Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PANCASILA

“MODERASI BERAGAMA DAN PANCASILA”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengajar : Romi Faslah M.Si

Disusun Oleh : Muhammad Hafiz


NIM : (220501110081)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALIKI
IBRAHIM MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah pancasila dapat
diselesaikan tepat waktu, Dan digunakan sebagai tugas mata kuliah Pancasila

Shalat dan salam kepada Nabi muhammad SAW yang telah Allah utus untuk
menjadi pendidik manusia, dan yang telah mngejawantahkan adanya tanda-tanda tertinggi
dari kemulian dan keagungan-Nya.

Saya mengucapkan terima kasih kerpada bapak Romi Faslah M.Si selaku dosen
mata kuliah pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai mata kuliah yang saya jalani.

Saya menyadari, Makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 29 Oktober 2022

Muhammad Hafiz

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
BAB I : PEMBAHASAN………………………………………………………………..3
1. LATAR BELAKANG............................................................................................ 3
2. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 3
3. TUJUAN.................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................5
1. MODERASI BERAGAMA……………………………………………………….5
2. MODERASI BERGAM PADA MASA RASULULLAH SAW........................... 6
3. PENTINGNYA MODERASI BERAGAMA SERTA NILAI-NILAINYA.......... 7
4. TUJUAN MODERASI BERAGAMA................................................................... 9
5. PANCASILA DAN MODERASI BERAGAMA.................................................. 9
BAB III : PENUTUP....................................................................................................... 11
1. KESIMPULAN..................................................................................................... 11
2. SARAN.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..12

2
BAB I
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG
Konflik antar beragama seringkali terjadi di indonesia yang ada, Kasus pengeboman
gereja, Mencoret-coret dalam mesjid, Penistaan terhadap simbol-simbol agama hingga
perbuatan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). 1Konflik antaragama sendiri masih
menjadi tantang bagi Indonesia sendiri dalam membangun kesejahteraan dan kerukunan
dalam beragama maupun bernegara. Pada saat ini Indonesia mengalami tantangan keagamaan
yang berat dan brliku, Terutama pada agama Islam dan umatnya yang dimana tengah dilanda
tuduhan sebagai agama yang radikal, lantaran salah pememahaman tentang jihad. Tak jarang
banyak orang non muslim berpikir bahwa agama islam adalah agama yang radikal, padahal
semua itu salah, Agama islam sendiri mengajar kelembutan dan kasih sayang seperti toleransi
beragama. Contohnya pada masa kepimpinan Rasulullah SAW, Adanya Piagam Madinah
untuk menjaga kerukunan dan perdamaian antarumat dalam negara. Disini Beliau tidak
menggunakan kekuasaan, tekanan atau ancaman untuk mengusir penganut agama lain, Yang
pada waktu itu di Madinah banyak pemeluk Yahudi, Nasrani dan agama lainnya. Tetapi
justru Beliau mengajak semua elemen penganut agama untuk bersama-sama saling berkerja
sama, untuk memajukan kota madinah dan menjaganya dari seranagan musuh. Dalam
konteks bangsa indonesia, sebenarnya nilai nilai moderasi beragam sudah tertuang dalam
Pancasila, Maka dari sebagai masyarkat negara indonesia harus merealisasikan pancasila
dalam moderasi beragama, Demi mewujudkan kerukunan dan keejahteraan di tegah
masyrakat beragam di indonesia.2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari moderasi beragama?

2. Bagaimana moderasi beragama pada masa rasulullah?

1
Dr. Joni Tapingku, M.Th, September 15, 2021, OPINI: Moderasi Beragama sebagai Perekat dan Pemersatu
Bangsa, http://www.iainpare.ac.id/opini-tantangan-tantangan-persatuan-bangsa/ diakses, 9
November 2022
2
Saidurrahman, Saidurrahman and Arifinsyah, Arifinsyah (2020) Pancasila; Moderasi Agama Dan Negara
Sebagai Landasan Moral Bangsa. Kencana. ISBN 978-623-218-522-7

3
3. Apa pentingnya moderasi beragama?

4. Nilai apa saja yang ada daam moderasi beragama dalam konsep islam?

5. Apakah moderasi bergama berhubungan dengan pancasila?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu moderasi beragama.

2 Untuk mengetahui bagaimana keadaan moderasi beragama pada masa rasulullah SAW

3. Untuk memahami betapa pentingnya moderasi beragama

4. Untuk memaparkan nilai-nilai moderasi beragama dengan konsep islam

5. Untuk memamparkan relasi pancasila dan moderasi beragama

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. MODERASI BERAGAMA
Moderasi, Moderasi dalam bahasa inggris adalah moderation yang berarti artinya
sikap sedang ataupun tidak berlebih-lebihan3, dalam Kamus Besar Indonesia, kata “moderasi”
berarti penghindaraan kekerasan ataupun penghindaraan keekstreman. Kata ini serapan dari
kata “moderat”, yang berati sikap yang selalu menghindarkan perilaku yang ekstrem, dan
kecendrungan ke jalan tengah. Moderasi sendiri dangat erat kaitannya dengan keagamaan,
yaitu moderasi beragama yang ini adalah sebuah prinsip untuk memberikan jalan tengah
untuk umat beragama agar terjauhkan dari konflik dan terhindar dari perilaku ekstrem dalam
beragama. Pada saat ini banyak konflik berlatar agama, maka dari itu moderasi beragama
menjadi sangat dibutuhkan untuk umat beragama dalam menciptakan kerukan dan
keadamaian. Lalu apa saja syarat untuk melaksanakan moderasi beragama :4

1. Memiliki pengetahuan yang luas, tanpa pengetahuan kita tidak bisa menjalankan
moderasi beragama dengan baik, Contohnya jika kita memiliki pengetahuan yang luas
terutama dalam bidang ilmu agama, kita tidak dapat membedakan ilmu agama yang salah
maupun yang benar. Maka dari itu memperdalam agama juga salah satu hal yang penting,
agar kita dapat terhindar dari ajaran ekstrem dan mendapatkan ajaran yang jelas sanad dan
kebenarannya.

2. Berpikir rasional, terkadang orang-orang yang melakukan tindakan ekstrem maupun


SARA tidak pernah berpikir secara rasional, maka penting bagi kita dalam menjalankan
moderasi beragama untuk berpikir rasional.

3
Dr. Joni Tapingku, M.Th, September 15, 2021, OPINI: Moderasi Beragama sebagai Perekat dan Pemersatu
Bangsa, http://www.iainpare.ac.id/opini-tantangan-tantangan-persatuan-bangsa/ diakses, 9
November 2022
4
Bimas Islam, Tantizul, 2022, https://purbalingga.kemenag.go.id/moderasi-beragama/ diakses
pada 9 November 7.18 ,2022
5
3. Menahan emosi, banyak konflik antar umat terjadi karena gagal menahan emosi, maka
mehanan emosi juga menjadi salah atu syarat penting dalam melaksanakan moderasi
beragama

4. Memahami betapa pentingnya moderasi beragama itu, seseorang tidak akan pernah tau
dan peduli akan moderasi beragama, hal ini juga dapat membawa seseorang condong ke
ajaran yang berlawan dengan moderasi beragama itu sendiri.

Moderasi bergama sangatlah penting dalam kerukunan, kedamaian dan persatuan negara,
bahkan dalam ajaran agama terutama agama islam sangat. Mengajarkan tentang moderasi
beragam, bisa terlihat dari sejarah masa kepimpinan Rasulullah SAW di madinah, disana
dapat terlihat bagaimana moderasi beragama antara umat Islam dan non Islam.5

B. MODERASI PADA MASA RASULULLAH SAW

Sejarah peradaban manusia sudah membuktikan bahwa sikap moderasi beragama


dapat membangun kerukunan dan kesejahteraan umat beragama. Pada masa Rasulullah SAW
memimpin Kota Madinah dan membuat Piagam Madinah sebagai konsitusi dan pedoman
beragama dan bernegara. Dalam piagam ini ditetapkan kebebasan beragama dan pengakuan
atas adanya komunitas-komunitas agama lainnya. Kebebasan beragama artinya setiap umat
beragama, diberi keleluasan untuk meilih dan melakukan ibadah dengan kerpecayaannya
masing-masing, Tidak boleh memaksakan kabilah maupun individu untuk pindah agama ,
justru harus saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain. Rasulullah SAW
menyepakati perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang
dimana dapat menjadi acun dalam mebangun perdamaain di indonesia :

1. Kaum Yahudi dan Nasrani hidup damai dengan Kaum Muslimin, kedua belah pihak bebas
memeluk dan menjalankan keyakinan masing-masing.

2. Kaum Muslimin,Yahudi dan Nasrani harus saling tolong menolong.

3. Kaum Muslimin, Yahudi dan Nasrani Jika mengalami perselisihan, Maka urusannya
diserahkan ke Allah SWT dan Rasulullah SAW.

4. Kaum Muslimin, Yahudi dan Nasrani wajib saling memberikan nasihat, bantuan dan
melaksanakan kewajiban serta keutamaan.

5
Saidurrahman, Saidurrahman and Arifinsyah, Arifinsyah (2020) Pancasila; Moderasi Agama Dan Negara
Sebagai Landasan Moral Bangsa. Kencana. ISBN 978-623-218-522-7

6
5. Siapa saja yang tinggal diluar kota madinah maupun didalamnya, wajib dilindungi
keamanannnya, kecuali orang zalim dan berbuat salah.6

Agama islam mengajarkan toleransi, baik terhadap sesama muslim maupun non
muslim. Perjanjian Rasulullah SAW dengan Kaum Yahudi di madinah, mencermikan sikap
toleransi terhadap sesema pemeluk agama. Islam tidak pernah memaksa terhadap seorang
maupun kelompok untuk memeluk agama islam (QS:2:256). Dengan demikian islam sangat
menghargai kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing7. Hal
itu juga dijelaskan dalam Piagam madinah. Dari rekaman sejarah tersebut nampaknya sudah
terbangunnya kerukunan antar umat beragama, Bahkan Rasulullah SAW benar benar
menjaga dan melindungi mereka.

C. PENTINGNYA MODERASI BERAGAMA BESRTA NILAI-NILAINYA

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman suku, budaya dan
agama dari sisi keberagaman agama, Moderasi beragama sangat diperlukan sebagai kunci
penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, damai, harmonis dan
seimbang, baik dalam kehidupan bermasyarakat, pribadi, berkeluarga dan kehidupan
beragama. Walaupun pada realitasnya moderasi beargama masih menjadi tantangan yang
besar dikarenakan banyak konflik-konFlik yang mengataskan agama secara tidak benar,
Bukan hanya menjadi tantang tapi juga menjadi tuntutan yang wajib untuk di realisikan
dalam kehidupan beragama di Indonesia Tantangan dalam menciptakan perdamaian di tengah
umat beragama antara lain, sikap yang intoleran, fanatisme, sikap yang tidak mengakui danya
komunitas agama lain, sikap yang tidak menghargai masukan orang lain dan menolak nilai
nilai dalam toleransi, Sifat-sifat seperti ini juga yang akan menciptakan sifat-sifat
revolusioner ataupun ekstremis, Yang cenderung menggunakan kekerasan. 8

Maka dari itu moderasi beragama harus terus ditumbuh kembangkan sebagai
komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan antar latar belakang masyarakat tanpa

6
Jagat Rayana, Mustopa, Ahmad hapidin, 22 April 2021,Kajian Kritis atas Islam dan Hubungan Antar Umat
Beragama pada Masa Nabi Muhammad dan Relevansinya di Era 4.0 Proses in BLA Kemenag Jateng
https://www.researchgate.net diakses pada Rabu November 7.12 ,2021

7
Saidurrahman, Saidurrahman and Arifinsyah, Arifinsyah (2020) Pancasila; Moderasi Agama Dan Negara
Sebagai Landasan Moral Bangsa. Kencana. ISBN 978-623-218-522-7
8
Dr. Joni Tapingku, M.Th. (Rektor IAKN Toraja), September 15,2021, OPINI: Moderasi Beragama sebagai
Perekat dan Pemersatu Bangsa, iainpare.ac.id

7
memandang perbedaan agama. Bagaimana pun juga moderasi beragama adalah sikap
keragaman agama yang ideal ketika ditengah masyarakat yang beragama. Berberapa konsep
moderasi beragama yang berhubungan dengan konsep islam wasthiyah yaitu

1. Tawassuth

Tawassuth artinya sikap sedang diantara dua sikap, yaitu tidak terlalu jauh ke kanan yaitu
fundamentalis ataupun tidak terlalu jauh ke kiri yaitu liberalis. Dengan sikap seperti ini, Islam
sangat mudah diterima oleh segala lapisan masyarakat. Dan arti dari tawassuth sendiri
memiliki kesamaan dengan arti moderasi yang bererti sikap sedang dan tidak berlebih-
lebihan.

2. Tawāzun

Tawāzun artinya memberi sesuatu akan haknya tanpa ada penambahan dan pengurangan.
Tawāzun, Melalui sikap tawāzun, seorang muslim akan mampu meraih kebahagiaan batin
yang hakiki dalam bentuk ketenangan jiwa dan ketenangan lahir dalam bentuk kestabilan dan
ketenangan dalam aktivitas hidup.

3). I'tidāl

I’tidāl artinya lurus dan tegas, maksudnya adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional. I’tidāl merupakan bagian
dari penerapan keadilan dan etika bagi setiap muslim. Keadilan yang diperintahkan Islam
diterangkan oleh Allah supaya dilakukan secara adil, yaitu bersifat tengah-tengah dan
seimbang dalam segala aspek kehidupan dengan menunjukkan perilaku ihsan.9

4). Tasāmuh

Tasāmuh artinya toleransi. Tasāmuh atau toleransi ini erat kaitannya dengan masalah
kebebasan atau kemerdekaan hak asasi manusia dan tata kehidupan bermasyarakat, sehingga
saling menerima terhadap adanya perbedaan pendapat dan keyakinan dari setiap individu.

5). Musāwah

9
Nurul H. Maarif, Islam Mengasihi Bukan Membenci, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2017), hlm. 143
8
Musawah artinya persamaan. Secara istilah, musāwah adalah persamaan dan penghargaan
terhadap sesama manusia sebagai makhluk Allah. Semua manusia memiliki harkat dan
martabat yang sama tanpa memandang jenis kelamin, ras ataupun suku bangsa.10

6). Syurā

Syurā artinya menjelaskan, menyatakan atau mengajukan dan mengambil sesuatu. Syurā atau
musyawarah adalah saling menjelaskan dan merundingkan atau saling meminta dan menukar
pendapat mengenai sesuatu perkara11

7). Islah

Islah adalah memperbaiki, mendamaikan, dan menghilangkan sengketa atau kerusakan.


Dalam penerapannya ialah Berusaha menciptakan perdamaian; membawa keharmonisan;
mengajak orang lain untuk berdamai antara satu dan melakukan perbuatan baik.

8). Athawwur wa Ibtikar

athawwur wa Ibtikar merupakan sifat dinamis dan inovatif yang memiliki pengertian
bergerak dan pembaharu, selalu membuka diri untuk bergerak aktif partisipasi untuk
melakukan pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman untuk kemajuan dan
kemaslahatan umat12.

9). Al-awlawiyyah

Al-awlawiyyah artinya penting atau perioritas. Awlawiyah juga dapat diartikan sebagai
mengutamakan kepentingan yang lebih periritas.

10). Tahadhdhur

Thahadbhur artinya menjunjung tinggi moralitas, kepribadian, budi luhur, identitas dan
integrasi sebagi khoiruu mmah dalam kehidupan dan peradaban manusia.

C. TUJUAN MODERASI BERAGAMA

Tujuan moderasi beragama adalah untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat


beragama, melindungi hak-hak pemeluk agama dalam menjalankan kebebasan beragama, dan

10
Emha Ainun Najib, “Diskontinuitas Sejarah Kepemimpinan Sebagai Akar Masalah”,
https://www.caknun.com/2017/diskontinuitas-sejarah- kepemimpinan-sebagai-akar-masalah/, Diakses pada
selasa, 14 September 17.19 ,2021
11
M. Hasbi Amiruddin, Konsep Negara Islam Menurut Fazlur Rahman, h. 18
12
Jurnal Mubtadiin, Vol. 7 No. 02 Juli-Desember
2021https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadii diakses pada tanggal 9 november, 2022
9
mewujudkan kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan keagamaan serta untuk
mewujudkan kesejahteraan umat beragama. Tujuan moderasi beragama juga untuk
menghadirkan harmonisasi di dalam kehidupan Kita sebagai sesama warga negara
indonesia.13

Tujuan moderasi beragama juga tak lain ialah untuk memahami agama dan
mengimplementasikan ajaran agam secara seimbang dan adil. Demikian hal itu dilakukan
untuk terhindar dari perilaku berlebihan ataupun ekstremis.14

D. PANCASILA DAN MODERASI BERAGAMA

Moderasi beragama adalah bagian dari strategi penting untuk bangsa ini dalam
menjaga keharmonisan umat beragama, Moderasi beragama sesuai dengan prinsip pancasila
yakni toleransi dan damai, Oleh karena itu setiap warga negara indonesia wajib medalami
moderasi beragama. Jika mereka paham akan moderasi beragama, Maka tidak akan ada
gesekan antar umat dengan agama yang berbeda. Salah satu nilai yang terkandung dalam
moderasi beragama adalah toleransi, Hal ini sejalan dengan nilai-nilai pancasila. Dalam artian,
antara pancasila dan moderasi beragama berjalan selaras karena sama-sama menumbuhkan
rasa toleransi yang besar Sesuai dengan ajaran agama maka tiap umat harus hidup damai dan
tidak berkonflik dengan umat agama lain. Sesungguhnya Pancasila sudah final untuk
diimplementasikan dalam hubungan antarumat beragama dan merupakan jalan tengah
(moderasi) dari berbagai kepentingan. Artinya sikap seluruh masyarakat di indonesia harus
mencerminkan seluruh sila pancasila sebagai dasar prinsip moderasi dalam membangun
kerukunan dalam negara. Apabila dilihat dari dalam, maka ada tiga nilai dari itu :

1. Nilai keadilan

2. Nilai toleransi

3. Nilai Gotong Royong15

13
Moderasi Beragama Merupakan Kunci Untuk Meneguhkan NKRI , Februari 7 2022,
https://kotasemarang.kemenag.go.id/pendidikan-diniyah-dan-pondok-pesantren/moderasi-beragama-merupakan-
kunci-untuk-meneguhkan-nkri/ diakses pada 9 november, 2022
14
Rozi, S.Sos., M.A, 31 Juli 2022 Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan
Tinggi Umum
15
Saidurrahman, Saidurrahman and Arifinsyah, Arifinsyah (2020) Pancasila; Moderasi Agama Dan Negara
Sebagai Landasan Moral Bangsa. Kencana. ISBN 978-623-218-522-7

10
Alasan pancasila harus tetap sebagai landasan dalam moderasi beragama, Merujuk pada nilai-
nilai Pancasila antara lainnya adalah sila pertama yaitu :

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Setiap warga indonesia berhak bertuhan pada kepercayaan dan agama nya masing.

2. Saling menghormati dalam menjalankan agama dan kepercayaan masing masing.

3. Semua agama dan kepercayaan mendapat tempat dan perlakuan yang sama

Pada sila pertama tersebut menunjukan bahwa Negara Indonesia mengakui pluralisme agama
di indonesia, artinya tidak hanya satu agama saja yang di akui sehingga antar umat dapat
saling menghargai dan menghormati hubungan sosial lintas agama. Setiap orang memiliki
hak kebebasan untuk memeluk, mengamalkan dan mengajarkan agama tanpa gangguan
maupun menganggu agama lain. Keberagaman agama itu harus teteap dalam bingkai akhlak
agar tetap menjaga dan membangun tali persaudaraan dan kebersamaan, Bukan menyebarkan
kebencian, kesenggangan, dan kericuhan. Moderasi beragama sangat sesuai dengan prinsip
pancasila, Tinggal bagaimana masyarakat memahaminya, Mereka bukan hanya paham tapi
harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.16

16
Saidurrahman, Saidurrahman and Arifinsyah, Arifinsyah (2020) Pancasila; Moderasi
Agama Dan Negara Sebagai Landasan Moral Bangsa. Kencana. ISBN 978-623-218-522-7

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Moderasi beragama dalah suatu hal yang diperlukan untuk mewujudkan kerukunan
dan keharmonisan di antara umat beragama dalam sebuah negara. Piagam Madinah adalah
salah satu bentuk praktik yang dilakukan Rasulullah untuk menciptakan moderasi beragama
ditengah masyarakat Madinah. Hal ini juga serupa dengan pancasila, Memang sudah
seharusnya pancasila sudah menjadi landasan dalam moderasi beragama. Maka dari itu harus
ada praktik yang nyata dari seluruh masyarakat indonesia dalam mewujudkan moderasi
beragama berlandasan pancasila.

B. SARAN

Saran yang bisa saya berikan adalah :

1. Dalam menjalankan moderasi beragama hendaknya kita menjadikan pancasila, sebagai


salah satu acuan dalam bernegara di negara yang beragam.

2. Hendaknya kita meneladani Rasulullah SAW sebagai panutan dalam melaksanakan


moderasi beragama dan juga menjadikan Al-quran juga menjadi salah satu acuan kita dalam
menlaksanakan moderasi beragama.

12
DAFTAR PUSTAKA

Saidurrahman, Saidurrahman and Arifinsyah, Arifinsyah (2020) Pancasila; Moderasi Agama


Dan Negara Sebagai Landasan Moral Bangsa. Kencana. ISBN 978-623-218-522-7
Studi Kasus MI Tarbiyatus Sibyan di Desa "Pancasila" Balun, Turi, Lamongan
TAFSIR PANCASILA: REFORMULASI MODERASI BERAGAMA DALAM
PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀṢDĪ Lufaefi, Ahmed Zaranggi Ar Ridho,Institut Perguruan
Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta
Dr. Joni Tapingku, M.Th. (Rektor IAKN Toraja), September 15,2021, OPINI: Moderasi
Beragama sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa, iainpare.ac.id
http://digilib.uinsgd.ac.id/33308/33/bab%201.pdf
Rozi, S.Sos., M.A, 31 Juli 2022 Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada
Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
https://www.ubb.ac.id/index.php?page=artikel_ubb&&id=650&judul=Pentingnya%20Pemah
aman%20Moderasi%20Beragama%20Pada%20Mahasiswa%20di%20Perguruan%20Tinggi
%20Umum
Moderasi Beragama Merupakan Kunci Untuk Meneguhkan NKRI , Februari 7 2022,
https://kotasemarang.kemenag.go.id/pendidikan-diniyah-dan-pondok-pesantren/moderasi-
beragama-merupakan-kunci-untuk-meneguhkan-nkri/ diakses pada 9 november, 2022
Emha Ainun Najib, “Diskontinuitas Sejarah Kepemimpinan Sebagai Akar Masalah”,
https://www.caknun.com/2017/diskontinuitas-sejarah- kepemimpinan-sebagai-akar-masalah/,
Diakses pada selasa, 14 September 17.19 ,2021

M. Hasbi Amiruddin, Konsep Negara Islam Menurut Fazlur Rahman, h. 18


Jurnal Mubtadiin, Vol. 7 No. 02 Juli-Desember
2021https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadii diakses pada tanggal 9 november, 2022

Dr. Joni Tapingku, M.Th, September 15, 2021, OPINI: Moderasi Beragama sebagai Perekat
dan Pemersatu Bangsa, http://www.iainpare.ac.id/opini-tantangan-tantangan-persatuan-
bangsa/ diakses, 9 November 2022

https://purbalingga.kemenag.go.id/moderasi-beragama/ diakses pada 9 November 7.18 ,2022

13

Anda mungkin juga menyukai