ............................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 9

3.2 Saran ......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penguatan moderasi beragama bagi kaum muda, diperlukan untuk


menumbuhkan sikap keberagamaan yang hormat terhadap paham yang tidak sama,
menebarkan kedamaian dan kasih sayang, serta menjauhkan sikap keberagamaan
dari paham anarkis dan merasa paling benar sendiri, di tengah gencarnya
perkembangan media bagi kalangan millenial, generasi muda harus selektif dan
mampu memilah informasi dan sumber bacaan. Menah berharap kaum muda
terus mengedepankan pemahaman ajaran agama yang membawa damai, bukan
kebencian apalagi mengobarkan perang terhadap moderasi beragama.

Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak di


dunia dan menjadi sorotan penting. Indonesia merupakan negara yang memiliki
penduduk muslim terbesar di dunia dan menjadi target utama dalam hal moderasi
Islam. Moderasi adalah prinsip dasar Islam. Islam moderat merupakan pemahaman
keagamaan yang sangat relevan dalam konteks keberagaman dalam segala aspek,
baik agama, adat, suku, maupun bangsa itu sendiri.

Dari berbagai jenis keragaman yang dimiliki negara Indonesia, keragaman


agama adalah yang paling kuat dalam membentuk radikalisme di Indonesia.
Munculnya kelompok ekstrim yang semakin melebarkan sayapnya disebabkan oleh
berbagai faktor seperti kepekaan kehidupan beragama, masuknya kelompok
ekstrim dari luar negeri bahkan masalahpolitik dan pemerintahan. Maka, di tengah
hiruk pikuk masalah radikalisme ini, muncul istilah yang disebut “Moderasi
Beragama”.

Pengertian moderasi beragama harus dipahami secara kontekstual bukan


secara tekstual artinya moderasi dalam agama di Indonesia bukanlah Indonesia
yang moderat, tetapi pemahaman dalam agama harus moderat karena Indonesia
memiliki banyak kultur, budaya. dan adat istiadat. Moderasi islam ini dapat
menjawab berbagai persoalan agama dan peradaban global. Tidak kalah pentingnya
adalah Muslim moderat dapat merespon dengan lantang, disertai dengan aksi damai

1
dengan kelompok berbasis radikal dan ekstremis yang melakukan segala sesuatu
dengan paksaan dan kekerasan

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian moderasi beragama?


2. Bagaimana prinsip dasar moderasi beragama ?
3. Apa saja faktor penunjang moderasi beragama ?
4. Bagaimana studi kasus kemajuan teknologi informasi ?
5. Bagaimana dampak kemajuan teknologi informasi terhadap perilaku
keagamaan masyarakat modern ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan pembahasan dari


makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian moderasi beragama.


2. Untuk mengetahui prinsip dasar moderasi beragama.
3. Untuk mengetahui faktor penunjang moderasi beragama.
4. Untuk mengetahui studi kasus kemajuan teknologi informasi dan dampak
kemajuan teknologi informasi terhadap perilaku keagamaan masyarakat
modern.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Moderasi Beragama

Dalam bahasa arab moderasi dikenal dengan kata wasath atau tawassuth.
Moderasi berarti penguasaan diri dari sikap sangat kelebihan dan kekurangan.
Secara umum, moderat berarti mengedepankan keseimbangan dalam hal
keyakinan, moral, dan watak, baik ketika mempelakukan orang lain sebagai
individu, maupun ketika berhadapan dengan institusi negara.

Moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan


perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak
ekstrem dalam beragama. Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci
terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Pilihan moderasi dengan menolak ekstremisme dan liberalisme dalam beragama
adalah kunci keseimbangan, semi terpeliharanya peradabn dan terciptanya
perdamaian. Dengan cara inilah umat beragama dapat memperlakukan orang lain
secara terhormat, menerima perbedaan, serta hidup bersama dalam damai dan
harmoni.

Dengan demikian, moderasi beragama akan mendorong masing-masing


umat beragama untuk tidak bersifat ekstrem dan berlebihan dalam menyikapi
keragaman, termasuk keragaman agama dan tafsir agama, melainkan selalu
bersikap adil dan berimbang sehingga dapat hidup dalam sebuah kesepakatan
bersama.

2.2 Prinsip Dasar Moderasi Beragama

Salah satu prinsip dasar moderasi beragama adalah sikap menjaga


keseimbangan antara dua hal yaitu, akal dan wahyu, antara jasmani dan rohani,
antara hak dan kewajiban, antara keharusan dan kesukarelaan, antara teks agama
dan ijtihad tokoh agama, antara gagasan ideal dan kenyataan, serta keseimbangan
antar masa lalu dan masa depan.

3
Inti dari moderasi beragama adalah adil dan berimbang dalam memandang,
menyikapi, dan mempraktikkan semua konsep yang berpasangan di atas. Dalam
KBBI, dapat diartikan yakni seseorang yang tidak berat sebelah, melainkan lebih
berpihak pada kebenaran.

Prinsip yang kedua, keseimbangan, adalah istilah untuk menggambarkan


cara pandang, sikap, dan komitmen untuk selalu berpihak pada keadilan,
kemanusiaan, dan persamaan. Kecenderungan untuk bersikap seimbang bukan
berarti tidak punya pendapat. Mereka yang punya sikap seimbang berarti tegas,
tetapi tidak keras karena selalu berpihak kepada keadilan, hanya saja
keberpihakannya itu tidak sampai merampas hak orang lain sehingga merugikan.
Keseimbangan dapat dianggap sebagai satu bentuk cara pandang untuk
mengerjakan sesuatu secukupnya, tidak berlebihan dan juga tidak kurang, tidak
konservatif dan juga tidak liberal.

Dalam rumusan lain, dapat dikatakan bahwa ada tiga syarat terpenuhinya sikap
moderat dalam beragama, yakni: memiliki pengetahuan yang luas, mampu
mengendalikan emosi untuk tidak melebihi batas, dan selalu berhati hati. Jika
disederhanakan, rumusan tiga syarat moderasi beragama ini bisa diungkapkan
dalam tiga kata, yakni harus: berilmu, berbudi, dan berhati-hati

2.3 Faktor Penunjang Moderasi Beragama

Moderasi beragama menjadi sangat penting karena kecenderungan


pengamalan ajaran agama yang berlebihan atau melampaui batas seringkali
menyisakan klaim kebenaran secara sepihak dan menganggap dirinya paling benar
sementara yang lain salah.

Dalam pelaksanaan sebuah program, berhasil tidaknya program tersebut


dikarena adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Terdapat beberapa
faktor pendukung moderasi beragama, antara lain :

a) Pengakuan terkait budaya, pluralitas agama, dan politik.


b) Pemahaman Islam yang komprehensif.
c) Ketetapan keseimbangan dalam perubahan zaman dan ketetapan syari‟ah.

4
d) Penghormatan dan dama terhadap penghormatan terkait dengan nilai
kemanusiaan dengan adanya dukungan.
e) Hak minoritas diakui.

2.4 Studi Kasus Kemajuan Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah istilah umum yang mendeskripsikan berbagai


teknologi yang membantu untuk memproduksi, manipulasi, penyimpanan,
komunikasi dan menyebarluaskan informasi. Dapat disimpulkan bahwa, teknologi
informasi adalah alat yang mendukung aktifitas sebuah sistem informasi.
(M.Husaini, 2014:2)

Kemajuan teknologi informasi saat ini membuat kehidupan manusia lebih


mudah dan cepat untuk memperoleh informasi. Kemajuan dari Teknologi
Informasi seperti Smartphone, komputer, internet, dan televisi mempunyai banyak
dampak, dampak positif maupun dampak negatif, tetapi itu semua tergantung dari
penggunaannya masing-masing. Apabila penggunaannya tepat, bijak dan tidak
berlebihan akan memberikan dampak positif dan begitupun sebaliknya. Apabila
terlalu berlebihan dalam penggunaannya akan sulit untuk dikontrol dan dibatasi,
dikhawatirkan nantinya akan merubah, bahkan menghancurkan nilai-nilai akhlak,
etika dan moral serta iman.

Berikut beberapa contoh kasus kemajuan teknologi informasi terhadap masyakat


modern :

1. Krisis Spiritual akan ke Islaman


Keadaan agama islam terkhusus masa sekarang, kita tentunya merasakan
hal yang sama bahwa islam di masa ini sudah mengalami krisis spiritual
akan keislaman nya. Semua itu dikarenakan gaya hidup saat ini yang mana
para remaja khususnya lebih senang dengan budaya modern karena
membuat kebahagiaan tersendiri bagi para penggunanya. Orang-orang
masa kini lebih mementingkan keduniawian dibanding mendekatkan diri
pada Allah.
2. Hilangnya Jati Diri

5
Pada kalangan remaja fenomena hilangnya jati diri serta pemahaman
terhadap agamanya sudah menggejala. Seperti halnya tidak lagi mengikuti
pendidikan keagamaan di madrasah setelah mereka lulus dari sekolah
dasar, melupakan kewajiban beribadah, tidak berpartisipasi dalam
pengajian, dan ragam kasus-kasus yang biasa terjadi di era sekarang ini.
3. IPTEK menjadi prioritas daripada Ilmu pengetahuan Agama Islam
Persoalan lain yang muncul dalam era global ini adalah lembaga-lembaga
lebih mengutamakan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ) daripada
mengutamakan ilmu iman dan taqwa (Imtak ). Akibatnya telah terjadi
perbedaan dalam dua aspek yakni peserta didik lebih cenderung menguasai
dan memahami ilmu pengetahuan umum, akan tetapi lemah dalam segi
ilmu agama.

Dengan adanya hal ini memperlihatkan bahwa teknologi informasi benar-


benar berpengaruh terhadap perilaku keagamaan manusia. Khususnya di zaman
modern saat ini, dimana materi lebih sebagai orientasi dan pusat hidup yang
utama, kejernihan hati pun telah mulai sirna. Manusia bergerak semakin permisif
dan norma kehidupan kian melonggar. Oleh karena itu, hanya jalan spiritual inilah
dapat sebagai jalan penjernihan hati yang mampu mengatasi budaya modern yang
kian menjauh dari nilai-nilai agama. Untuk memberikan arahan manusia pada
perjalanan spiritual, tentu sangat lazim bagi manusia untuk mengenal terlebih
dahulu arti ‘perjalanan spiritual’ itu sendiri.

2.5 Dampak Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perilaku Keagamaan


Masyarakat Modern

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa


manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Sistem kerja robotis
telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan
yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi
baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan
otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.
Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar
telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia. Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu

6
religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan
mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat
manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap
peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia
tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka
dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak
oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun
iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan
kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak
mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi
standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan termasuk di
bidang agama.
Berikut adalah dampak positif dan negatif IPTEK terhadap perilaku keagamaan
masayarakat modern :
➢ Dampak positif
Dampak positif dari kemajuan teknologi informasi sebagai berikut :
1. Munculnya motivasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan diri,
salah satunya dengan menonton kajian agama yang ditayangkan di
internet.
2. Dapat berbagi ilmu yang bermanfaat sehingga dapat mengajak orang
lain untuk melakukan kebaikan dan memperoleh pahala.
3. Dapat mempermudah untuk bersilaturahmi.
4. Adanya kemajuan teknologi informasi dapat memudahkan untuk
mengetahui masyarakat yang membutuhkan bantuan, sehingga
muncul keinginan untuk saling membantu.
5. Meningkatkan akses terhadap informasi keagamaan, seperti alquran
dan hadist.
➢ Dampak negatif
Dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi yang sering ditemukan

7
seperti :
1. Terlalu asyik bermain game online, chatting, dan menonton video
sehingga lalai untuk mengerjakan shalat.
2. Munculnya informasi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya,
dapat memicu masyarakat saling menghujat, menebar ujaran
kebencian, dan hoaks di media sosial yang seringkali dapat merusak
hubungan sesama umat beragama.
3. Penggunaan teknologi informasi dan situs tertentu yang
disalahgunakan untuk menyebarkan sesuatu yang berbau
pornografi, pornoaksi, dan kekerasan.
4. Terlalu sering menggunakan internet dapat menyebabkan sulit untuk
berbaur dengan orang-orang disekitarnya, menjadi pribadi yang
cenderung indiviualis dan egois.
5. Pengunaan teknologi informasi seperti smartphone apabila sedang
berkumpul dengan orang sekitar, cenderung tidak saling
berkomunikasi walaupun duduk berdampingan karena mereka sibuk
dengan smartphonenya masing-masing.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa moderasi beragama adalah


cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan
mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrim. Moderasi beragama
mengajarkan bagaimana cara pandang kita dalam kehidupan beragama yang baik
dan benar.

Pilihan moderasi dengan menolak ekstremisme dan liberalisme dalam


beragama adalah kunci keseimbangan, semi terpeliharanya peradabn dan
terciptanya perdamaian. Dengan cara inilah umat beragama dapat memperlakukan
orang lain secara terhormat, menerima perbedaan, serta hidup bersama dalam damai
dan harmoni.

Moderasi beragama pun memberitahu kita sebagai seorang muslim untuk


bertoleransi antar sesama umat beragama, tidak diskriminasi antar ras, suku, agama,
juga mengajarkan bagaimana cara kita berpikir dinamis dan inovatif. Dalam
menghadapi kemajemukan dan keberagaman masyarakat, senjata yang paling
ampuh untuk mengatur agar tidak terjadi bentrokan dan radikalisme, adalah melalui
pendidikan Islam yang moderat dan inklusif.

Dengan demikian, moderasi beragama akan mendorong masing-masing umat


beragama untuk tidak bersifat ekstrem dan berlebihan dalam menyikapi keragaman,

3.2 Saran

Makalah ini mencakup materi materi tentang moderasi agama. Konsep


tersebut diharapkan mampu untuk diterapkan dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa. Sehingga dengan konsep moderasi ini akan membawa Indonesia ke arah
yang lebih baik, sehingga tidak ada diskriminasi dalam keberagaman dan
menimbulkan rasa aman dan nyaman.

9
DAFTAR PUSTAKA

(Yulianto, 2020)Yulianto, R. (2020). Implementasi Budaya Madrasah dalam


Membangun Sikap Moderasi Beragama. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, 1(1), 111–123.
Rahayu, luh riniti, & Lesmana, putu surya wedra. (2019). Moderasi Beragama
di Indonesia. Intizar, 25(2), 95–100.
(Karim, 2019)Karim, H. A. (2019). Implementasi Moderasi Pendidikan Islam
Rahmatallil ’Alamin dengan Nilai-Nilai Islam. Ri’ayah: Jurnal Sosial
Dan Keagamaan, 4(01), 1. https://doi.org/10.32332/riayah.v4i01.1486
Piscanda, Deta, 2020."Dampak Teknologi Informasi Terhadap Perilaku
Keagamaan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Ihsan Kota Jambi".
Skripsi. Jambi; UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Sosiologi.info,"10 Dampak Positif dan Negatif IPTEK di Bidang Agama"
https://www.sosiologi.info/2022/01/10-dampak-positif-dan-negatif-iptek-
di-bidang-agama.htm l diakses pada 11 Februari 2022
Kompasiana.com, 2018." Dampak Positif dan Negatif Teknologi terhadap 4
Aspek Besar"
https://www.kompasiana.com/andrewchristian/5c03f34c43322f66a05c9f
37/dampak-positif-dan-negatif-teknologi-terhadap-4-aspek-ekonomi-
sosial-budaya-dan-politik?page=all#section2 diakses pada 11 Februari
2022

10

Anda mungkin juga menyukai